"Ayuks Sya." Keiko menggandeng tangan Rasya yang melepas karena panik akan tindakan Jonatan kepada Keiko. Keiko menatap Jonatan dengan tatapan marah, lalu meninggalkan Jonatan tanpa sepatah katapun. Dia tidak ingin membuat keributan jika dia merespon Jonatan.
"Dasar bodoh. Kau tetap saja bodoh seperti dulu" Ucap Keiko lirih.
Jonatan masih terpaku di tempat dan menatap Keiko yang perlahan menjauh darinya. Robby menghembuskan nafasnya panjang melihat kelakuan Jonatan yang diluar nalarnya. "Bagaimana dia bisa meninggikan suaranya, hanya untuk membuat Keiko memakai mantel nya." Robby menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu.
Suasana sudah menjadi tenang. Namun berkat peristiwa itu, Keiko menjadi omongan oleh para mahasiwi yang lain. mereka tidak menyukai perhatian Kak Jonatan kepada Keiko. Ada yang terkejut, tidak suka, bahkan mulai meremehkan Keiko.
"Siapa sih dia, hanya mahasiswa baru yang menerima beasiswa aja, berani menggoda Kak Jo, lih
"Enggak, kami tidak benar-benar berpacaran saat itu. Aku dan dia hanya bersahabat dulu. Cuma gitu." Ucap Keiko menjelaskan.Rasya mengerutkan dahinya untuk berfikir. Keiko menyadari tatapan tidak percaya Raysa. "Jonatan ku dulu adalah seorang pemalas, dan dia hanya cucu dari nenek. Bukan penerus Grub Babel." Keiko menyucapkan itu dengan tatapan dalam yang membuat Rasya mengerti. Keiko dan Jonatan yang sekarang memiliki dunia yang berbeda dari sebelumnya."Apa yang akan kamu lakukan setelah ini Kei? yang pasti mereka akan menatapmu sebagai musuh, walaupun tidak mengganggumu. bahkan kamu mungkin tidak memiliki teman lagi." Tanya Rasya."Aku punya teman kok. Kamu." Keiko memeluk Rasya dengan kegembiraan. Rasya tersenyum mendapatkan pelukan Rasya."Selama kamu menjadi sahabatku, itu cukup." Ucap Keiko."Sudah cukup lepaskan, kita ada kelas jam 9. bersiap sekarang. Jangan sampai kita telat di hari pertama kuliah." Ucap Rasya samb
Keiko berlari menghampiri orang yang menelphone nya tadi. Sosok lelaki yang dia kenal selama ini, sosok lelaki yang selalu membantunya di kota Asia."Dion...." Panggil Keiko dengan antusias. Sahabat yang sudah dianggap sebagai kakak nya sendiri. Selama di kota Asia, Dion yang selalu menemani dan menjaga Keiko seperti adiknya sendiri.Melihat Keiko yang berlari, Dion sudah merentangkan tangannya untuk memeluknya."Aku sangat merindukanmu Kei." Ucap Dion yang telah mendekap Keiko dalam pelukannya."Aku juga sangat merindukanmu." ucap Keiko sambil menatap Dion yang telah memeluknya.Pemandangan itu dilihat Jonatan, dan membuat hati Jonatan sakit. Pikiran buruk berterbangan di pikiran Jonatan. Melihat senyum Keiko yang sama seperti saat dulu Keiko tersenyum kepadanya, membuatnya merasa terluka.Dion melihat kejadian Keiko dengan Jonatan tadi. Tapi Dion tidak mau mencampuri urusan Keiko."Apa dia menyakitimu Kei?" Tanya Dion sambil m
Jonatan masih tenggelam dalam fikirannya sendiri, betapa bodohnya dia selama ini, yang mengharapkan cinta Keiko yang sia-sia. Dia menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk membuktikan kepada Keiko, dia layak disampingnya. Namun kepahitan yang dia terima. Keiko mencintai pria lain.Robby menemani Jonatan malam ini, untuk mendengarkan semua keluhan sakit hati sahabatnya itu. Selama mengenal Jonatan, baru kali ini Robby melihat Jonatan seperti kehilangan akalnya, dan semua itu karena cinta. Robby hanya berharap, esok Jonatan sudah melupakan lukanya dan menjalani kehidupan yang biasanya tanpa ada Keiko dalam kehidupannya.Rumor tentang Keiko dan kekasih barunya, berhasil membuat Keiko terbebas dari diskriminasi para wanita di kampus itu. Dia bisa bernafas lega setelah ini. Namun setelah kejadian itu juga, Jonatan tidak menemuinya sama sekali. Ada sedikit rasa kecewa dalam hati Keiko yang tidak bisa dia ungkapkan.Harusnya dia senang, telah menbuat Jonat
