Share

Episode 44. Rencana Pernikahan Kita

“Aduh, kepalaku….” Zahra mengerang kesakitan. Dia jelas minum terlalu banyak bir kemarin. Sakit kepalanya berdenyut saat dia membuka matanya. Ketika dia melihat jam, sudah jam satu siang. Syukurlah hari ini adalah hari sabtu.

‘Aku akan kembali tidur.’ Orang sering mengatakan bahwa tidur adalah cara terbaik untuk mengatasi mabuk. Zahra menutup matanya dan mencoba untuk tertidur. Kemudian dia merasakan getaran datang dari bawah bantalnya. Dia berhasil membuka ponselnya. “Mmm... halo?”

“Kau sudah bangun?” tanya suara laki-laki di ujung sana.

Rasa kantuknya hilang seketika. “Ya. Apakah kau tidur dengan nyenyak?”

“Tidak. Karena kau tidak menghubungiku kemarin.”

‘Karena aku tidak mau.’ Zahra diam-diam menghitung berapa banyak lagi waktu yang dia miliki sampai lamaran menikah Adi. Dia membutuhkannya untuk melamar Sarah sebagai gantinya. Namun akhir-akhir ini, hubungan mereka sepertinya telah terhenti. “Aku sangat senang melihat teman sekelasku untuk pertama kalinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status