"Senior Fenri!"Surya memandang punggung Fenri yang menjauh. Dia terdiam, tenggelam dalam pikirannya. Memang benar, dalam pertarungan melawan Fenri, Surya sudah mengerahkan seluruh kekuatannya. Jika kekuatan dua penjaga pusat lingkaran sihir lainnya lebih besar dari Fenri, Surya memang akan sangat kesulitan untuk menang.Namun, Surya tidak ingin kalah. Perjalanan sejauh ini sudah membuatnya melalui banyak rintangan. Surya juga sudah mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencapai titik ini. Jika dia kalah, dia harus menunggu sepuluh tahun lagi sebelum bisa memasuki Hutan Belantara Waiser lagi.Sepuluh tahun adalah waktu yang sangat panjang bagi seorang kultivator. Terlebih lagi, jika kekalahan ini mengakibatkan larangan masuk ke Hutan Belantara Waiser, itu akan menjadi aib yang memalukan.Sambil berjalan di dalam hutan belantara, pikiran Surya terus berputar mengingat kata-kata Fenri. Surya tidak ingin kalah. Dalam hatinya, dia merasa sangat tertekan pada saat ini. Sambil menggertakkan gi
Harus diingat bahwa mengumpulkan rahmat naga sangatlah sulit. Sekarang, dia harus menghabiskan 10 ribu rahmat naga dalam sekali tukar, sementara Surya bahkan tidak yakin apakah dia bisa sepenuhnya menyerap kekuatan seratus tahun dari entitas energi tersebut. Jika pada akhirnya dia hanya bisa menyerap sepuluh atau dua puluh tahun kekuatan kultivasi, itu akan sangat merugikan.Surya bahkan berpikir bahwa kekuatan yang terkandung dalam Esensi Dewa Naga ini mungkin hanyalah energi khusus, bukan kekuatan sejati seperti yang didapatkan oleh para kultivator. Energi ini mungkin akan hilang begitu dilepaskan, sehingga hanya bisa meningkatkan kekuatan Surya dalam waktu singkat.Jika demikian, bahkan seribu tahun kekuatan kultivasi pun tidak sebanding dengan 10 ribu rahmat naga. Namun, sekarang Surya berada di dalam Hutan Belantara Waiser. Di sini tidak ada orang yang bisa membantunya. Oleh karena itu, Surya tidak punya pilihan selain menukarkan rahmat naganya dengan Esensi Dewa Naga.Surya membu
Pria pirang itu berkata, "Aku bisa bertarung dengan orang lain, tapi aku nggak boleh sampai kalah. Kamu harusnya sudah memahami aturannya, 'kan?"Surya menjawab, "Tentu saja."Pria berambut pirang itu bangkit berdiri dari tanah, mengulurkan tangannya untuk memegang palu besar yang tergantung di udara, lalu berkata, "Ingat, aku berbeda dari Fenri. Kamu hanya memiliki satu kesempatan bertarung denganku. Kalau kamu gagal, kamu nggak diizinkan memasuki Hutan Belantara Waiser lagi selama sepuluh tahun ke depan."Surya membalas, "Aku akan menghormati aturannya, tapi aku nggak akan pernah kalah."Setelah mengatakan ini, Surya membalikkan tangan kanannya, membuat Pedang Petir muncul di tangannya. Kemudian, dia bertanya, "Bolehkah aku bertanya, siapa namamu?""Namaku Joman."Surya dan Joman saling menatap, membuat udara di sekitar mereka seketika terasa membeku. Hanya dalam waktu dua detik, keduanya sudah berubah menjadi bayangan hitam pada saat yang sama, melesat menuju satu sama lain."Anak m
"Groar!"Aura naga menghasilkan kekuatan getaran yang kuat, langsung membuat Joman terlempar beberapa meter. Pada saat yang sama, sosok Joman yang tak terlihat muncul sekitar lima meter dari Surya, lalu ikut terlempar sebelum terjatuh dengan keras ke tanah."Haha .... Sudah 30 tahun lamanya aku belum pernah bertemu lawan sepertimu. Kali ini, aku akan membuatmu memahami betapa kuatnya aku."Setelah berkata demikian, dua Joman, yang satu di depan dan yang satu di belakang, mulai melafalkan mantra secara bersamaan. Kedua Joman itu membuka matanya lebar-lebar, lalu berteriak, "Pelindung Vajra!"Detik berikutnya, cahaya keemasan muncul di tubuh kedua Joman, membentuk perisai pelindung. Ketika perisai ini terbentuk, Surya merasakan adanya energi yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Ini mirip dengan energi yang muncul saat Fenri menggunakan Pagoda Permata sebelumnya. Ini menandakan bahwa Pelindung Vajra milik Joman berasal dari kekuatan ruang tengah. Jika bisa menghancurkan Pelindung Vaj