Rasya mencoba mengalihkan pandangannya, namun Robby memegang wajahnya yang mungil dan menghadapkannya tepat diwajahnya. "Beri tahu aku Sya, aku tidak ingin sahabatku salah paham untuk situasi ini." Pinta Robby dengan tulus, yang membuat Rasya tidak berdaya untuk menolak.Rasya ragu untuk mengatakannya, karena Keiko sendiri tidak ingin mengkonfirmasinya. Cukup Keiko dan Rasya yang tahu. Namun Keiko juga tidak melarang Rasya untuk bercerita dengan kak Robby. Rasya menatap Robby dengan keraguan, namun Robby bisa menangkap ekspresi Rasya."Apa kamu tidak percaya kepadaku Sya?" Ucapan Robby membuat Rasya tidak berdaya."Lelaki waktu itu sebenarnya...." Rasya masih ragu, dan Robby masih menunggu Rasya selesai berbicara."Dia kakak sepupu angkat Keiko." Ucap Rasya seolah bingung untuk menjelaskan. Robby mengerutkan dahinya mencoba memahami kata-kata Rasya. Rasya menarik nafasnya, dan menceritakan dari awal."Jadi setelah ibu Keiko meninggal, Keiko d
"Maafkan aku." ucap Jonatan yang menarik Keiko dalam pelukannya. Semua orang yang berada disitu terkejut, dan cepat mengambil gambar. Rasya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Robby menarik Rasya untuk menjauh dari Keiko dan Jonatan. Keiko terdiam ketika Jonatan memeluknya. Ingin rasanya membalas pelukan Jonatan, Namun Keiko harus menahannya. Air mata Keiko menetes di pipinya. Rasa rindunya seolah tertuang begitu saja dalam pelukan Jonatan. Dia lemah ketika berhadapan dengan Jonatan. Di Ujung lorong, Keiko melihat sosok Jay yang berdiri memperhatikannya. Keiko menyadari kehadiran Jay. Walaupun saat itu Keiko membenci Jay yang melarang Keiko berhubungan dengan Jonatan namun di sisi lain, Jay juga yang telah menyelematkan dirinya dari ayah tirinya. Kehidupan Keiko menjadi damai dan aman bersama ibunya setelah itu. Karena Jay berjanji membantunya, agar ayah tirinya tidak mengganggunya. Keiko sangat berterima kasih untuk itu. dan rasa terima kasihnya kepad Jay, me
"Berbahagianya, dan pastikan kamu menjadi dokter hebat seperti impianmu dulu. Aku pergi." Ucap Jonatan dan meninggalkan Keiko sendiri. Tangis Keiko pecah setelah Jonatan pergi dari kamarnya. Hatinya tercabik-cabik membiarkan Jonatan pergi. Air matanya tidak berhenti mengalir dari matanya. Keiko memukul dada nya untuk menenangkan hatinya. Namun bukan ketenangan yang dia dapat, tapi rasa sakit yang semakin dalam. Robby dan Rasya yang berjalan menuju kamar Keiko, melihat Jonatan pergi tanpa sepatah katapun. Robby memberi isyarat kepada Rasya. Robby mengejar Jonatan, dan Rasya bergegas masuk ke kamar Keiko. Melihat Keiko yang menangis, Rasya menghampiri Keiko dan memeluknya. "Apa yang terjadi sebenarnya, apa yang membuat Keiko menangis, dan Jonatan pergi dengan ekspresi seperti itu." Batin Rasya. Namun dia tidak menyuarakan isi hatinya dan membiarkan Keiko menangis dalam dekapannya. Dia ingin Keiko meluapkan semua emosinya lewat tangisan ini, agar Keiko bis
