"Aku akan membelinya dengan harga 700 juta!""Tujuh ratus enam puluh juta!""Aku bayar 1 miliar!"Setelah seorang pria paruh baya menyebut harga 1 miliar, suasana di ruangan menjadi hening. Pada akhirnya, tidak ada yang berpikir bahwa nilai kaldron perunggu ini akan melebihi 1 miliar. Bagaimanapun juga, ini hanya sebuah kaldron perunggu seukuran teko teh. Meski dulunya digunakan oleh keluarga kerajaan, tidak mungkin memiliki nilai yang begitu tinggi."Satu miliar, satu kali!""Satu miliar, dua kali!"Saat ini, melihat pembawa acara berteriak dua kali, Surya langsung mengangkat tanda di tangannya sambil berkata, "Aku menawar 2 miliar!""Dua miliar! Pria ini menawar 2 miliar. Apakah ada yang ingin menawar lebih tinggi dari 2 miliar?""Kita benar-benar melihat keajaiban!""Dua miliar, satu kali!""Dua miliar, dua kali!""Dua miliar, tiga kali, terjual!"Pembawa acara memberikan pukulan tanda jadi ke meja. Pada akhirnya, kaldron perunggu ini dibeli oleh Surya dengan harga 2 miliar. Awalnya
"Terakhir kali kamu sudah kalah, apa kamu nggak mau membalas kekalahan?"Ketika Raka menatapnya dengan ekspresi kesal. Dia tiba-tiba menjadi marah, lalu berkata dengan nada dingin, "Masuk ke dalam mobil."Surya dan Raka masuk ke dalam mobil. Begitu Raka mengemudikan mobilnya keluar dari tempat parkir, pria bertopi itu juga mengemudikan mobilnya ke samping. Dia membuka jendela mobil, memberi isyarat pada Raka untuk bicara.Raka menurunkan kaca jendela mobil, lalu bertanya, "Bagaimana kita akan bertanding?"Pada saat ini, pria bertopi itu meludahkan permen karet langsung ke wajah Raka. Dia tersenyum dingin, menginjak pedal gas, lalu mobil McLaren langsung melaju. Pria bertopi itu mengolok dengan berkata, "Kamu akan menang kalau kamu bisa mengejarku.""Sialan, bajingan ini!" Raka melepas permen karet dari wajahnya, lalu melemparkannya ke tanah. Surya berkata, "Sekarang aku akhirnya mengerti kenapa kamu begitu marah. Jalanlah, aku akan mendukungmu tanpa syarat.""Terima kasih, Kak. Ini ada
Melihat Raka yang mengendalikan mobilnya terus mendekat, kali ini pria bertopi itu sudah tidak bisa meningkatkan kecepatan lagi karena McLaren sudah hampir mencapai batasnya."Sial, bagaimana aku bisa kalah?"Pria bertopi itu melirik ke kaca spion, lalu mengeluarkan pistol dari kantong belakang kursi penumpang, sebelum tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, kalian semua mati saja!"Di jalur berkecepatan tinggi, pria bertopi itu tiba-tiba menjulurkan kepalanya, lalu melepaskan tembakan ke arah mobil Raka. Peluru tersebut langsung mengenai ban depan kanan Ferrari dan dengan suara dentuman yang keras, ban tersebut mengeluarkan udara sehingga menyebabkan Ferrari mulai bergetar hebat.Sudut mulut pria bertopi itu melengkung, kemudian dia berkata, "Huh, cara lama adalah memecahkan ban dengan satu tembakan, kemudian meledakkan tangki bahan bakar dengan satu tembakan lain. Mobil akan meledak dan berguling-guling, kemudian api akan melahap semua barang bukti."Memikirkan hal ini, pria bertopi it
Surya mengangguk dan berkata, "Ya, itu benar."Saat ini, Raka sedang duduk di sana, badannya terus gemetar. Yenny melirik ke arah Raka, kemudian Raka bertanya, "Kenapa kamu melihatku? Pikiranku masih sangat kacau, jangan tanya aku."Surya menyela, "Apa kami boleh pergi?"Yenny berkata, "Karena masalah ini cukup penting, berdasarkan situasi yang sudah diketahui sekarang, khawatirnya kalian masih perlu menunggu lebih lama lagi.""Baiklah, kalau begitu tunggu saja."Setelah subuh, anggota investigasi kriminal kembali. Setelah dilakukan penyelidikan, mereka menemukan memang ada pistol di dalam mobil McLaren yang terbakar. Berdasarkan analisa balistik, kedua peluru tersebut memang berasal dari pistol tersebut.Meskipun anggota tim investigasi tidak mengetahui kenapa pria bertopi itu menembak ban mobilnya sendiri dengan tembakan kedua, setelah dia menembaki kendaraan di belakangnya, mereka sudah bisa menyimpulkan bahwa hal itu adalah fakta.Pria bertopi itu menerima akibatnya dari perilaku b
