Lagi pula, jika peluru lain digunakan untuk membombardir Surya, pada akhirnya akan dipantulkan kembali oleh Surya. Hal ini tidak hanya tidak melukai Surya, tetapi justru melukai orang-orangnya sendiri.Rudal pelacak berbeda-beda. Hulu ledak jenis rudal ini memiliki alat penginderaan tekanan khusus. Selama tekanannya berubah, rudal akan segera meledak. Dengan cara ini, meskipun Surya dapat mengontrol medan dimensi, rudal tersebut tidak akan meledak setelah melakukan kontak dengan Surya.Setidaknya rudal tersebut bisa meledak tepat di dekat Surya. Dengan cara ini, dampak besar yang ditimbulkan oleh ledakan rudal tersebut dapat menyebabkan pecahan rudal terlontar dengan kecepatan yang sangat cepat.Darev percaya bahwa Surya tidak dapat menghentikan pecahan rudal tersebut. Pada akhirnya, dia akan tertembus oleh pecahan rudal tersebut dan mati.Benar saja, ratusan rudal pelacak meledak saat mereka mendekati Surya, lalu semburan api tiba-tiba terjadi di langit. Surya tenggelam dalam api dan
Surya naik pitam dan langsung melemparkan bola besi yang berputar berkecepatan tinggi itu ke bawah. Bola besi itu jatuh ke tanah dan meledak seketika. Pecahan rudal yang tak terhitung jumlahnya terlempar dan ratusan orang tewas dalam sekejap.Saat ini, markas militer di depan sudah kosong. Surya mendarat dari udara dan berjalan menuju markas militer. Kemudian terlihat ribuan prajurit yang ototnya meledak dalam sekejap dan hanya tersisa sepasang bola mata putihnya. Kemudian, tampak menggila dan segera mendatangi Surya."Iblis Malam?"Surya menggumamkan sesuatu di mulutnya, mau tidak mau merasa takut di dalam hatinya. Hari sudah siang bolong, tetapi orang-orang ini masih menunjukkan ciri-ciri Iblis Malam. Hanya Iblis Malam yang sangat marah, yang matanya berubah menjadi putih.Otot-otot Iblis Malam biasa tidak akan berubah. Yang jelas, Iblis Malam yang muncul sekarang adalah jenis baru. Jika persiapan Iblis Malam ini tidak dikendalikan, khawatirnya akan menimbulkan konsekuensi yang tidak
Darev menjawab dengan tenang, "Patrick.""Patrick?"Surya menyahut dengan tatapan bingung, "Siapa dia? Apa dia juga anggota militer Motte?""Ya."Darev mengangguk, lalu menjelaskan, "Patrick adalah pejabat eksekutif tertinggi militer Motte. Di masa lalu, militer Motte dikendalikan oleh Jenderal Vient. Patrick awalnya hanya seorang kultivator. Kemudian, konon katanya untuk mengobati penyakit Jenderal Vient, Patrick yang diutus melakukannya.""Kemudian, karena alasan yang nggak diketahui, Patrick menggantikan Jenderal Vient. Mengenai hal ini, kerabat Jenderal Vient bilang kalau Jenderal Vient sudah sakit selama dua tahun terakhir dan sedang dalam masa pemulihan, jadi dia meminta agar Patrick menggantikannya untuk sementara."Setelah mendengarkan penjelasan Darev, Surya mengerutkan kening dan bertanya, "Jadi, apa rencana Iblis Malam ada hubungannya dengan Patrick ini?""Tentu saja."Darev mengangguk dan menjawab tanpa ragu-ragu, "Rencana Iblis Malam adalah penelitian khusus yang dikembang
"Darev?""Pak Patrick."Darev dan Patrick saling menatap, lalu keduanya tersenyum. Namun, ketika mata Patrick tertuju pada Surya, wajahnya tiba-tiba menjadi muram. Jelas sekali, dia telah mengetahui tentang Surya melalui saluran yang terpercaya."Surya? Kenapa kamu ada di sini?""Pak Patrick, aku rasa kamu seharusnya tahu kenapa aku datang."Sudut mulut Patrick melengkung, lalu dia menjawab, "Jadi, kamu di sini untuk rencana Iblis Malam?"Surya menyahut, "Ya, Patrick, kamu harusnya tahu jelas tentang dampak rencana Iblis Malam. Sebagai seorang kultivator, bagaimana kamu bisa mengabaikan aturan dunia kultivator dan secara paksa ikut campur tangan di dunia manusia biasa? Dengan melakukan itu, bukankah terlalu berlebihan?""Huh!"Patrick mendengus dingin dan menjawab, "Bagiku, manusia itu seperti semut. Kehidupan mereka sangat pendek dan rapuh. Walaupun ada ribuan orang yang mati, aku nggak akan merasa kasihan."Cahaya dingin keluar dari mata Surya, lalu dia berkata dengan nada dingin, "K