Aktivitas baru Jonatan dan Robby sebagai mahasiswa pasca sarjana membuat mereka benar-benar sibuk. setalah kejadian itu, Jonata benar-benar menyibukkan dirinya dengan tugas barunya, dan magang di rumah sakit milik papa nya. Robby pun juga ikut magang, sebagai pekerjaan baru nya. berbeda dengan Jonatan, Robby memang secara khusus diminta untuk magang sementara di rumah sakit, sambil menunggu kelulusannya. Kecerdasan Robby membuat dia di lirik oleh banyak rumah sakit. Menggunakan hubungan Jonatan dan Robby yang dekat, Rumah Sakit Babel meminta Robby untuk magang di tempatnya sebelum direbut oleh rumah sakit lainnya.Sambil menyelam minum air, itulah prinsip yang Robby gunakan. Selain dia bisa mengasah dirinya sebagai dokter di rumah sakit ini, dia juga bisa mendapatkan gaji cukup besar untuk memopang kehidupannya selama kuliah profesi. dan tentunya waktunya tidak sepadat dulu. Dia tidak harus berkencan di Caffe lagi setiap malam minggu. Kini dia bisa mengajak Rasya hanya
Pertemuan Keiko dengan ayah Jonatan membuat Keiko menyadari banyak hal. beasiswa yang dia dapatkan adalah rekomendasi dari Jay. Entah kenapa Jay begitu baik kepadanya, bahkan ketika Tuan Hermawan meminta Jay untuk membuat Keiko tidak pernah muncul lagi. Jay memberikan pilihan alternatif yang bisa diterima oleh bos nya itu.Keiko menatap Jay yang kini telah berdiri di hadapannya."Kenapa anda melakukan ini kepada saya tuan? Hal baik apa yang telah saya lakukan, hingga anda membantu saya." Tanya Keiko dengan gemetar."Aku melakukan ini bukan untukmu, tapi untuk tuan muda." Jawab Jay singkat."Jika kau memikirkan Jonatan harusnya kamu tidak datang dari awal, sehingga aku tidak merasa hutang budi kepada mu." Jawab Keiko."Tuan Besar tidak akan membiarkanmu untuk disamping Tuan Muda dengan statusmu yang dulu. Setidaknya aku sudah berusaha memberimu keluarga yang cukup baik." Jawab Jay."Aku bahkan lebih sadar dari siapapun dengan stat
18 tahun kemudian "Pagi Ma, apa kamu tidur nyenyak selama ini? hari ini pertama kali nya aku datang menemuimu setelah sekian lama. sudah dari dulu aku meminta papa mengantarkanku kesini, tapi papa selalu saja sibuk dengan pekerjaannya. Kamu tahu Ma, aku kesini tanpa bilang ke Papa. Entah reaksi apa yang akan Papa lakukan saat papa tahu aku tidak ada dikamar pagi ini. ckckc" ucap Viona sambil duduk di samping makam Keiko yang di Jerman. Malam kemarin Keiko menyelinap Keluar dari rumah dan terbang ke Jerman sendirian. sudah satu bulan Keiko mempersiapkan perjalanan ini. selama 18 tahun Viona tidak pernah melihat mama nya sendiri. Setelah Keiko meninggal. Jonatan kembali membawa Viona ke negara X. dan Rasya menjadi ibu angkat nya. merawatnya bersama Daniel seperti anaknya sendiri. Dalam perjalanan ini Viona dibantu oleh Daniel untuk urusan tiket, dan pasport nya. agar tidak diketahui oleh orang tua mereka, mereka mengumpulkan uang saku mereka untuk membeli tiket dan penginapan. Viona
5 minggu kemudian"Kei awas,"teriak Jonatan yang melihat Keiko sedang naik diatas kursi untuk mengambil balon yang terbang dan tersangkut di ujung dinding. Tanpa menyadari kehamilannya, Keiko terjatuh dari kursi dan mengalami pendarahan. Jonatan langsung membawa Keiko ke rumah sakit."Kei bertahanlah, "ucap Jonatan dengan panik.Haffa datang bersama temannya Alice datang dari koridor. teman Haffa memeriksa kondisi Keiko, dan memutuskan untuk melakukan operasi ceacar. Jonatan menyetujui itu dan menunggu di luar ruangan. Hampir dua jam Keiko berada di ruang operasi. akhirnya lampu hijau ruangan operasi menyala. teman Haffa keluar dan memandang Jonatan."Anakmu bertahan dengan sangat baik Jo, dia lahir dengan sehat,"ucap Alice yang menangani operasi itu. Mendengar itu Jonatan merasa sangat lega, namun ekspresi Jonatan berubah saat melihat ekpresi Alice. "Apa yang terjadi kepada Keiko?"tanya Jonatan dengan suara gemetar. Haffa mengetahui situasai yang terjadi dan mencoba menenangkan Jon
