Pada saat ini, Surya hampir menggerakkan kekuatannya secara ekstrim. Serangan balik yang datang dari lengan kanannya membuat Surya tahu bahwa dia tidak dapat bertahan terlalu lama. Oleh karena itu, ketika Surya melihat jejak kaki di lautan pasir, dia berbalik arah."Cahaya Dewa Naga!"Tiba-tiba, mata Surya berbinar. Dia langsung meninju perut Jaquez."Roar!"Naga emas itu mengeluarkan raungan, kemudian terbang keluar dari lengan Surya. Pada saat yang sama, kekuatan penghancur hitam dan kekuatan cahaya putih membombardir perut Jaquez secara bersamaan. Energi spiritual petir meledak dan mengembun langsung menjadi bentuk seperti manusia di udara.Tidak lama kemudian, cahaya putih keluar dari sosok manusia yang dipadatkan oleh guntur dan kilat. Dalam sekejap, Jaquez yang awalnya tidak terlihat, menjadi terlihat. Dia mengangkat kepalanya dan menjerit kesakitan, "Argh!""Inti Kristal Apiku!""Uhuk!"Jaquez memuntahkan seteguk darah, lalu dengan mata merah, dia menatap Surya sambil menggertak
Pada saat ini, Surya mengeluarkan dua Pil Penyembuh Petir, mengangkat kepalanya dan menelannya. Tidak lama kemudian, dia mulai bergerak lagi.Karena posisi Jaquez baru saja ditentukan, kali ini Surya tidak lagi bergerak maju, melainkan terus mundur. Setelah mundur beberapa meter, Surya merasakan gelombang energi spiritual lagi.Dalam sekejap, Surya melompat mundur dengan langkah besar, lalu membentuk segel dengan tangannya, merapalkan mantra dan berteriak, "Penjara Guntur Empat Arah!"Empat bola petir besar muncul dari udara tipis dan melayang di udara. Setiap bola petir mengirimkan beberapa rantai petir dan terus-menerus menguji ruang di depan Surya."Srash!""Ah!"Rantai petir itu sepertinya menabrak sesuatu. Di udara, sesosok manusia yang terbuat dari petir muncul dan orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Jaquez!Melihat pemandangan ini, mata Surya memancarkan cahaya dingin, lalu dia melompat dan mendekat dengan cepat, kemudian Surya tiba-tiba membombardir perut Jaquez dengan
"Belum tentu demikian!"Pada saat ini, sebuah suara datang, Jaquez sontak mendongak. Seorang pria berjubah hitam, dengan seluruh tubuhnya tersembunyi di balik jubah hitam, berjalan keluar dari belakang Surya.Jaquez merasakan gelombang energi spiritual pada pria berjubah hitam, bahkan juga aura kekuatan penghancur."Siapa kamu? Jangan-jangan kamu ....""Ya, Pak Jaquez, ini memang aku."Desmon langsung melepas pakaian dan topinya, menatap Jaquez dan berkata dengan sedikit lengkungan di sudut mulutnya, "Meskipun ini tampak agak nggak adil, Grup Greenergy nggak memberiku keadilan. Pak Jaquez, aku sudah bilang, cepat atau lambat posisimu itu akan menjadi milikku ....""Karena aku ingin mengambil posisi Pak Jaquez, tentu saja aku harus mengalahkanmu Pak Jaquez. Kalau nggak, kenapa aku harus mengambil posisimu?""Kamu!"Mata Jaquez semerah darah, dia menatap Desmon dan berkata, "Kamu seharusnya sudah mati sejak lama. Aku nggak menyangka kamu masih hidup. Kenapa sekarang, kamu akan mengkhiana
"Huh, huh!"Setelah melakukan semua ini, Desmon tersentak dan kembali tersadar. Dia berjalan mendekat, mengambil pedang katana dan memasukkannya kembali ke sarungnya. Kemudian, dia berjalan ke sisi Surya, membopong Surya dan meninggalkan tempat itu.Keesokan paginya, Surya bangun dan melihat Desmon dan Tina sedang berdiri di depan tempat tidur. Surya mengerutkan kening dan segera bertanya, "Kalian? Apa ini? Kenapa aku ada di sini?"Desmon menjawab, "Aku membawamu pulang, misimu sudah selesai.""Misi?"Pada saat ini, Surya tiba-tiba teringat akan misinya bersama Shakira. Saat mengingat apa yang terjadi tadi malam, detik berikutnya, Surya secara langsung duduk dari tempat tidur.Adegan ini mengejutkan Desmon dan Tina, bahkan Surya juga sangat terkejut. Akan tetapi, Surya segera memikirkannya dan memahaminya dalam sekejap. Karena kekuatan penghancur memiliki kemampuan untuk menghancurkan segalanya. Kekuatan cahaya seharusnya juga memiliki kekuatan untuk memulihkan segala pertumbuhan.Tera