Karena ada kaldron satu naga dan kaldron tiga naga, seharusnya ada tujuh kaldron perunggu lainnya, sehingga totalnya pasti sembilan kaldron perunggu.Memikirkan hal ini, Surya menjadi sangat bersemangat. Meskipun sekarang kaldron satu naga dan kaldron tiga naga dapat menyerap dan menyimpan aura naga dalam jumlah besar, kemudian kedua kaldron tersebut belum terisi penuh, Surya tahu bahwa seiring dengan peningkatan kultivasinya, semakin banyak aura naga yang pasti akan diproduksi di dalam tubuhnya.Pada saat itu, secara alami akan dibutuhkan lebih banyak kaldron perunggu untuk menyerap dan menyimpan aura naga. Oleh karena itu, kaldron perunggu ini sangat penting bagi Surya. Terutama ketika memikirkan tentang Lembah Cahaya dan Utusan Kegelapan, Surya bertekad untuk mempercepat peningkatan kekuatannya.Meskipun orang-orang di Lembah Cahaya kali ini membiarkan Surya kembali, mereka pasti memiliki tujuan. Mereka adalah organisasi yang dapat menangkap monster laut dan menyebar ke seluruh duni
Ghazi menendang Wirdo ke tanah dan mengutuk, "Kamu nggak perlu mengatakan hal semacam ini. Sudah kubilang, sejak aku tiba di Kota Juwana, aku akan menangani masalah ini sendiri. Aku akan memberimu waktu tiga jam. Cari informasi orang itu dan segera berikan padaku. Kalau nggak, aku akan membunuhmu!""Baik, baik ....""Kak Ghazi, jangan khawatir, aku pasti akan melakukannya."Wirdo buru-buru meminta seseorang pergi ke tempat lelang untuk bertanya. Akhirnya mengetahui bahwa pria yang duduk di sebelah Aksha tadi malam adalah Raka, putra Gubernur Leonard, penanggung jawab Provinsi Andaru.Berita ini mengejutkan Wirdo. Bagaimanapun, Leonard adalah Gubernur Provinsi Andaru dan bertanggung jawab atas seluruh Provinsi Andaru. Meskipun Ghazi adalah seorang penguasa jalanan, tidak peduli seberapa kuatnya seorang Ghazi Juniaro, dia tidak akan bisa bersaing dengan Leonard.Ghazi awalnya adalah seorang kontraktor di sebuah lokasi konstruksi. Kemudian, dia menjadi sukses karena pembongkaran yang tida
Ghazi menampar wajah Wirdo seraya mengutuk, "Apa kamu nggak bisa bicara bahasa manusia?""Kak Ghazi, Kak Ghazi, aku salah."Wirdo menunduk dan tidak berani berbicara lagi. Ghazi melontarkan niat membunuh di matanya, kemudian berteriak, "Nggak peduli apa pun, kalau anakku meninggal, anak Leonard juga nggak bisa hidup lagi. Dia harus mati!""Tapi dia adalah anak Pak Leonard. Kak Ghazi, kalau kamu memprovokasi beliau, kita semua akan tamat.""Huh, kenapa, kamu nggak berani, ya?"Ghazi meraih pakaian Wirdo dan berkata, "Biar kuberi tahu saja, aku punya bukti kejahatanmu di tanganku. Kita berada di kapal yang sama sekarang. Kalau kamu berani memberitahuku tentang masalah ini, aku nggak akan melepaskanmu begitu saja.""Aku ... Kak Ghazi, bagaimana mungkin aku berani mengkhianatimu?" sahut Wirdo mengeluh berulang kali di dalam hatinya. Dia awalnya ingin menjadi saudara yang baik dengan Ghazi. Bahkan dia memiliki ide untuk menjadi saudara angkat dan bergandengan tangan untuk menghasilkan uang.
Surya memimpin orang-orang ke gerbang Pulau Aora dan menemukan Rio yang tergeletak di tanah. Pada saat ini, Linda sudah disekap oleh seseorang. Surya mengamati secara sekilas dan menemukan ada sekitar dua puluh orang di depannya."Kak Ghazi, mereka sudah datang.""Surya!""Linda, jangan takut, aku di sini."Surya dan Ghazi saling menatap. Ghazi melotot dan bertanya, "Apa kamu Surya?""Ya, aku Surya. Sepertinya aku nggak ada hubungannya denganmu. Bagaimanapun, wanita itu nggak bersalah. Bisakah kamu melepaskannya dulu, baru kita bisa bicara?"Ghazi melotot dan menyahut, "Kamu benar, nggak banyak hubungan antara kita. Terlebih lagi, aku di sini bukan untuk mencarimu. Aku bisa melepaskannya, tapi kamu harus berjanji padaku kalau kamu nggak bisa ikut campur dalam masalah ini!""Ghazi, ternyata kamu!"Saat ini, Raka menjadi bersemangat dan menyahut, "Kamu datang ke sini untukku, 'kan? Orang itu, dia anakmu, benar?""Benar. Tuan Muda Raka, tebakanmu benar. Orang yang balapan bersamamu dan ja
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di