"Tidak ada yang perlu dipikirkan lagi. Aku sama sekali nggak akan menyetujui pernikahan ini," kata Linda dengan tegas.Setelah terdiam sejenak, Surya berkata, "Karena kamu sudah mengambil keputusan, aku akan menemanimu pergi. Apa pun yang terjadi, aku nggak akan membiarkan siapa pun memaksamu melakukan hal yang nggak kamu suka, termasuk ayahmu."Linda tiba-tiba mencium wajah Surya, lalu segera berjalan menuju pintu sambil berkata, "Aku tahu Bos pasti akan membantuku."Melihat punggung Linda yang berjalan pergi, Surya mengusap wajahnya dengan linglung. Kemudian, dia berkata dengan kesal, "Sialan, berani memprovokasiku. Percaya atau nggak aku akan menaklukkanmu?"Saat ini, suara telepon berdering. Surya mendengus, lalu mengangkat telepon itu."Halo.""Pak Surya?" tanya seseorang dari ujung telepon.Surya berkata sambil mengerutkan keningnya, "Siapa kamu?""Aku Leonard.""Oh, Gubernur Leonard. Kenapa kamu mencariku?""Begini, orang dari Kota Senara datang dan ingin bertemu denganmu. Apaka
Surya mendongakkan kepalanya, kemudian dia melihat seorang lelaki tua dengan wajah berkeriput. Tubuh pria itu tinggi, mengenakan topi bundar dan pakaian olahraga abu-abu muda. Dia memegang tongkat berwarna hitam dengan segenggam permata berwarna merah bertatahkan di atasnya.Kesan pertama Surya pada lelaki itu adalah meskipun lelaki itu sudah tua, dia memiliki status dan kekayaan yang banyak.Orang tua itu berjalan ke arah Surya sambil tersenyum hingga membuat kerutannya di wajahnya terlihat sangat jelas."Perkenalkan." Dengan dukungan Rika, lelaki tua itu duduk di sebelah Surya sambil berkata, "Namaku Dwi Yudistira."Surya menuang secangkir teh, lalu memberikan kepada Dwi sambil berkata, "Pak Dwi, silakan minum teh.""Jangan memanggilku seperti itu." Dwi berkata sambil menggelengkan kepalanya, "Aku hanya orang tua yang hampir mati."Surya tersenyum dan tidak berkata apa-apa, kemudian dia melirik ke arah Dwi.Dwi berkata dengan acuh tak acuh, "Nggak perlu menyelidiki aku. Sebagai penan
Seketika, Surya mengerutkan alisnya dengan kuat dan tatapannya terlihat sangat serius.Dwi berkata sambil menggelengkan kepalanya, "Ini nggak ada hubungannya denganku. Siapa pun yang berada di posisi ini akan melakukan hal yang sama. Karena berhubungan dengan keamanan negara, kamu harus memahaminya."Surya perlahan bersandar di sofa tanpa mengatakan sepatah kata pun.Dwi melanjutkan, "Apa salahnya bergabung dengan Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural? Hak kita sangat besar dan gajinya juga tinggi. Kalau kamu memanfaatkan kekuasaan ini dengan baik, Konsorsium Pelita akan semakin berkembang. Bukankah itu sangat bagus?"Surya memandang Dwi dengan heran.Orang ini mengetahui hampir semua rahasia Surya, dia juga tidak segan-segan mengatakannya. Dwi bahkan mendorong Surya menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi. Surya benar-benar tidak habis pikir dengan pria ini.Dwi berkata sambil tersenyum, "Jangan melihatku seperti itu. Ini bukan apa-apa bagi kami. Kita s
Rika berkata sambil tersenyum tipis, "Ya, kalau perlu, kamu dapat menghubungi petugas untuk memanggil dukungan artileri. Petugas akan mengajukan permohonan, lalu tim khusus akan mengevaluasi situasi dan menentukan apakah perlu memberikan dukungan artileri.""Kalau menunggu pengajuan disetujui, bukankah semuanya sudah terlambat?"Adegan pertempuran berubah dengan cepat. Bagaimana mungkin mereka dapat menunggu pengajuan, evaluasi dll.Rika berkata, "Jangan khawatir, meski hanya ada 18 anggota tempur garda depan, tapi kalian didukung tim logistik dengan jumlah lebih dari 18.000 orang. Seluruh proses evaluasi tidak akan memakan waktu lebih dari satu menit.""Sialan," umpat Surya. Dengan anggota yang hanya berjumlah 18 orang, mereka menyiapkan lebih dari sepuluh ribu orang tim logistik. Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural benar-benar hebat."Tapi apa saja yang termasuk dalam dukungan artileri?" tanya Surya dengan penasaran.Rika menjawab dengan perlahan, "Rudal taktis
