Surya berkata sambil mengerutkan keningnya, "Ada Naka yang bertindak, bagaimana mungkin ada masalah? Dia juga seorang kultivator Alam Spiritual.""Menurutku, Naka juga nggak bisa menyelesaikannya. Bahkan dengan senjata supernya, dia tidak bisa membunuh monster itu. Sekarang dia mengejar monster itu dengan tangan kosong. Aku khawatir dia dalam bahaya.""Apa yang terjadi?" tanya Surya.Yenny segera menceritakan apa yang terjadi. Setelah mendengar cerita itu, Surya mengerutkan keningnya."Katakan apa idemu," kata Yenny dengan panik.Surya berkata dengan perlahan, "Aku tidak tahu ilmu apa yang dia latih, tapi dia jelas bukan seorang kultivator sesungguhnya. Naka bukan tandingannya.""Aku sudah tahu, jadi aku datang mencarimu," kata Yenny.Surya melirik Yenny sambil berkata, "Aku bukanlah pasukanmu.""Kak, kamu masih kesal karena hal ini?""Tidak, hanya saja ekspresi Naka agak membuatku kesal.""Tolonglah, tangkap monster itu dulu. Aku akan meminta Naka untuk minta maaf padamu.""Nggak perl
Terdengar suara hantaman keras.Surya mendarat di tanah dengan menekukkan kedua kakinya. Lubang dalam berdiameter lima hingga enam meter pun muncul di tanah.Surya melirik ke depan, lalu menyalakan rokok dan berdiri di sana.Beberapa menit kemudian, Yenny turun dan berdiri di samping Surya. Karena tidak ada tempat untuk mendarat, helikopter tidak punya pilihan selain kembali.Melihat Surya yang sedang merokok dan lubang besar di tanah, Yenny berseru dengan kaget, "Kak, kamu benar-benar hebat.""Biasa saja," kata Surya dengan acuh tak acuh.Yenny mengangkat bahu. Dia tidak berdaya menghadapi Surya yang memamerkan kekuatannya. Dia juga tidak bisa berkata apa-apa."Apakah menurutmu monster itu akan lari ke arah lain?" tanya Yenny dengan cemas.Surya menjawab, "Dia sudah tiba."Pada saat ini, sesosok tubuh berlari muncul di depan mereka.Setelah melihat monster itu, Surya mengerutkan keningnya.Yenny bahkan lebih terkejut lagi. Saat ini, luka di tubuh monster itu sudah pulih.Lubang di pin
Monster itu sangat kuat sehingga setiap serangannya hampir berakibat fatal.Pedang darah itu menebas hingga suara ledakan pun terus-menerus muncul di udara.Naka menghindari tebasan pedang darah itu dengan lincah. Belati super di tangannya yang memancarkan api energi spiritual yang ganas pun menembus tubuh monster itu. Untuk sementara waktu, kekuatan keduanya imbang dan sulit untuk membedakan kelemahan mereka.Yenny memandang pertempuran itu dengan cemas sambil berkata, "Kak, apakah kamu nggak mau menyerang?""Kamu juga sudah mendengarnya, dia nggak mengizinkan aku ikut campur," kata Surya tak daya.Yenny berkata sambil menggelengkan kepalanya, "Saat ini, kamu nggak perlu memedulikan peraturan mereka lagi, 'kan?""Kalau begitu, kamu yang serang. Aku nggak ingin bersikap munafik." Surya merokok sambil menunjukkan ekspresi dia tidak ingin terlibat.Yenny berkata sambil memutar bola matanya, "Kamu ingin aku mati? Apa aku bisa mengalahkan monster itu?""Aku juga nggak bisa berbuat apa-apa.
