Share

Memergoki Melisa

Penulis: Celebes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-15 20:19:36

Febri semakin menatapku tajam. Dia tidak mengerti dengan keinginanku. Dia mendekat, menarik kursi di sebelah ranjang Ema. Lalu mendudukinya.

"Bantuan apa, Mbak?" tanyanya menatap serius.

"Aku ingin mengalahkan suamiku. Atas hak asuh, dan semua hak milik kekayaan. Aku melakukan ini karena aku ingin memberikan semua kepada anak-anakku. Aku tahu kau adik kandungnya. Sebagai adik kandung, kau pasti tidak akan mau menjerumuskan kakakmu. Hanya saja ...," ucapku terhenti. Aku hanya ingin dia membantuku untuk mencari semua informasi tentang kekayaan suamiku yang aku tidak ketahui. Aku yakin dia pasti menyembunyikan sesuatu.

"Mbak, kenapa berhenti?" tanya Febri semakin mengkerutkan kedua alisnya.

"Begini Febri. Aku kan tidak tahu bagaimana kondisi Mas Farus di belakangku. Selama ini dia memang memberiku uang. Tapi aku merasa dia menyembunyikan sesuatu di belakangku. Aku hanya ingin kau membantuku untuk mencari tahu itu," lanjutku kemudian menarik kursi dan duduk tepat di sebelahnya. Jarak kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tiga Ranjang Suamiku   Menolong Melisa

    Aku mendekati Melisa yang masih menatapku tegang. Dia masih tidak percaya aku memergokinya saat dia menelepon seseorang mengatakan hal yang tidak pernah aku duga. Anak itu ternyata bukan anaknya Mas Farus? Lalu siapa yang sudah menghamili Melisa? Bukankah dia selama ini sudah bersama dengan suamiku? Tapi kenapa dia bersama dengan lelaki lain? Ini benar-benar tidak masuk akal."Kau bersama suamiku. Untuk apa aku bersama orang lain? Tidak perlu mengelak apa yang sudah aku dengar. Sekarang mengaku saja. Jika aku mengatakan ini kepada suamiku, maka kau benar-benar akan diceraikannya. Aku tak percaya kau pengkhianat suamiku dan sahabatmu sendiri. Kau memang benar-benar sangat munafik."Melisa semakin mendekatiku. Dia menatapku saja. Hatinya memang tidak karuan. Apalagi, Farus pergi bersama Mariia, dan memang lebih memilih wanita itu. Aku tahu, dan sangat paham dengan suamiku saat ini. Dia hanya ingin semua terlihat hebat dalam dirinya. Hanya saja, aku tidak tega melihat Melisa sebenarnya m

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-17
  • Tiga Ranjang Suamiku   Melisa Menyerah

    Melisa mengatakan hal yang tidak masuk akal. Aku semakin menatap tajam. Hatiku berdetak lebih cepat dari biasanya. Apakah ini berarti dia berada dipihakku?"Melisa? Kau mengatakan yang sesungguhnya? Kenapa kau sekarang berubah pikiran? Bukankah kau selama ini bersama suamimu baik saja? Kenapa kau sekarang malah ingin menjerumuskan dia ke penjara? Sungguh, aku benar-benar tidak paham dengan semua perkataanmu barusan."Wajah sendu kini terlihat. Melisa sesekali menghela napas dan sedikit menekan jantungnya. Aku tidak bisa membuat dirinya tegang, karena akan memicu penyakit barunya."Sudahlah, jangan memikirkan apa pun. Kau tahu sendiri kan, sekarang kau memiliki penyakit jantung. Istirahat saja. Tidak perlu membicarakan hal ini," ucapku sambil menggunakan selimut agar menutup tubuhnya yang sedikit pucat itu."Ah, aku tidak memikirman diriku lagi. Maya, aku sangat menderita. Dia tidak mencintaiku dan aku sadar, dia sudah menyakiti kita berdua. Maria sangat berkuasa, Maya. Dia selama ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-18
  • Tiga Ranjang Suamiku   Apa Sebenarnya Tujuannya