Setelah berkata, Rika memapah Dwi keluar dari ruangan itu."Ah, aku masih punya bawahan?" Namun, pertanyaan Surya tidak mendapat jawaban.Melihat sosok kedua pria itu yang pergi menjauh, Surya terdiam untuk waktu yang lama.Barusan, Surya menggunakan kekuatan pikirannya untuk menyelidiki. Dia menemukan bahwa tubuh Rika mengandung energi spiritual yang bahkan tidak lebih lemah darinya. Rika adalah seorang master hebat.Namun, Surya tidak bisa merasakan fluktuasi energi spiritual apa pun di tubuh Dwi. Dia sama seperti orang biasa.Akan tetapi, bagaimana mungkin Dwi yang mampu duduk dalam posisi ini adalah orang biasa? Selain itu, Dwi sendiri mengaku bahwa dia memiliki energi spiritual.Beberapa kali Surya tidak bisa menahan diri ingin menyerang lautan kesadaran Dwi untuk mendapatkan beberapa informasi dari jiwanya.Namun, Surya tetap menahan dirinya. Orang tua ini sulit ditebak. Jika Surya tidak berhati-hati, dia akan mempermalukan dirinya sendiri atau bahkan mendapat serangan balik. Hal
"Perjamuan, ya." Raka terdiam sejenak, kemudian dia berkata, "Kalau begitu, aku tidak pergi, ya. Aku nggak cocok dengan acara seperti itu."Raka memiliki identitas yang spesial. Jadi, dia tidak dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan publik dengan mudah.Surya berkata sambil terkekeh, "Perjamuan malam ini mungkin akan sangat meriah. Kamu yakin nggak mau pergi?""Meriah?" Raka bertanya-tanya. Namun, kemudian dia langsung berkata, "Aku akan pergi. Di mana dan perjamuan macam apa itu?""Perjamuan yang diadakan oleh pebisnis kota, kamu tanyakan sendiri saja." Setelah berkata, Surya menutup telepon itu.Setelah memikirkannya, Surya mengeluarkan kartu ponselnya dan memasukkannya ke ponsel Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural.Jika membawa dua ponsel, Surya merasa sedikit kewalahan.Kemudian, Surya memasukkan pistol dan kartu identitasnya ke dalam koper, kemudian melemparkannya ke ruang penyimpanan. Setelah itu, Surya mengemudi kembali ke Perumahan Lily.Saat ini, b
Saat ini, ruang perjamuan di lantai paling atas sudah sangat ramai.Pemimpin tertinggi Kota Juwana, Albert Fortunate dan Kepala Departemen Perdagangan Kota Juwana, Alex Prasetyo telah hadir. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Juwana sangat mementingkan masalah ini.Dengan adanya dua orang ini, wajar ada banyak pengusaha di Kota Juwana yang hadir.Saat ini, ada tujuh atau delapan puluh orang di ruang perjamuan, sebagian besar adalah orang-orang terkenal di komunitas bisnis Kota Juwana.Semua orang berkumpul sambil berbicara dan tertawa. Suasana di sana terlihat sangat meriah.Seperti yang diketahui, perjamuan seperti ini biasanya menjadi penentu yang menandakan bahwa hal ini didukung oleh pemerintah kota. Di luar, semua orang terlihat dapat bertemu dan memberikan perhatian serta bantuan dalam segala aspek.Namun, sebenarnya perjamuan ini merupakan peringatan bagi semua orang untuk tidak ikut campur, terlibat dan mencari keuntungan.Semua orang juga tahu bahwa ketika berbisnis di Kota Juwana
Sebagai seorang politikus senior, Albert tahu betul apa yang diwakili oleh identitas Raka.Meskipun Raka hanya duduk di sini dan tidak mengatakan apa pun, status Raka pasti mewakili maksud tertentu.Hanya saja, sekarang Albert tidak tahu kenapa Raka datang kemari.Tujuan Albert adalah untuk mengetahui apa yang ingin dilakukan Raka.Namun, Raka hanya berkata sambil terkekeh, "Pekerjaanku lumayan lancar. Paman Albert, proyek yang kamu selenggarakan ini cukup bagus. Ini dapat meningkatkan perekonomian dan lapangan kerja Kota Juwana. Selamat, ya."Setelah mendengarnya, Albert langsung berkata sambil tersenyum, "Raka, ayahmu yang memiliki visi jangka panjang. Saat kamu pertama kali membicarakannya, dia sangat mendukungku. Jadi, kami segera menetapkan proyek ini. Aku juga ingin berterima kasih kepada ayahmu.""Aku nggak tahu masalah ini. Tapi, ini semua berkat Paman Albert. Paman terlalu sungkan," kata Raka sambil tertawa.Saat ini, Albert telah memastikan bahwa Leonard tidak keberatan denga