"Siapa itu? Apakah dia ada hubungannya dengan penyelidikanku terhadap Grup Greenergy?"Mendengar pertanyaan Surya, Shakira segera mengangguk, lalu menjelaskan, "Pak, orang ini adalah gadis yang aku rekrut ke dalam organisasi bertahun-tahun yang lalu. Ayahnya dibunuh oleh seseorang dari cabang Grup Greenergy, jadi dia bertekad untuk membalas dendam.""Selama bertahun-tahun ini, kami sudah membantunya menyusup ke manajemen senior di cabang Grup Greenergy. Dia juga sudah memberi kami banyak informasi.""Kali ini, saat kamu mengatakan ingin menyelidiki Grup Greenergy, aku langsung mengirim seseorang untuk menghubunginya."Ayahnya terbunuh?Menyusup ke lapisan atas Grup Greenergy?Mendengar perkataan Shakira, Surya langsung bisa menebak siapa orang yang akan direkomendasikan padanya. Namun, Surya hanya bisa menebak. Dia juga tidak yakin kalau orang yang direkomendasikan Shakira padanya pastilah gadis hip-hop bernama Tina yang secara tidak sengaja dia temui kemarin."Kalau begitu, bawa dia k
Setelah pertemuan dengan Shakira selesai, Surya membawa Tina, bersiap untuk kembali. Namun, ketika mereka sampai di tengah jalan, mereka menyadari bahwa mereka sedang diikuti.Tina yang bertugas mengemudi melihat ke mobil di belakang melalui kaca spion, lalu berkata dengan hormat pada Surya yang duduk di kursi belakang, "Pak, sepertinya kita diikuti. Lihatlah."Sebenarnya, Surya sudah lama menyadari bahwa mereka diikuti. Namun, karena mobil terus berada di wilayah perkotaan, dia tidak memberi tahu Tina yang sedang mengemudi.Namun, yang sedikit mengejutkan bagi Surya adalah bahwa Tina, seorang manusia biasa, ternyata menyadari beberapa penguntit yang sudah mengganti mobil di belakang mereka beberapa kali.Harus diakui bahwa kemampuan observasi Tina ini memang luar biasa. Pantas saja Shakira berusaha keras untuk membimbing Tina hingga bisa menyusup ke tingkat manajemen senior cabang Grup Greenergy."Nggak perlu panik.""Arahkan mobil ke tempat yang sepi di sekitar sini, lalu kamu bisa m
"Atau mungkin kamu mencari alasan untuk menyuruh mereka memanggil bala bantuan?"Meskipun pria berjas itu tampak gugup di hadapan Surya yang kekuatannya tak terduga, dia belum merasa takut.Setelah mendengar pertanyaan Surya, pria berjas itu segera menjawab, "Kalau aku ingin menghadapi kultivator top sepertimu hanya dengan kekuatanku sendiri, itu namanya aku sudah memandang tinggi diriku sendiri.""Tapi kami, Empat Bayangan, nggak pernah mengenal belas kasihan. Kalau kami berempat menyerang secara bersamaan, nggak akan ada orang yang bisa menang.""Selain itu, kali ini kami hanya bertugas untuk melacak jejakmu, nggak perlu bertarung sampai mati. Jadi, sekarang aku hanya perlu mengikutimu. Tugas yang diberikan Pak Kade bisa dianggap sudah selesai."Melihat ekspresi percaya diri dari pria berjas itu, Surya tersenyum simpul, "Melihat betapa percaya dirinya kamu, pasti ada lebih dari sekadar rekan satu timmu yang datang ke sini, 'kan?""Kalau nggak ada setidaknya satu atau dua kultivator t
Setelah mendengarkan kata-kata pria berjas itu, Surya melihat arlojinya, lalu menjawab dengan tenang, "Awalnya aku berencana pergi ke markas Mandela untuk mengurus kalian, serangga-serangga pengganggu ini, dalam tiga hari.""Tapi sekarang karena kalian sudah datang padaku, aku nggak keberatan membunuh tangan kanan Mandela dulu.""Hanya saja, sebaiknya kalian bergerak dengan cepat. Jangan sampai aku menunggu terlalu lama. Kalau nggak, aku akan marah kalau kalian menunda waktu makan siangku. Selain itu, konsekuensi dari kemarahanku akan sangat serius."Setelah Surya mengatakan ini, auranya berubah sepenuhnya. Tekanan yang begitu kuat membuat pria berjas itu mengeluarkan keringat dingin."Hahaha.""Sombong sekali bicaramu!""Jangan mengira hanya karena kamu mengalahkan Ali, kamu bisa meremehkan orang lain. Aku mau lihat apakah kamu sekuat kata-katamu atau nggak."Begitu Surya selesai berbicara, sebuah suara datang dari atap gedung pabrik terbengkalai di sisi jalan."Pak Kade!""Kamu akhir
