Surya membantu Delvi berdiri tegak, lalu berjalan langsung ke penjaga keamanan tersebut.Penjaga keamanan itu mencibir dan sudah menempelkan tangannya pada tongkat anti huru-hara. Saat beberapa penjaga keamanan melihat Surya datang, mereka menatapnya dengan penuh antusias.Surya berjalan selangkah demi selangkah, mengayunkan tangannya dan langsung menampar penjaga keamanan tersebut.Suara berderak yang tajam terdengar di seluruh aula.Tubuh penjaga keamanan itu berputar 360 derajat, memuntahkan beberapa gigi berdarah dari mulutnya, lalu menggelengkan kepalanya dengan linglung.Adegan ini membuat seluruh pengunjung kaget. Ada yang berani memukul orang lain di tempat seperti ini?Namun, itu belum berakhir. Setelah menampar penjaga keamanan itu, Surya menendangnya lagi.Penjaga keamanan itu duduk di lantai dengan keras dan memuntahkan seteguk darah.Semua orang berseru kaget.Saat ini, pengawal Jennifer buru-buru membawa Jennifer untuk berlindung.Belasan pengawal di area foto mengerumuni
Kemudian, pria berjas itu berjalan perlahan ke depan, berdiri beberapa meter di depan Surya sambil berkata dengan hati-hati, "Pak, ada banyak orang di sini. Hal ini dapat menimbulkan kekacauan dengan mudah. Silakan datang ke kantor bersamaku. Bagaimana kalau kita bicarakan baik-baik?""Baiklah," sahut Surya dengan acuh tak acuh.Pria berjas itu agak terkejut, tetapi dia segera mengajak Surya, "Silakan ikut denganku."Surya melambaikan tangannya pada Delvi seraya mengajaknya, "Ayo kita ke sana."Delvi mengangguk, mendekat dan langsung meraih lengan Surya. Mereka berdua menatap pria berjas itu lekat-lekat.Pria berjas itu tidak menyangka Surya akan begitu tenang dan mengikutinya dengan patuh.Menurut standar penanganan keadaan darurat, orang-orang yang berbahaya harus dijauhkan dari kerumunan, kemudian ditangkap agar tidak menimbulkan insiden massal dan korban jiwa.Selama Surya mau mengikutinya, pria berjas itu bisa melakukan apa pun yang dia mau di kantor.Pasukan Layanan Khusus yang d
"Pak, apakah kamu sudah salah tempat? Ini Marburi, Negara Adaria, bukan Negara Aerovia," ucap Seth dengan dingin.Surya tersenyum tipis seraya berkata, "Di mana tetap sama saja. Kalau kamu menghina bangsaku, kamu harus membayar harganya. Bagaimana melakukannya, itu terserah pilihanmu."Seth tertegun sejenak.Seth adalah kepala penjaga keamanan di sini, juga ada tim kecil Pasukan Layanan Khusus bersenjata lengkap yang berdiri di depan pintu. Beraninya Surya mengancamnya?Setelah beberapa saat, Seth terkekeh seraya menimpali, "Sepertinya kamu punya masalah otak yang serius. Petugas, tangkap keduanya dan bawa ke pengadilan setelah festival film selesai.""Bagaimana ini?" tanya Delvi dengan cemas.Surya hanya tersenyum sambil menenangkan, "Kalau begitu, tolong beri tahu Dylan dan Brandon kalau pertemuan dan pesta minum dengan mereka mungkin harus ditunda.""Apa?" ucap Seth. Dia mengira ada yang salah dengan telinganya, lalu menatap Surya dengan terkejut.Surya tidak berbicara, hanya menata
"Baiklah, aku tahu kamu selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatu, jadi jangan sampai membuat masalah," ujar Dylan dengan sungguh-sungguh, sebelum kembali mengingatkan, "Pak Brandon sangat membutuhkannya."Setelah Dylan menutup telepon, Seth langsung tercengang.Pantas saja Surya begitu tenang, ternyata dia sejajar dengan Brandon. Jika demikian, siapa orang di seluruh Negara Adaria yang bisa menyinggung perasaannya?Seth berpikir lama, lalu keluar dari kantor dan menuju ruangan di mana Surya berada.Begitu Seth masuk, dia berkata kepada anggota Pasukan Layanan Khusus, "Kalian semua keluar.""Apa?" gumam semua anggota dengan terkejut.Pria itu adalah penjahat yang melukai lebih dari puluhan penjaga keamanan, salah satunya bahkan terluka parah. Dia sangat berbahaya. Kenapa Seth menyuruh mereka untuk pergi seperti ini?Melihat itu, Seth pun berteriak dengan marah, "Kalian tuli, ya? Cepat keluar dari sini!"Saat ini, anggota Pasukan Layanan Khusus tersebut tidak berani berkata apa-apa la
