"Kenzo ! Saat kau pergi, seorang gadis menelpon mensionmu."
Dahi Kenzo berkerut menatap Mirai.
"Dia menyebut dirinya silla. Dia memintamu untuk menjemputnya besok siang."
"Dia kembali?'' monolognya.
Mirai tertegun sejenak memikirkan pertanyaan Kenzo .
"Aku tidak yakin siapa yang kau tanya'i dan siapa yang kau tanyakan.""Dia Putri dari bibiku . Sudah cukup lama dia berada di USA. Kurasa ibuku sudah membuat keributan di group keluarga tentang pernikahan kita. Tidak heran Mac silla memutuskan untuk kembali."
Mirai mengerucutkan bibirnya. Dia pernah mendengar sedikit tentang keluarga Mac . Pendiri MY Corp memiliki seorang Adik perempuan bernama Mac dilli yang menikah dengan Keluarga aristokrat Swan. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai sepasang anak. Yang tertua adalah Kai Swan dan yang lebih Muda bernama Silla Swan.
Silla Swan begitu dekat dengan Kenzo , tidak heran jika silla memutuskan untuk kembali ke Korea begitu mendengar berita bahwa sepupunya telah menikah.
"Jam berapa temanmu akan datang?"
"Pukul 8 malam, jika tidak ada kendala. Alex mengambil bagian untuk proyek Han River, pertemuan hari ini sangat memakan waktu baginya. Sementara Duan aku tidak yakin. Dia berbeda denganku dan juga Alex . Dunianya jauh lebih sibuk dari kami."
Mirai tidak mengerti dengan istilah berbeda yang di gunakan Kenzo .
Menyadari kerutan di dahi Mirai, Kenzo mengusap kepalanya pelan " kau akan mengerti saat bertemu dengannya."
Ada keragu-raguan pada Mirai, dia ingin mengatakan sesuatu namun dia urung untuk mengatakannya. Dia terus menggigit bibir bawahnya sebagai bentuk kegugupan.
Kenzo menyadari akan sikap Mirai, tapi dia tidak berusaha mengulik sebelum Mirai sendiri yang memutuska untuk mengatakannya.
Kenzo masih sabar menunggu Mirai membuka suara. "Kenzo, tentang pekerjaan. . . . Kau. . . Kau tidak akan memecat ku, bukan?"
Kenzo tersedak mendengar pertanyaan Mirai. " Kenapa kau berfikir begitu?"
"Aku. . . Aku hanya takut kau malu memiliki istri yang bekerja sebagai bawahan mu."
"Lantas, bagaimana menurutmu?"
"Aku tidak tahu. yang aku tahu, aku tidak boleh kehilangan pekerjaan ini."
Satu alis Kenzo terangkat " kenapa?"
"Ada hal yang harus ku lakukan dengan penghasilan ku."
Kenzo menatap Mirai penasaran, namun dia tidak memaksakan diri untuk bertanya, bagaimanapun Mirai juga memiliki privasi nya sendiri. Saat Mirai akan mengatakannya maka dia pasti akan mendengarkannya.
Tatapan Kenzo pada Mirai berubah melembut " aku tidak akan memecat mu." Kenzo telah menyelesaikan makan siangnya. "Bibi Pan , tolong bereskan semuanya. Aku akan mengantar Mirai kembali ke kamar."
"Baik tuan Kenzo ." Bibi Pan bergegas melakukan pekerjaannya.
"Aku bisa melakukannya sendiri.!" Protes Mirai. "Kenapa kau memperlakukanku seperti bayi?" Lanjutnya.
"Kau cidera. Saat aku sakit, aku yakin kau juga akan melakukan hal yang sama padaku." Kata Kenzo begitu yakin.
Mirai memicingkan matanya, bagaimana Kenzo bisa memiliki kepercayaan diri yang begitu super? Ya Tuhan. . . . Penyakit terlalu percaya diri adalah jenis penyakit yang sulit di sembuhkan dan bersifat menjengkelkan. Mirai tidak tau harus menangis atau tertawa.
