The Wedding Dress [INDONESIA]

The Wedding Dress [INDONESIA]

last updateLast Updated : 2021-01-21
By:  RainOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
20 ratings. 20 reviews
24Chapters
5.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Menceritakan Jeffrey, pria bermata gelap dengan dimple di kedua pipinya dan memiliki tubuh kekar bak atlet. Ia memiliki darah campuran Amerika - Korea membuat gradasi apik dalam wajahnya. Pria itu menjadi tokoh utama untuk membantu seluruh masalah yang menimpa Yuna —istrinya— dan dirinya. Banyak kisah terjadi diantara mereka sebelum pada akhirnya kebenaran terungkap.Cinta, fetish, misteri, teka - teki, dan banyak lagi yang akan mereka temukan sembari mencari sebuah titik terang. Harapan mereka semakin nyata kala nenek Yuna mulai angkat bicara. Semakin lama semakin jelas, akankah mereka berhasil memecahkan misteri ini?

View More

Chapter 1

1

Chapter 1

Hujan deras mengguyur ibu kota sejak pagi. Bahkan ketika hari menjelang malam pun, awan masih saja menggantung mengeluarkan tetes demi tetes air yang membasahi bumi. Membuat setiap orang lebih memilih tidur di kasur empuknya daripada harus bergelut dengan aktifitas dunia. Namun, berbeda halnya dengan Jeffrey. Pria bertubuh L-Men itu baru saja keluar kantornya, menuju parkiran. Ia hendak pulang sebelum suara seperti sesuatu yang menabrak memekakan telinganya. 

Jeffrey mengalihkan pandangannya dan mendapati seorang pengantin wanita tergeletak kaku di atas aspal. Buru buru ia menghampiri wanita itu, tidak peduli badannya yang akan basah kuyup setelah ini. 

"Nona, hey nona! Kau bisa mendengarku?" ucap Jeffrey menepuk pelan pipi wanita itu.

Kepalanya celingukan berharap ada segelintir orang lewat. Tapi nyatanya, nihil. Hanya ada dirinya, pengantin wanita, dan rintik air hujan. Memang wajar, sekarang sudah pukul 11 malam dan Jeffrey baru saja menyelesaikan laporannya. 

Akhirnya pria itu mengangkat tubuh si pengantin wanita menuju tempat yang teduh. Ia berusaha menekan luka di beberapa bagian tubuh wanita. Sepertinya usahanya sia sia karena si pengantin telah kehilangan detak jantungnya. Wanita itu telah berpulang dengan damai. 

Tidak ada kartu identitas, tidak ada tetangga, tidak ada orang, siapa yang tau wanita ini? Jeffrey menepuk kepalanya lalu membawa gadis itu ke rumah sakit. Jauh lebih baik daripada ia membiarkannya tergeletak di jalanan. 

"Gadis malang. Kenapa wanita manis sepertimu malah berakhir seperti ini? Siapa pria sial yang kau tolak janji sucinya?" gumam Jeffrey sembari sesekali melirik wanita di belakang kursi kemudinya menggunakan spion belakang. 

Seperti katanya, Jeffrey tergopoh gopoh mengangkat wanita itu memasuki rumah sakit untuk diotopsi. Tidak ingin berlama lama dan terlilit masalah karena dirinya menjadi saksi mata, ia memutuskan untuk pulang. Biarkan semuanya menjadi tanggung jawab pihak rumah sakit. Meski begitu, ia tentu saja siap jika sewaktu waktu dipanggil untuk bersaksi di pengadilan.

Jeffrey melaju pulang ke rumah yang ia tempati seorang diri. Benar, orang tuanya menolak ikut pindah rumah dengan Jeffrey karena mungkin keduanya sangat menyayangi kampung halamannya.

