Puvent meraih tangan Dokter Aileen, lalu memberinya sebuah kartu ATM."Nggak mau."Dokter Aileen berkata dengan mata memerah, "Kalau aku mengambil milikmu, orang lain akan mengira aku hanya memikirkan uangmu. Sebenarnya, aku nggak peduli dengan semua ini.""Aku tahu. Tapi kamu memang sudah membantuku, jadi aku nggak bisa memperlakukanmu dengan buruk."Aileen melihat kartu ATM di tangannya, lalu berkata, "Baiklah, anggap saja kamu menitipkan ini sementara padaku. Kapan pun kamu ingin mengambilnya kembali, kamu bisa datang mencariku.""Ya.""Kalau begitu, aku pergi dulu.""Nggak mau mengobrol sebentar?"Puvent menarik tangan Dokter Aileen. Wajah Dokter Aileen tampak memerah. Dia menarik tangannya kembali sembari berujar, "Nggak. Lukamu sangat parah, sekarang kamu harus fokus pada pemulihanmu. Saat kamu sudah sembuh nanti, aku akan datang lagi.""Ya."Setelah Dokter Aileen pergi, Puvent menghela napas, lalu berkata, "Aku benar-benar nggak menyangka kalau aku, Puvent, yang sudah bertahun-t
Saat pintu mobil ditutup, seluruh ruang di dalam mobil seolah terpisah dengan ruang di luar. Karena kaca mobil kedap suara, meski di luar sangat bising, tidak ada suara yang terdengar di dalam mobil.Burke tampaknya tidak terburu-buru untuk melajukan mobil. Sebaliknya, dia mengambil sekaleng keripik kentang, memberikannya pada Surya sambil berkata, "Mau makan sedikit?"Surya juga tidak sungkan-sungkan. Dia mengambil keripik kentang itu, lalu mulai makan. Burke sendiri juga mengambil sekaleng keripik kentang lagi, membukanya, lalu mulai makan. Sambil makan keripik, Burke bertanya, "Apakah anak buahku, Brian, dibunuh olehmu?"Mendengar itu, Surya terdiam sejenak sebelum menjawab, "Apa kamu membicara tentang pria yang mengenakan jas hitam?""Benar, itu dia. Namanya Brian. Dia adalah jenderal pertamaku.""Apakah kamu yang membunuhnya?"Burke menoleh ke arah Surya, sementara Surya tetap memakan keripik kentangnya dengan tenang. Dia menjawab, "Ya, tapi mungkin dia nggak perlu mati kalau dia
Segera, Surya terkejar oleh Burke.Pada saat ini, di mata Burke, Surya adalah mangsanya. Setelah mobil Burke dimodifikasi, tidak hanya mobilnya memiliki kecepatan tinggi, tapi juga dilengkapi dengan sistem anti-tabrakan yang sangat kuat.Setelah beberapa kali berturut-turut menabrak bagian belakang mobil Surya, Burke sengaja memperlambat kecepatannya, membiarkan jarak kedua mobil makin besar. Surya melihat mobil Burke melalui kaca spion. Dia tahu bahwa Burke tidak akan dengan mudah menyerah dalam mengejarnya.Oleh karena itu, Surya tidak berani mengendurkan kewaspadaannya.Benar saja, pada detik berikutnya Burke kembali mempercepat lajunya, lalu mendekati Surya. Pada saat ini, Surya akhirnya menyadari niat Burke. Karena tidak jauh di depan jalan ada sebuah tebing. Ada belokan di sana yang bisa dilewati seseorang dengan mengitari tebing. Namun, Surya tahu Burke tidak akan memberinya kesempatan itu."Bum!"Mobil Burke mempercepat lajunya, menuju ke arah Surya. Dengan jarak kurang dari li
Di dalam tempat parkir Bandara Internasional Rayleigh, ketika penjaga yang berjaga di sana melihat Surya sekali lagi, dia menunjukkan ekspresi terkejut. Bahkan dia tidak percaya Surya dapat dengan mudah mengalahkan Burke.Surya hanya melihatnya dengan ekspresi datar, lalu masuk ke bandara. Di ruang tunggu bandara, Surya membeli tiket pesawat menuju Siol. Alasannya untuk pergi ke Siol adalah karena semalam Surya menemukan pecahan kedua kaldron naga melalui kesadaran spiritualnya. Pecahan itu berada di sebuah danau besar di bagian selatan Waiser di Siol.Karena tidak memesan tiket pesawat sebelumnya, Surya harus menunggu selama tiga jam sebelum keberangkatannya. Penerbangan paling awal ke Bandara Internasional Balven, ibu kota Siol, akan berangkat tiga jam kemudian.Surya membeli tiket pesawat, membeli beberapa makanan, lalu masuk ke ruang tunggu. Setelah makan sedikit, Surya mengeluarkan ponselnya, lalu mulai memeriksa beberapa informasi penting yang dikirimkan oleh Elsa tentang Siol da