.....Waktu menunjukan pukul 7 malam, Kenzo baru saja menyelesaikan mandinya, dia keluar dari kamar mandi dengan jubah mandi dan handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya."Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu mandi, pergilah sebelum airnya jadi dingin."
Awalnya Mirai fokus pada percakapan teks nya dengan Denise. Saat suara Kenzo menyapa pendengaran, ia mengangkat pandangannya. Mirai sangat terkejut dengan tampilan seksi dan segar yang Kenzo suguhkan dihadapannya. Dia menelan ludahnya dalam ketertegunan.
"Aku tau aku tampan, tapi ini sudah waktunya untukmu mandi atau airnya akan dingin."suara Kenzo menyadarkan Mirai.
Terasa gugup, Mirai tidak tau bagaimana cara membalas ucapan Kenzo . Semakin lama dia berada di dekat Kenzo , semakin banyak kesalahan yang akan dia lakukan.
"Bibi Pan membawa beberapa setel pakaian untukmu dari ibu. Aku menaruhnya di almari. Pakailah itu, saat kau lebih baik, aku akan mengantarmu mengemasi barang-barang di apartemen lamamu."
Tidak ada jawaban, Mirai langsung berlari menyembunyikan dirinya didalam kamar mandi. Jantung Mirai berdetak kencang, dia ingin mengubur dirinya ke lubang yang gelap. Kenzo pasti akan meledek nya atas reaksinya terhadap tubuh berotot Kenzo yang begitu konyol. Mirai benar-benar merutuki reaksinya.
....Kenzo tersenyum kecil melihat tingkah polah Mirai saat malu. Namun pemikirannya terhenti saat bibi Pan mengetuk pintu kamar."Tuan Kenzo , tuan Duan sudah datang."
"Biarkan dia menunggu. Aku akan menemuinya 5 menit lagi."
"Baik tuan."
Kenzo mengganti jubah mandinya dengan pakaian santai. Dia menggunakan celana kain berwarna hitam, dengan atasan kaos navi kerah rendah dan berlengan panjang. Penampilannya begitu kontras dengan Kulit Kenzo yang putih.
....Kenzo menuruni tangga, dia melihat Duan tengah duduk santai di ruang tamunya. Begitu mendengar langkah kaki, Duan mengalihkan perhatiannya pada sumber suara."Kau terlihat luar biasa untuk ukuran seorang CEO." Ujar Duan berdiri menyambut tuan rumah.
Kenzo menjabat tangan Duan yang terulur. "Tidak seluar biasa dirimu. Kau benar-benar semakin luar biasa. Bagaimana album mu?"
"Cukup memuaskan. Eoh lupakan! Aku sedang berpikir cukup keras. Ada apa? Tidak biasanya kau membiarkan kami berulah dirumah mu, apa ada yang spesial?"
"Apa Alex belum memberitahu mu?"
"Jika dia sudah memberitahu ku, apa kau pikir aku masih bertanya? Kalian berdua membuatku sakit kepala, sepanjang acara aku terus berpikir kemungkinan apa yang terjadi tapi aku tidak mendapatkan nya. Sekarang katakan, apa itu?"Duan menuntut penjelasan dari Kenzo .
"Aku. . . ."
"Kau datang lebih awal dariku?" Suara Alex menghentikan ucapan Kenzo .
"Aaaaaa akhirnya kau sampi juga? Ayo. . Ayo. . Sekarang beritahu aku, apa ini?"
"Kenzo belum memberitahu mu?"
Duan memukul lengan Alex. " Apa kau pikir aku masih akan bertanya jika Kenzo telah memberitahu ku?"
Alex tersenyum geli. " Biarkan tersangka kita yang mengakuinya."
"Tersangka? Apa maksudmu? Kasus apa ini?" Duan dibuat semakin penasaran.
Namun Kenzo berlaku seperti biasa seolah tidak ada apapun yang terjadi. " Bukan hal besar, hanya aku sudah mendaftarkan pernikahanku."
