Memasuki akhir bulan Juni, Korea selatan mulai kehilangan terik panasnya. Langit berawan disertai hujan tidak menyurutkan semangat semua orang dalam mengais penyambung kehidupan.
Awan gelap menyelimuti langit Seoul saat hyundai tucson membelah jalanan distrik Selatan Korea. Mirai gottardo memacu mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Tidak perduli berapa banyak suara klakson menginterupsi mobilnya, untuk Mirai Kediaman ibunya adalah yang utama untuk dia tuju.
Mirai mendorong pintu mobil dan melesat memasuki mansion Gottardo. Mata Mirai terbelalak melihat ibunya berusaha meraih tubuh ayah Mirai yang lumpuh. Seseorang dengan begitu angkuh menatap kedua orang tua Mirai yang tidak berdaya.
Selalu berakhir seperti ini. Bukan pertama kalinya keluarga Mirai di usik oleh kerabat ayahnya. Semenjak kecelakaan yang dialami oleh Vin gotardo 80% indera yang dimilikinya tidak berfungsi dengan baik, harta kekayaan milik Vin terus menjadi alasan mereka mengusik hidup Mirai dan keluarganya.
Pertikaian demi pertikaian tidak pernah lepas dari keluarga gotardo. Harta dan kekayaan terus menjadi pemecah kedamaian keluarga gotardo. Sebagai anak tertua, sudah sepatutnya bagi Mirai bertanggung jawab atas aset yang di miliki oleh ayahnya namun entah konsep darimana, seluruh kerabat berbondong-bondong menyerang berusaha mendapatkan bagian?
Hati Mirai merasakan sakit, bagaimana mereka begitu tidak perduli. Meskipun Vin tidak mampu berbuat apapun namun dia tetaplah masih hidup. Atas dasar apa mereka menuntut?
"Kalian benar- benar tidak tau malu! Ayahku masih hidup! Bagaimana bisa kalian menutup mata dan menganggapnya sudah mati?" Teriak Mirai saat Jacob gotardo adik dari ayah Mirai memaksanya menandatangani surat peralihan harta.
"Tutup mulutmu! Kamu tau apa tentang perusahaan? Ditanganmu, harta ayahmu hanya akan menjadi sampah. Lebih baik biarkan paman ini bertanggung jawab untuk mengelola perusahaan ayahmu. Kamu hanya perlu menikmati hidup mudamu. Bersenang-senang lah hingga kamu puas." Jacob menepuk sebelah pipi Mirai.
Mirai berusaha meraih surat kuasa yang ada di tangan Jacob " berikan surat itu padaku. Kamu tidak berhak! Ayahku lah yang mendirikan perusahaan itu, atas dasar apa kamu meminta bagian dari usaha ayahku!" Mirai terus berusaha meraih surat-surat Jay.
Tindakan Mirai membuat Jacob sangat geram, dengan sekuat tenaga Jacob menendang perut Mirai hingga terjatuh dan terjerembab diatas lantai. " Mirai, hentikan sayang! Kumohon. Hentikan. Kamu tidak perlu meributkannya. Biarkan nak, biarkan dia memilikinya." Mikhaila menghentikan tindakan Mirai. Mikhaila tidak mampu menahan tangisnya saat melihat anaknya ditendang oleh Jacob hingga jatuh.
"Itu milik kita, ibu! Ayahku bekerja keras untuk kami. Bagaimana ibu bisa menyuruhku membiarkannya?" Mirai berdiri hendak mengejar Jacob namun langkahnya terhenti saat lengan Mikhaila memeluk kaki Mirai " ibu mohon! Berhenti mempermasalahkan harta ayahmu, Mirai. Kami akan baik- baik saja tanpa harta itu. Selama kamu baik- baik saja. . . . Itu sudah cukup untuk kami. Jangan! Jangan pernah berusaha mengusik pamanmu. Ibu tidak ingin pria gila itu melukaimu, nak."
Tinju Mirai terkepal dengan erat. Buku-buku jarinya terasa menyakitkan.
....Sementara itu di kediaman Mac suasana begitu menegangkan. Mac Kenzo, anak tunggal dari Mac Kail dan Yoora berusaha menentang keputusan nyonya Mac untuk menghadiri kencan buta.