    Kami saling berpandangan. Dia tiba-tiba memanggilku, dan mengajakku keluar. Aku tidak percaya. Perasaanku benar-benar mengatakan, dia sudah mendengar semua perkataan yang Melisa saat mengatakan semua padaku ketika berada di dalam ruangan itu.Hatiku hancur melihat suamiku ternyata sangat pintar seperti ini. Bukan pintar yang sesungguhnya, tapi sangat cerdik dan licik. Semuanya ... selama ini adalah topeng. Kebaikannya, kemesraannya, semua adalah tipuannya belaka. Aku akan menghadapi ini dan tidak akan pernah membuat dia berhasil untuk mempengaruhi diriku."Tidak ada yang perlu kita bicarakan, Mas. Kau sudah membuat kesalahan yang sangat luar biasa dan kau bangga dengan itu semua. Wanita yang berada di kamar itu," ucapku sambil menatapnya dengan tajam. Jemariku menunjuk tepat ke pintu masuk ruangan kamar Melisa, lalu aku lanjut berkata, "Dia wanita yang sudah memberikan semuanya kepadamu. Namun, ternyata kau masih saja seperti ini. Apa yang kau inginkan? Bukankah semuanya sudah kau per

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Tiga Ranjang Suamiku   Mengikuti Mas Farus

    Febri mendekatiku, kemudian menarik tubuhku dan mengajak untuk duduk tepat di depan pintu kamar Melisa. Dia menatapku dengan sangat serius. Aku berusaha tidak memandangnya, karena aku tidak mau ada gosip di antara kita berdua. Banyak sekali suster yang mengamati kami. Dan mereka tahu jika aku adalah istri dari Mas Farus. Namun, Febri tidak menghiraukan hal itu. Dia masih saja mengamatiku hingga aku menyerah dan membalas tatapan itu."Apa yang kau inginkan Febri? Kita tidak bisa berbicara di sini. Kau tahu mereka akan menganggap kita sangat buruk dan itu akan membuatku kalah di pengadilan. Kau tahu kan, dan dengan sendiri dia akan melawanku. Entahlah aku tidak mengerti apa keinginan kakakmu yang sebenarnya," ucapku tegas kemudian memegang kepalaku yang terasa sangat pusing."Ya, aku mendengar semuanya. Dan aku tidak akan ambil pusing dengan itu. Aku akan membantu Mbak menyelesaikan semuanya. Entah Mbak suka atau tidak," balas Febri lebih tegas dariku. Ini sangat tidak baik. Aku sebaik

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Tiga Ranjang Suamiku   Jebakan Melisa

    Maria sangat terkejut saat melihatku berteriak. Tentu saja aku tidak akan pernah mengambil kesempatan saat melewati meja. Secepatnya otakku berputar saat tahu dia memergokiku. Dengan cepat aku mengambil hiasan sendok kuningan di atas meja. Menabraknya dengan sengaja, lalu memasukkan ke dalam tasnya. Dia akan membayarnya. Tidak akan aku biarkan dia lolos. Melawan dia, dengan sangat cerdas."Mana mungkin aku mencuri. Kalian sudah gila!" ucapnya sangat marah. Dia berteriak keras."Maria, sendok itu ada di dalam tasmu. Kalian harus menangani ini." Aku segera pergi dan berjalan dengan tersenyum. Meninggalkan Maria yang kini harus berurusan dengan sang manajer. Aku harus bergegas agar Mas Farus tidak menemukanku. Tapi ... aku salah. Dia sudah berdiri di depan mobilku sambil bersandar dan bersedekap. Kakiku yang semula melangkah cepat, perlahan mulai melambat. Kini kita saling berhadapan."Kau menguntitku? Lalu ... melakukan itu kepada Maria?" ucapnya dengan tatapan menghakimi. Tubuhnya mene

