Tidak peduli yang lain percaya atau tidak, Surya tidak akan percaya!Oleh karena itu, Surya curiga bahwa Grup Greenergy adalah perusahaan yang dikendalikan oleh birokrasi kapasitas negara-negara sekutu.Tujuannya adalah mengumpulkan data genetik warga negara Aerovia untuk menciptakan berbagai senjata biologis guna melawan Negara Aerovia dan menghapus peradaban!Itu bukan kabar angin, melainkan didukung oleh fakta dan data ....Pesawat pun mendarat.Surya tidak meminta karyawan Konsorsium Pelita cabang Negara Kamber untuk menjemputnya.Surya naik taksi ke kawasan perkumpulan warga Aerovia dan secara asal memasuki penginapan bernama Bhineka.Suami istri pemilik penginapan adalah warga Aerovia yang telah bermigrasi ke Kamber setahun lalu. Putri mereka kuliah di universitas terdekat. Tampaknya, kehidupan mereka cukup memadai.Ketika Surya menginap di penginapan dan hendak turun untuk makan, dia melihat beberapa warga Kamber berkulit putih dan orang berkulit hitam menodongi bos wanita pengi
Pria berkulit hitam itu tidak membuat onar di penginapan karena dibayar oleh Surya. Setelah memberikan nomor kontak, mereka meninggalkan penginapan itu.Jelas bahwa para preman itu bisa berpikir untuk jangka panjang ....Hanya mengambil profit tertentu dan tidak melukai orang di penginapan, maka bisnis mereka dapat berlangsung untuk waktu yang lama!Jika terlalu memaksa dan mencemari nama baik kawasan sekitar sehingga makin sedikit yang datang ke sana, mereka pun akan kehilangan bisnis.Surya tidak ingin berkomentar terhadap struktur bisnis ilegal semacam itu. Pada dasarnya, semua bisnis hanyalah pemaksaan dan eksploitasi tenaga kerja.Perbedaannya adalah membuat korban menerima secara pasrah dan menerima secara paksa!Setelah preman-preman pergi, Surya meminta bos wanita penginapan untuk memasak. Kemudian, dia mengobrol dengannya.Bos wanita penginapan cukup cantik, tetapi sangat kurus karena mengonsumsi makanan yang tidak sehat dalam jangka panjang dan jarang olahraga.Bos wanita pen
"Bagaimana kalau aku bantu bawa dia keluar. Kebetulan, aku juga ingin cari tahu lingkungan universitas di sini.""Kalau suamimu punya catatan kriminal, pasti harus bayar uang jaminan untuk bawa putrimu keluar!""Kalau kalian cari asosiasi Aerovia, mungkin butuh lebih banyak uang lagi ...."Bos wanita penginapan menjadi girang karena Surya bersedia membantunya mengeluarkan putrinya dari kantor polisi. Dia meraih manset Surya dan berseru, "Selama kamu mengeluarkan putriku, aku akan suruh dia melayanimu dan nggak akan tagih uang makan padamu ....""Kalau dia benar-benar masuk penjara, habislah hidupnya!""Berikan alamatnya dan data kependudukan kalian. Serahkan masalah ini padaku!""Tapi, aku ingin membayar putrimu untuk membawaku berkeliling dalam beberapa waktu ke depan. Di negara asing ini, aku nggak percaya dengan orang lain. Boleh, 'kan?"Surya membuat-buat alasan dan beranjak dari kursinya, hendak pergi ke kantor polisi terdekat untuk membawa keluar putrinya bos wanita penginapan."