Apa boleh buat, mau tidak mau terpaksa Jeffrey pindah seorang diri mengikuti tempat dimana ia bekerja. Cukup khawatir mengingat dirinya adalah anak tunggal. Tapi bibi Nur tetangganya berjanji untuk memastikan kedua orang tua Jeff akan selalu baik baik saja. Setidaknya Jeffrey cukup lega dengan itu.

Pria itu menyempatkan untuk merebahkan diri di dalam kamarnya sebelum mandi. Hari ini sangat melelahkan. Kerja lembur, penemuan pengantin wanita yang tergeletak, hujan deras. Sempurna. Bajunya cukup kering terkena AC mobil.

Tak lama kemudian ia bangkit membuka lemari untuk mengambil baju tidur. Tapi, sepertinya lemari Jeffrey kedatangan anggota baru.

"Gaun pengantin?" gumam Jeffrey kebingungan.

Ia meraih gaun itu, mengangkatnya tinggi tinggi, "Mungkinkah ini gaun yang sama?"

Benar. Gaun pengantin yang ia temukan bersama wanita manis yang tergeletak di tengah jalan kini bertengger apik di lemarinya.

Jeffrey mendesah gusar, "Aku tidak tahu apa yang terjadi. Yang terpenting, tolong jangan ganggu aku. Setiap hari aku sangat lelah" ucap Jeff menunjuk gaun pengantin seakan akan gaun itu adalah manusia atau temannya.

Jeffrey tidak bohong mengenai ia lelah setiap hari. Ia harus bekerja ekstra untuk kenaikan jabatannya dari direktur utama menjadi CEO di perusahaannya seminggu lagi. Bapak CEO telah menganggap Jeffrey sebagai tangan kanannya dan percaya jika Jeff dapat memimpin perusahaan dengan baik.

Ia meletakkan gaun pengantin kembali ke tempat semula dan bergegas mandi. Besok ia sudah harus mulai bekerja lagi.

###

"Sudah ada beberapa dokumen yang saya terima. Kerja bagus!"

"Terimakasih pak. Untuk laporan yang lain saya target hari ini akan selesai,"

Jeffrey keluar dari ruangan bapak CEO dan kembali berkutat dengan berkas berkas dan komputer di meja pribadinya.

Panggilan di ponselnya membuat Jeff memalingkan mata dari komputernya. Disitu tertera dari pihak kepolisian.

"Hah... Seharusnya aku meninggalkan gadis itu di tengah jalan," gumam Jeffrey sebelum mengangkat telepon.

...

"Ya? Dompet saya?"

...

"Baik nanti saat istirahat makan siang saya akan ke sana"

Sambungan telepon telah terputus. Jeffrey pikir polisi menghubunginya untuk meminta kesaksian darinya. Ternyata hanya memberitahu kalau dompetnya terjatuh di depan rumah sakit.

Tak ingin ambil pusing, ia mengedikkan bahunya sejenak dan kembali berkutat dengan pekerjaannya.

Saat jam makan siang tiba, Jeffrey menyambar kunci mobilnya untuk segera pergi ke kantor polisi. Ia tidak begitu sadar jika dompetnya terjatuh. Bahkan pagi tadi saat ia ke kantor karena buru buru tidak sempat untuk memeriksa ulang barang barangnya.

"Atas nama Jay Jeffrey?" tanya polisi memastikan ulang kartu identitasnya.

"Benar,"

"Ini dompet anda. Lain kali hati hati," ucap polisi.

Jeffrey sempat ingin menanyakan masalah pengantin kemarin, tapi waktunya terlalu singkat. Ia belum sarapan, belum makan siang, dan harus ke kantor polisi saat ini. Akhirnya ia urung dan kembali ke kantor.

###

Jeffrey tidak mengambil lembur hari ini. Ia harus ke rumah sakit karena sedikitnya ia masih penasaran dengan pengantin wanita itu.

Ia berjalan menuju meja resepsionis. Kebetulan wanita itu juga yang kemarin pertama kali menyapanya saat tiba di rumah sakit.