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-04
  • Tiga Ranjang Suamiku   Keputusan Mengejutkan

    Apakah dia sudah gila? Dia menemuiku, mengatakan semuanya tentang Mas Farus. Tapi, dia berubah? Apa-apaan ini? Dia dengan tega menjebakku. Melisa? Kenapa denganmu?Aku berdiri, namun Ema menarik lenganku dan menggelengkan kepala. Aku segera duduk, berusaha bersikap tenang. Kini sahabatku itu duduk di sebelah suamiku. Tidak ada Maria di sini. Semua membuatku sangat panik. Aku hanya ingin bersama dengan kembar. Hanya itu saja."Mas Farus tidak pernah mencuri uangku. Dia," tunjuk Melisa ke arahku. "Yang memintaku untuk melakukan itu. Aku tidak mau dan dia memaksaku untuk melakukan itu.""Aku ... memiliki bukti jika Melisa mengatakan semuanya. Tapi, aku akan memberikan itu di pengadilan perdana. Aku sebagai pengacara Bu Maya, akan melakukan apa pun agar dia tidak terpisahkan dengan anak kembarnya." Ema berbicara dengan tegas. Aku masih terdiam, dan menundukkan kepala.Apa yang harus aku lakukan? Kenapa ini harus terjadi? Bagaimana jika aku akan bercerai dengan Mas Farus? Bagaimana jika ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • Tiga Ranjang Suamiku   Kembali Ke Rumah

    Aku sangat bodoh. Wanita tidak tahu malu. Bodoh ... dan tolol! Kenapa aku merendahkan harga diriku seperti ini? Tidak aku percaya, aku dengan mudah menyerahkan diriku kepada lelaki predator!Aku melangkah cepat menuju mobil Ema. Dia masuk ke dalam masih dengan melirik kesal ke arahku. Aku tahu dia tidak paham dengan keinginanku. Padahal, aku memiliki rencana besar untuk suamiku itu."Aku sebenarnya tidak paham dengan maksud kamu. Tapi ... aku paham sama kamu. Ya udahlah, aku ikut dengan keinginanmu saja," ucapnya sebelum menyalakan mesin mobil."Apa yang bisa aku lakukan. Perceraian akan terjadi dengan cara yang benar," balasku dengan suara lantang. Ema hanya menggelengkan kepala sambil menambah kecepatan.Kembar berlari keluar rumah ketika melihatku datang. Entah apa yang akan mereka lakukan jika mendengar aku kembali kepada ayahnya yang mungkin ... sekarang mereka benci. Namun, aku ada rencana lain, dan itu akan aku lakukan."Ibu, bagaimana hasilnya? Hmm ... kalau dilihat dari wajah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Tiga Ranjang Suamiku   Mengalah Saja

    Aku berjalan bersama Ana masuk ke dalam rumah, kemudian mendekati Mas Farus yang mengulurkan tangannya untuk memelukku. Mereka berdua menatapku dengan sangat tajam bahkan napasnya pun terdengar keras. Ana hanya mengikuti apa yang aku lakukan. Kami berdua memasang senyuman untuk membuat suamiku percaya jika memang ini adalah keinginanku. Walaupun sebenarnya ada sebuah rencana dibalik ini semua dan akan datang jika saatnya tiba."Aku tahu kau pasti akan kembali. Kau tidak bisa hidup tanpa aku, Maya. Aku adalah lelaki yang sangat tepat buatmu dan bukan adikku. Tapi malam ini aku harus bersama dengan Melisa. Kau tahu kan, Dia baru saja sakit dan aku harus memberikan perhatian lebih kepadanya. Semuanya harus aku lakukan dengan adil. Maria pun juga sudah menyetujui hal ini," ucapnya dengan memberikan senyuman yang sangat percaya diri. Aku pun menganggukkan kepala kemudian melewatinya begitu saja dan naik masuk ke dalam kamarku seperti biasanya. Ana aku tinggalkan begitu saja ketika dia suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14