"Aaaaaa. . . . Jadi kau sudah mendaftarkan pernikahanmu." Duan mengangguk mengerti dengan apa yang Kenzo ucapkan namun detik berikutnya " APA? Kau sudah mendaftarkan pernikahanmu?"
Suara Duan begitu keras. Alex harus menutup telingan untuk menyelamatkan pendengaran nya. " Kau terkejut bukan? Aku mengetahui ini saat bibi Yoora membicarakannya dengan ibuku. Jika tidak ada hal itu aku tidak tau apakah aku akan pernah tau."
"Kau terlalu berlebihan. Tentu aku akan memberitahumu."
"Kau sudah menikah? Sejak kapan? Dengan siapa? Kau tidak menghamilinya lebih dulu, bukan? Oh My God! Aku terkejut! Wahhh. . .!!! Wahhhh!!!" Duan benar-benar tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya.
"Belum lama ini aku mendaftarkan pernikahanku."
"Dengan siapa?"
"Direktur Mirai dari MY Corp " Sela Alex .
"Apa? Mirai MY Corp? Kau benar-benar memakan rumput di sekitarmu, huh? Wahhhhh kau benar-benar tidak terduga. Kupikir kau tidak akan menikahi karyawan mu sendiri. . . Tunggu! siapa namanya?" Duan berfikir sejenak.
"Mirai Gotardo dari MY Corp." Jawab Alex.
"Mirai? Jangan katakan direktur Mirai yang sering Kakek mu bicarakan di kediaman penatuaku?"
"Apa Kakek ku melakukannya?"
"Eoh ya Tuhan! Jadi benar gadis itu yang kau nikahi? Ya Tuhan, aku mendengar dari Kakek mu betapa luar biasanya gadis itu. Ku dengar dia mendapatkan jabatannya di usia relatif muda, pasti dia sangat luar biasa. Aku sangat penasaran saat kakekmu terus membanggakan gadis Mirai ini dan sekarang dia sudah menjadi istrimu sebelum aku sempat mengenalinya lebih dulu? Eoh ya Tuhan betapa adilnya hidup ini." Duan terus berbicara tanpa jeda.
"Kau terlalu melebih-lebihkan. Istriku sama seperti gadis pada umumnya."
"Ooooooo istriku?" Goda Duan .
"Ya istriku, Ran. . . ." Lanjut Alex menimpali goda'an Duan .
"Temanku sudah memiliki seorang istri." Gumam Duan tidak percaya. "Dimana dia sekarang?"
"Dia akan turun tidak lama lagi."
Tidak lama setelah Kenzo mengatakannya, Mirai datang dengan ponsel di tangannya.
Mirai tersenyum canggung pada Alex namun dia terkejut saat mendapati Moran penyanyi kelas dunia tengah duduk di kursi di dalam rumah Kenzo , menghirup udara yang sama dengan nya. Mulut Mirai terbuka lebar.
"Tidak bisakah melihatnya dengan biasa saja?" Geram Kenzo saat melihat reaksi Mirai bertemu Duan .
"Eoh?! Maaf. Agh! Silla menelpon mu. Dia ingin berbicara dengan mu."
"Silla?" Tanya Alex terkejut.
Kenzo memicingkan matanya. Dia menatap Alex penuh ancaman. " Dia ingin berbicara denganku, kau tidak perlu seantusias itu." Sergahnya.
Entah apa yang terjadi namun Mirai bisa merasakan perubahan pada Alex .
Begitu Kenzo mengambil ponsel dari tangan istrinya, dia bergegas pergi ketempat yang lebih privasi.
Mirai memandang punggung kenzo saat pergi sebelum dia berkata "Silla meminta Kenzo untuk menjemputnya besok. Ku dengar dia akan memasuki industri music Korea. Untuk itu dia kembali."
"Dia kembali? Maksudmu dia akan menetap di Korea?" Tanya Alex antusias.
"Yang ku dengar seperti itu, tadi."
Duan menepuk pundak Alex . " Jangan melakukan kesalahan lagi."
