Dominic berkata dengan penuh semangat, "Pak, setelah kami tahu kalau kamu akan melawan Yodian, kami memutuskan untuk datang menyaksikan pertempuran abad ini. Kemenanganmu sungguh luar biasa."Surya menyapukan pandangannya pada wajah beberapa orang itu. Dia melihat bahwa Delvi tampak senang dengan tubuh yang gemetar.Radeva dan Damon juga menunjukkan ekspresi penuh hormat. Bahkan Billy, yang sangat tidak menyukai Surya, juga tampak kagum padanya saat ini.Surya melihat noda darah di tangan Delvi, lalu merenung sejenak.Surya sudah tahu apa yang dilakukan dan dipikirkan orang-orang ini.Setelah melirik Delvi, Surya berkata perlahan, "Kembali dulu sekarang."Orang-orang ini tampak tercengang. Mereka tidak tahu apa yang Surya maksud dengan kembali.Saat ini, Charlie menghampiri ke sisi Surya, membungkuk dalam-dalam, lalu berkata, "Pak, aku bahkan nggak pernah menyangka kamu akan benar-benar menang. Ini adalah sebuah keajaiban."Memang benar, ini adalah pertarungan enam puluh melawan satu o
Hans menjadi semakin frustrasi, bingung dan juga ragu. Fitur wajahnya tampak berkerut, ekspresinya terus berubah, seolah-olah dia akan menjadi gila pada detik berikutnya.Pemandangan ini membuat Dominic dan yang lainnya terpaku.Dalam pandangan mereka, Hans selalu identik dengan keanggunan. Sulit dipercaya bahwa dia bisa kehilangan kendali seperti ini.Surya juga sudah mendengar apa yang dikatakan Hans di depan Yodian saat dia pergi.Namun, Surya tidak mengatakan apa pun.Manusia akan melakukan apa pun untuk melindungi dirinya sendiri, itu adalah hal yang wajar. Hal ini bukan sesuatu yang mengejutkan.Namun, saat ini emosi Hans benar-benar meledak. Dia mengepalkan tangannya, menatap ayahnya, lalu berkata dengan ekspresi garang."Ya, kamu memang benar, aku memang nggak berguna. Tapi pernahkah kamu memikirkan kalau tanpa aku, Keluarga Onkola sudah akan kehilangan kejayaan sejak lama? Aku yang menjaga kejayaan keluarga ini. Aku adalah lambang kebangsawanan. Sementara kamu, kamu hanya oran
"Permintaan maaf?" tanya Charlie sangat bingung.Delvi dan yang lainnya juga menatap Surya dengan heran.Yodian sudah mati. Anak buahnya telah mengaku kalah, menyatakan penyerahan diri dan permintaan maaf.Hampir semua kultivator di Negara Adaria tunduk padanya dan mengakui kesalahan mereka. Surya masih butuh permintaan maaf siapa lagi?Melihat wajah bingung semua orang, Surya berkata perlahan, "Presiden Negara Adaria ... aku nggak percaya dia nggak terlibat."Charlie tertegun, kemudian menyahut, "Sangat mungkin, karena Pak Yodian dan Presiden adalah teman baik. Dalam politik, mereka juga rekan. Ada kemungkinan besar Presiden terlibat dalam masalah ini.""Karena dia terlibat, dia juga punya andil dalam masalah ini. Kalau nggak ada permintaan maaf darinya, aku memutuskan untuk nggak pergi dulu," ucap Surya.Delvi dan yang lainnya terkejut.Apakah Surya ingin presiden untuk meminta maaf padanya? Apakah ini mungkin?Saat ini, Surya menyahut perlahan, "Kalian kirim pesan kepada Presiden. K
Setelah beberapa saat, Surya memutuskan untuk membiarkannya saja.Mengenai masalah dengan Yodian, Surya sudah mengira bahwa presiden Negara Adaria adalah dalangnya.Dalang yang ingin membunuhnya, seharusnya dibunuh tanpa ampun.Namun, orang ini adalah presiden suatu negara. Jika dia terbunuh, akan terjadi insiden internasional. Hal ini akan menjadi masalah besar.Namun, ucapan permintaan maaf itu perlu. Jika tidak, Surya akan tetap ditertawakan dan bahkan dijadikan bahan pembicaraan begitu dia pergi.Oleh karena itu, harus ada permintaan maaf. Jika tidak, Surya akan memberi tahunya betapa menakutkannya musuh di tingkat Alam Raja.Dalam dua hari berikutnya, Surya masih mengasingkan diri. Selama waktu ini, Delvi bertanggung jawab atas makanan, pakaian dan transportasi Surya. Hubungan keduanya juga semakin dekat.Pada saat yang sama, di Gedung Kantor Kepresidenan di Canesa, Presiden Brandon tampak sangat marah.Ada seorang kultivator yang menginginkan dia untuk meminta maaf? Apakah menuru
