Setelah memikirkan hal ini, Surya terdiam. Awalnya, Surya mengira bahwa peristiwa di Tambang Lint tidak memiliki hubungan dengan kedua lingkaran sihir ini. Namun, jika peristiwa di Tambang Lint tidak ada kaitannya dengan lingkaran sihir di Bansi, tidak ada hal lain yang bisa menjelaskan mengapa aura dari kedua lingkaran sihir tiba-tiba berubah.Selain itu, lingkaran sihir di Tambang Lint adalah lingkaran sihir ruang, bahkan merupakan lingkaran sihir yang terhubung dengan ruang atas. Ini bukanlah lingkaran sihir yang bisa dibuat secara sembarangan oleh orang biasa. Pasti ini merupakan lingkaran sihir yang dibuat oleh seorang kultivator dari ruang atas. Orang itu juga pasti memiliki hubungan dengan Klan Naga.Meskipun ada keraguan dalam pikiran Surya, ini jelas merupakan faktanya. Bagaimanapun juga, sekarang setidaknya Surya telah menemukan pecahan keempat dari kaldron naga. Perjalanan Surya ke Cocendia kali ini seharusnya sudah selesai.Tanpa ragu, Surya melepaskan kekuatan pikirannya,
Kawasan teluk di mana Skerman berada selalu dalam keadaan penuh konflik. Ada puluhan negara kecil di sekitarnya yang telah terlibat dalam pertempuran sejak beberapa puluh tahun yang lalu hingga sekarang. Oleh karena itu, warga kaya dan beberapa pengusaha dari negara-negara kecil tersebut menempatkan sumber daya perdagangan mereka di Skerman.Ini berarti bahwa Skerman sudah menyatukan semua sumber daya dari semua negara kecil di sekitar kawasan teluk tersebut. Ini alasan perkembangan Skerman jauh melampaui negara-negara kecil lainnya. Meskipun sebenarnya Skerman berada di wilayah teluk, yang membuat mereka mau tak mau harus terlibat dalam lingkungan pertempuran, negara-negara kecil ini juga membutuhkan pasokan sumber daya karena alasan khusus. Warga negara kecil Skerman juga sangat mencintai perdamaian, mereka tidak suka berperang. Oleh karena itu, tanpa disadari Skerman sudah menjadi negara netral penting di wilayah teluk tersebut.Kebanyakan perselisihan antara negara-negara kecil ini
"Terima kasih."Surya tersenyum simpul kepada orang tersebut, mengungkapkan rasa terima kasihnya. Meskipun orang tersebut menjelaskan dengan jelas, Surya tetap tidak percaya. Jadi, dia pergi ke beberapa jalan lainnya, lalu bertanya kepada penduduk lainnya.Hasilnya, seperti yang diucapkan oleh pria tua tadi, tidak mungkin ada jalanan yang langsung mengarah ke laut di Wendis. Namun, pemandangan yang dilihat Surya di dalam potongan keempat dari kaldron naga jelas menunjukkan bahwa jalanan memang menghadap langsung ke laut.Mungkinkah Surya sudah salah mengingatnya?Jika Wendis adalah tempat yang tepat, mungkinkah dia yang sudah salah melihatnya? Mungkinkah tidak ada jalanan yang menghadap langsung ke arah laut?Setelah kembali ke hotel, Surya sekali lagi melepaskan kekuatan pikirannya, memasuki potongan keempat dari kaldron naga. Namun, karena Surya sudah melepaskan kekuatan pikirannya sekali sebelumnya, informasi yang tertinggal di kaldron naga telah dibaca. Jadi, energi itu telah sepen
Karena tidak memiliki petunjuk, Surya tertarik pada catatan tentang fatamorgana. Dia membungkuk untuk membaca dengan cermat. Surya menemukan bahwa menurut catatan sejarah, Wendis adalah tempat yang sangat rentan terhadap fatamorgana, dengan kejadian mencapai 89 kali dalam setahun.Hampir setiap orang di Wendis pernah melihat fatamorgana. Namun, karena sudah terlalu sering melihatnya, mereka tidak lagi merasa penasaran. Mereka tahu bahwa itu hanyalah fenomena khusus yang terjadi karena pantulan sinar matahari.Surya melihat halaman berikutnya, menemukan catatan khusus tentang fatamorgana. Katanya, tiga puluh tahun yang lalu fatamorgana muncul di atas laut di wilayah Wendis. Pemandangan dalam fatamorgana itu persis seperti kondisi Wendis.Namun, tidak ada yang tahu mengapa hal ini terjadi?Ada dua gambar di sebelahnya. Yang satu adalah peta topografi Kota Wendis, sementara yang lain adalah gambar fatamorgana Wendis yang melayang di udara. Ketika mata Surya jatuh pada gambar fatamorgana W