Mendengar itu Mirai tidak tau yang dilakukannya benar atau salah saat dia memberikan informasi kepada Alex .
"Kau Mirai istri Kenzo ?" Tanya Duan. mengalihkan pembicaraan.
"Ya aku Mirai. Istri Kenzo " Ada rasa canggung menyergap Mirai.
"Senang bertemu denganmu. Aku Duan , teman Kenzo dan Alex sejak kecil." Duan mengulurkan tangannya pada Mirai.
Mirai adalah penggemar Duan , tentu dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menjabat tangan Duan . Mirai tersenyum lebar, dia bersyukur atas Kenzo , berkatnya, dia bisa bertemu dengan Duan. Pengalaman yang begitu langka. Bahkan suaminya adalah teman masa kecilnya?
.....Kenzo kembali setelah menyelesaikan panggilannya dengan Silla .
"Alex! Dapatkan satu unit apartemen eksklusif di tempatmu besok."
"Kau akan pindah ke apartemen?" Tanya Duan.
Kenzo berjalan mengambil botol anggur yang sudah disiapkan bibi Pan. "Bukan aku, tapi Silla Swan . Dia akan menetap. Dia memintaku mencarikan apartemen untuknya."
Alex tersedak menyadari permintaan Kenzo . " Kau yakin, membiarkan Silla berada satu gedung denganku?"
"Apa masalahnya? Aku yakin kau tidak akan berbuat macam-macam padanya. Kalaupun kau memiliki niat, aku tidak yakin Silla akan membiarkan mu."
Duan tertawa keras. "Seolah Alex berani melakukannya. Yang ada dia akan membatu saat bertemu dengan Silla ."
Mirai tidak mengerti dan sedikit penasaran dengan semua pembicaraan mereka. Namun dia bukanlah tipe orang yang akan ikut campur dalam urusan orang lain.
Kenzo menepuk punggung tangan Mirai " Akan ku jelaskan nanti." Janjinya.
"Agh! Kenzo, tentang Jacob Gotardo. Orangku menemukan sesuatu yang menarik." Sudut bibir Alex tertarik.
Dahi Kenzo berkerut penasaran. " Apa itu?"
"Dia pergi ke Golden cost beberapa hari yang lalu. Dan membeli seorang gadis untuk menanam cabai. Kau tau, dia meminta petugas menyediakan obat pencegah kehamilan namun seorang gadis datang menyabotase obat tersebut dan menukarnya dengan obat penyubur rahim. Kau bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika obat itu bekerja. . ." Tawa Alex menggema memenuhi sudut ruangan.
....Memasuki akhir bulan Juni, Korea selatan mulai kehilangan terik panasnya. Langit berawan disertai hujan tidak menyurutkan semangat semua orang dalam mengais penyambung kehidupan.Awan gelap menyelimuti langit Seoul saat hyundai tucson membelah jalanan distrik Selatan Korea. Mirai gottardo memacu mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Tidak perduli berapa banyak suara klakson menginterupsi mobilnya, untuk Mirai Kediaman ibunya adalah yang utama untuk dia tuju.Mirai mendorong pintu mobil dan melesat memasuki mansion Gottardo. Mata Mirai terbelalak melihat ibunya berusaha meraih tubuh ayah Mirai yang lumpuh. Seseorang dengan begitu angkuh menatap kedua orang tua Mirai yang tidak berdaya.Selalu berakhir seperti ini. Bukan pertama kalinya keluarga Mirai di usik oleh kerabat ayahnya. Semenjak kecelakaan yang dialami oleh Vin gotardo 80% indera yang dimilikinya tidak berfungsi dengan baik, harta kekayaan milik Vin terus menjadi alasan mereka mengusik hidu