Bab terbaru

  • Tiga Ranjang Suamiku   Akhir Bahagia

    Dengan sangat lantang Febri mengucapkan janji pernikahan itu di depan semua orang. Aku semakin meneteskan air mata ketika penghulu itu mengesahkan pernikahan kami. Sekarang aku sudah resmi menjadi istrinya. "Maya, kau sangat cantik sekali. Maksudku ... istriku," ucapnya dengan pelan sebelum dia mengecup keningku dan memasang cincin itu dijemari manisku.Semua orang bertepuk tangan melihat kebahagiaan kami. Mas Farus dan Maria menatap kami dengan berpelukan. Akhirnya kami memiliki pasangan masing-masing. Mungkin, perceraian itu bukan akhir yang buruk. Tapi, awal dari kehidupan kita untuk memperoleh pasangan yang bisa membahagiakan keluarga yang akan dibangun nantinya.Pesta terjadi dengan sangat meriah. Aku dan Febri selalu saja saling memandang dan berpelukan di depan semua orang tanpa canggung. Ibuku dan ibu mertuaku, serta kembar dan sahabatku Ema yang sekarang sudah bertunangan dengan pasangannya, tak pernah mengalahkan pandangannya sama sekali dariku. Begitu juga dengan orang tu

  • Tiga Ranjang Suamiku   Pernikahan

    Indonesia, Negara yang sangat indah. Kami berempat akhirnya menginjakkan kaki di negara ini. Menuruni pesawat dengan sangat gembira. Tidak ada rasa canggung, dan perasaan dendam.Yang lebih mengejutkan kami semua keluarga sudah menjemput di bandara dan mengetahui kami pasti akan pulang. Keluarga lengkap yang akhirnya dipenuhi tawa."Ibu, Ayah, aku mau menunjukkan sesuatu. Aku akan memperoleh penghargaan dari Pak Walikota. Karena aku sudah memenangkan pertandingan bergengsi dan akan mewakili Indonesia saat berlomba di Singapura nanti." Ema menyodorkan sebuah dokumen. Aku sangat terkejut saat membacanya. Itu adalah sertifikat penghargaan sebagai juara lomba olimpiade sains terbaik di Indonesia. Dan dia bersama Ana akan mewakili Indonesia untuk bertarung melawan negara Asia."Kalian memang benar-benar sangat luar biasa. Ibu dan Ayah sangat bangga kepada kalian. Dan ... ini adalah hadiah terbaik yang Ibu terima." Aku memeluk kembar dengan sangat erat. Febri mendekati mereka kemudian ikut

  • Tiga Ranjang Suamiku   Kembali Bersama

    Aku sangat gugup ketika mengetahui orang tua Melisa menghubungiku. Bahkan aku sangat bergemetar saat akan menerima panggilan itu. Febri menggenggam erat telapak tanganku dan menganggukkan kepala. Dia memberikan semangat agar aku bisa menerima panggilan itu tanpa ada rasa gugup. Perlahan aku menekan tombol hijau yang berarti aku akan berbicara dengannya."Halo, bagaimana kabar kalian? Apa ada hal penting yang harus aku ketahui?" tanyaku dengan pelan. Aku menekan tombol speaker agar Febri juga mendengar apa pun yang akan kami bicarakan.(Aku menghubungimu karena aku ingin membicarakan hal yang sangat penting. Maria, ya ... ini ada hubungannya dengan Maria.)Aku spontan menatap Febri dengan sangat cemas. Aku sebenarnya tidak ingin mengurusi masalah apa pun yang ada hubungannya dengan Maria."Tuan. Apa yang harus aku lakukan? Apakah terjadi sesuatu kepada Maria? Aku sebenarnya tidak mau mengurusi sesuatu yang berhubungan dengannya lagi. Aku tidak mau ada masalah yang membuat aku akan bert

