Pada saat ini, Patrick juga memperhatikan pengamatan Surya, lalu tertawa sambil berkata, "Sepertinya kamu sudah menemukannya. Kalau begitu, aku nggak akan menyembunyikannya lagi. Ya, kehidupan manusia biasa ini nggak ada artinya bagiku. Aku nggak peduli berapa banyak orang yang sudah kamu bunuh, mereka semua adalah bagian dari pengorbananku, pada akhirnya mereka akan diubah menjadi energi dan dikerahkan ke dalam tubuhku.""Aku akan menjadi semakin kuat. Surya, aku adalah eksistensi yang nggak terkalahkan, terima saja takdirmu!"Surya menggertakkan gigi sambil menjawab, "Kamu menyuruhku untuk menerima takdirku, tapi aku menolak menerima takdirku. Patrick, hari ini aku ingin kamu dikuburkan bersama 4.000 prajurit yang telah tewas. Aku ingin mengakhiri kejahatanmu!""Hahaha, cuma mengandalkanmu itu benar-benar konyol."Patrick mengangkat tangan kanannya, lalu pedang putih panjang di tangannya berubah menjadi warna merah terang dalam sekejap. Pada saat yang sama, Patrick mengulurkan tangan
Detik berikutnya, badai merah kembali menyusul Surya dan langsung melahapnya. Pada saat ini, Sarung Tangan Cahaya di tangan Surya telah meredup. Saat ini, tubuh Surya telah mencapai batasnya dan tidak dapat menyerap energi lagi.Melihat ini, Patrick menunjukkan senyuman di matanya seraya berkata dengan nada dingin, "Sepertinya keturunan anak cahaya cuma begini saja."Namun, pada saat kata-kata Patrick dilontarkan, seluruh tubuh Surya memancarkan cahaya putih yang kuat. Perisai cahaya putih menyebar dalam sekejap, menelan seluruh area di mana badai merah itu berada. Bahkan ketika perisai itu terus menyebar, perisai itu segera menyatukan Patrick ke dalamnya.Di langit, pancaran cahaya merah menghilang seketika. Patrick melihat ke bawah tangan kanannya yang perlahan melemah. Pria itu tiba-tiba melihat ke langit, melebarkan matanya seraya berteriak, "Jangan, Yang Mulia Dewa Darah, jangan lakukan itu."Namun pada saat ini, Surya telah merapalkan tekniknya seraya berteriak dengan marah, "Tek
Darev berkata sambil tersenyum, "Aku harus berterima kasih padamu atas masalah ini. Aku bisa menangani sendiri masalah ini di markas laboratorium, jadi nggak perlu merepotkanmu lagi, Pak Surya."Surya bertanya, "Kalau begitu kapan kamu akan menanganinya?"Darev segera menjawab, "Jangan khawatir, markas laboratoriumnya akan dihancurkan hari ini. Besok, Pak Surya bisa menemukan informasi terkait masalah ini.""Baguslah, kalau begitu terima kasih atas bantuanmu.""Ini memang harus aku lakukan. Omong-omong, Pak Surya, aku akan memerintahkan mobil untuk mengantarmu kembali."Setengah jam kemudian, Darev mengirimkan mobil untuk membawa Surya kembali ke perbatasan Cocendia, kemudian Surya kembali ke Kota Diseya dengan berjalan kaki.Pada saat yang sama, Jemo menemui Darev seraya berkata, "Pak Darev, Jenderal Vient ingin bertemu denganmu.""Antar aku ke sana.""Baik."Darev mengikuti Jemo ke kamar Vient. Ketika memasuki pintu, dia melihat Vient sedang berdiri di depan cermin besar, merapikan k
Tatanan dimensi baik di ruang tengah maupun ruang atas sangat kuat. Hanya ruang bawah yang dapat menyebabkan kekacauan di ruang berbeda. Dimensi di mana pikiran jahat lebih banyak dari pikiran baik, akan diserang oleh Dewa Iblis. Pada akhirnya, dimensi tersebut menjadi dimensi khusus yang memberikan nutrisi bagi Dewa Iblis.Jika seluruh ruang bawah sepenuhnya ditutupi oleh pikiran jahat, maka banyak Dewa Iblis yang bergabung untuk mengerahkan kekuatan melahap mereka. Pada akhirnya, akan melahap seluruh ruang bawah.Dengan cara ini, ruang bawah akan menjadi dimensi gelap yang terpisah. Pada saat itu, kekuatan Dewa Iblis akan menjadi lebih kuat dan kemudian akan melahap ruang tengah, kemudian yang paling akhir adalah ruang atas.Baik pikiran baik maupun pikiran jahat bertekad untuk menguasai alam semesta. Namun, perbedaannya adalah pikiran baik ada di tangan para kultivator dan penjaga dimensi, keduanya adalah kultivator. Sementara itu, pikiran jahat ada di tangan para Dewa Iblis. Dewa I