Naka tidak menyangka dalam situasi seperti itu, monster ini masih dapat memberikan pukulan yang begitu mengerikan.Pada saat ini, energi spiritual Naka hampir habis, jadi dia sama sekali tidak dapat melawan monster itu.Namun, dia tidak menyerah. Naka meraung dengan kencang sambil mengeluarkan energi spiritual terakhirnya hingga belati supernya memancarkan api energi spiritual. Kemudian, dia bergegas menyerang monster itu.Pada saat terakhir, Naka tidak menyerah. Dia bahkan tidak berpikir untuk melarikan diri. Sebaliknya, dia menggunakan kekuatan terakhirnya untuk bertarung sampai mati. Bahkan jika dia tahu bahwa dirinya akan mati, dia sama sekali tidak pantang menyerah.Saat ini, Yenny ketakutan hingga berteriak. Bahkan dia dapat melihat bahwa tindakan Naka ini sama dengan bunuh diri. Sekarang, Naka sama sekali tidak dapat melawan monster itu.Saat monster itu hendak menyerang, sudah menghela napas pelan. Kemudian, dia mengeluarkan beberapa segel di tangannya dan tekanan spiritual yan
Surya menjawab sambil mengerutkan keningnya, "Dia dapat memperoleh energi spiritual dan kekuatan fisik yang kuat dengan mengorbankan nyawanya untuk membentuk kekuatan tempur super. Hal ini sejalan dengan karakteristik beberapa ajaran sesat."Yenny tidak menjawab. Masalah ini jelas sudah di luar pengetahuan dan lingkup bisnisnya.Kemudian, Yenny mengalihkan perhatiannya ke Naka yang seharusnya mengurus masalah ini.Namun, saat ini tubuh Naka malah terhuyung-huyung, kemudian dia tersungkur di tanah.Yenny berteriak dengan kaget, "Kenapa kamu?""Nggak apa-apa. Dia menggunakan energi spiritualnya secara berlebihan dan pingsan. Tapi, lengan kirinya telah lumpuh dan perlu ditangani dengan cepat," kata Surya sambil mengerutkan keningnya.Yenny segera mengeluarkan telepon satelit untuk memanggil helikopter.Tidak lama kemudian, helikopter tiba dengan suara gemuruh. Setelah Surya membawa Naka dan jenazah pria itu ke dalam helikopter, mereka naik helikopter dan meninggalkan tempat itu.Setelah N
Leonard terdiam sejenak, lalu berkata dengan perlahan, "Aku pernah memberitahumu bahwa Keluarga Kuswara telah diwariskan selama ribuan tahun. Ribuan tahun yang lalu, Keluarga Kuswara juga memiliki kultivator.""Ya, Ayah pernah menceritakannya.""Keluarga Kuswara memiliki sejarah yang sangat panjang. Menurut catatan yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita, Keluarga Kuswara adalah keluarga yang berlatih di zaman kuno. Pada masa kejayaannya, kita mendirikan sekte dan merekrut banyak murid.""Masih ada masalah seperti ini?" Setelah mendengar untuk pertama kalinya, Raka terlihat sangat terkejut.Leonard melihat sekilas, kemudian berkata, "Tapi akhirnya, saat Dinasti Everon jatuh, semua kultivator Keluarga Kuswara mati. Saat diturunkan padaku, kita kehilangan teknik kultivasi. Sementara, aku hanya orang awam yang nggak memiliki bakat untuk berkultivasi. Aku bahkan nggak memiliki peluang apa pun.""Bukankah kamu bagus sekali bisa mencapai posisi ini?" tanya Raka.Leonard berkata sambil mengg
"Tidak ada yang perlu dipikirkan lagi. Aku sama sekali nggak akan menyetujui pernikahan ini," kata Linda dengan tegas.Setelah terdiam sejenak, Surya berkata, "Karena kamu sudah mengambil keputusan, aku akan menemanimu pergi. Apa pun yang terjadi, aku nggak akan membiarkan siapa pun memaksamu melakukan hal yang nggak kamu suka, termasuk ayahmu."Linda tiba-tiba mencium wajah Surya, lalu segera berjalan menuju pintu sambil berkata, "Aku tahu Bos pasti akan membantuku."Melihat punggung Linda yang berjalan pergi, Surya mengusap wajahnya dengan linglung. Kemudian, dia berkata dengan kesal, "Sialan, berani memprovokasiku. Percaya atau nggak aku akan menaklukkanmu?"Saat ini, suara telepon berdering. Surya mendengus, lalu mengangkat telepon itu."Halo.""Pak Surya?" tanya seseorang dari ujung telepon.Surya berkata sambil mengerutkan keningnya, "Siapa kamu?""Aku Leonard.""Oh, Gubernur Leonard. Kenapa kamu mencariku?""Begini, orang dari Kota Senara datang dan ingin bertemu denganmu. Apaka
Surya mendongakkan kepalanya, kemudian dia melihat seorang lelaki tua dengan wajah berkeriput. Tubuh pria itu tinggi, mengenakan topi bundar dan pakaian olahraga abu-abu muda. Dia memegang tongkat berwarna hitam dengan segenggam permata berwarna merah bertatahkan di atasnya.Kesan pertama Surya pada lelaki itu adalah meskipun lelaki itu sudah tua, dia memiliki status dan kekayaan yang banyak.Orang tua itu berjalan ke arah Surya sambil tersenyum hingga membuat kerutannya di wajahnya terlihat sangat jelas."Perkenalkan." Dengan dukungan Rika, lelaki tua itu duduk di sebelah Surya sambil berkata, "Namaku Dwi Yudistira."Surya menuang secangkir teh, lalu memberikan kepada Dwi sambil berkata, "Pak Dwi, silakan minum teh.""Jangan memanggilku seperti itu." Dwi berkata sambil menggelengkan kepalanya, "Aku hanya orang tua yang hampir mati."Surya tersenyum dan tidak berkata apa-apa, kemudian dia melirik ke arah Dwi.Dwi berkata dengan acuh tak acuh, "Nggak perlu menyelidiki aku. Sebagai penan