"Prang!"Pedang Petir itu hancur berkeping-keping saat bersentuhan dengan pedang panjang itu. Surya langsung menangkap pedang panjang Patrick dengan kedua tangannya. Tiba-tiba, energi pada pedang panjang itu diserap oleh Sarung Tangan Cahaya dalam sekejap."Berengsek!"Patrick menekan dengan kuat, mencoba merusak sarung tangan Surya secara langsung dengan kekuatannya sendiri. Akan tetapi, Surya meraih pedang panjang Patrick dengan kuat dan membuat Patrick sangat terkejut.Detik berikutnya, Patrick menggunakan energi yang kuat untuk membuat Surya mundur lebih dari puluhan langkah. Surya mengerutkan kening seraya menatap Patrick dan merasa ragu di dalam hatinya. Masuk akal jika Surya telah memperoleh 150 tahun kultivasi Esensi Dewa Naga. Dengan kekuatan Surya saat ini, Patrick yang berada di Alam Raja, bukanlah apa-apa.Namun, kekuatan Patrick melebihi pemahaman Surya. Kekuatan yang ditunjukkan orang ini tidak sesederhana kultivasi satu sampai dua ratus tahun.Saat ini, Patrick menatap S
Pada saat ini, Patrick juga memperhatikan pengamatan Surya, lalu tertawa sambil berkata, "Sepertinya kamu sudah menemukannya. Kalau begitu, aku nggak akan menyembunyikannya lagi. Ya, kehidupan manusia biasa ini nggak ada artinya bagiku. Aku nggak peduli berapa banyak orang yang sudah kamu bunuh, mereka semua adalah bagian dari pengorbananku, pada akhirnya mereka akan diubah menjadi energi dan dikerahkan ke dalam tubuhku.""Aku akan menjadi semakin kuat. Surya, aku adalah eksistensi yang nggak terkalahkan, terima saja takdirmu!"Surya menggertakkan gigi sambil menjawab, "Kamu menyuruhku untuk menerima takdirku, tapi aku menolak menerima takdirku. Patrick, hari ini aku ingin kamu dikuburkan bersama 4.000 prajurit yang telah tewas. Aku ingin mengakhiri kejahatanmu!""Hahaha, cuma mengandalkanmu itu benar-benar konyol."Patrick mengangkat tangan kanannya, lalu pedang putih panjang di tangannya berubah menjadi warna merah terang dalam sekejap. Pada saat yang sama, Patrick mengulurkan tangan
Detik berikutnya, badai merah kembali menyusul Surya dan langsung melahapnya. Pada saat ini, Sarung Tangan Cahaya di tangan Surya telah meredup. Saat ini, tubuh Surya telah mencapai batasnya dan tidak dapat menyerap energi lagi.Melihat ini, Patrick menunjukkan senyuman di matanya seraya berkata dengan nada dingin, "Sepertinya keturunan anak cahaya cuma begini saja."Namun, pada saat kata-kata Patrick dilontarkan, seluruh tubuh Surya memancarkan cahaya putih yang kuat. Perisai cahaya putih menyebar dalam sekejap, menelan seluruh area di mana badai merah itu berada. Bahkan ketika perisai itu terus menyebar, perisai itu segera menyatukan Patrick ke dalamnya.Di langit, pancaran cahaya merah menghilang seketika. Patrick melihat ke bawah tangan kanannya yang perlahan melemah. Pria itu tiba-tiba melihat ke langit, melebarkan matanya seraya berteriak, "Jangan, Yang Mulia Dewa Darah, jangan lakukan itu."Namun pada saat ini, Surya telah merapalkan tekniknya seraya berteriak dengan marah, "Tek
Darev berkata sambil tersenyum, "Aku harus berterima kasih padamu atas masalah ini. Aku bisa menangani sendiri masalah ini di markas laboratorium, jadi nggak perlu merepotkanmu lagi, Pak Surya."Surya bertanya, "Kalau begitu kapan kamu akan menanganinya?"Darev segera menjawab, "Jangan khawatir, markas laboratoriumnya akan dihancurkan hari ini. Besok, Pak Surya bisa menemukan informasi terkait masalah ini.""Baguslah, kalau begitu terima kasih atas bantuanmu.""Ini memang harus aku lakukan. Omong-omong, Pak Surya, aku akan memerintahkan mobil untuk mengantarmu kembali."Setengah jam kemudian, Darev mengirimkan mobil untuk membawa Surya kembali ke perbatasan Cocendia, kemudian Surya kembali ke Kota Diseya dengan berjalan kaki.Pada saat yang sama, Jemo menemui Darev seraya berkata, "Pak Darev, Jenderal Vient ingin bertemu denganmu.""Antar aku ke sana.""Baik."Darev mengikuti Jemo ke kamar Vient. Ketika memasuki pintu, dia melihat Vient sedang berdiri di depan cermin besar, merapikan k