Surya berkata sambil tersenyum, "Nggak perlu sungkan. Tadi kamu sudah berterima kasih padaku, jadi nggak perlu mengucapkan terima kasih lagi."Judith mengangguk, mengerucutkan bibirnya, lalu berkata, "Sebenarnya Nenek yang mengajariku. Nenek bilang kalau kita harus selalu mengingat kebaikan orang lain dalam hati kita. Karena hanya dengan begitu, kita bisa menjadi orang baik yang penuh syukur."Menghadapi kehangatan dari Judith, Surya merasa sedikit bingung. Namun, karena rasa ingin tahunya, Surya bertanya, "Kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, lebih baik kamu ceritakan saja bagaimana kamu bisa menemukan kerang laut ini, juga bagaimana kamu bisa yakin kalau di dalam kerang ini ada mutiara?"Judith tampak ragu sejenak, lalu melihat sekeliling memastikan tidak ada orang lain sebelum berkata, "Aku bisa memberitahumu, tapi aku harap kamu nggak memberitahu orang lain.""Oke, nggak masalah, aku berjanji nggak akan memberitahu orang lain."Surya mengangguk, dalam hatinya merasa
Sepuluh menit kemudian, Surya tiba di bawah sebuah bangunan tua di sebuah kompleks kumuh, lalu bergumam, "Gedung 35. Sepertinya tempatnya di sini."Kompleks perumahan kumuh bernama Ardilan ini setidaknya sudah dibangun lebih dari tiga puluh tahun lalu. Setiap bangunan di sini hanya memiliki enam lantai. Ini bisa dibilang salah satu tempat termiskin di seluruh Kota Wendis.Surya tidak percaya bahwa Judith dan neneknya tinggal di tempat seperti ini. Bagaimanapun juga, mereka bisa mendapatkan kekayaan yang sulit dijangkau oleh orang biasa melalui pencarian harta karun di laut dengan kemampuan khusus mereka.Dengan kekayaan itu, Judith dan neneknya bisa tinggal di apartemen paling mewah di Wendis. Bahkan mereka bisa membeli vila mereka sendiri.Sesampainya di luar pintu kamar 502, Surya mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu."Tok, tok, tok!""Sebentar!"Terdengar suara Judith dari dalam ruangan. Sesaat kemudian, pintu terbuka, menampilkan Judith yang muncul di depan Surya. Saat melihat
Jika tadi Surya sudah merasa terkejut, kini dia seolah tersambar petir. Matanya penuh keterkejutan saat dia berkata, "Nenek, kamu bahkan bisa melihat kalau aku adalah seorang kultivator Klan Naga?"Nenek Judith dengan tenang menjawab, "Benar. Bagimu mungkin ini sangat mengejutkan, tapi bagiku, ini hal yang biasa. Keluarga kami adalah keturunan Klan Naga, setiap anggota keluarga memiliki darah naga yang mengalir dalam tubuh mereka. Hanya keturunan dengan darah naga yang cukup kuat yang bisa membangkitkan Mata Naga, warisan khusus dari Klan Naga.""Mata Naga memungkinkan kami melihat hal-hal yang nggak bisa dilihat oleh orang biasa. Darah naga dalam tubuhku cukup kuat sehingga aku bisa membangkitkan Mata Naga, jadi aku bisa melihat aura khusus di tubuhmu, Pak Surya. Judith adalah cucuku, dia juga bisa membangkitkan Mata Naga, tapi darah naganya belum mencapai level yang tinggi.""Oleh karena itu, Judith hanya bisa melihat benda-benda yang memiliki energi khusus. Itulah sebabnya aku memin
Setelah selesai berbicara, Nenek Judith kembali ke kamarnya, meninggalkan Surya yang masih tertegun di tempat. Judith yang sudah selesai mencuci piring keluar, melihat Surya berdiri terpaku, lalu tersenyum sambil berkata, "Apa kamu mau jalan-jalan di luar?""Ah? Oke, aku baru saja berpikir untuk jalan-jalan."Judith berpamitan dengan neneknya, lalu membawa Surya turun ke bawah untuk berjalan-jalan di luar kompleks. Di jalan, Surya berkata, "Oh ya, Judith, bagaimana dengan mutiara besar itu?"Judith menjawab, "Aku sudah menjualnya, lalu menyumbangkan uangnya ke badan amal.""Kenapa kamu nggak menyimpan sebagian uangnya untuk dirimu sendiri? Nggak perlu terlalu banyak, setidaknya cukup untuk membuat hidupmu dan nenekmu lebih baik. Ini baru benar."Mendengar hal ini, Judith mengangkat bahunya tak berdaya, lalu berujar, "Pak Surya, kamu adalah orang yang baik, tapi Nenek bilang kalau ini adalah takdir kami. Kami nggak bisa menjalani kehidupan penuh kemewahan, karena semuanya sudah ditakdir
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di