"Permisi, saya ingin menanyakan masalah mayat pengantin tanpa identitas yang semalam saya bawa kemari," ucap Jeffrey sopan.

Resepsionis itu terlihat mengerutkan keningnya dalam, "Catatan kematian terakhir pada pukul 3 sore. Pukul berapa anda memnawanya kemari?"

"Emh, sekitar 11 malam,"

"Tidak ada catatan lagi setelah pukul 9 malam, setelah masuknya pasien Demam Berdarah," ucap resepsionis membolak balik sebuah buku.

Jeffrey mendengus kasar, "Tidak ada? Kemarin malam saya membawanya kemari untuk diotopsi. Sepertinya ia korban tabrak lari. Keluarganya juga belum ditemukan?"

"Maaf tuan, siapa yang anda bicarakan? Tidak ada yang kemari setelah pukul 9 malam,"

Aneh. Jelas jelas Jeffrey membawanya kemari saat hujan deras sekitar pukul 11 malam. Ini semua semakin terdengar janggal.

Jeffrey mengangguk paham, "Ah baiklah, maaf mengganggu,"

Ia mengendarai mobil dengan tatapan kosong. Beruntung jalanan sepi saat ini. Pikirannya masih melayang pada gaun pengantin yang tiba tiba di dalam lemarinya, dan hilangnya ingatan petugas rumah sakit tentang mayat pengantin.

Mobilnya berdecit kala seorang wanita tiba tiba menyeberang jalan dengan menggendong belanjaannya. Bahkan beberapa barang wanita itu terjatuh di jalanan. Mungkin karena kaget. Sebagai pria yang bertanggung jawab, Jeffrey turun untuk membantu wanita itu.

"Maaf, seharusnya aku lebih berhati hati," ucap Jeffrey memunguti tomat yang berserakan.

"Tidak, aku yang minta maaf. Aku kurang fokus tadi,"

Saat Jeffrey hendak memasukkan tomat ke kantung plastik, tatapannya jatuh di wajah gadis itu.