"Keputusan ibu sudah bulat! Kamu harus mengikuti kencan buta yang sudah ibu siapkan untuk mu." Yoora tidak jauh berbeda dengan anaknya yangkeras kepala. Ia terus menyerang Kenzo dengan berbagai cara. " Lihatlah dirimu! Berapa usiamu? Semua teman ibu sudah menggendong cucu mereka tapi lihatlah dirimu. Kau bahkan tidak pernah berkencan. Apa kau ingin aku mati dengan tidak damai? Telingaku nyaris tuli setiap kali orang berbicara tentang orientasi seksualmu. Apa kau benar-benar belok? Seperti apa yang mereka bicarakan?" Yoora terus berbicara tanpa memerhatikan putranya yang terus memijat celah diantara alisnya.
"ibu! kumohon jangan memuntahkan omong kosong." Kenzo berdiri dengan acuh menatap ibu yang terus memukul dadanya.
"Omong kosong? Jika memang kamu tidak G_G_gay, lantas apa alasanmu? Kenapa tidak ada satu wanita pun yang menggelitik hatimu. Apa kamu masih pria normal?" Suara Yoora meninggi.
bukan untuk pertama kalinya nyonya Mac memaksa anaknya untuk menghadiri kencan buta. selusin wanita dari semua jenis pernah Kenzo temui namun akan berakhir dengan hal yang sama.
sifat Kenzo yang terlalu tegas dan dingin membuat kebanyakan wanita lari terbirit-birit saat bertemu dengannya. status dan kekayaan keluarga Mac tidak mampu meluluhkan hati banyak wanita.
tidak kalah keras dengan watak putranya, nyonya Mac memukul kembali kekerasan kepala anak semata wayang nya.
"kamu akan melihatku tergantung di depan pintumu jika kamu berani menolak pengaturan ku!" teriak nyonya Mac saat Kenzo mulai melangkah pergi meninggalkan mansion Mac.
"Terserah, ibu!" Kenzo pergi meninggalkan mansion Mac tanpa berbalik.
Sekeras apapun hati kenzo, selalu ada celah untuk ibunya yang begitu ia sayangi. Kenzo terus memikirkan apapun yang dikatakan oleh ibunya.
Dengan mengendarai Bugatti hitam Kenzo memegang roda kemudi menggunakan satu tangannya membelah jalanan kota Seoul.
Kenzo memarkirkan mobilnya di area parkir bawah tanah. Dan Memasuki gedung club malam untuk melepaskan kejenuhan pikirannya. Menenggak beberapa gelas alkohol untuk menjernihkan pikirannya yang kusut berkat pidato dari ibunya sepanjang hari.
Saat Kenzo tengah menikmati minumannya, suara bising keramaian menarik perhatiannya. Kenzo melihat seorang wanita tengah bergulat dengan sekelompok pria berbadan besar. Dua botol pecah sebagai senjata di kedua tangannya. Wajahnya begitu berantakan, luka lebam ada dimana-mana, luka yang tidak seharusnya ada di tubuh seorang wanita.
"Kembalikan uang ayahku!" Teriak wanita itu sembari melemparkan botol kearah seorang pria. " Ayahku bekerja keras untuk hidup kami dan kamu bajingan tidak tau diri! Beraninya kamu merebut harta ayahku untuk kesenanganmu. JACOB GOTARDO AKU BERSUMPAH KAMU AKAN MATI DI TANGANKU.!" Teriaknya lagi.
Beberapa pria menyerang wanita itu secara bersamaan melumpuhkannya dengan begitu bengis. Kedua tangan mereka cekal dan menjambak rambutnya menengadahkan wajahnya agar menatap langsung kedalam mata Jacob. " Hihihi. . . Lihatlah gadis jalang ini. . . . Aku sudah mengingatkanmu agar tidak menggangguku, tapi sepertinya kamu sangat ingin bermain-main dengan paman ini, gadis jalang." Jacob menatapkedua pria kekar yang memegang tangan Mirai. Memberi mereka isyarat untuk mengurus Mirai. "Gadis jalang ini kuberikan pada kalian sebagai ucapan terimakasih telah menjagaku." Jacob menepuk pipi Mirai dan menatap kedua pria di dekatnya. "Nikmati malam kalian kawan." Ucap Jacob sambil berlalu meninggalkan klub malam.
Beberapa pria mulai menatap Mirai dengan tatapan penuh nafsu. Tangan mereka mulai tergerak mencoba menjamah tubuh Mirai.
"Hentikan!" Teriak kenzo dari lantai dua.
Semua orang menatap kearah Kenzo . Seluruh Korea mengenal betul siapa Mac Kenzo dan siapa keluarga Mac. Menentang keluarga Mac sama dengan kematian, dan kehancuran.
