"Pohon Kegelapan?"Surya terdiam. Sebelumnya, Surya tidak pernah mendengar tentang keberadaan Pohon Kegelapan, jangankan lagi mengetahui makhluk seperti apa itu.Pada saat itu, Adam tiba-tiba menjadi tidak sabar. Dia duduk kembali di sofa, lalu berkata, "Katakan padaku, apakah kamu mau menjadi muridku atau nggak? Sebelum kamu berbicara, aku ingatkan sekali lagi, kesempatan ini hanya akan datang sekali. Kalau kamu melewatkannya, kamu nggak akan pernah mendapatkan kesempatan lagi.""Maaf, aku nggak akan menjadi muridmu.""Huh!"Adam tersenyum simpul, lalu bertanya, "Kenapa? Apakah kamu pikir kekuatanku nggak sebanding dengan Zony?"Surya menjawab, "Kamu bahkan bukan lawanku. Bagaimana bisa kamu dibandingkan dengan Senior Zony?""Kamu!"Adam tertawa penuh amarah, lalu berkata, "Baiklah, kalau begitu aku nggak akan memaksamu. Sebenarnya, kalau kamu menjadi muridku, aku bisa mempertimbangkan untuk memaafkan penduduk Kota Anderson. Tapi karena kamu nggak mau menjadi muridku, masalah ini akan
Keesokan paginya, Surya sedang duduk bersila di atas tempat tidur untuk mengatur auranya saat terdengar suara ketukan pintu dari luar. Surya bangkit berdiri, lalu membuka pintu. Dia melihat polisi tua berdiri di sana dengan wajah penuh kekhawatiran, lalu berkata, "Pak Surya, tadi malam terjadi kasus orang hilang lagi. Dalam semalam, ada tiga anak kecil yang hilang di kota ini.""Apa?"Surya berkata dengan ekspresi terkejut di wajahnya, "Tiga anak hilang dalam satu malam?""Benar." Saat ini, polisi muda yang berdiri di samping berkata, "Kami sudah mencari di seluruh kota dan daerah sekitar kota, tapi kami nggak bisa menemukan satu anak pun.""Lalu apa rencana kalian?"Polisi tua itu berkata, "Pak Surya, seharusnya anak-anak itu nggak bisa pergi terlalu jauh. Jadi kami ingin meminta bantuanmu untuk membawa kami masuk ke dalam tambang mencari mereka.""Apa kalian berpikir kalau anak-anak itu masuk ke dalam tambang?"Sepuluh menit kemudian, Surya membawa tiga polisi masuk ke dalam Tambang
Di bawah tanah, di dalam sebuah istana yang indah, wanita itu memandang Adam sambil berkata, "Adam, kamu terlalu keras kepala. Mulai sekarang, kamu harus tinggal di istana ini. Jangan pergi keluar lagi.""Setidaknya sampai kultivator itu pergi, kamu nggak boleh keluar lagi.""Atas dasar apa?"Adam melotot sambil berkata, "Aku hanya membunuh beberapa orang manusia saja. Di mataku, mereka nggak berbeda dengan binatang. Ibu, kenapa kamu nggak mau membantuku?"Wanita itu menatap Adam selama beberapa detik, lalu berkata, "Adam, karena sekarang kamu sudah dewasa, bukan anak kecil lagi, kamu harus memahami beberapa hal. Alam semesta memiliki aturannya sendiri. Bumi tempat kita tinggal ini hanyalah ruang bawah.""Meskipun kita adalah eksistensi terkuat di bumi, alam semesta akan menghukum kita kalau kita melakukan kesalahan.""Aku nggak bisa menerimanya! Kenapa para kultivator bisa membunuh tanpa mendapat hukuman, sementara kita akan langsung mendapat hukuman karena membunuh ? Ini nggak adil."
