Share

4 - Pertemuan Dengan Nathan

Senin pagi, Kiara dan Bibi Rohana mengantar ketiga anak ke taman kanak-kanak, kemudian Kiara buru-buru pergi ke Grup Blue Sky.

Beberapa hari ini, Kiara mengirimkan 35 CV dan wawancara di 17 perusahaan. Kalau tidak ditolak secara langsung, maka ia disuruh pulang dan menunggu kabar selanjutnya.

Ia hanya menerima satu panggilan yang berhasil, yaitu Grup Blue Sky yang terkenal!

Kiara merasa aneh, para perusahaan kecil saja tidak melihatnya. Kenapa Grup Blue Sky yang berdiri di puncak bisnis malah meneleponnya?

Baru setelah dia tiba di bagian HRD Grup Blue Sky, ia tiba-tiba menyadari, "Kamu?"

"Lama tidak bertemu, nona besar!" Elio menatapnya sambil tersenyum. Tersembunyi niat jahat di matanya, "Setelah begitu lama, kamu sedikitpun tidak berubah. Masih cantik seperti dulu!"

"Elio, saat itu ayahku mengusirmu dari perusahaan Grup Pramana, membuatmu tidak bisa masuk ke kota Heldon selama sisa hidupmu. Kamu masih berani kembali?"

Kiara mengingatnya, dulu ia adalah wakil Presdir di perusahaan Grup Pratama. Karena telah melakukan hal buruk terhadap Kiara, dia di usir dari perusahaan oleh ayahnya Eric. Tidak disangka setelah 4 tahun, akan bertemu dengannya di sini.

“Perusahaan Grup Pratama sudah lama bangkrut. Kamu kira kamu masih nona besar seperti waktu itu?” Elio mengejek, “Kamu bukan apa-apa sekarang, bahkan pekerjaan ini saja diberikan olehku!”

Kiara memelototinya dengan marah, lalu membalikan badan dan pergi.

"Kiara, ini adalah pilihan terakhirmu. Ketika kamu keluar dari pintu ini, aku jamin, mulai hari ini kamu tidak akan bisa menemukan pekerjaan di kota Heldon, kecuali kamu pergi ke klub untuk menjadi wanita penghibur!"

Suara arogan Elio terdengar dari belakang.

Kiara sangat marah, dan mempercepat langkah kakinya meninggalkan tempat itu.

Tidak mungkin baginya untuk menundukkan kepala kepada orang seperti ini!

Saat berjalan keluar, Kiara menyadari pintu utama gedung dikerumuni orang-orang.

Seorang pria paruh baya basah kuyup dengan bensin, di satu tangannya memegang pemantik mengancam orang-orang di sekitarnya.

"Kalian jangan mendekat, aku ingin bertemu Nathan. Biarkan ia bertemu denganku!"

Para karyawan disekelilingnya tidak berani mendekat, para satpam sudah siap siaga.

Beberapa atasan tinggi mencoba menenangkannya, “Manager William, tenanglah. Mari kita bicarakan baik-baik!”

“Tenang? Aku tidak sengaja menyinggung perasaannya. Dalam semalam dia membuatku bangkrut, menjadikanku anjing gelandangan. Bagaimana aku bisa tenang?" Pria itu sangat emosional.

Mendengar ucapan itu, tiba-tiba Kiara ingat ayahnya, Eric...

Ia tidak mengerti, manajemen Grup Pratama baik-baik saja, kenapa tiba-tiba bangkrut?

Bahkan ia tidak sempat melihat ayahnya untuk terakhir kalinya sebelum ia menerima kabar kematian ayahnya.

Mungkinkah ayahnya dicelakai seperti orang di depannya ini?

“Presdir Nathan sudah datang!” Pada saat ini, seseorang tiba-tiba berteriak.

Kiara mendongakkan kepalanya, didepan matanya melihat sebuah mobil Rolls Royce Phantom melaju perlahan. Para pengawal segera mengosongkan area, para penonton dengan cepat melangkah mundur dan memberi jalan.

Pria yang berlumuran bensin itu, segera bergegas dan berhenti di depan mobil. Ia berteriak dengan kencang, "Nathan, hari ini kamu harus memberiku penjelasan!"

Orang-orang di sekitar bahkan tidak berani bernapas, mereka dengan gugup melihat kearah mobil Rolls Royce itu.

Orang yang duduk di dalam mobil itu adalah sosok yang paling di takuti di kota Heldon!

Kiara samar-samar melihat sosok hitam di kursi belakang. Orang itu sedang menundukkan kepala memainkan ponselnya, sama sekali tidak terganggu oleh dunia luar.

Supir dan pengawal yang duduk di kursi depan menunggu instruksinya, bahkan situasi mulai menjadi dingin dan tegang.

Pria di dalam mobil itu sedingin gunung es, bahkan ia tidak mengangkat kepala sedikitpun. Ia hanya membuat gerakan tangan sedikit.

Detik berikutnya, mobil tiba-tiba melaju cepat, hendak menabrak pria yang berlumuran bensin itu...

Semua orang tercengang, apalagi pria yang berlumuran bensin itu. Ia tidak menyangka pihak lawan begitu tegas.

Melihat mobil akan menabrak pria itu, Kiara tiba-tiba melangkah maju dan menarik pria itu untuk menghindari mobil...

Pria di dalam mobil mendongak, matanya tertuju pada wajah Kiara, sekilas petunjuk yang rumit melintas dibenaknya!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status