Sesaat setelah Surya menunggu di depan Kantor Polisi Earl, Vivian keluar bersama seorang gadis berambut pirang yang berpakaian sederhana.Mereka berjalan menuju Surya. Vivian yang sok akrab langsung menggandeng lengan Surya dan berkata dengan centil,"Kakak, terima kasih!""Oh, ya, siapa namamu?"Surya bisa merasakan sentuhan lembut buah dada di lengannya dan tahu Vivian pasti sengaja, tetapi tidak bisa berkomentar apa-apa tentang isyarat itu. Surya berpura-pura tidak terjadi apa-apa, lalu menjawab dengan serius, "Namaku Surya Pratama!""Surya?""Umum sekali namamu!""Tentu saja, semua ini nggak penting, yang penting kamu punya uang ....""Biar aku perkenalkan!""Ini Ariana, teman kuliahku. Dia penari balet angsa putih, wajahnya cantik dan montok dadanya. Bagaimana? Mau nggak suruh dia tidur bersamamu?""Kalau kamu bayar 30 juta untuk biaya pengenalan dan beri dia 45 juta setiap bulan, aku akan suruh dia ke kamarmu malam ini! Bagaimana?"Surya tidak bisa berkata-kata saat mendengar Viv
"Kamu pun bisa jadi ibunya, dasar nggak tahu malu ...."Melianti tentu tidak akan takut pada Vivian. Dia berkacak pinggang dan memaki Vivian sambil menunjuknya ...."Anak durhaka, kalau aku nggak suruh Pak Surya mengeluarkanmu, kamu bisa ditahan di kantor polisi sampai tahun depan!""Aku memang suka Pak Surya, kamu mau apa? Kalau nggak terima, pergi dari rumahku. Terserah kamu mau ke mana ...."Melihat ibu-anak yang bertentangan itu, Surya menghela napas dengan tidak berdaya dan kembali ke kamarnya, berpura-pura tidak melihat."Tok tok tok ....""Kak Surya, sudah tidur belum?""Sekarang belum terlalu malam, kamu mau makan nggak?"Belum tiga menit sejak Surya masuk ke kamar dan berbaring, pintu kamarnya diketuk lagi. Kemudian, terdengar suara Vivian.Surya pergi membuka pintu. Vivian yang mengenakan pakaian kasual jauh lebih enak dipandang.Sambil menatap Vivian yang akhirnya tampak seperti gadis, Surya bertanya, "Kalau masakanmu lebih buruk dari ibumu, lupakan saja ....""Tentu saja, k
"Halo, Pak Surya!""Terima kasih sudah mengeluarkan putriku dari kantor polisi. Ini nomorku. Kalau mau berkeliling di Prefektur Garwen, aku dengan senang hati ingin menjadi pemandumu."Ibunya Ariana, Monica, mengedipkan mata dengan centil pada Surya sembari memberikan nomor teleponnya kepada Surya.Semua orang yang ada di sini jelas paham bahwa Monica menargetkan uang Surya. Dia berpikir Surya akan mudah tergoda olehnya dan memberikan uang padanya.Terhadap hal itu, Vivian yang cukup mengenal Surya tidak berkomentar apa-apa ....Surya bahkan tidak tergiur oleh gadis muda dan cantik seperti mereka, apalagi wanita murahan seperti Monica?"Nggak perlu berterima kasih!""Sekalian saja ....""Ayo makan!"Surya menerima nomor telepon Monica dan membalas dengan sopan, lalu fokus makan.Ketika Surya menyantap makanan yang lumayan enak itu dengan tenang hati, ponselnya yang diletakkan di atas meja berbunyi.Vivian mendekat karena penasaran, lalu melihat foto Linda yang dijadikan sebagai wallpap
Dalam makan malam hot pot yang cukup lezat itu, Surya mencicipi hot pot di negara asing dan mengetahui banyak informasi berguna dari Vivian.Prefektur Garwen bukanlah suatu negara, melainkan kota makmur di pantai barat Kamber. Distrik di mana Surya berada adalah Distrik Earl yang terletak di Prefektur Garwen.Distrik Earl bukan tempat paling makmur di Prefektur Garwen, tetapi ada dua universitas yang terkenal di Prefektur Garwen, bahkan di Negara Kamber.Bisnis di sekitar Distrik Earl cukup marak karena ada banyak pemuda di sana. Justru karena itu, muncul tiga kelompok ilegal di Distrik Earl.Mereka adalah Geng Raeon, Geng Heksagon dan Grup Black Pearl!Menurut Vivian, ketiga kelompok itu menguasai beberapa industri besar, seperti peredaran narkoba, perdagangan manusia dan penyelundupan barang komoditas. Semua itu adalah bisnis utama mereka.Bahkan pimpinan kantor polisi di Prefektur Garwen tunduk kepada mereka. Dapat dilihat betapa tirani mereka.Walau ketiga kelompok itu melakukan kr
Dalam keprotesan Monica, Surya kembali ke kamar dan mengunci pintu.Bagaimanapun, sulit bagi pria normal untuk menolak godaan wanita seksi seperti Monica.Jika Monica datang lagi di larut malam, pertahanan Surya mungkin akan runtuh separuh ....Sekembalinya ke kamar, Surya lanjut tidur. Dia pikir dirinya akan tidur sampai esok pagi, tetapi terbangun lagi di subuh hari karena adanya rasa bahaya.Berbeda dengan ketika Monica datang diam-diam untuk menggodanya, Surya benar-benar merasakan ada bahaya kali ini!Surya dengan pelan menyibak ujung gorden. Melalui jendela, dia dapat melihat ada dua mobil di parkiran di luar penginapan. Lampu mobil sudah padam, tetapi mesinnya belum dimatikan.Pada saat yang sama, terdengar suara langkah kaki dari ruang makan lantai satu ....Hal tersebut berada di luar perkiraan Surya. Surya ke luar kamar dan mengendap-endap ke sudut tangga lantai satu. Dua pria itu sedang mengubek-ubek barang sambil berbisik."Sudah ketemu?""Belum!""Apa perlu geledah kamar d
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di