Surya hendak pergi ke sebuah kelurahan untuk mencari tahu keberadaan pecahan kaldron naga. Akan tetapi, saat ini ponselnya berdering dan ada panggilan dari Elsie."Halo Elsie, ada apa?""Pak Surya, aku sudah memikirkannya. Mungkin kamu benar, aku nggak boleh menjadi pengecut. Jadi, aku memilih ... untuk bergabung denganmu. Aku nggak tahu, apa sekarang kamu masih bersedia untuk terus membantu kami?"Mulut Surya sedikit melengkung. Elsie memang sosok pria sejati yang berani memikul tanggung jawab. Meskipun sudah agak terlambat baginya untuk menelepon sekarang, bagaimanapun juga, kemampuannya mengambil langkah ini membuktikan bahwa dia telah melampaui kebanyakan orang.Karena masalah Iblis Malam telah diselesaikan sepenuhnya dan tidak ada bahaya lagi, Surya merasa sebaiknya dia membawa Elsie bersamanya dan membiarkannya mengalaminya. Surya mengangguk seraya berkata, "Tentu saja aku bersedia. Cepat kemari dan ayo pergi ke suatu tempat bersamaku.""Sekarang?""Pergi ke mana?""Bansi.""Bans
"Aku ingin melihat ada berapa banyak sumur yang ada di desa ini.""Sumur?"Elsie tercengang. Dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan Surya. Sekarang, masalah Iblis Malam menjadi sangat serius. Namun, bukannya memeriksa Iblis Malam, Surya justru pergi memeriksa sumur di sebuah kelurahan.Setelah berpikir sejenak, Elsie mengerutkan kening dan berkata, "Jadi, Pak Surya, menurutmu apakah virus Iblis Malam menyebar melalui air bawah tanah, jadi kamu ingin mencari sumber penyebaran virus Iblis Malam?"Surya menggelengkan kepalanya, kemudian menjawab, "Nggak, bukan begitu."Daerah Bansi tidak luas. Surya dan Elsie segera berjalan dari awal desa sampai ke ujung desa. Kemudian, mereka berdua berbalik dan berjalan menuju pintu masuk desa. Surya sudah memastikan bahwa ada tiga sumur di Bansi. Pecahan kaldron naga pasti berada di salah satunya.Namun, di sini sangat sepi. Orang-orang yang datang dan pergi semuanya adalah orang-orang yang sangat dihormati dari Klan Jimmy. Mereka semua tampak sepert
"Ya, ada kemungkinan lain mereka melintasi perbatasan dan menuju ke Motte."Elsie menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Nggak, itu nggak mungkin. Seseorang yang bisa mengendarai Ferrari memiliki aset puluhan miliar di rumahnya. Bagaimana orang seperti itu bisa menyelinap melintasi perbatasan secara ilegal? Kalau orang seperti itu ingin melakukan bisnis lintas batas juga sangat mudah."Surya tersenyum tipis, lalu menyahut, "Mungkin mereka suka petualangan dan ingin menyelinap melintasi perbatasan untuk menjelajahi Motte."Elsie mengangkat bahu tak berdaya seraya berkata, "Sekarang sepertinya cuma ini satu-satunya penjelasan, kalau nggak juga nggak mungkin ada kemungkinan lain."Pada saat yang sama, di markas laboratorium bawah tanah Motte, sepuluh pria berdiri secara berbaris, lalu sepuluh dokter berjas putih memegang reaktan di tangan mereka dan menyuntikkannya ke lengan sepuluh orang tersebut.Sepuluh orang ini adalah pemilik dari sepuluh Ferrari tersebut. Namun, Ferrari mereka tida
Hal ini juga membuat Surya curiga. Sumur yang dia lihat terakhir kali di Kota Gurun Vecnaman terhubung di bawahnya dan berisi dimensi bawah tanah yang sangat besar. Namun, ketiga sumur di Desa Bansi tidak saling terhubung sehingga membuktikan tidak adanya saluran di dalam sumur tersebut.Ada tiga sumur air tanpa saluran. Tidak ada cara untuk membuat lingkaran sihir di dalam sumur, sehingga tidak akan ada orang yang bisa tinggal di dalamnya. Ini sangat berbeda dengan dugaan awal Surya. Ternyata tidak ada penjaga di Bansi dan ini adalah desa yang sangat biasa.Surya menduga pecahan kaldron naga seharusnya berada di salah satu dari tiga sumur. Namun, mengingat kembali saat memasuki Bansi hari ini, dia tidak merasakan keberadaan pecahan kaldron naga di dekat sumur.Memikirkan hal ini, Surya merasa bingung. Secara logika, selama pecahan kaldron naga ada, Surya pasti bisa merasakannya. Namun sekarang, Surya justru tidak merasakan keberadaan dari pecahan kaldron naga.Mungkinkah pecahan kaldr