Ucapa Keiko seperti petir untuk Jonatan. Keadaan Keiko yang semakin memburuk jika tidak segera diatasi. namun obat ini belum teruji aman untuk ibu hamil. jonatan hanya terdiam dan memikirkan semua solusi yang bisa dia pikirkan. ketika Keiko sudah bertekat, tidak ada yang bisa menghalanginya. apalagi ini tentang anak yang sedang dia kandung. Keiko benar-benar menyiapkan dirinya untuk segala situasi. di menyiapkan semua yang dia perlukan saat dia kehilangan kesadarannya. bahkan ketika dia kehilangan kesadarannya, dia tidak boleh lupa kalau dia sedang hamil, untuk keselamatan janinnya. 6 bulan berlalu begitu cepat, gejala alzaimer Keiko juga semakin parah. fisik Keiko juga semakin lemah. rasa frustasi dan cemas terkadang melanda Keiko. di bulan ke empat, saat gejala alzaimer Keiko muncul, Keiko merendam dirinya di bathtub hampir 2 jam. Jonatan sontak langsung mengangkat Keiko dan menghangatkannya. untungnya janin yang ada dikandungan Keiko tidak apa-apa. saat itu Jonatan merasa sangat
Satu bulan kemudian Jonatan meneliti kembali pengembangan obat alzaimer yang sedang di teliti Haffa dan tim nya. karena keterlibatannya dalam penelitian ini, Jonatan terpaksa meminta perawat menjaga Keiko saat dia di Lab. namun Jonatan lebih banyak melakukan analisis data di rumah, agar dia bisa menjaga Keiko. Kondisi Keiko sedikit lebih stabil dan membaik satu bulan terakhir ini. masa kambuhnya hanya terjadi beberapa saat. dan ketika keiko sedang kambuh, Jonatan tidak meninggalkannya sama sekali. dia selalu menemani dan merawat Keiko dengan sabar nya. Penelian mereka mendapatkan angin segar setelah Jonatan menemukan beberapa variabel yang membuat obat ini tidak cukup bekerja. dengan kecerdasan Jonatan dalam waktu satu bulan bisa membuat analisis yang pas. "Kita berhasil Jo, Obat ini akhirnya bisa selesai,"ucap Haffa memeluk Jonatan dengan bahagia. "Aku sangat yakin, dengan obat ini Keiko akan sembuh."ucap Haffa dengan penuh keyakinan. Jonatan kembali ke rumah dengan perasaan bah
Keiko dan Haffa melihat Jonatan datang dan menghampiri mereka. Keiko berpura-pura tidak mengingat Jonatan seperti sebelumnya. Dalam hati Keiko, emosi nya kini bercampur aduk. ada rasa rindu akan sosok Jonatan yang sangat dia cintai. ingin rasanya dia memeluknya, dan menangis dipelukannya. namun satu sisi, dia tidak mau melihat Jonatan ada disini. dia tidak mau Jonatan melihatnya dalam keadaan seperti ini, karena itu hanya akan menghancurkannya. Haffa memeriksa berkas Keiko dan menyerahkan nya kepada Jonatan. sambil memberikan arahan untuk Jonatan dalam perawatan Keiko. dia akan kembali esok pagi dan mengecek Keiko kembali. Haffa pergi setelah menatap Keiko dengan dalam. Jonatan menangkap tatapan Haffa dan Keiko yang merespon nya seolah mereka berkomunikasi. Jonatan hanya tersenyum tipis melihat itu, namun dia berusaha menyembunyikannya. ada rasa sakit yang tiba-tiba menusuk di hati Jonatan. Jonatan tahu Keiko dalam keadaan sadar saat ini, namun Keiko hanya berpura-pura tidak menging