Dylan tersenyum, lalu berkata, "Jangan khawatir, aku pasti akan mengatur pesta minum ini dan membuat Surya menjadi teman Bapak."Brandon menghela napas, kemudian menyahut, "Kamu memang teman baikku. Tanpa kamu, aku benar-benar nggak tahu harus berbuat apa dalam banyak hal.""Pak Brandon, aku cuma bayangan di balik layar. Untuk mengatur negara dengan baik, kita tetap mengandalkan bakat dan strategi Bapak," balas Dylan cepat.Brandon tertawa, disusul dengan Dylan yang tertawa kecil....Di Kastil Azura.Surya sedang duduk di aula seraya minum kopi, sedangkan Delvi duduk menemaninya. Keduanya saling bicara dan tertawa.Dominic dan yang lainnya meninggalkan kastil dengan bijaksana, lalu kembali ke hotel.Hal ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Bodoh sekali jika mereka masih tetap tinggal di sana dan menghalangi kedua orang itu.Saat keduanya sedang mengobrol dan tertawa, Charlie masuk sambil memberi hormat, kemudian memberi laporan, "Pak Surya, kepala staf kepresidenan menghubungi a
Malam harinya, Charlie sudah memberikan dua tiket masuk.Delvi juga berdandan dengan sungguh-sungguh. Dia mengenakan gaun malam berwarna biru langit dan mengikat rambutnya tinggi-tinggi. Dia jadi tampak seperti selebriti."Apa kelihatan bagus?" tanya Delvi sembari berputar di depan Surya dan tersenyum manis.Surya mengangguk sambil menjawab, "Bagus sekali.""Benarkah? Kalau begitu, ayo pergi," ajak Delvi yang tampak sangat tertarik pada para artis-artis itu sehingga sudah sangat tidak sabar.Surya tersenyum tipis, kemudian keluar untuk mengemudi. Mereka berdua pun pergi ke tempat festival film.Festival film internasional ini diadakan di stadium internasional yang berada Marburi.Sebagai acara yang bertaraf internasional, tentunya acara ini sangat sensasional dan ramai.Legenda tentang kejadian Yodian di kalangan masyarakat awam dengan cepat terlupakan dengan adanya acara festival film ini.Lagi pula, jarak mereka dengan para kultivator itu terlalu jauh. Kebanyakan dari mereka hanya me
Surya membantu Delvi berdiri tegak, lalu berjalan langsung ke penjaga keamanan tersebut.Penjaga keamanan itu mencibir dan sudah menempelkan tangannya pada tongkat anti huru-hara. Saat beberapa penjaga keamanan melihat Surya datang, mereka menatapnya dengan penuh antusias.Surya berjalan selangkah demi selangkah, mengayunkan tangannya dan langsung menampar penjaga keamanan tersebut.Suara berderak yang tajam terdengar di seluruh aula.Tubuh penjaga keamanan itu berputar 360 derajat, memuntahkan beberapa gigi berdarah dari mulutnya, lalu menggelengkan kepalanya dengan linglung.Adegan ini membuat seluruh pengunjung kaget. Ada yang berani memukul orang lain di tempat seperti ini?Namun, itu belum berakhir. Setelah menampar penjaga keamanan itu, Surya menendangnya lagi.Penjaga keamanan itu duduk di lantai dengan keras dan memuntahkan seteguk darah.Semua orang berseru kaget.Saat ini, pengawal Jennifer buru-buru membawa Jennifer untuk berlindung.Belasan pengawal di area foto mengerumuni
Kemudian, pria berjas itu berjalan perlahan ke depan, berdiri beberapa meter di depan Surya sambil berkata dengan hati-hati, "Pak, ada banyak orang di sini. Hal ini dapat menimbulkan kekacauan dengan mudah. Silakan datang ke kantor bersamaku. Bagaimana kalau kita bicarakan baik-baik?""Baiklah," sahut Surya dengan acuh tak acuh.Pria berjas itu agak terkejut, tetapi dia segera mengajak Surya, "Silakan ikut denganku."Surya melambaikan tangannya pada Delvi seraya mengajaknya, "Ayo kita ke sana."Delvi mengangguk, mendekat dan langsung meraih lengan Surya. Mereka berdua menatap pria berjas itu lekat-lekat.Pria berjas itu tidak menyangka Surya akan begitu tenang dan mengikutinya dengan patuh.Menurut standar penanganan keadaan darurat, orang-orang yang berbahaya harus dijauhkan dari kerumunan, kemudian ditangkap agar tidak menimbulkan insiden massal dan korban jiwa.Selama Surya mau mengikutinya, pria berjas itu bisa melakukan apa pun yang dia mau di kantor.Pasukan Layanan Khusus yang d
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di