"Benar, dia juga mengancam akan datang ke Negara Siam dalam beberapa hari ini untuk menantang para kultivator di dunia kultivasi Negara Siam. Dia juga ingin bertarung melawan Bapak," kata Kenzo dengan hati-hati.Saat Finlo mendengar itu, matanya berbinar. Dia pun berkata sambil tersenyum, "Bagus sekali, misimu sudah terselesaikan dengan baik.""Apa?" Kenzo tampak sangat bingung.Finlo berkata dengan santai, "Kamu nggak perlu tahu. Tapi dia masih perlu diuji, jadi pergilah untuk istirahat.""Pak, bagaimana dengan kakiku?" Kenzo menatap Finlo dengan tatapan memelas, berharap gurunya juga memiliki kekuatan untuk menyembuhkan kakinya. Jika tidak, dia akan cacat seumur hidup.Finlo tersenyum simpul sambil mengangkat tangannya. Cahaya keemasan muncul di tangannya, lalu energi spiritual yang besar mulai muncul.Kenzo merasa sangat gembira. Seperti yang dia harapkan, gurunya ini punya solusi.Finlo melambaikan tangannya, lalu seberkas cahaya keemasan langsung melesat ke arah Kenzo.Namun, pada
"Lennox, tolong jangan ganggu aku lagi, oke?" teriak Aulia dengan tajam.Pria bernama Lennox itu hanya terkekeh sambil berkata, "Mengganggu? Kamu adalah pacarku, apa maksudmu mengganggu? Atau kamu ingin berpura-pura di depan pria bodoh ini?""Dasar kamu nggak tahu malu." Wajah Aulia tampak memerah. Dia memaki Lennox dengan penuh amarah.Lennox sama sekali tidak menganggap itu serius. Dia hanya menilai Surya dari atas ke bawah.Surya mengerutkan kening sambil berkata, "Pergi dari sini sebelum aku marah.""Oh, kamu membuatku takut setengah mati. Apa kamu tahu di mana ini?" Lennox melanjutkan sambil tersenyum, "Ini adalah Negara Siam, bukan Aerovia.""Memang kenapa kalau ini Negara Siam?" balas Surya dengan dingin.Lennox tersenyum dingin sambil berkata, "Di Siam, aku bisa membuatmu menghilang kapan saja, apa kamu tahu? Dasar pria Aerovia sialan.""Apa kamu bukan orang Aerovia?" tanya Surya sembari mengerutkan kening.Lennox mencibir, "Itu dulu, sekarang sudah nggak lagi. Aku akan segera
"Nggak kenal.""Kalau begitu, akan sulit bagimu untuk menemuinya. Dia hanya menerima kunjungan pengikutnya di Kuil Dewa Abadi setiap bulannya pada tanggal 15. Selain waktu itu, nggak ada yang bisa menemuinya.""Jadi begitu. Sepertinya kita harus memikirkan cara lain," kata Surya.Aulia mengangkat bahu sambil berkata, "Kalau kamu datang ke sini bukan untuk jalan-jalan, aku nggak bisa membantumu. Selamat tinggal.""Tunggu sebentar." Surya mengeluarkan setumpuk uang, lalu melemparkannya ke arah Aulia sambil berkata, "Ini bayaranmu."Aulia melihat tumpukan uang itu. Mungkin jumlahnya ada lebih dari puluhan juta. Dia tampak terkejut, lalu berkata, "Pak, aku belum melakukan apa pun, jadi aku nggak bisa menerima uangmu."Namun, Aulia seakan tiba-tiba memikirkan sesuatu. Dia menatap Surya, menggelengkan kepalanya, lalu berujar, "Aku bukan orang seperti yang kamu pikirkan. Maafkan aku."Setelah mengatakan ini, Aulia meletakkan uang itu di atas meja, lalu berbalik untuk pergi.Melihat itu, Surya
Aulia mulai menyalahkan dirinya sendiri. Jika bukan karena dia, Surya tidak akan mengalami hal ini.Namun, Aulia hanyalah seorang gadis biasa. Dia tidak memiliki kekuatan apa pun, jadi dia tidak akan bisa membantu dalam situasi seperti ini.Saat melihat Surya hendak dipukuli dengan kejam, Aulia tanpa sadar mulai mengalirkan air mata.Namun, pada saat berikutnya, terdengar suara berderak yang keras.Azriel dan bawahannya semuanya terjatuh, tergeletak di lantai sambil berteriak kesakitan.Aulia tertegun. Saat melihat wajah Azriel dan yang lainnya tampak memar dan bengkak, dia tidak bisa memercayai matanya.Apakah Surya yang melakukan ini? Bagaimana bisa dia mengalahkan begitu banyak orang sendirian? Aulia bahkan tidak mengerti bagaimana Surya menyerang mereka. Jika memang ini benar, Surya sungguh luar biasa.Saat Aulia masih tertegun, Surya menatap Lennox yang ada di kakinya, lalu bertanya sambil tersenyum, "Apa ada bos lainnya? Bagaimana kalau kamu panggil semuanya?"Lennox sudah dibuat