  • Tiga Ranjang Suamiku   Cinta Sejati

    Dia terpaku saat mendengar ucapan ku barusan. Dia ... menekan dadanya. Kemudian berdiri dan berjalan mondar-mandir memutari kamar itu. Aku tidak mengerti apa yang sudah dia lakukan. Aku mengulurkan tangan ke arahnya dan dia segera mendekatiku kembali lalu mencengkeram tanganku itu dengan sangat kuat."Sakit ...," rintihku pelan dan membuat dia segera melepaskannya."Maafkan aku. Aku ... aku benar-benar tidak percaya mendengar ucapan kamu barusan. Aku ... sudah menunggumu selama 1 tahun ini." Dia berkata dengan sangat gugup seperti itu. Dia kembali berjalan mondar-mandir memutari kamar ini kemudian memegang kepalanya dan masih saja terlihat sangat panik."Kamu ini kenapa? Sangat lucu sekali. Apa aku melakukan kesalahan sampai kau seperti itu?" tanyaku dengan tatapan yang sangat serius. Sekali lagi dia mendekatiku dan menarik kursi lalu duduk tepat di sebelah ranjangku."Maafkan aku. Ah, aku tidak percaya. Masih saja tidak percaya mendengar ucapanmu barusan. Apakah kau mau mengulanginya

  • Tiga Ranjang Suamiku   Sangat Bahagia

    Aku merasakan melayang. Aku hanya melihat kabut putih di hadapanku. Namun, ada sosok yang tersenyum ke arahku dan melambaikan tangan. Aku segera mendekati sosok itu. Tidak Aku percaya dia adalah ayahku yang sudah meninggal karena sakit."Ayah ..."Aku memeluknya dengan sangat erat dan menangis. Aku selama ini selalu merindukan sosoknya. Tapi dia meninggalkanku sejak aku kecil. Aku bersama dengan ibuku saja."Kau ... sangat luar biasa. Ayah akan selalu berada di sebelahmu. Kau harus hidup dengan kebahagiaan. Ibumu sangat menyayangimu, dan Ayah juga seperti itu."Dia memandangku dengan sangat tampan. Mengenakan jas putih seperti seorang pengantin. Aku saja menangis dan terus memeluknya. Aku sangat merindukan dirinya."Ayah, aku ingin bersamamu. Aku tidak sanggup hidup sendiri. Ayah, jangan tinggalkan aku.""Kau masih memiliki banyak waktu di dunia. Bangunlah dan sadarlah. Ayah akan selalu berada di sebelahmu.""Ayah!"Aku semakin berteriak ketika dia tiba-tiba menghilang bersama dengan

  • Tiga Ranjang Suamiku   Ingin Bertemu

    Aku semakin tidak mengerti. Ada apa ini? Semua keluargaku berlari menghampiriku. Anehnya, Ema membawa satu koper dan itu adalah milikku."Ibu, untung saja kami menemukanmu. Ah, napasku sangat sesak sekali terus berlari menyusulmu. Untung tadi kami melihat mobilmu dan meminta seseorang untuk membawanya ke sini. Kenapa Ibu naik go-jek?" tanya Ema dengan napas sesak dan berusaha mengaturnya."Aduh Maya, kau ini larinya kaya vampir. Kencang banget. Aku bawa kopermu yang sangat berat ini. Aduh, tanganku rasanya mau patah." Ema memberikan koper itu kepadaku. Aku masih saja tidak mengerti dengan semua ini."Kenapa kalian? Dan ... untuk apa koper ini?" tanyaku sambil melotot ke semua orang yang malah tersenyum menatapku."Mas, ada apa ini? Kau tidak apa-apa? Kau sangat berkeringat." Aku masih kebingungan menatap semua orang yang masih saja tidak menjawab perkataanku. "Ayolah, ada apa ini?" lanjutku sambil bersedekap dan menatap mereka dengan sangat serius."Maya, kami semua ingin kau pergi me

