"Terima kasih."Surya tersenyum simpul kepada orang tersebut, mengungkapkan rasa terima kasihnya. Meskipun orang tersebut menjelaskan dengan jelas, Surya tetap tidak percaya. Jadi, dia pergi ke beberapa jalan lainnya, lalu bertanya kepada penduduk lainnya.Hasilnya, seperti yang diucapkan oleh pria tua tadi, tidak mungkin ada jalanan yang langsung mengarah ke laut di Wendis. Namun, pemandangan yang dilihat Surya di dalam potongan keempat dari kaldron naga jelas menunjukkan bahwa jalanan memang menghadap langsung ke laut.Mungkinkah Surya sudah salah mengingatnya?Jika Wendis adalah tempat yang tepat, mungkinkah dia yang sudah salah melihatnya? Mungkinkah tidak ada jalanan yang menghadap langsung ke arah laut?Setelah kembali ke hotel, Surya sekali lagi melepaskan kekuatan pikirannya, memasuki potongan keempat dari kaldron naga. Namun, karena Surya sudah melepaskan kekuatan pikirannya sekali sebelumnya, informasi yang tertinggal di kaldron naga telah dibaca. Jadi, energi itu telah sepen
Karena tidak memiliki petunjuk, Surya tertarik pada catatan tentang fatamorgana. Dia membungkuk untuk membaca dengan cermat. Surya menemukan bahwa menurut catatan sejarah, Wendis adalah tempat yang sangat rentan terhadap fatamorgana, dengan kejadian mencapai 89 kali dalam setahun.Hampir setiap orang di Wendis pernah melihat fatamorgana. Namun, karena sudah terlalu sering melihatnya, mereka tidak lagi merasa penasaran. Mereka tahu bahwa itu hanyalah fenomena khusus yang terjadi karena pantulan sinar matahari.Surya melihat halaman berikutnya, menemukan catatan khusus tentang fatamorgana. Katanya, tiga puluh tahun yang lalu fatamorgana muncul di atas laut di wilayah Wendis. Pemandangan dalam fatamorgana itu persis seperti kondisi Wendis.Namun, tidak ada yang tahu mengapa hal ini terjadi?Ada dua gambar di sebelahnya. Yang satu adalah peta topografi Kota Wendis, sementara yang lain adalah gambar fatamorgana Wendis yang melayang di udara. Ketika mata Surya jatuh pada gambar fatamorgana W
Surya berkata sambil tersenyum, "Nggak perlu sungkan. Tadi kamu sudah berterima kasih padaku, jadi nggak perlu mengucapkan terima kasih lagi."Judith mengangguk, mengerucutkan bibirnya, lalu berkata, "Sebenarnya Nenek yang mengajariku. Nenek bilang kalau kita harus selalu mengingat kebaikan orang lain dalam hati kita. Karena hanya dengan begitu, kita bisa menjadi orang baik yang penuh syukur."Menghadapi kehangatan dari Judith, Surya merasa sedikit bingung. Namun, karena rasa ingin tahunya, Surya bertanya, "Kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, lebih baik kamu ceritakan saja bagaimana kamu bisa menemukan kerang laut ini, juga bagaimana kamu bisa yakin kalau di dalam kerang ini ada mutiara?"Judith tampak ragu sejenak, lalu melihat sekeliling memastikan tidak ada orang lain sebelum berkata, "Aku bisa memberitahumu, tapi aku harap kamu nggak memberitahu orang lain.""Oke, nggak masalah, aku berjanji nggak akan memberitahu orang lain."Surya mengangguk, dalam hatinya merasa
Sepuluh menit kemudian, Surya tiba di bawah sebuah bangunan tua di sebuah kompleks kumuh, lalu bergumam, "Gedung 35. Sepertinya tempatnya di sini."Kompleks perumahan kumuh bernama Ardilan ini setidaknya sudah dibangun lebih dari tiga puluh tahun lalu. Setiap bangunan di sini hanya memiliki enam lantai. Ini bisa dibilang salah satu tempat termiskin di seluruh Kota Wendis.Surya tidak percaya bahwa Judith dan neneknya tinggal di tempat seperti ini. Bagaimanapun juga, mereka bisa mendapatkan kekayaan yang sulit dijangkau oleh orang biasa melalui pencarian harta karun di laut dengan kemampuan khusus mereka.Dengan kekayaan itu, Judith dan neneknya bisa tinggal di apartemen paling mewah di Wendis. Bahkan mereka bisa membeli vila mereka sendiri.Sesampainya di luar pintu kamar 502, Surya mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu."Tok, tok, tok!""Sebentar!"Terdengar suara Judith dari dalam ruangan. Sesaat kemudian, pintu terbuka, menampilkan Judith yang muncul di depan Surya. Saat melihat
