Pandu Bonardi!Pandu adalah warga Aerovia yang telah bermigrasi ke Prefektur Garwen. Dia suka berjudi dan bersenang-senang dengan wanita. Profesinya adalah menjadi penyedia prostitusi, serta penjual opium dan obat ekstasi.Selain itu, Pandu adalah suaminya Melianti dan ayah kandung Vivian!Enam jam lalu, Pandu sedang bersenang-senang dengan wanita prostitusi pimpinannya. Dia tiba-tiba ditelepon oleh Melianti yang memintanya mengeluarkan Vivian dari kantor polisi.Setelah menutup telepon, Pandu ingin lanjut bersenang-senang dengan wanita prostitusi itu. Alhasil, sekelompok pria kekar yang asing menerobos masuk.Kemudian, Pandu dibawa ke sana dan disiksa oleh pria hidung mancung dengan cambuk besi!Penyebab dari semua itu terjadi pada sehari yang lalu ....Sebagai ketua penyedia prostitusi, Pandu ditelepon oleh pelanggan lamanya kemarin. Pandu diminta mencarikan beberapa mahasiswi muda untuk menemani tamu di hotel eksklusif, lalu akan diberi bayaran tinggi.Demi bayaran tinggi, Pandu lan
"Jambret!""Tolong ...."Di lantai dua penginapan, setelah melihat dua pria kekar berkulit putih itu, Vivian dan Ariana buru-buru masuk ke kamar dan menutup pintu, lalu berteriak minta tolong.Dua pria kekar berkulit putih itu juga gesit. Mereka menghalangi pintu dengan satu kaki sebelum Vivian dan Ariana bisa menutup pintu kamar.Surya tidak berencana untuk turun tangan karena berpikir mereka hanyalah pencuri, tidak ingin mengekspos dirinya terlalu awal.Akan tetapi, dua pria itu tidak kabur setelah terpergok, justru ingin menangkap Vivian dan Ariana. Surya tidak lagi berdiam diri. Dengan sekelebat, Surya tiba di belakang dua pria kekar berkulit putih itu dan memukul leher mereka. Dalam sekejap, mereka ambruk di lantai.Setelah itu, Surya bergegas menggeledah tubuh mereka. Selain dua pistol, tidak ada apa pun yang dapat menunjukkan identitas mereka.Untungnya, Surya menemukan tato heksagram di lengan dan leher mereka yang dilengkapi dengan kalimat serupa ...."Bintang Sakti Melindungi
Untuk menghabisi tiga musuh dengan cepat, Surya memetik dua daun plastik yang keras dari tanaman palsu di lorong, lalu bersembunyi di sudut ujung lantai dua. Surya menunggu tim pertama naik.Tim pertama sampai ke lorong lantai dua dan menggeledah setiap kamar kosong. Mereka makin dekat dengan lokasi Surya.Dengan alam kultivasinya, Surya tidak perlu takut pada pistol. Akan tetapi, Surya tidak ingin mengekspos identitasnya sebagai kultivator. Surya menciptakan ilusi agar musuh mengira dia hanyalah jagoan biasa yang handal bertarung.Tujuannya adalah tidak menarik perhatian dari musuh sehingga musuh akan meremehkan Surya. Dengan demikian, situasi akan sangat menguntungkan bagi Surya.Tiga pria itu melintasi lorong dan makin dekat ke arah Surya. Surya langsung melompat keluar dan melemparkan dua daun plastik, lalu menjatuhkan dua pria dengan dua tinjuan keras.Ketika dua pria tadi dijatuhkan dalam sekejap, pria lain yang berjarak dua meter di belakang tersayat oleh daun plastik lemparan S
"Ayo katakan, bagaimana kalian bisa berurusan dengan mereka?""Jangan dirahasiakan atau berpikir kalian bisa beruntung. Kalau bukan karena aku, kalian mungkin sudah diikat oleh mereka atau ditembak mati.""Sebelumnya, aku pikir kalian hanya terlibat dalam pencurian biasa sehingga mengeluarkan kalian dari kantor polisi. Kelihatannya masalah ini bukan masalah biasa!"Surya menyuruh Melianti menyeduh teh untuknya. Dia duduk di sofa seraya menyeruput teh dengan santai, menunggu jawaban dari Vivian dan Ariana."Anak sialan!""Cepat katakan ....""Kalau bukan karena Pak Surya, aku mungkin akan mati bersamamu malam ini!"Melianti ketakutan oleh kejadian malam itu. Dibandingkan anggota Geng Heksagon yang bengis, tatapan Melianti saat melihat Surya menjadi makin hormat.Bagaimanapun, sulit dipercaya bahwa orang biasa dapat menjatuhkan delapan pria kekar yang bersenjatakan pistol.Mendengar ucapan Melianti, Monica duduk di sebelah Surya dengan penuh minat. Tatapannya mesra sekali ketika dia beru