"Aku akan membunuhmu.""Cari mati."Setelah mengaktifkan teknik bertarung tingkat pertama, Kade kembali berlari ke arah Surya.Melihat Kade berniat bertarung dalam jarak dekat, Surya tidak menggunakan teknik bertarung apa pun. Dia langsung mengandalkan kekuatan fisiknya yang luar biasa untuk bertarung melawan Kade.Keduanya saling meninju dan menendang satu sama lain. Kekuatan melawan kekuatan. Setiap tinju yang mereka lancarkan hampir mengenai satu sama lain. Bahkan, saat tubuh mereka yang kuat berbenturan, terdengar suara seperti logam yang beradu.Satu jurus.Sepuluh jurus.Setelah bertarung jarak dekat selama ratusan jurus, keduanya kembali menggunakan kekuatan benturan untuk menjaga jarak.Akan tetapi, hanya Surya saja yang kembali ke posisinya semula. Di sisi lain, Kade justru terpental oleh tendangan Surya dan menabrak tembok pabrik yang terbengkalai, terkubur di bawah tumpukan batu bata dan puing-puing.Brak.Kade yang tidak mengalami cedera sedikit pun merangkak keluar dari re
Kekuatan petir berwarna biru muda menyelimuti seluruh tubuh Surya. Auranya yang tidak bisa dihancurkan dan menakutkan itu mengejutkan Kade, yang baru saja mengaktifkan teknik bertarung Kegilaan Tingkat Enam miliknya.Melihat aura Surya berubah drastis, Kade pun berkata dengan nada dingin, "Sebelumnya, aku nggak percaya kalau kamu mampu membunuh Ali. Tapi, melihat kekuatanmu saat ini, aku akui kalau kamu memang mampu melakukannya.""Tapi, kalau kamu mengira kamu bisa mengalahkanku dengan cara ini, itu artinya kamu sudah meremehkanku."Setelah berkata demikian, Kade menyerang Surya dengan Palu Api Merah di tangannya.Kade yang diselimuti api merah menyerbu ke arah Surya. Kemudian, dia mengangkat Palu Api Merah dan menghantamkannya ke kepala Surya.Jika hal yang sama terjadi pada kultivator Alam Spiritual, menghadapi palu dengan atribut api dan kekuatan yang begitu besar, dia mungkin akan langsung hancur menjadi debu yang beterbangan.Namun, meskipun palu Kade tersebut sangat kuat, bagi S
Jelas terlihat jika Kegilaan Tingkat Delapan memang mampu menggoyahkan Surya, yang baru menggunakan tiga atau empat bagian kekuatannya."Kekuatanmu memang meningkat banyak.""Tapi kalau hanya dengan tinju saja, sepertinya kekuatan membunuhnya masih kurang.""Kalau aku jadi kamu, setelah melancarkan serangan ini, mungkin aku akan menggunakan teknik bertarung dengan palu tadi. Dengan begitu, mungkin kamu bisa memaksaku untuk menggunakan lebih banyak kekuatan.""Sayangnya, kamu terlalu sombong. Kamu pikir, kamu bisa mengalahkanku dengan cara ini. Kamu benar-benar sudah meremehkanku."Melihat Kade yang mundur, tetapi tidak sampai jatuh ke tanah, Surya pun mengomentarinya. Tampaknya Surya sangat menikmati momen menganalisis pertarungan ini."Jangan khawatir.""Selama kamu terus bertarung, cepat atau lambat aku pasti akan membunuhmu. Dua puluh empat teknik bertarung terbaik yang kumiliki, baru mencapai sepertiganya sekarang.""Selanjutnya, aku akan memenuhi segala sesuatu yang kamu harapkan.
"Mampu memaksaku menggunakan Wujud Utama Raja Hantu, sekalipun akhirnya mati, kamu tetap layak untuk dihormati.""Selanjutnya, aku akan menggunakan Wujud Utama Raja Hantu ini untuk menghancurkan setiap tulang di tubuhmu."Tubuh Kade diselimuti oleh nyala api hitam kebiruan. Aura menakutkan tersebut justru membuat Surya merasa seperti sedang menghadapi aura orang mati.Selain itu, yang sangat menarik perhatian adalah dari enam tangan wujud Raja Hantu milik Kade tersebut, saat ini hanya ada dua senjata yang memancarkan kabut pekat hitam kebiruan yang sama.Sementara itu, empat senjata lainnya tampak kabur dan tidak jelas. Hal ini menunjukkan jika kemampuan Kade dalam wujud utama saat ini masih belum cukup kuat untuk memanggil bentuk senjata yang sebenarnya.Setelah berkata demikian, Kade menggerak-gerakkan rantai yang diubahnya dari energi spiritual di tangannya dan menyentakkannya ke arah Surya.Menghadapi senjata misterius dengan kemampuan yang tidak diketahui ini, Surya tidak cukup bo