Jika tadi Surya sudah merasa terkejut, kini dia seolah tersambar petir. Matanya penuh keterkejutan saat dia berkata, "Nenek, kamu bahkan bisa melihat kalau aku adalah seorang kultivator Klan Naga?"Nenek Judith dengan tenang menjawab, "Benar. Bagimu mungkin ini sangat mengejutkan, tapi bagiku, ini hal yang biasa. Keluarga kami adalah keturunan Klan Naga, setiap anggota keluarga memiliki darah naga yang mengalir dalam tubuh mereka. Hanya keturunan dengan darah naga yang cukup kuat yang bisa membangkitkan Mata Naga, warisan khusus dari Klan Naga.""Mata Naga memungkinkan kami melihat hal-hal yang nggak bisa dilihat oleh orang biasa. Darah naga dalam tubuhku cukup kuat sehingga aku bisa membangkitkan Mata Naga, jadi aku bisa melihat aura khusus di tubuhmu, Pak Surya. Judith adalah cucuku, dia juga bisa membangkitkan Mata Naga, tapi darah naganya belum mencapai level yang tinggi.""Oleh karena itu, Judith hanya bisa melihat benda-benda yang memiliki energi khusus. Itulah sebabnya aku memin
Setelah selesai berbicara, Nenek Judith kembali ke kamarnya, meninggalkan Surya yang masih tertegun di tempat. Judith yang sudah selesai mencuci piring keluar, melihat Surya berdiri terpaku, lalu tersenyum sambil berkata, "Apa kamu mau jalan-jalan di luar?""Ah? Oke, aku baru saja berpikir untuk jalan-jalan."Judith berpamitan dengan neneknya, lalu membawa Surya turun ke bawah untuk berjalan-jalan di luar kompleks. Di jalan, Surya berkata, "Oh ya, Judith, bagaimana dengan mutiara besar itu?"Judith menjawab, "Aku sudah menjualnya, lalu menyumbangkan uangnya ke badan amal.""Kenapa kamu nggak menyimpan sebagian uangnya untuk dirimu sendiri? Nggak perlu terlalu banyak, setidaknya cukup untuk membuat hidupmu dan nenekmu lebih baik. Ini baru benar."Mendengar hal ini, Judith mengangkat bahunya tak berdaya, lalu berujar, "Pak Surya, kamu adalah orang yang baik, tapi Nenek bilang kalau ini adalah takdir kami. Kami nggak bisa menjalani kehidupan penuh kemewahan, karena semuanya sudah ditakdir
"Awas!"Surya meraih lengan Judith, menariknya mendekat. Meskipun gerakan Surya cukup cepat, pisau pencuri itu tetap merobek gaun ungu Judith.Dengan suara robekan yang keras, gaun itu kini memiliki sobekan yang panjang. Pencuri itu segera ditangkap oleh dua orang yang mengejarnya, lalu dibawa ke kantor polisi. Surya dan Judith merasa tak berdaya. Surya hanya bisa membawa Judith ke sebuah toko untuk mengganti kembali pakaiannya.Saat berjalan di jalanan, Judith menghela napas panjang, lalu berkata, "Kamu lihat, 'kan? Aku sudah bilang, semuanya ini sudah takdir. Aku dan Nenek nggak bisa menjalani kehidupan yang terlalu baik."Dulu, Surya juga pernah bertemu dengan beberapa orang yang memiliki kemampuan khusus. Walaupun mereka bukan kultivator, kemampuan khusus mereka juga membuat banyak orang terkesan. Banyak yang ingin meneliti kemampuan tersebut. Dalam suatu kesempatan, Surya mendengar beberapa orang dengan kemampuan khusus berkata bahwa mereka tidak bisa menggunakan uang yang diperol
Surya sudah melatih Teknik Berjalan Naga hingga mencapai tingkatan kelima. Namun, saat menggunakan Raungan Naga Tampak, dia hanya dapat mempertahankan kehadiran naga emas selama lima detik. Jika dia meningkatkan Teknik Berjalan Naga hingga tingkat keenam, yaitu Bayangan Naga Tampak, kehadiran naga emas bisa dipertahankan hingga enam detik.Setelah pertimbangan selama semalam, Surya memutuskan untuk langsung memulai meditasinya. Dalam durasi satu bulan, dia akan meningkatkan Teknik Berjalan Naga hingga ke tingkat enam, yaitu Bayangan Naga Tampak.Jika ini sebelumnya, Surya akan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meningkatkan Teknik Berjalan Naga dari tingkat kelima ke tingkat keenam. Namun, setelah mendapatkan kekuatan seratus lima puluh tahun kultivasi dari Esensi Dewa Naga, kemampuannya sudah meningkat beberapa tingkatan.Meskipun memang agak sulit bagi Surya untuk meningkatkan Teknik Berjalan Naga dari tingkat kelima hingga tingkat keenam, yaitu Bayangan Naga Tampak, hanya dalam