Para gadis yang melihat Kenzo berjalan menuruni tangga sontak membuat mereka merasa tersipu. Tidak sedikit dari mereka yang berusaha mencuri perhatian dihadapan Kenzo, namun mata Kenzo hanya tertuju pada Mirai yang terus menundukan kepalanya. Memeluk tubuhnya sendiri berusaha memberikan perlindungan.
Kenzo melepas mantel hitamnya dan meletakkannya menutupi tubuh Mirai yang membuatnya terkejut dan menaikan arah pandangannya.. "Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Kenzo saat Mirai menatap matanya.
Mirai menganggukan kepalanya pelan.
"Aku Mac Kenzo Aku yakin kamu mengenalku." Ucapnya dengan penuh kepercayaan diri.
Mirai tidak membalas ucapan Kenzo, ia hanya menatapnya datar. "Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu. Bisakah?" Kenzo kembali membuka suara. Tanpa menunggu jawaban dari Mirai, Kenzo bergegas pergi mendahului Mirai.
Mirai berjalan mengikuti Kenzo, dengan terus memandang lantai. " Berhenti menatap lantai. Aku yakin lantainya akan berlubang jika kamu terus menatapnya seperti itu." Ujar Kenzo memecah keheningan.
Mirai masih tetap dalam kediamannya saat Kenzo berkata
" Menikahlah denganku."Mata Mirai membola nyaris keluar dari rongganya. "Apa kamu gila?" Mirai meninggikan suaranya.
"Kamu bisa menganggap ku gila, tapi aku serius dengan apa yang aku katakan ." Kenzo menatap Mirai dengan penuh keyakinan.
"Kenapa? Kenapa aku? Kamu adalah Kenzo . Pewaris tunggal dari mansion Mac. Begitu banyak wanita yang menginginkan mu yang sesuai dengan standar keluargamu, kenapa harus aku. Kamu tidak mengenal siapa aku. Darimana asalku. . . ."
"Justru karena kamu tidak menginginkan ku. Aku ingin menikahimu." Kenzo memotong ucapan Mirai sebelum ia bisa menyelesaikannya. " Aku tau apa yang sedang kamu hadapi. Untuk itu, menikahlah denganku dan aku akan membantumu." Lanjutnya.
Mirai berpikir begitu keras. Memikirkan masalah yang setiap saat akan menghampiri keluarganya. Bagaimana kehidupan mereka setelah perusahaan jatuh ke tangan Jacob. Mirai masih terus berfikir keras.
Melihat Mirai yang terus berfikir membuat Kenzo sedikit merasa tidak sabar. Bagaimanapun Kenzo juga di tuntut oleh ibunya untuk mendapatkan seorang istri. Tidak masalah bagi Kenzo status keluarga Mirai. Yang ia lihat adalah bagaimana Mirai mencintai keluarganya dan orang sepertinya hanya pantas bersanding dengan Mirai yang tangguh. Untuk itu, Kenzo tidak berfikir dua kali atas keputusannya.
"aku bukan pria yang romantis, aku hanya tau cara mengumpat dan menendang. tapi aku bisa menjanjikan kehidupan yang lebih baik untukmu." tangan Kenzo terulur meraih pergelangan tangan Mirai gotardo.
"kemana kamu akan membawaku?" gadis dengan tubuh penuh luka lebam menatap Kenzo penuh rasa waspada.
"mengurus pernikahan kita!" Ucap Kenzo .
Mirai menyipitkan matanya menatap Kenzo . " Ini sudah sangat larut, biro urusan sipil sudah tutup." Mirai mengingatkan Kenzo .
"Aku akan menyuruh mereka kembali sekarang juga." Kenzo menggandeng tangan Mirai.