Kenzo melakukan panggilan singkat dan menyelesaikan semua yang mereka butuhkan untuk mendaftarkan pernikahan mereka dalam Waktu kurang dari 30 menit." Bisakah kita memikirkan ulang?" Mirai menatap Kenzo dengan tatapan sedikit bimbang."Pernikahan kita sudah terdaftar, apalagi yang perlu kau khawatirkan? Kau bisa memegang kata-kataku, menikah dengan ku tidak akan membawa kerugian padamu."Mirai masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, 30 menit yang lalu, dia masih menyandang status sebagai putri dari luhan gotardo, namun menit berikutnya marganya telah berubah menjadi Mac?Mirai terus menatap sertifikat pernikahan yang baru mereka dapatkan. "Tidakkah kau berfikir ini terlalu cepat? Kau tidak mengenalku, kita baru bertemu hari ini. Apa kau tidak takut aku akan mengacaukan hidupmu?""Jika kau mengacaukannya, maka itulah yang akan terjadi. Nyonya! Namamu sudah tertera dida
Hari sudah mulai larut saat nyonya Mac menginjakan kakinya di Mension Bear Tree Park. Yooraa menerobos masuk ke dalam Mension Kenzo . Mata indah Yoora terbelalak mendapati seorang gadis tergeletak di tempat tidur dengan wajah penuh lebam. "Mac kenzo apa yang telah kau lakukan?" Kenzo dan Ray kaget mendengar suara tinggi Yoora. Mata tajam Kenzo menyipit saat menyadari kehadiran Yoora di dalam mansionnya. Kenzo melirik Ray sejenak sebelum kembali menatap ibunya yang terlihat begitu marah. "Aku memintamu untuk menikahi seseorang bukan memaksa seseorang untuk menikahimu. Beraninya kau mengangkat tangan pada seorang wanita? Dimana otak mu?" Kenzo mencubit celah diantara kedua alisnya. "Ibu. Ini kesalah pahaman. Aku tidak memaksanya, dan luka- luka itu bukan karena aku." Nafas Yoora masih memburu karena amarah. Dia menatap Ray , berharap Ray menjelaskan yang sebenarnya. Sekilas Ray
Matahari bersinar terang di langit kota Seoul. Rasa hangat menyelimuti semua orang yang akan memulai hari mereka. Tidak jauh berbeda dengan kebanyakan orang, Kenzo bangun saat matahari belum bersinar dengan begitu teriknya. Meskipun Kenzo seorang CEO namun kegiatan seperti memasak bukanlah hal yang sulit untuk Kenzo lakukan. Bertahun-tahun hidup merantau di banyak negara berbeda memaksa Kenzo untuk terbiasa hidup mandiri.Kenzo menyiapkan sarapan sehat untuk dirinya dan juga Mirai. Selama beberapa menit Kenzo terus menyibukkan dirinya di dalam dapur, membuat bubur dan susu hangat untuk Mirai. Kondisi Mirai belum membaik, setiap makanan yang akan dikonsumsi oleh Mirai selalu Kenzo perhatikan dengan cermat.Ditengah kesibukannya Kenzo dihentikan oleh suara bel yang terus berbunyi tanpa henti. Kenzo mengernyitkan keningnya. Tidak biasanya dipagi hari akan ada seseorang dengan berani membuat keributan dimensionya. Kenzo memat
Kenzo hendak kembali kedalam rumah, namun langkahnya terhenti saat mobil Ray memasuki pekarangan mansionnya. Dia datang bersama bibi Pan sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh ibunya.Bibi Pan dan Ray bergegas menghampiri Kenzo yang masih berdiri diambang pintu."Selamat pagi tuan." Sapa bibi Pan dan Ray secara bersamaan.Kenzo menganggukan kepalanya dan mempersilahkan mereka untuk masuk. Ray mengikuti Kenzo , memberikan laporan yang harus Kenzo periksa sebelum dibawanya kembali ke perusahaan."Tuan, hari ini akan ada pertemuan dengan klien untuk perkembangan proyek Delta plaza. Direktur Mirai adalah penanggung jawabnya selama ini. Melihat kondisi direktur Mirai haruskah saya menunda pertemuan di lain hari?"Kenzo masih terfokus pada dokumen ditangannya " bibi Pan , Mirai ada di kamarku. Kau bisa menemuinya dan kerjakan apa yang harus kau kerjakan.""Baik