Share

tiba tiba

Dulu, kami bahagia, penuh canda dan tawa diantara taburan mimpi akan hari tua yang damai dan indah. Tiba tiba kedatangan Soraya melenyapkan semuanya, bahkan sosoknya.

Aku gamang dengan kelebatan-kelebatan bayangan tentang Mas Ikbal dan tanpa kusadari bahwa semuanya terjadi begitu cepat.

[ Mbak, kami mengundang Mbak Jannah, di acara tujuh hari kematian Mas Ikbal ]

Pagi ini SMS dari Soraya masuk lagi. Ia juga mengirim poto terakhir mantan suamiku itu, ketika duduk menatap pemandangan dengan angle kamera menyamping membentuk siluet wajahnya sempurna.

Mengapa Soraya ingin aku hadir dan seakan-akan menyuruhku untuk tidak melupakan orang yang kini adalah mendiang suaminya itu.

Mengherankan.

[Aku gak bisa Soraya, maaf ya, namun ribuan doa selalu kutitipkan semoga mendiang tenang di alam sana dan keluarga yang dia tinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan ]

[Mbak, aku gak bisa jalani ini sendiri ] ia mengirim emoji menangis sedih.

[Kamu pasti bisa, kuat-kuat ya ] kirimku.

[Kini aku menyadari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status