Kenzo melakukan panggilan singkat dan menyelesaikan semua yang mereka butuhkan untuk mendaftarkan pernikahan mereka dalam Waktu kurang dari 30 menit." Bisakah kita memikirkan ulang?" Mirai menatap Kenzo dengan tatapan sedikit bimbang."Pernikahan kita sudah terdaftar, apalagi yang perlu kau khawatirkan? Kau bisa memegang kata-kataku, menikah dengan ku tidak akan membawa kerugian padamu."Mirai masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, 30 menit yang lalu, dia masih menyandang status sebagai putri dari luhan gotardo, namun menit berikutnya marganya telah berubah menjadi Mac?Mirai terus menatap sertifikat pernikahan yang baru mereka dapatkan. "Tidakkah kau berfikir ini terlalu cepat? Kau tidak mengenalku, kita baru bertemu hari ini. Apa kau tidak takut aku akan mengacaukan hidupmu?""Jika kau mengacaukannya, maka itulah yang akan terjadi. Nyonya! Namamu sudah tertera dida
Hari sudah mulai larut saat nyonya Mac menginjakan kakinya di Mension Bear Tree Park. Yooraa menerobos masuk ke dalam Mension Kenzo . Mata indah Yoora terbelalak mendapati seorang gadis tergeletak di tempat tidur dengan wajah penuh lebam. "Mac kenzo apa yang telah kau lakukan?" Kenzo dan Ray kaget mendengar suara tinggi Yoora. Mata tajam Kenzo menyipit saat menyadari kehadiran Yoora di dalam mansionnya. Kenzo melirik Ray sejenak sebelum kembali menatap ibunya yang terlihat begitu marah. "Aku memintamu untuk menikahi seseorang bukan memaksa seseorang untuk menikahimu. Beraninya kau mengangkat tangan pada seorang wanita? Dimana otak mu?" Kenzo mencubit celah diantara kedua alisnya. "Ibu. Ini kesalah pahaman. Aku tidak memaksanya, dan luka- luka itu bukan karena aku." Nafas Yoora masih memburu karena amarah. Dia menatap Ray , berharap Ray menjelaskan yang sebenarnya. Sekilas Ray
Matahari bersinar terang di langit kota Seoul. Rasa hangat menyelimuti semua orang yang akan memulai hari mereka. Tidak jauh berbeda dengan kebanyakan orang, Kenzo bangun saat matahari belum bersinar dengan begitu teriknya. Meskipun Kenzo seorang CEO namun kegiatan seperti memasak bukanlah hal yang sulit untuk Kenzo lakukan. Bertahun-tahun hidup merantau di banyak negara berbeda memaksa Kenzo untuk terbiasa hidup mandiri.Kenzo menyiapkan sarapan sehat untuk dirinya dan juga Mirai. Selama beberapa menit Kenzo terus menyibukkan dirinya di dalam dapur, membuat bubur dan susu hangat untuk Mirai. Kondisi Mirai belum membaik, setiap makanan yang akan dikonsumsi oleh Mirai selalu Kenzo perhatikan dengan cermat.Ditengah kesibukannya Kenzo dihentikan oleh suara bel yang terus berbunyi tanpa henti. Kenzo mengernyitkan keningnya. Tidak biasanya dipagi hari akan ada seseorang dengan berani membuat keributan dimensionya. Kenzo memat
Kenzo hendak kembali kedalam rumah, namun langkahnya terhenti saat mobil Ray memasuki pekarangan mansionnya. Dia datang bersama bibi Pan sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh ibunya.Bibi Pan dan Ray bergegas menghampiri Kenzo yang masih berdiri diambang pintu."Selamat pagi tuan." Sapa bibi Pan dan Ray secara bersamaan.Kenzo menganggukan kepalanya dan mempersilahkan mereka untuk masuk. Ray mengikuti Kenzo , memberikan laporan yang harus Kenzo periksa sebelum dibawanya kembali ke perusahaan."Tuan, hari ini akan ada pertemuan dengan klien untuk perkembangan proyek Delta plaza. Direktur Mirai adalah penanggung jawabnya selama ini. Melihat kondisi direktur Mirai haruskah saya menunda pertemuan di lain hari?"Kenzo masih terfokus pada dokumen ditangannya " bibi Pan , Mirai ada di kamarku. Kau bisa menemuinya dan kerjakan apa yang harus kau kerjakan.""Baik
"Kenzo ! Saat kau pergi, seorang gadis menelpon mensionmu."Dahi Kenzo berkerut menatap Mirai."Dia menyebut dirinya silla. Dia memintamu untuk menjemputnya besok siang.""Dia kembali?'' monolognya.Mirai tertegun sejenak memikirkan pertanyaan Kenzo ."Aku tidak yakin siapa yang kau tanya'i dan siapa yang kau tanyakan.""Dia Putri dari bibiku . Sudah cukup lama dia berada di USA. Kurasa ibuku sudah membuat keributan di group keluarga tentang pernikahan kita. Tidak heran Mac silla memutuskan untuk kembali."Mirai mengerucutkan bibirnya. Dia pernah mendengar sedikit tentang keluarga Mac . Pendiri MY Corp memiliki seorang Adik perempuan bernama Mac dilli yang menikah dengan Keluarga aristokrat Swan. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai sepasang anak. Yang tertua adalah Kai Swan dan yang lebih Muda bernama Silla Swan.Silla Swan begitu dekat dengan Kenzo , tidak heran jika silla memutuskan untuk kembali ke Ko