Setelah mendengar ini, Surya mengetahui bahwa Lennox sudah terjerumus dalam kecanduan, menjadi seorang pecandu berat narkoba.Orang seperti ini tidak memiliki batasan moral, bahkan bisa dikatakan tidak memiliki sifat kemanusiaan.Siapa pun yang melakukan kontak dengannya pasti akan menderita kalau tidak mati. Aulia masih akan terus diganggu.Setelah merenung sejenak, Surya berkata perlahan, "Sepertinya aku seharusnya nggak melepaskan Lennox tadi.""Apa lagi yang bisa kita lakukan?" Aulia menggelengkan kepala sembari berkata, "Pak Surya, sebaiknya kamu segera kembali ke Aerovia. Tempat ini sangat berbahaya bagimu."Surya tersenyum sambil berujar, "Aku belum menyelesaikan urusanku di sini, bagaimana bisa aku pergi begitu saja? Begini saja, bagaimana kalau kamu mengikutiku selama beberapa hari ini sampai urusanku selesai? Aku akan memberimu 20 juta sehari."Surya tahu bahwa Aulia masih belum menyadari betapa buruk situasinya saat ini.Baik Lennox maupun Geng Harimau Hitam tidak akan melep
"Dia sangat tangguh. Kami bahkan nggak bisa melihat apa yang terjadi sebelum kami dijatuhkan," kata Azriel sambil menutupi wajahnya.Jariel terkekeh, lalu berujar, "Menjatuhkan kalian para pecundang, apa dia bisa dianggap tangguh?"Azriel tiba-tiba tidak berani bicara lagi.Kemudian, Jariel memandang Lennox dan bertanya dengan nada dingin, "Apa kamu sudah mengumpulkan cukup uang untuk utangmu?""Belum, belum," jawab Lennox dengan tubuh gemetar.Jariel mendengus dingin, lalu berkata dengan nada dingin, "Kalau bukan karena kamu sudah membawakan banyak barang untukku, aku sudah akan menjadikanmu makanan anjing-anjing itu.""Pak, aku pasti akan menemukan cara untuk mengembalikan uang itu," kata Lennox dengan ketakutan.Jariel mendengus dingin, "Kalau kamu masih nggak bisa membayar kembali uangnya dalam waktu satu minggu, suruh saja gadis itu datang ke bar untuk bekerja. Dengan kecantikannya, aku yakin dia bisa segera membantumu melunasi utang.""Jangan, Pak. Dia nggak bisa melakukan pekerj
Aulia tersenyum sambil berujar, "Dulu mereka laki-laki, tapi sekarang mereka perempuan."Surya tak bisa berkata-kata.Saat ini, ketiga wanita cantik itu memulai tarian yang menggoda.Setelah tarian selesai, tiga pria berotot dengan perut six-pack masuk ke panggung dalam balutan celana dalam.Musik di dalam ruangan tiba-tiba menjadi lebih keras.Keenam orang itu dibagi menjadi tiga pasang, lalu mulai menari dengan penuh semangat.Di tengah tarian, mereka bahkan melepaskan semua pakaian mereka.Pada saat ini, Aulia sudah menutupi wajahnya sambil menundukkan kepalanya.Surya menggelengkan kepala. Namun, kali ini ada sesuatu yang lebih menarik muncul.Tiga tempat tidur didorong naik ke atas panggung. Ketiga pasangan itu naik ke tempat tidur, lalu mulai berhubungan secara nyata.Dengan pengeras suara, jeritan mereka mengisi seluruh ruang pertunjukan.Gerakan yang berlebihan dan jeritan yang tajam langsung membuat imajinasi orang berubah liar.Surya langsung tercengang.Pantas saja Aulia tid
Aulia menatap Lennox dengan tubuh gemetar, lalu berkata, "Jangan bertindak keterlaluan. Kita semua adalah orang Aerovia. Apakah kamu bisa merasa tenang kalau kamu melakukan ini?"Ekspresi yang tak terlukiskan melintas di mata Lennox.Namun, saat ini Otis sudah meraung. Dia terus-menerus menyerang Surya dengan tinjunya.Dengan senyuman di wajahnya, Surya menggerakkan kakinya sedikit dalam jarak yang sangat kecil. Saat tubuhnya bergoyang, dia dengan mudah menghindari setiap pukulan Otis yang tampak keras dan cepat. Dia tidak melawan sama sekali.Ekspresi acuh tak acuh dan keterampilan menghindar Surya yang santai membuat Otis geram.Seiring dengan raungannya, seluruh tubuhnya bersinar dengan energi sejati, Otis mengayunkan tinjunya ke arah Surya dengan lebih keras.Namun, Surya masih mengelak dengan tenang. Tinju Otis terus membentur dinding, mengeluarkan suara keras, membuat kerikil beterbangan ke mana-mana.Melihat itu, Aulia merasa sangat cemas. Dia terus berteriak dari belakang, tapi
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di