Surya bangkit, lalu berjalan keluar. Ketika dia baru sampai di pintu masuk tambang, dia mendengar jeritan mengerikan dari luar. Saat Surya keluar, dia melihat sejumlah manusia cairan berwarna hitam memburu penduduk kota sambil memegang pisau.Penduduk Kota Anderson berlarian dengan panik sambil berteriak ketakutan."Ini ...."Mata Surya membelalak melihat semua ini. Pemandangan ini seperti dalam api penyucian. Selain itu, semua ini benar-benar terjadi di depan matanya. Detik berikutnya, Surya melepaskan aura naganya, membuatnya menjadi seekor naga besar yang terbang menuju kota."Groar!"Naga besar itu mengeluarkan raungan yang memekakkan telinga, membuat tubuh para manusia cairan itu hancur berkeping-keping hingga jatuh ke tanah, lalu berubah menjadi aura hitam yang naik ke udara. Naga besar itu berputar di udara, melihat aura hitam itu berkumpul, lalu membentuk sosok Adam di udara."Hahaha!"Adam tertawa terbahak-bahak, memandang Surya yang tiba-tiba muncul tanpa rasa takut sedikit p
Surya tiba-tiba berbalik, menemukan bahwa Buck yang seluruh tubuhnya dipenuhi dengan aura hitam, muncul di sana entah sejak kapan. Buck menatap Surya dengan tatapan dingin sambil menggenggam pedang panjang hitam di tangan kanannya."Surya, terimalah kematianmu!"Buck mengangkat pedang panjangnya di tangannya, lalu dengan kuat menebaskannya. Tiba-tiba, sebuah serangan energi pedang yang panjangnya mencapai lebih dari sepuluh meter turun dari langit. Pada saat genting, Surya mengangkat kedua tangannya, membuat Sarung Tangan Cahaya memancarkan cahaya putih yang menyilaukan, lalu menangkap serangan pedang Buck.Energi pedang berwarna hitam diserap dengan cepat oleh Sarung Tangan Cahaya. Sementara itu, Surya merasakan bahwa kekuatan cahaya di dalam tubuhnya hampir mencapai batasannya. Surya menatap Buck yang masih memancarkan aura energi yang kuat dan aneh.Pertempuran sebelumnya tampaknya tidak membuat energi Adam berkurang banyak. Sekarang, dengan memanfaatkan tubuh Buck, Adam kembali men
Pada saat itu, seorang wanita cair muncul di udara. Dia berdiri di belakang Buck, lalu berkata, "Adam, hentikan semuanya sekarang juga!Saat ini, wajah Buck menjadi muram. Dia berkata dengan nada dingin, "Ibu, apakah kamu nggak bersedia membantuku?""Kamu! Adam, kamu nggak bisa melakukan ini lagi. Nggak peduli apa pun yang terjadi, Surya nggak boleh mati. Kalau nggak, kita semua akan dihukum.""Sudah cukup!"Adam berteriak, "Ibu, siapa sebenarnya kita?""Kita pada akhirnya adalah yang terkuat di dunia ini, ataukah kita adalah budak dunia ini? Kalau kita adalah budak dunia ini, aku lebih baik mati. Kalau kita adalah yang terkuat di dunia ini, tolong ibu membiarkanku melakukan semua ini sekali lagi.""Tapi, Adam, kamu ....""Ibu!""Jangan bicara lagi. Kali ini, kalau kamu menghalangi, aku akan segera menghancurkan kontrak jiwa. Pada saat itu, aku akan mati bersama Buck."Wanita cair melihat punggung Buck. Bibirnya bergerak, tampak seperti mencoba untuk mengatakan sesuatu, tapi dia tidak
"Groar!"Surya mengendalikan tiga naga putih, masing-masing melesat keluar untuk menghadapi Buck yang datang dari tiga arah. Sementara itu, Surya mengeluarkan trisula perunggu, langsung menghadapi Buck yang menyerang dari depan."Rasakan pedangku!""Buck, mati kau!"Trisula perunggu dan pedang panjang saling bertabrakan, menciptakan gelombang kejut yang kuat. Pada saat yang sama, tiga naga putih yang menyerang dari tiga arah meledak saat mengenai Buck, menghasilkan cahaya putih yang sangat terang, langsung melahap ketiga Buck tersebut. Ketika cahaya putih mulai menghilang, ketiga Buck tersebut hancur.Surya merasakan hilangnya ketiga naga putih, lalu berkata dengan nada dingin, "Sepertinya kelemahanmu adalah cahaya.""Kalau begitu, ayo kita lanjutkan!"Detik berikutnya, seluruh tubuh Surya memancarkan cahaya putih yang menyilaukan. Arus hangat dari kekuatan cahaya mengalir melalui tubuh Surya. Cahaya putih yang menyilaukan hampir membuat Buck tidak bisa membuka matanya."Uh, apa yang i
"Hahaha!""Surya, kamu pasti akan mati hari ini!"Buck mengangkat tangan kanannya, melihat tangan kanannya diselimuti oleh aura hitam. Dia mengibaskan kelima jarinya, lalu matanya memancarkan cahaya dingin. Dengan tiba-tiba, Buck mengepalkan kelima jarinya, lalu berteriak, "Penguasa Pelahap, hancurkan dia untukku!"Seiring dengan kata-kata Buck, lubang hitam yang menggantung di langit mulai menyusut dengan cepat. Di bawahnya, semua penduduk Kota Anderson melihat pemandangan ini dengan gugup.Keberadaan Surya adalah satu-satunya harapan mereka. Jika Surya sampai terbunuh, semua orang tahu bahwa nasib yang menanti mereka adalah kematian. Pada saat ini, bahkan penduduk yang pernah memiliki prasangka terhadap Surya pun berharap Surya bisa selamat.Mereka berharap Surya bisa menciptakan keajaiban. Mereka semua mengangkat kepala untuk menatap lubang hitam di langit dengan penuh harapan.Pada saat ini, ketika semua orang sedang mengamati lubang hitam, lubang hitam yang menyusut tiba-tiba berh