"Gadis jahanam, kamu kira kamu bisa masuk ke universitas itu kalau aku nggak tidur dengan dekan?""Tanpa uang dari orang-orang kaya itu, memangnya kamu bisa dapat makan siang yang mewah seperti mereka di kampus?"Mendengar tuntutan Ariana, Monica langsung mengakui perbuatannya.Surya tidak bisa berkomentar terhadap urusan keluarga Monica, juga tidak berhak.Akan tetapi, prioritas saat ini adalah mencari tahu mengapa orang-orang itu datang. Surya langsung mengeluarkan satu kartu bank dan melemparkannya pada Monica. "Isinya ada 1,5 miliar!""Cukup untuk membiayai kalian dalam jangka panjang. Jangan lakukan hal itu lagi, itu juga akan menjadi pukulan berat bagi Ariana."Kemudian, Surya menoleh pada Melianti yang tampak iri dan berujar, "Bos, bisnis penginapanmu sepi sekali. Lebih baik kamu jual sebagian sahamnya padaku ....""Dengan begitu, Monica bisa bekerja di penginapanmu untuk mencari nafkah. Aku juga akan mendatangkan tamu untukmu dan membantu meringankan beban finansialmu. Bagaiman
Surya berbalik dan duduk di sofa setelah memutuskan panggilan, kemudian kembali berkata pada Vivian, "Pihak lain bilang mereka perlu menemukan rekaman video!""Mungkin ada beberapa bukti kriminal pihak lain di dalam rekaman video ini, kalau nggak mereka nggak akan mengutus orang ke sini.""Sebaiknya kamu serahkan rekaman video ini kalau tahu keberadaannya, kalau nggak benda ini mungkin saja bisa membunuh kalian semua!"Vivian berkata dengan bingung setelah mendengar pertanyaan Surya, "Aku sama sekali nggak tahu apa-apa tentang rekaman video ....""Pandu cuma menelepon untuk menipu kami ke Hotel Royal, dari awal sampai akhir nggak pernah muncul dan aku cuma dapat 15 juta dari yang dia berikan padaku.""Selain itu pria yang menemani kami untuk minum alkohol adalah orang mesum, nggak cuma cabul, dia bahkan juga mau memerkosa kami, jadi aku memukulnya sampai pingsan dan kabur bersama Ariana."Surya percaya dengan ucapan Vivian, karena Vivian sama sekali tidak terlihat seperti sedang berboh
"Bagaimana kalau seperti ini saja? Aku akan pergi bersama kalian untuk bertemu dengan bos kalian dan Pandu, aku yakin aku bisa dapat jawaban dari hal yang ingin kalian ketahui dari Pandu!""Hanya saja, kamu harus berjanji nggak akan melukai siapapun di dalam hotel ini. Aku akan melepas ikatanmu kalau kamu setuju, lalu kita akan bersama-sama pergi menemui bos kalian, bagaimana?"Pemimpin kecil itu berpikir sejenak setelah mendengar ucapan Surya, kemudian berkata, "Aku nggak bisa menyetujui permintaanmu, tapi aku bisa minta petunjuk dari bosku!"Surya setuju saat mendengar ini, "Nggak masalah!""Nomornya ...."Surya menghubungi nomor tersebut dan mendekatkan ponsel ke telinga pemimpin itu.Pemimpin itu akhirnya mengangguk setuju setelah melakukan panggilan dengan bosnya, "Bos kamu setuju dengan rencanamu dan sedang menunggumu di Hotel Royal!""Baik!""Ayo kita pergi."Surya berkata sambil membuka ikatan pemimpin, bahkan dengan baik hati membantu pemimpin itu membawa rekannya ke dalam mob
Saat Surya melawan Renzi dan membunuhnya, Surya tidak hanya mendapatkan rahmat naga dengan mengorbankan benda pihak lain, tapi juga mendapatkan sebuah kemampuan ....Kemampuan pencarian jiwa!Kemampuan pencarian jiwa membuat Surya dapat mencari ingatan dari orang hidup, kemudian mendapatkan petunjuk dari ingatan pihak lain dengan menghabiskan banyak energi spiritual.Surya jarang menggunakan kemampuan ini karena menghabiskan banyak energi spiritual dan relatif tidak berguna.Surya menebak dia tidak akan bisa mendapatkan petunjuk apa pun dari mulut Pandu pada saat ini.Jadi, kemampuan pencarian jiwa menjadi salah satu metode Surya!Surya mengaktifkan kemampuan ini setelah meletakkan tangannya di kepala Pandu, kemudian mempelajari asal usul seluruh masalah sampai mendapatkan alamat tempat Pandu menyembunyikan rekaman video itu melalui ingatannya."Bawa aku temui bos kalian!""Aku sudah menemukan rekaman videonya ...."Surya berkata pada pengawal di samping setelah melirik Pandu yang seda
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di