Oleh karena itu, Buck lebih memilih mati daripada membiarkan Adam menelan jiwanya, membuatnya menjadi bawahan tubuh Adam. Sebelum mati, Buck masih memiliki satu hal penting yang harus dilakukan, yaitu membersihkan rasa malu yang pernah dia alami.Tak diragukan lagi, kehadiran Surya adalah kesempatan emas untuknya. Begitu Surya mati, Zony pasti akan datang. Saat itu, Buck bisa bekerja sama dengan Adam untuk membunuh Zony. Setelah Zony mati dan Adam terluka parah, Buck akan menghancurkan kontrak jiwa mereka.Pada saat itu, api jiwa pasti akan membunuh Buck dan Adam bersama-sama. Buck percaya jika dia bisa melakukan hal itu, dia tidak hanya bisa membersihkan rasa malu yang pernah dia alami, tapi juga dia tidak akan kalah dari Adam.Dalam pandangan Buck, ini adalah pilihan seorang laki-laki sejati. Terlebih lagi, kata-kata Adam sebelumnya memicu semangat Buck. Jika Adam diberi waktu dua puluh tahun lagi, dia dapat mengendalikan ruang ini. Pada saatnya nanti, Adam pasti tidak akan membutuhk
"Para pelaku kejahatan di masa lalu pasti akan dihukum. Mereka akan dikenang dalam sejarah dengan penuh celaan, membusuk selama ribuan tahun. Tapi orang lain yang nggak bersalah nggak seharusnya terlibat."Wajah besar wanita di dinding batu menatap Surya dengan lembut. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Kamu memang orang yang berhati baik. Tampaknya pilihan anak cahaya nggak salah. Pergilah, aku janji mulai sekarang aku nggak akan menyakiti penduduk Kota Anderson lagi.""Aku harap kamu bisa menepati janjimu.""Tentu saja.""Satu hal lagi, apa kamu tahu legenda tentang Klan Naga?""Klan Naga?""Apakah kamu sedang mencari rahasia Klan Naga? Maafkan aku, aku nggak tahu apa rahasia Klan Naga.""Kalau begitu, bagaimana dengan aura naga yang ada di tambang ini?""Aura naga? Aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan?"Surya tiba-tiba menyadari bahwa aura naga adalah sesuatu yang sangat misterius. Dulu, Senior Zony menggunakan batu dari Tambang Perunggu Isaac untuk membuat kaldron sembilan naga
"Hukuman?""Hahaha!"Adam tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Ibu, kamu terlalu berhati-hati. Kita seharusnya bisa menjadi yang terkuat di ruang ini, tapi kenapa kita harus terus bersembunyi di bawah tanah sepanjang waktu? Alasannya adalah karena Ibu yang terlalu pengecut.""Cukup, Nak. Pemahamanmu tentang banyak hal masih sangat sedikit. Kita hanya bisa menyelesaikan misi kita sendiri di sini. Kita nggak boleh ikut campur dalam proses Dunia Manusia.""Aku nggak peduli!"Mata Adam tiba-tiba memerah. Dia menatap Surya, lalu berkata, "Ibu, nggak peduli apa pun katamu, aku akan membunuhnya hari ini!""Kamu, terimalah kematianmu!"Cairan di tangan Adam membentuk sebuah pedang panjang. Kemudian, pedang itu menyerang ke arah Surya. Surya buru-buru menghindar, mengelak dari serangan energi pedang itu.Cairan hitam mengalir dengan deras, berubah menjadi dinding yang mengurung Surya dari segala arah. Empat Adam muncul di empat arah berbeda, masing-masing memegang pedang panjang, lalu menusuk
Setelah kembali ke kamar hotel, Surya menghubungi nomor Nadya."Halo, Pak Surya. Apa ada yang bisa aku bantu?""Jadi begini, Nadya, aku sedang menghadapi beberapa masalah. Aku perlu tahu apakah ada sejenis makhluk cairan hitam yang tinggal di dalam gua yang belum diketahui oleh publik? Selain itu, apa saja karakteristik makhluk tersebut?""Baiklah, Pak Surya, mohon tunggu sebentar. Di sini, kami akan segera mengirimkan seseorang untuk memeriksa informasi terkait."Di telepon, Nadya terdiam selama sekitar setengah menit, sebelum akhirnya kembali berkata, "Pak Surya, berdasarkan data dari Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural saat ini, kami nggak menemukan data tentang makhluk cairan hitam yang tinggal di dalam gua. Jadi, ini mungkin bukan makhluk yang berasal dari bumi.""Aku mengerti."Setelah menutup telepon, Surya menghela napas. Dengan kekuatan Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural Aerovia, mereka bahkan tidak mengetahui keberadaan makhluk c