Pada saat yang sama, Shakira sedang duduk di kantor Grup Greenergy. Dimon mengeluarkan korek api dan menyalakan cerutu untuk Shakira sambil berkata, "Nona Shakira, aku nggak tahu kenapa sekarang kamu ada di sini?"Shakira mengisap cerutunya, mengepulkan asapnya seraya menjawab, "Dimon, kamu seharusnya tahu lebih banyak tentang Jaquez daripada aku, 'kan?""Ya, aku nggak menyangka Jaquez akan mati. Bagaimanapun, aku juga nggak menyangka Desmon masih hidup. Selanjutnya, aku akan mengirim orang untuk menyingkirkan mereka."Saat berbicara, Dimon menatap Shakira dengan tatapan dalam. Faktanya, Shakira datang sebagai perwakilan dari Faksi Daun Merah dan Dimon tidak berpikir bahwa Shakira akan menganggapnya sebagai teman.Dimon tahu betul apa yang telah dilakukan Grup Greenergy selama bertahun-tahun. Sekarang, Faksi Daun Merah ikut campur. Hal ini juga diperkirakan cepat atau lambat akan terjadi pertarungan antara Faksi Daun Merah dan Faksi Daun Hijau. Akan tetapi, saat ini, sikap Grup Greener
"Hmm? Nona Shakira kali ini datang kemari untuk mewakili diri sendiri? Kukira Nona Shakira datang mewakili Faksi Bunga Merah. Tapi, kita juga bisa membicarakannya. Kuharap rencana Nona Shakira nggak akan mengecewakanku."Shakira tersenyum tipis dan berkata, "Rencanaku nggak akan mengecewakanmu, Pak Dimon. Pada kenyataannya, kamu dan Jaquez sama-sama ada dalam daftar Faksi Bunga Merah. Kali ini, bukan hanya Jaquez saja yang akan mati. Tapi kamu, Pak Dimon, kamu juga akan bernasib sama seperti Jaquez.""Apa? Faksi Bunga Merah ingin menyingkirkanku?""Tapi, kalau Pak Dimon bersedia melakukan apa yang kukatakan, aku bisa menjamin kalau Pak Dimon nggak akan mati. Dalam hal ini, Faksi Daun Hijau sudah bertindak terlalu jauh dan kecaman dari dunia internasional mulai berdatangan satu demi satu. Dalam waktu dekat, Grup Greenergy pasti akan segera lenyap dari bumi ini.""Hanya mereka yang bersedia mematuhi perintah, yang berhak untuk hidup. Aku rasa kamu bisa melakukannya, Pak Dimon. Ini baru p
Saat malam tiba, Dimon meninggalkan Grup Greenergy dan kembali ke rumah. Begitu menyalakan lampu, Dimon melihat pria berjubah hitam tengah berdiri di atas balkon. Dimon buru-buru mendekat, berlutut dengan satu kaki, dan berkata dengan hormat, "Salam, Pak."Pria yang sosoknya tersembunyi seutuhnya di dalam jubah hitam tersebut membelakangi Dimon. Dia berkata dengan suara yang dalam dan berwibawa, "Dimon, aku sudah melatihmu selama sepuluh tahun. Tapi, tak kusangka tekadmu begitu mudah goyah. Sepertinya, aku salah menilaimu."Mendengar hal tersebut, Dimon merasakan hawa dingin menjalar di punggungnya. Bulu kuduknya juga meremang. Dimon berlutut di sana, bersujud di lantai, dan berkata dengan gemetar, "Pak, aku salah, Pak. Tolong, Pak. Tolong ampuni aku.""Aku bisa memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, mulai sekarang, kamu harus sepenuhnya mematuhi perintahku. Kalau nggak, aku akan mengambil semua yang menjadi milikmu sekarang."Dimon menelan ludah dengan susah payah dan berkata, "Pak, ak
Dimon tidak ingin mati, apalagi menyerahkan semua yang telah dia perjuangkan selama sepuluh tahun terakhir ini. Jika dia benar-benar harus melepaskan semua itu, dia lebih baik mati."Jangan khawatir, kamu nggak akan mati. Dengarkan baik-baik dan telan dua inti kristal api ini."Pria berjubah hitam itu menyuruh Dimon menelan dua inti kristal api hitam tersebut. Kemudian, dia mengeluarkan reagen merah yang memendarkan cahaya fosfor berwarna merah dan memasukkannya ke dalam jarum suntik. Setelah itu, pria tersebut segera menyuntikkan jarum suntik itu ke dada kiri Dimon dan memasukkan reagen merah tersebut ke dalam tubuh Dimon.Dalam sekejap, aura energi spiritual yang kuat memancar dari tubuh Dimon. Energi spiritual merah menyala yang mewakili elemen api yang dipancarkan dari tubuh Dimon tersebut menyebar dengan cepat dan langsung menutupi seluruh ruang latihan.Api energi spiritual membentuk gelombang yang bergolak, yang terus-menerus menghantam di dalam ruang latihan itu. Akibat efek ya