"Kau?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Scmn Lynn
ah digantung...
2022-08-13 23:39:00
0
default avatar
Chan
pemuda yang tidak terduga
2022-02-22 12:28:49
0
user avatar
fairain
jejak:v next kak
2020-12-28 20:07:27
0
user avatar
shimizudani
Bagus konfliknya. Semangat update ya 😁
2020-12-12 00:24:34
1
user avatar
Ammy Rizuka
Bintang lima untuk novel ini ♥️
2020-12-10 11:53:34
1
user avatar
Valent Z
Authornya bisa cerita in sudut pandang mereka dengan apik 😆 Naisss, Kakak!
2020-12-10 09:26:19
1
user avatar
Jemyadam
next kak, ceritanya keren
2020-12-10 07:42:05
1
user avatar
NeeSyalala
penasaran ishhhh😭😭 lanjut dong Thooorrr! 😻
2020-12-10 01:56:14
1
user avatar
Cherry Blossom
Kapan updated lagi kakak? ditunggu 😍😍😍
2020-12-09 22:40:00
1
user avatar
Ailana Misha
Penasaran sama lanjutannya... semangat nulisnya ya... bagus👍☺️
2020-12-09 22:08:12
1
user avatar
Elraa Hafa06
kerenn, aku masukin perpus hehe❤
2020-12-09 20:35:18
1
user avatar
uhukonline5
Bahasanya ngalir banget 😎Suka deh.
2020-12-09 20:20:16
1
user avatar
Zhang A Yu
lanjut, jiayou!!!
2020-12-09 20:03:28
1
user avatar
Carol16
Berasa baca cerita petualangan, bedanya cerita ini membuat hati dan logika berjalan di saat yang sama. Very like it😊😊
2020-12-09 20:00:30
1
user avatar
Zahira
good story
2020-12-09 19:46:00
1
  • 1
  • 2
24 Chapters
1
Chapter 1Hujan deras mengguyur ibu kota sejak pagi. Bahkan ketika hari menjelang malam pun, awan masih saja menggantung mengeluarkan tetes demi tetes air yang membasahi bumi. Membuat setiap orang lebih memilih tidur di kasur empuknya daripada harus bergelut dengan aktifitas dunia. Namun, berbeda halnya dengan Jeffrey. Pria bertubuh L-Men itu baru saja keluar kantornya, menuju parkiran. Ia hendak pulang sebelum suara seperti sesuatu yang menabrak memekakan telinganya. Jeffrey mengalihkan pandangannya dan mendapati seorang pengantin wanita tergeletak kaku di atas aspal. Buru buru ia menghampiri wanita itu, tidak peduli badannya yang akan basah kuyup setelah ini. "Nona, hey nona! Kau bisa mendengarku?" ucap Jeffrey menepuk pelan pipi wanita itu.Kepalanya celingukan berharap ada segelintir orang lewat. Tapi nyatanya, nihil. Hanya ada dirinya, pengantin wanita, dan rintik air hujan. Memang wajar, sekarang s
last updateLast Updated : 2020-11-21
Read more
2
Chapter 2"Bukankah kau sudah... Ah! Apa apaan ini?!" teriak Jeffrey menunjuk wajah wanita di depannya.Wanita itu mengernyit dalam. Apanya yang salah sampai sampai pria di depannya berteriak tidak jelas seperti itu."Maaf? Kau mengenalku?" tanyanyaJeffrey terduduk lemas bersandar mobilnya, "Jadi kau mati suri?""Hah?!" wanita itu tidak habis pikir. Sejak kapan dirinya mati?"Aku hampir gila karena memikirkanmu! Gaun pengantinmu tiba tiba di dalam lemariku, dan tadi tidak ada catatan apapun tentangmu di rumah sakit,""Gaun pengantin? Mati suri?"Wanita itu cukup takut dengan Jeffrey. Bagaimana tidak, tiba tiba ia dituduh mati suri, lalu disangkut pautkan dengan gaun pengantin. Apa masalah pria di depannya ini. Buru buru ia memungut sisa belanjaan yang berserakan dan berlari tunggang langgang dari Jeffrey.Sedangkan Jeffrey hanya be
last updateLast Updated : 2020-11-21
Read more
3