Luna berkata dengan nada menghina, "Bukankah begitu? Kalian bertengkar pada kesempatan seperti ini, benar-benar sudah mempermalukan diri di luar negeri. Aku nggak tahu bagaimana orang-orang yang nggak memenuhi syarat seperti kalian bisa masuk. Aku merasa malu untukmu. Sudah begitu, kamu masih nggak tahu malu tetap berada di sini.""Nona Luna, kamu bahkan nggak bertanya tentang apa perkelahian itu, tapi kamu malah menyalahkan semuanya padaku?" balas Surya sambil menahan amarahnya.Karena Luna adalah teman sekelas Linda, Linda secara khusus meminta Surya untuk membantunya. Jika bukan karena alasan ini, Surya akan mengabaikan Luna dan tidak akan peduli apakah wanita ini adalah seorang artis atau bukan.Namun, Luna menjawab dengan nada menghina, "Apa pun alasannya, memukul orang lain itu salah. Hanya orang barbar seperti kalian yang menyelesaikan masalah dengan cara yang sama seperti binatang buas. Maaf, aku juga harus berfoto dengan para penggemar. Terima kasih padamu juga karena sudah me
Surya dan Delvi masih berjalan-jalan di dalam stadium.Mereka bertemu banyak artis, tetapi mereka tidak berada di area khusus foto. Pengawal para artis itu tidak mengizinkan penggemar untuk mendekat.Delvi menghela napas seraya bergumam, "Alangkah baiknya kalau aku jadi seorang artis terkenal. Nanti, aku pasti nggak akan begini. Selama mereka adalah penggemar filmku, siapa pun bisa berfoto bersamaku."Surya tersenyum seraya menyahut, "Dengan sumber keuangan keluargamu, nggak akan sulit menjadikanmu seorang artis.""Lupakan saja. Aku cuma asal bicara saja. Lagi pula, aku masih sekolah," balas Delvi sambil menjulurkan lidahnya dengan nakal.Surya tersenyum. Tiba-tiba, ponselnya berdering. Ketika dia melihat bahwa ada panggilan masuk dari Charlie, dia pun segera mengangkatnya."Pak Surya, Pak Brandon dan Pak Dylan menelepon, mereka bilang pada pukul sepuluh malam ini, mereka akan mengadakan pesta minum untukmu di ruang perjamuan festival film.""Bukankah ada terlalu banyak orang di sini?"
Setelah sekian lama, Luna akhirnya mengambil keputusan. Dia memutuskan untuk mencari Higgins.Higgins adalah sutradara kelas satu di Negara Adaria dan wakil ketua panitia penyelenggara festival film ini. Luna bertemu dengan Higgins di konferensi pertukaran film di Negara Aerovia.Pada saat itu, Higgins sangat tertarik pada Luna, tetapi Luna tahu betul bahwa Higgins hanya tertarik pada tubuhnya, jadi dia hanya menanggapi dengan asal-asalan.Kali ini, Luna datang ke festival film Negara Adaria melalui Higgins, termasuk bisa pergi ke area foto juga karena diatur oleh Higgins. Perlu diketahui bahwa sebenarnya Luna tidak memenuhi syarat untuk itu.Higgins yang mengatur agar Luna bisa pergi ke area foto dan mengatur agar beberapa penggemar bisa mengambil foto bersama Luna untuk meningkatkan popularitas Luna di Negara Aerovia.Namun, Luna tahu jika ingin mengikuti pesta minum ini, dia tidak boleh menanggapi Higgins dengan asal-asalan lagi, dia harus membayar harga sebenarnya.Hanya saja Luna
Higgins menjawab perlahan, "Aku nggak tertarik dengan orang yang melemparkan dirinya padaku."Kata-kata ini sangat menyakiti hati Luna. Dia merasa harga dirinya hancur seperti pecahan kaca.Penghinaan, kesedihan dan amarah, serta berbagai emosi lainnya terjalin di benaknya. Luna sangat ingin menikam bajingan ini sampai mati.Melihat ekspresi Luna yang berubah, Higgins mencibir, "Bukan nggak mungkin juga kalau kamu mau bergabung dengan pesta minum itu."Luna langsung mempunyai harapan lagi. Keinginan untuk menjadi terkenal langsung mengalahkan harga dirinya. Dia menatap Higgins dengan penuh semangat."Buka bajumu dan tampilkan pertunjukan untukku," kata Higgins santai sambil menyesap anggur merah.Luna menggertakkan giginya, tapi tetap melepas semua pakaiannya, berdiri telanjang di depan Higgins seraya berkata dengan menggoda, "Pak Higgins, pertunjukan apa yang kamu suka?""Aku suka anjing," balas Higgins sambil tersenyum.Ekspresi Luna sontak berubah, sedangkan Higgins menatapnya denga
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di