  • Tiga Ranjang Suamiku   Gagal Mengejar

    Aku segera melepaskan pelukanku. Tak percaya dia seperti anak kecil yang marah begitu saja dan tidak mendengar penjelasanku. "Dia semakin cemburu. Biarkan saja dan jangan mengejarnya. Mungkin dia mengira kita masih menjalin hubungan. Apakah kau mencintainya?"Dia kembali menanyakan hal itu. Sementara ibunya juga menatapku sangat tajam dan menunggu aku menjawab semua pertanyaan itu."Mungkin saat ini aku sebaiknya tidak menjalin hubungan dengan siapapun. Aku akan berkonsentrasi dengan karirku. Jadi ... tidak perlu mengurusi suatu hal yang tidak harusnya kau pikirkan.""Dia adikku dan aku ingin kau bersamanya. Selama ini aku sudah berbuat curang. Membuat dia menyembunyikan kebenaran dan menyembunyikan perasaan yang seharusnya dia ungkapkan. Kali ini aku akan membantunya untuk mendekatimu. Tapi, aku harus memastikan apakah kau mencintainya atau tidak. Karena qku tidak ingin dia sakit hati.""Aku akan mencintai dia jika dia mau menerima aku apa adanya dan mempercayai aku. Karena ... Aku

  • Tiga Ranjang Suamiku   Menjadi Teman

    Aku tak percaya dia datang. Febri memeriksanya dengan sangat serius. Aku perlahan masuk ke dalam. Mas Farus tersenyum dengan wajahnya yang sangat pucat. Beberapa suster membantu Febri untuk memeriksa kakaknya. Aku sangat lega melihat pandangan yang berada di hadapanku sekarang."Nyonya, Anda sebaiknya keluar dulu. Dokter masih memeriksa. Mereka membutuhkan konsentrasi." Salah satu suster mendekatiku dan menarikku untuk keluar kamar. Aku mengganggukan kepala dan segera keluar kamar."Ibu senang kau datang. Ibu tidak percaya kau ternyata pulang lebih cepat. Bagaimana keadaanmu Maya?" Ibu Febri tiba-tiba datang dari belakang. Aku segera menolehkan pandangan dan memasang senyuman. Kemudian aku memeluknya dan menariknya untuk duduk di kursi tepat di depan kamar."Saya baik-baik saja. Apakah Ibu baik-baik saja?" tanyaku masih saja dengan tersenyum. Dia menganggukkan kepala dan sedikit merapikan rambutku yang berantakan. Dia masih saja menyayangiku walaupun aku tidak menjadi menantunya lagi.

  • Tiga Ranjang Suamiku   Kembali Ke Indonesia

    Ema semakin berteriak saat mengetahui aku menerima panggilan itu. Febri masih terdiam dan tidak berbicara apa-apa."Apa? Baiklah aku akan ke sana," ucapku kemudian menutup ponsel. "Aku harus pergi," lanjutku singkat. Aku segera meninggalkan mereka. "Maya, kalau kau keluar dari ruangan ini. Berarti kau bukan jodohku," ucap Febri membuatku menghentikan langkah. Aku segera menolehkan kepala ke arah dia."Kalau kau mencintai seseorang. Berarti kau harus percaya kepadanya. Bukan menghakimi seperti ini."Aku menatap tajam dan aku meninggalkannya. Ema mengikuti aku dengan kesal. Dia menarik lenganku sebelum aku masuk ke dalam mobil. Aku pun menolehkan pandangan ke arahnya."Seharusnya kau tidak bisa seperti ini. Farus akan selalu membuatmu sengsara. Apa kau tidak ingat 3 ranjang suamiku? Apa kau lupa dengan semua perbuatannya?"Aku menampis tangannya yang mencengkram lenganku. Kemudian aku menatap tajam."Aku selalu ingat. Dan aku tidak akan pernah bisa melupakan itu semua. Tapi, aku harus

DMCA.com Protection Status