Chapter 3"Tenang saja bos. Kau tidak akan kecewa dengan ini. Dia gadis yang bertanggung jawab dan punya etos kerja yang tinggi," ucap Rosie menggebu gebu di ruangan CEO.Jeffrey mengangguk sekilas, "Aku penasaran dengan pilihanmu. Sebagus itukah dia?""Tentu saja! Kalau tidak bagus, aku tidak akan mengajaknya turut serta ke sini,"Suara telepon kantor berbunyi nyaring, sudah bisa di tebak, pasti dari resepsionis."Ya?"..."Bawa langsung kemari,"Rosie menatap Jeffrey curiga, "Dari siapa?""Resepsionis. Sebentar lagi ia akan datang. Kembalilah ke tempatmu. Untuk selanjutnya aku akan kembali memanggilmu kemari,""Siap bos,"Rosie berjalan menuju biliknya kembali. Dalam hati ia berharap semoga Yuna lolos interview dan diterima saat ini juga."Psstt, gimana?" kepala Lalice menyembul m
last updateLast Updated : 2020-11-21
Read more
4
Chapter 4"Membayar para petugas rumah sakit untuk merahasiakan kematian surimu, atau entahlah. Aku jelas ingat membawamu ke dalam mobilku dan megantar mayatmu ke rumah sakit,""Jeff, kenapa aku malah takut denganmu," ucap Yuna menatap Jeffrey was was.Benar saja. Bagi Yuna, Jeffrey sangat mudah mengarang cerita yang mengatas namakan dirinya. Terlebih ia juga menuduhnya menyuap petugas rumah sakit. Oh ayolah. Yuna bukan dari kalangan orang berada untuk sekedar menyuap petugas rumah sakit."Takut kenapa? Aku tidak akan memecatmu untuk masalah obrolan ringan ini,"Ah, Yuna memutar bola matanya malas, "Kalau begitu, berhenti menuduhku dengan hal hal ringan ini. Ah, apakah ini bentuk candaan?""Candaan? Aku serius. Waktu itu pukul 11 malam, aku baru saja pulang lembur dan melihatmu tergeletak di jalan. Entah tabrak lari atau apapun yang terjadi, seakan akan kau terjatuh dari langit,"
last updateLast Updated : 2020-11-21
Read more
5
Chapter 5Yuna melenguh, dan mendapati dirinya sudah berada di dalam mobil. Sperti milik Jeffrey. Ya, ia sedikit tahu tentang itu ketika melihat blazer yang tadi Jeffrey kenakan bertengger di kursi kemudi. Gadis itu mengeluarkan ponselnya, "Sudah jam pulang,"Kemudian matanya beralih ke luar jendela, dimana Jeffrey baru saja keluar dari minimarket membawa kantung palstik yang entah apa isinya."Akhirnya kau bangun. Ini soda," ucap Jeffrey menyodorkan sekaleng cola pada Yuna."Terimakasih,"Yuna menenggak sedikit colanya kemudian menatap Jeffrey dengan tatapan bersalah, "Maaf merepotkanmu,""Jadi seharusnya aku meninggalkanmu sendiri di ruanganku yang sebentar lagi dikunci? Baiklah lain kali akan kulakukan itu,"Yuna melotot. Ia tahu Jeffrey sedang berusaha mengajaknya bercanda. Tapi bangun tidur membuatnya kehilangan sebagian moodnya."Bisakah kau m
last updateLast Updated : 2020-11-21
Read more
6
Chapter 6"Bagusnya pakai ini atau ini?" tanya Lalice menenteng dua dress.Yuna mengangkat kepalanya, "Yang warna peach,""Ah seleramu payah," ejek LalicePayah? Padahal tadi Lalice yang bertanya padanya. Gadis itu sangat sibuk memilih pakaian yang akan ia kenakan untuk menjenguk Rosie. Benar, tadi malam Rosie telah melahirkan putra pertamanya. Dan rencananya, Lalice dan Yuna akan menjenguknya malam ini."Ini bagus kan?" tanya Lalice menyodorkan dress berwarna merah terang dengan potongan dada yang cukup rendah. Terlihat cukup kecil untuk ukuran tubuh Lalice, tapi sepertinya gaun ini bisa melar mengikuti bentuk tubuh yang memakainya."Bagus, terlihat berkelas," ucap Yuna seadanya.Lalice hendak masuk kamar dan mengganti baju sebelum ia teringat sesuatu, "Kau tidak mengganti pakaianmu?""Kenapa dengan pakaianku sekarang? Sepertinya baik baik saja," u
last updateLast Updated : 2020-11-21
Read more
7