Surya mendongak, menatap sekilas ke arah hutan belantara yang tak berujung di depannya. Awalnya, Surya berniat berjalan kaki sendirian melintasi hutan belantara ini untuk mencapai dunia ajaib. Namun, sekarang karena ada seseorang yang memperhatikannya, Surya juga ingin mengetahui lebih banyak tentang Waiser, jadi dia setuju."Baiklah, aku merasa terhormat bisa bergabung dengan tim penjelajah kalian."Sambil berkata demikian, Surya berinisiatif mengulurkan tangannya, bermaksud untuk berjabat tangan dengan Mitch. Mitch menoleh, memandang anggota tim penjelajah sambil tersenyum simpul. Dia menggenggam tangan Surya, lalu berkata, "Anak muda, selamat bergabung dengan tim penjelajah kami. Oh ya, namaku Mitch, kamu bisa memanggilku Kapten Mitch. Siapa namamu?""Namaku Surya.""Oh, ternyata namamu Surya. Halo, Surya. Senang bertemu denganmu. Mohon bantuannya, ya.""Kapten Mitch, kali ini aku akan mengandalkan kalian.""Oh, tentu saja." Mitch melanjutkan sambil tersenyum, "Tapi aku punya syarat
Surya mengerutkan kening sembari berujar, "Kenapa? Apa kalian akan mundur?""Haha, mundur? Bagaimana mungkin?"Mitch merangkul pundak Surya, lalu berkata, "Maksudku, hutan ini sangat berbahaya. Di dalam Hutan Belantara Waiser ada serangga pengisap darah. Begitu kita bertemu mereka, akan sangat sulit untuk melanjutkan perjalanan, jadi kita hanya bisa mundur. Apa kamu mengerti?""Ya."Surya mengangguk sambil berkata, "Aku mengerti.""Baiklah, bersiap-siaplah. Kita akan segera berangkat!"Setelah melakukan persiapan sederhana, Surya mengikuti tim penjelajah yang dipimpin oleh Mitch masuk ke dalam hutan belantara. Lima ratus meter pertama masih cukup baik karena di Hutan Belantara Waiser ini sering ada penjelajah yang datang, sehingga ancaman di area ini sudah banyak yang dihilangkan.Namun, bagaimanapun juga ini adalah hutan belantara. Pohon-pohon yang tumbuh di sini jauh lebih besar dibandingkan pohon-pohon di luar. Selain itu, hutan ini sangat rimbun dan rapat. Di bawah naungan lapisan
"Tapi di sini, semuanya baru. Apa yang akan kita temui juga nggak diketahui. Itulah sebabnya tempat ini sangat menarik bagi kami."Pada saat itu, seorang pria tua berambut putih di tim penjelajah berkata dengan kagum, "Datang ke sini seperti benar-benar kembali ke pelukan alam. Lingkungan yang dirancang oleh manusia di luar sana tampak nggak berarti di sini."Mitch melirik pria tua itu, lalu menjelaskan, "Namanya Winston, anggota tertua di tim penjelajah kami. Dia bertanggung jawab membantu kami dalam hal navigasi. Kamu pasti tahu kalau kita akan sangat mudah tersesat di dalam hutan, jadi kami membutuhkan navigasi yang akurat.""Karena navigasi adalah tentang perbandingan antara dua lokasi, kami memerlukan seseorang yang khusus melakukan pekerjaan ini. Winston sangat cocok untuk tugas ini."Winston mengangguk pada Surya, lalu berkata, "Halo, anak muda. Aku melihat keberanian dan cinta dalam dirimu. Bersemangatlah, selama kamu terus meningkatkan kemampuan dirimu, aku yakin suatu hari na
"Srek, srek!"Setelah hening sejenak, Winston berkata, "Mitch, kamu tadi nggak seharusnya berbicara kepada Winder dengan nada seperti itu. Kamu tahu kalau Winder adalah orang yang nggak sabaran. Dia memang nggak punya banyak kesabaran, tapi dia sudah melakukan banyak hal untuk kita.""Jangan khawatir, Winston. Ketika kita menemukan peti emas itu, bagian untuk Winder akan aku berikan sendiri padanya.""Ya."Winston mengangguk, tidak mengatakan apa-apa lagi.Surya mengikuti di belakang, memperhatikan keheningan di antara orang-orang ini, merasa sedikit takut. Kedalaman yang dicapai oleh Winston dan yang lainnya di Hutan Belantara Waiser hanya lima kilometer. Dengan luas mencapai sepuluh ribu kilometer persegi, jarak itu sangat tidak berarti.Terlebih lagi, tim penjelajah yang berhasil mencapai jarak terjauh di hutan ini hanya mampu mencapai kedalaman sepuluh kilometer, sebelum akhirnya mereka kembali ke luar. Ini adalah batas kemampuan penjelajah.Namun, kedalaman sepuluh kilometer juga
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di