satu minggu berlalu, rumah selesai di renovafi dengan kilat oleh Jonatan. rumah ini di desain seperti keinginan Keiko dulu. selama seminggu ini Jonatan merawat Keiko dan membuat Keiko bisa nyaman dengan kehadirannya, bairpun dia tidak mengenali nya. Jonatan menemui Haffa dan meminta Haffa meninjau rumah mereka yang baru sehingga rumah itu aman untuk Keiko. Haffa masuk ke rumah Jonatan dan melihat desain rumah itu. untuk membuat rumah dengan desain ini dalam waktu singkat, uang yang di keluarkan Jonatan tidak lah main main. namun dengan desain keselamatan rumah ini sudah cukup aman untuk Keiko tinggali. "Aku benar-benar kagum padamu Jo,"ucap Haffa setelah selesai mengecek seluruh ruangan. Jonatan hanya tersenyum mendengar ucapan sahabatnya itu. "Aku akan memindahkan Keiko besok,"ucap Jonatan. "Oke, aku akan mengatur perawat untuk mengecek Keiko setiap hari nya nanti,"ucap Haffa. "Tidak perlu setiap hari, cukup sepekan sekali saja," ucap Jonatan. Haffa mengerutkan keningnya. "Apa k
"Apa kamu punya hubungan khusus dengan Keiko?"tanya Haffa Jonatan masih bergulat dengan pikirannya sendiri dan tidak menghiraukan pertanyaan Haffa. "Apa yang terjadi pada nya Fa?"tanya Jonatan yang terbangun dari pikirannya." Alzaimer,"jawab Haffa singkat."Sejak kapan?" tanya Jonatan"Sekitar 3 tahun yang lalu, Keiko sudah mengalami gejala Alzaimer Jo, aku bertemu dengan nya sebagai pasienku dulu,"jawab Haffa.Jonatan bergulat dalam pikirannya, tiga tahun yang lalu, itu berarti saat dia masih bersama dengan Keiko dulu, apa ini alasan Keiko meninggalkannya dulu. Jonatan merasakan frustasi yang dalam dalam hati nya. selama ini dia berusaha membenci Keiko karena telah meninggalkannya. namun pada kenyataannya dia lah yang tidak pantas untuk Keiko. karena saat bersama nya dulu, dia bahkan tidak mengetahui jika Keiko mengalami gejala alzaimer. "Keiko sudah beberapa kali menunjukkan gejala itu saat bersama ku dulu, tapi aku mengabaikannya tanpa memperhatikannya, suami macam apa aku ini,
Siang malam Haffa mengerjakan penelitian ini tanpa beristirahat sama sekali. satu minggu ini, dia tidak keluar sama sekali dari LAB. Jannifer yang menemani Keiko di asrama menceritakan perjuangan Haffa untuk riset ini. biarpun terkadang Jennifer hanya berbicara sendiri karena Keiko dalam keadaan tidak sadar akan dirinya, Jennifer tetap menceritakan semua dengan detail. satu persatu Haffa mengurai formula dan menganalisis formula yang pas untuk obat ini, Haffa menganalisis data dari hasil sampel obat yang kemarin gagal dan mencari celah menyatukan formula yang dianggapnya berhasil. Satu bulan berlalu, dan akhirnya Haffa berhasil menyatukan sampel ke 4 ini. dia menatap layar PC nya dan menatap dengan jeli setiap molekul yang ada. dia sangat berharap obat ini akan berhasil. ***Jonatan termenung di sudut kamarnya dan terus menatap langit yang gelap dengan hiasan lampu yang menerangi di setiap penjuru. sambil meneguk wine nya, dia terus menunggu dan menunggu kabar keberadaan Keiko.Dr
"Apa kamu harus benar-benar melakukan ini Kei?" tanya Haffa sebelum menyuntikkan sampel obat pertama kepada Keiko. "Lakukan Kak, "ucap Keiko dengan senyum keyakinan.Dengan berat hati Haffa menyuntikkan sampel uji coba obat yang sudah jadi. Keiko tidak menunjukkan ekspresi apapun dalam wajahnya. Dalam tahap awal, obat ini cukup baik reaksinya. Haffa bisa sedikit bernafas lega. dalam 1 minggu Keiko mendapatkan 4 kali suntikan. selama ini tidak ada reaksi signifikan dalam tubuh Keiko. di hari ketujuh, saat hari libur, Keiko tiba tiba merasa tidak mengingat apapun kejadian yang baru saja dia alami. Jeniver mencacat semua yang di alami Keiko saat itu, bahkan Keiko tidak mengingat Jeniver. mendapat kabar dari Jeniver, Haffa langsung datang ke asrama dan melihat kondisi Keiko. Keiko sudah berbaring tertidur saat Haffa datan. Haffa dan Jeniver mencatat semua yang Keiko alami hari ini dengan details untuk melihat variabel yang salah. Keiko terbangun dari tidurnya, dan melihat Haffa dan Jen