Chapter 7"Ada apa Yuna?" Jeffrey berlari dan memeluk Yuna yang tengah menutup wajahnya. Badannya gemetar hebat."Kepala! Aku lihat kepala di dalam freezer,"Jeffrey berniat untuk melihat yang ada di dalam freezer. Tapi diurungkan karena Yuna menarik lengannya. Gadis itu menatap Jeffrey sayu."Tak apa. Tetaplah di belakangku dan pegang aku kuat kuat," ucap Jeffrey.Mereka berdiri dan mengendap endap melihat apa yang ada di dalam freezer. Yang ditemukan hanya bunga es dan mangkuk plastik berisi ayam potong. Jeffrey mengambilnya dan menyodorkan kepada Yuna."Ini yang kau lihat?" tanya Jeffrey.Yuna berangsur angsur menjauh dari Jeffrey, "Aku melihat itu, disamping kepala dengan wajah persis sepertiku,"Jeffrey menghela nafasnya, tangannya terulur mengusap pucuk kepala Yuna, "Tenanglah. Ayo kita lanjutkan nasi gorengnya?""Baik. Bawa s
last updateLast Updated : 2020-11-21
Read more
8
Chapter 8Yuna mendorong keras tubuh Jeffrey. Entah kenapa badannya tiba tiba panas. Bukan karena ucapan Jeffrey, tapi badannya merasa seperti dibakar hidup hidup. Ia berdiri, melucuti semua pakaiannya dan berlari ke arah dimana gaun pengantin disimpan.Jeffrey tentu saja merasa heran. Ia berlari menyusul Yuna di kamarnya. Betapa terkejutnya pria itu melihat Yuna dengan gaun pengantin dari lemarinya kini tengah mengoles lipstick merah menyala. Ia tersenyum menatap Jeffrey yang mematung di ambang pintu melalui pantulan cermin.Gadis yang mirip dengan Yuna, atau dia memang Yuna? Sedetik kemudian Jeffrey megerjap. Ia melihat leher gadis itu dan melihat ada beberapa kissmark di sana."Yuna, kenapa tiba tiba memakai gaun itu?" ucap Jeffrey mendekat. Ia yakin sosok didepannya adalah Yuna. Yuna yang baru saja ia cumbu di ruang tengah.Kini Yuna bangkit, matanya menatap wajah Jeffrey, sedangkan tangannya ia
last updateLast Updated : 2020-11-21
Read more
9
Chapter 9"Kalian melakukannya?" bisik Sicheng."Tidak. Err, hanya ciuman. Tidak lebih,"Sicheng mendengus, "Padahal tidak perlu ditutupi,""Dia melakukannya dengan lembut? Atau kasar?" tanya Sicheng lagi.Sebenarnya Yuna tidak cukup paham dengan perkataan Sicheng, ia hanya mengangguk sekenanya. Selama ini Jeffrey tidak pernah berbuat kasar padanya kan. Tapi Yuna ragu ada maksud lain dari Sicheng."Ah syukurlah. Mengerikan jika seorang pria melakukannya dengan kasar pada pengalaman pertama seorang wanita. Tunggu, kau belum pernah melakukannya kan sebelumnya?" ucap Sicheng.Baru saja Yuna paham kemana arah obrolan ini. Apa apaan? Masalah seperti ini tidak seharusnya dibicarakan. Lagipula, ia tidak melakukannya. Belum."Dasar mesum! Aku tidak ingin melakukannya sebelum ada hubungan yang jelas!" Yuna berulang kali memukul Sicheng dengan gulungan kertas
last updateLast Updated : 2020-11-23
Read more
10
Chapter 10Tidak ingin mengingkari janji, Yuna berjalan santai ke parkiran. Sebenarnya sudah lewat 30 menit dari jam pulang. Sengaja gadis itu keluar lebih lama untuk menghindari tatapan tidak menyenangkan dari rekan rekan kerjanya. Selain Lalice dan Sicheng tentunya."Maaf malah jadi kau yang menunggu," ucap Yuna melihat Jeffrey bermain ponsel dengan bersandar di depan mobilnya.Pria itu tersenyum hangat, "Tak apa. Menghindari teman temanmu kan?"Yuna mengangguk. Jeffrey tentu paham dengan ini. Seorang bos yang terkenal cukup ramah dengan karyawannya dirumorkan mengalami cinta lokasi dengan sekretaris yang bahkan baru beberapa bulan bekerja di sini. Terlebih, sebagian besar wanita di kantor mengagumi Jeffrey lebih dari apapun. Hal itu membuat Yuna kerap kali mendapat pelototan sinis dari kebanyakan mereka."Jadi, bagaimana? Tinggalah di rumahku. Ayo kita rencanakan sebuah pernikahan," ucapan Jeffre
last updateLast Updated : 2020-11-23
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status