Tunggu sebentar!Suara ini!Mata Surya tiba-tiba membelalak. "Bagaimana? Apa akhirnya kamu ingat sekarang?" Pria paruh baya itu memelototi Surya. Detik berikutnya, pria paruh baya itu meninju dada Surya, membuat Surya terlempar mundur sejauh sepuluh meter. Pria itu berjalan masuk ke dalam kamar dengan tenang, lalu menutup pintu.Pada saat itu, Surya yang terlempar mundur puluhan meter memegangi dadanya yang sakit. Dia bertanya pada pria paruh baya yang dengan tenang masuk ke dalam ruangan, lalu duduk di sofa itu, "Apakah kamu Adam?""Benar."Pria paruh baya itu menyilangkan kakinya, lalu melanjutkan, "Aku Adam. Kamu harusnya merasa sangat beruntung sudah mendapatkan pengakuan dari ibuku. Tapi kalau kamu ingin mendapatkan pengakuanku, nggak akan semudah itu."Setelah rasa sakit di dadanya mereda, Surya memandang pria paruh baya itu, lalu berkata, "Aku nggak butuh pengakuanmu. Pada saat yang sama, kamu juga nggak perlu mendapatkan pengakuanku. Karena setiap orang memiliki kepribadian yan
"Pohon Kegelapan?"Surya terdiam. Sebelumnya, Surya tidak pernah mendengar tentang keberadaan Pohon Kegelapan, jangankan lagi mengetahui makhluk seperti apa itu.Pada saat itu, Adam tiba-tiba menjadi tidak sabar. Dia duduk kembali di sofa, lalu berkata, "Katakan padaku, apakah kamu mau menjadi muridku atau nggak? Sebelum kamu berbicara, aku ingatkan sekali lagi, kesempatan ini hanya akan datang sekali. Kalau kamu melewatkannya, kamu nggak akan pernah mendapatkan kesempatan lagi.""Maaf, aku nggak akan menjadi muridmu.""Huh!"Adam tersenyum simpul, lalu bertanya, "Kenapa? Apakah kamu pikir kekuatanku nggak sebanding dengan Zony?"Surya menjawab, "Kamu bahkan bukan lawanku. Bagaimana bisa kamu dibandingkan dengan Senior Zony?""Kamu!"Adam tertawa penuh amarah, lalu berkata, "Baiklah, kalau begitu aku nggak akan memaksamu. Sebenarnya, kalau kamu menjadi muridku, aku bisa mempertimbangkan untuk memaafkan penduduk Kota Anderson. Tapi karena kamu nggak mau menjadi muridku, masalah ini akan
Keesokan paginya, Surya sedang duduk bersila di atas tempat tidur untuk mengatur auranya saat terdengar suara ketukan pintu dari luar. Surya bangkit berdiri, lalu membuka pintu. Dia melihat polisi tua berdiri di sana dengan wajah penuh kekhawatiran, lalu berkata, "Pak Surya, tadi malam terjadi kasus orang hilang lagi. Dalam semalam, ada tiga anak kecil yang hilang di kota ini.""Apa?"Surya berkata dengan ekspresi terkejut di wajahnya, "Tiga anak hilang dalam satu malam?""Benar." Saat ini, polisi muda yang berdiri di samping berkata, "Kami sudah mencari di seluruh kota dan daerah sekitar kota, tapi kami nggak bisa menemukan satu anak pun.""Lalu apa rencana kalian?"Polisi tua itu berkata, "Pak Surya, seharusnya anak-anak itu nggak bisa pergi terlalu jauh. Jadi kami ingin meminta bantuanmu untuk membawa kami masuk ke dalam tambang mencari mereka.""Apa kalian berpikir kalau anak-anak itu masuk ke dalam tambang?"Sepuluh menit kemudian, Surya membawa tiga polisi masuk ke dalam Tambang
Di bawah tanah, di dalam sebuah istana yang indah, wanita itu memandang Adam sambil berkata, "Adam, kamu terlalu keras kepala. Mulai sekarang, kamu harus tinggal di istana ini. Jangan pergi keluar lagi.""Setidaknya sampai kultivator itu pergi, kamu nggak boleh keluar lagi.""Atas dasar apa?"Adam melotot sambil berkata, "Aku hanya membunuh beberapa orang manusia saja. Di mataku, mereka nggak berbeda dengan binatang. Ibu, kenapa kamu nggak mau membantuku?"Wanita itu menatap Adam selama beberapa detik, lalu berkata, "Adam, karena sekarang kamu sudah dewasa, bukan anak kecil lagi, kamu harus memahami beberapa hal. Alam semesta memiliki aturannya sendiri. Bumi tempat kita tinggal ini hanyalah ruang bawah.""Meskipun kita adalah eksistensi terkuat di bumi, alam semesta akan menghukum kita kalau kita melakukan kesalahan.""Aku nggak bisa menerimanya! Kenapa para kultivator bisa membunuh tanpa mendapat hukuman, sementara kita akan langsung mendapat hukuman karena membunuh ? Ini nggak adil."