Saat malam tiba, Dimon meninggalkan Grup Greenergy dan kembali ke rumah. Begitu menyalakan lampu, Dimon melihat pria berjubah hitam tengah berdiri di atas balkon. Dimon buru-buru mendekat, berlutut dengan satu kaki, dan berkata dengan hormat, "Salam, Pak."Pria yang sosoknya tersembunyi seutuhnya di dalam jubah hitam tersebut membelakangi Dimon. Dia berkata dengan suara yang dalam dan berwibawa, "Dimon, aku sudah melatihmu selama sepuluh tahun. Tapi, tak kusangka tekadmu begitu mudah goyah. Sepertinya, aku salah menilaimu."Mendengar hal tersebut, Dimon merasakan hawa dingin menjalar di punggungnya. Bulu kuduknya juga meremang. Dimon berlutut di sana, bersujud di lantai, dan berkata dengan gemetar, "Pak, aku salah, Pak. Tolong, Pak. Tolong ampuni aku.""Aku bisa memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, mulai sekarang, kamu harus sepenuhnya mematuhi perintahku. Kalau nggak, aku akan mengambil semua yang menjadi milikmu sekarang."Dimon menelan ludah dengan susah payah dan berkata, "Pak, ak
Dimon tidak ingin mati, apalagi menyerahkan semua yang telah dia perjuangkan selama sepuluh tahun terakhir ini. Jika dia benar-benar harus melepaskan semua itu, dia lebih baik mati."Jangan khawatir, kamu nggak akan mati. Dengarkan baik-baik dan telan dua inti kristal api ini."Pria berjubah hitam itu menyuruh Dimon menelan dua inti kristal api hitam tersebut. Kemudian, dia mengeluarkan reagen merah yang memendarkan cahaya fosfor berwarna merah dan memasukkannya ke dalam jarum suntik. Setelah itu, pria tersebut segera menyuntikkan jarum suntik itu ke dada kiri Dimon dan memasukkan reagen merah tersebut ke dalam tubuh Dimon.Dalam sekejap, aura energi spiritual yang kuat memancar dari tubuh Dimon. Energi spiritual merah menyala yang mewakili elemen api yang dipancarkan dari tubuh Dimon tersebut menyebar dengan cepat dan langsung menutupi seluruh ruang latihan.Api energi spiritual membentuk gelombang yang bergolak, yang terus-menerus menghantam di dalam ruang latihan itu. Akibat efek ya
Desmon merasa ragu untuk sesaat dan akhirnya berkata, "Aku sedang memikirkan apakah sejak awal aku seharusnya bergabung dengan Grup Greenergy. Kalau aku nggak pernah bergabung dengan Grup Greenergy, mungkin aku nggak akan berada dalam bahaya seperti sekarang. Tapi, kalau aku nggak bergabung dengan Grup Greenergy, mungkin aku nggak akan hidup sampai sekarang.""Jadi, aku memang nggak punya pilihan.""Kalau nggak punya pilihan, kenapa mesti galau?" tanya Surya."Tapi, aku ...!" kata Desmon.Surya berkata, "Kamu galau karena kamu adalah orang yang baik hati. Coba jawab aku, Desmon. Apa kamu pernah membunuh orang yang nggak bersalah?"Desmon menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak. Orang-orang yang diperintahkan Grup Greenergy untuk kubunuh, semuanya adalah iblis. Tentu saja, kecuali kamu. Kamu adalah satu-satunya kasus khusus."Tiba-tiba saja, Desmon menatap Surya dengan tajam dan berkata, "Pak Surya, karena tubuhmu sudah pulih, bagaimana kalau kita bertarung? Aku selalu ingin tahu, s
Brakk.Sebuah kekuatan yang begitu dahsyat langsung mengguncang baju besi yang terbentuk dari kekuatan penghancur di tubuh Desmon dan mengubahnya menjadi kabut hitam. Pada saat yang bersamaan, tubuh Desmon juga terlempar ke belakang dengan cepat.Pada titik ini, seakan telah kembali ke akal sehatnya, Surya pun dengan sigap mengulurkan tangannya, mencengkeram lengan Desmon dan menariknya kembali."Hati-hati.""Minggir."Tiba-tiba saja, Desmon mengayunkan pedangnya ke bawah. Surya segera melepaskan pegangannya dan mundur beberapa langkah. Keduanya berdiri saling berhadapan. Napas mereka terengah-engah dan mulut mereka terbuka lebar. Saat itu, kabut hitam terus terpancar dari tubuh mereka. Surya tersenyum tipis dan berkata, "Heh, sepertinya serangan balik dari kekuatan penghancur ini masih terlalu kuat."Desmon menggertakkan gigi dan berkata, "Memang benar. Aku benar-benar minta maaf atas tebasan barusan. Kamu juga tahu sendiri kalau aku nggak bermaksud melakukannya."Clingg.Desmon menya