"Bum!"Perlindungan Dewa Naga bergetar hebat, membuat Surya terkejut. Kekuatan Joman ternyata sangat besar hingga mampu mengguncang Perlindungan Dewa Naga. Sebenarnya, selama proses latihannya, Surya menemukan bahwa kekuatan pertahanan Perlindungan Dewa Naga sangat terkait dengan kekuatan kultivator.Ketika Surya mengaktifkan Perlindungan Dewa Naga di ruang bawah, serangan apa pun dari ruang bawah tidak akan mampu mengguncangnya. Namun, jika berhadapan dengan seorang ahli dari ruang tengah, Perlindungan Dewa Naga akan terguncang, lalu hancur secara bertahap.Oleh karena itu, jika Surya tidak mendapatkan kekuatan cahaya dan penghancur, serta dukungan dari Sarung Tangan Cahaya, kemungkinan besar perlindungan ini sudah lama hancur akibat serangan bertubi-tubi dari kedua Joman.Bagaimanapun juga, Pelindung Vajra milik Joman memanfaatkan kekuatan dari ruang tengah. Surya melihat kedua Joman yang ada di luar perisai. Dua orang gila ini terus melemparkan palu besar mereka ke arah Perlindungan
"Kenapa? Kamu juga merasa terkejut, ya?""Jadi, kamu juga mengira aku nggak akan bisa lulus ujian ini, 'kan?"Surya menunjukkan ekspresi dingin. Niat membunuh muncul dari tubuhnya. Jika Josh sudah tahu bahwa dirinya tidak bisa melewati ujian ini, tindakan Josh yang seolah-olah mempermainkannya sangat tidak bisa diterima oleh Surya. Jika Josh sudah tahu sejak awal bahwa dia tidak bisa menyelesaikan ujian ini, kenapa tidak memberitahunya lebih awal?Saat ini, Surya merasakan niat membunuh terhadap Josh. Josh melihat Surya, tampaknya merasakan niat membunuh dari Surya. Kemudian, dia berkata, "Kamu .... Surya, aku rasa ada kesalahpahaman di antara kita. Tapi aku bisa memberitahumu, Senior Zony pernah mengatakan kalau orang yang ditakdirkan akan melewati ujian pada waktu yang tepat.""Aku tahu kamu adalah orang yang ditakdirkan oleh Senior Zony. Tapi aku juga nggak tahu apakah saat ini adalah waktu paling tepat yang dikatakan oleh Senior Zony. Pikirkanlah, kamu sekarang bisa mengalahkan Jom
Ini berarti bahwa kultivasi selama seratus tahun yang terkandung dalam Esensi Dewa Naga dapat dimiliki oleh kultivator sebanyak yang mereka inginkan. Ini adalah barang bagus yang langsung meningkatkan kultivasi.Di dunia kultivator, siapa yang tidak ingin mendapatkan kekuatan kultivasi selama seratus tahun, seribu tahun, atau bahkan sepuluh ribu tahun? Sayangnya, sebagian besar orang tidak memiliki kesempatan seperti itu dalam hidup mereka.Surya cukup beruntung mendapatkan kesempatan seperti itu. Sekarang, Surya tiba-tiba merasa sangat menyesal. Jika dia tahu bahwa Esensi Dewa Naga dapat memberikan kekuatan kultivasi selama seratus tahun, juga bahwa kekuatan kultivasi ini tidak akan menghilang, malah akan sepenuhnya diwariskan pada penggunanya, jangankan 10 ribu rahmat naga, Surya tidak akan mengerutkan kening sedikit pun meski harganya adalah 100 ribu rahmat naga.Setelah meninggalkan lingkaran sihir di sebelah kiri, Surya sampai di sebuah tanah terpencil. Setelah memastikan tidak ad
Namun, jika menyerap kekuatan kultivasi seratus tahun, itu berarti Surya harus menghadapi kekuatan kehendak dan kekuatan pikiran lawan sepenuhnya. Surya tidak yakin dia bisa mengalahkan lawan tersebut. Jika gagal, dia tidak hanya akan kehilangan kultivasi selama seratus tahun itu, tapi bahkan kultivasi aslinya juga akan hilang.Tidak diragukan lagi, tindakan ini memiliki tingkat kerugian yang lebih besar dari keuntungannya.Oleh karena itu, Surya merasa sangat ragu-ragu. Dia tidak tahu bagaimana harus memilih.Surya duduk bersila di tempat itu, memikirkan semuanya sepanjang malam. Keesokan paginya, ketika matahari terbit, Surya membuka matanya. Dia sudah memiliki jawaban di dalam hatinya.Jawaban itu adalah menyerap kekuatan kultivasi seratus tahun!Meskipun kekuatan kehendak dan kekuatan pikiran lawan di Esensi Dewa Naga sangat kuat, setidaknya lawan tidak akan bisa sepenuhnya mengendalikan tubuhnya selama dua menit ke depan. Menurut Surya, dua menit ini adalah dua menit yang paling p
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di