Surya berharap Shakira bisa menepati janjinya. Sekarang, Surya sudah membantunya menangani Jaquez. Mulai sekarang, keselamatan Tina dan ibunya di Negara Kamber akan bergantung kepada Shakira.Sekarang, tujuan Surya membiarkan Tina dekat dengan Shakira adalah untuk membuat Shakira memahami maksudnya. Selama Faksi Daun Merah tidak menyakiti Tina dan ibunya, Aksha dan Korps Tentara Maut tidak akan menimbulkan masalah di Negara Kamber.Sore harinya, di kamar Shakira, Tina bertanya kepada Shakira, "Kak Shakira, apa ada yang perlu kubantu?"Shakira tersenyum tipis dan berkata, "Apa Surya yang menyuruhmu kemari?"Tina merasa malu dan berkata, "Ya. Setengahnya atas keinginannya dan setengahnya lagi atas keinginanku sendiri.""Ya. Kemarin aku membeli satu setel pakaian. Aku nggak tahu apa itu cocok untukku. Kebetulan kamu datang kemari, jadi kamu bisa membantuku melihatnya."Sekarang, Jaquez sudah mati. Dimon memiliki nilai guna yang lebih besar dibanding Surya. Oleh karena itu, Shakira ingin D
"Sepertinya begitu.""Sialan." Pria berjubah hitam itu berkata dengan nada dingin. "Awalnya aku ingin mereka saling membunuh. Tapi, aku nggak menyangka Desmon akan pergi meninggalkan Surya. Bajingan ini, kenapa dia bisa pergi? Bagaimana dia bisa memiliki tekad yang begitu kuat?""Pak Utusan, Desmon ini adalah seorang yatim piatu yang tumbuh dalam kondisi yang sangat sulit sejak kecil. Kegigihannya tentu jauh melebihi orang biasa. Meskipun virus dalam reagen merah mampu mengendalikan otak para kultivator, mungkin nggak akan berhasil pada seseorang dengan tekad yang luar biasa," kata BarryPria berjubah hitam itu terdiam selama beberapa saat, sebelum akhirnya berkata, "Oke, Barry. Pergi dan bunuh Desmon. Singkirkan masalah ini untukku.""Baik, Pak. Aku akan melakukannya sekarang."Barry mundur dalam kegelapan dan menghilang tanpa jejak.Pria berjubah hitam itu berdiri. Dia memasuki ruang bawah tanah dan mendatangi ruang latihan. Saat membuka pintu, embusan api energi spiritual langsung m
Cahaya rembulan menyinari sungai yang tenang. Desmon dan Barry, yang satu berdiri di air dan yang lainnya berdiri di tepi pantai, keduanya saling menatap. Tak satu pun dari mereka yang berniat mengambil tindakan terlebih dahulu.Suasana ini seperti dua orang yang tenang, yang sedang bernegosiasi. Namun, hal ini tidak disangka oleh Barry. Sambil menyeringai, Barry pun berkata, "Aku nggak menyangka kamu masih bisa tetap tenang. Bukankah kamu tadi sangat marah?""Kukira pukulanku tadi akan membuatmu benar-benar gila." Sambil menyeringai jahat, Barry pun berkata dengan nada dingin. "Tapi, dengan kekuatanmu yang nggak seberapa, kayaknya kamu nggak akan mampu menahan Sembilan Tinju Naga Langit milikku.""Lupakan saja. Ini sangat membosankan. Aku akan membunuhmu secepat mungkin, lalu kembali bekerja dan tidur."Sambil berkata seperti itu, Barry mengumpulkan aura hitam di kedua tangannya. Kemudian, tiba-tiba saja Barry melancarkan serangan tinju yang kuat ke arah Damon. Dua jejak tinju hitam m
Desmon tampak tenang saat ini. Dia menatap Barry dengan tatapan dingin dan berkata, "Meskipun Sembilan Tinju Naga Langit milikmu sangat kuat, aku nggak menggunakan seluruh kekuatanku tadi. Sekarang, kamu nggak akan bisa lagi melarikan diri.""Melarikan diri?"Seakan-akan mendengar lelucon yang lucu, Barry menunjukkan ekspresi yang sangat berlebihan dan berkata, "Hahaha, anak muda, kamu benar-benar mengira kalau aku akan melarikan diri? Benar-benar konyol."Sambil berkata demikian, Barry melirik Desmon dan berkata, "Menarik juga. Sepertinya kamu memiliki fisik yang dapat menyerap kekuatan penghancur. Kamu memang menjadi lebih kuat. Kalau begitu, aku akan memberimu kesempatan."Desmon meletakkan tangan kanannya pada gagang pedang dan berkata dengan nada dingin, "Hentikan omong kosongmu itu. Ayo kita bertarung."Aura penghancur yang dahsyat memancar dari tubuh Barry. Aura hitam tetap melekat di sekeliling tubuh Barry. Sesaat kemudian, sosok yang terbentuk dari aura hitam itu memisahkan di