Setelah mendengar jawaban tersebut, Rae langsung berjalan mendekati Ixy, berdiri di hadapannya kemudian, ia meraih tangan gadis itu dan berbisik, "Kita sebaiknya segera kembali ke panti asuhan, Ixy. Tempat ini tidak baik untukmu, kau juga baru mengenal tuan Hideki. Kau akan sangat merepotkan tuan Hideki nanti. Ikutlah denganku dan kita akan bicara."Rae kemudian membantu Ixy untuk berdiri, dan menggandengnya, lalu Rae berjalan keluar dari rumah Hideki sambil agak memaksa gadsi itu untuk ikut keluar dari rumah milik Hideki saat itu juga.Setelah mereka berdua sudah berada di luar rumah, Rae lalu berkata kepada Hideki, "Maafkan aku, tuan Hideki. Anak ini memang… Mungkin bosan dengan suasana panti asuhan. Ia belum pernah sama sekali keluar dari panti asuhan, dan yang ia lakukan seharian hanyalah menari balet. Maafkan aku, aku dan pengasuh lainnya, Naoki, akan segera mendidiknya. Maafkan aku, tuan."Mendengar kata 'Naoki', Hideki langsung menatap Rae dengan raut wajah yang senang, lalu me
Setelah kejadian itu, Ixy masih berdiri terdiam di tempatnya. Hujan mulai turun dengan deras, dan ia mulai menitikkan air mata, lalu menundukkan kepala, sambil menatap ke arah tanah yang sudah basah oleh hujan.Ia lalu bergumam, "Ayah… Ibu… Kalian mengapa meninggalkanku secepat itu…"Badannya tiba-tiba terasa sangat lemas, ia lalu terjatuh berlutut di atas tanah. Ia juga mulai menangis tersedu-sedu. Tiba-tiba, seseorang berdiri di sampingnya dan tampak sedang memegang sebuah payung di atas kepalanya, sehingga hujan tidak lagi membasahi tubuhnya.Ia sepertinya tersadar bahwa ada seseorang di sampingnya dan sedang memegang payung untuknya, kemudian berdiri, dan menoleh ke samping, lalu menatap orang tersebut, dan dengan wajah datar, ia berkata pelan, "Hideki."Ternyata orang tersebut adalah Hideki yang terlihat berdiri dan memegang payung untuknya, sementara dirinya sendiri jadi basah kuyup akibat hujan, dan ia hanya mempunyai satu buah payung yang ia pegang, untuk melindungi Ixy dari a
"Aku mengerti, Naoki, namun, kita sudah terlalu lama menunggu. Aku rasa sudah hampir waktunya untuk memberitahukan seluruhnya kepada Ixy. Kita… Benar-benar tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Naoki. Ah iya aku lupa, seseorang dari gedung teater yang bernama Hideki, menitipkan salam untukmu," ucap Rae pelan, dengan wajah yang sedih.Naoki hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya pertanda ia sendiri sedang kebingungan menghadapi situasi ini, namun mendengar kata 'Hideki', Naoki lalu bergumam dalam hatinya, "Hideki? Junior Hideki?"Dengan sedikit keraguan, Rae kemudian berkata lagi, "Naoki, sebaiknya aku kembali ke dunia penyihir, aku rasa Yvoxy pasti bisa memberikan…. Nasihat sedikit untukku."Rae lalu membuka portal menuju ke dunia penyihir dan dengan cepat ia masuk ke dalamnya, juga dengan cepat, portal itu menghilang. Ia langsung mengubah fisiknya lagi dari Claire menjadi Rae begitu ia tiba di dalam Gedung Axell, tepatnya ruang pribadinya sendiri.Ia langsung berlari menuju pintu dan ke
Setelah kejadian tadi, situasi di lorong itu langsung sunyi senyap. Ixy sendiri kini berjalan menyusuri lorong sebelumnya, untuk menuju kembali ke kamarnya.Rae dan Naoki yang mengintipnya sejak dari tadi dari kejauhan, kemudian memutuskan untuk berpisah. Naoki sendiri berjalan ke arah yang berlawanan dengan Rae yang kini berjalan menuju ke kamarnya sendiri.Setelah berada tepat di depan pintu kamarnya, Rae lalu mengambil nafas dalam-dalam, kemudian membuang nafasnya tadi perlahan-lahan, dan memberanikan diri untuk membuka pintu kamar itu, namun, tiba-tiba dari dalam kamar, pintu itu malah dibuka terlebih dahulu oleh Ixy, dan Rae langsung terkejut dengan aksi cepat gadis tersebut.Mereka berdua kini saling berhadapan. Ixy menatap Rae dengan ekspresi wajah yang datar, sementara Rae, menatap Ixy dengan raut wajah yang penuh kepanikan."Ixy… Ah, begini, aku akan menceritakan semua, aku… Aku," ucap Rae dengan terbata-bata, namun, perkataannya itu langsung disanggah oleh Ixy yang tiba-tiba
Para gadis penari balet yang baru saja tiba di ruang latihan, justru menatap Ixy dengan tatapan sinis, termasuk di antara mereka adalah Hana dan Kayora.Krea lalu tersenyum licik setelah melihat sikap para gadis penari balet itu kepada Ixy, kemudian ia berjalan sedikit dan berhenti di tengah-tengah antara Ixy dan para gadis penari balet itu.Ia kemudian menoleh ke belakang dan menatap Ixy dengan senyuman liciknya, lalu berkata, "Ixy? Namamu Ixy? Lihatlah kawan, entah apa yang sudah merasuki Hideki sehingga ia menjadikan dia sebagai salah satu dari kita, tanpa diberi ujian selama tujuh hari berturut-turut! Bukankah aneh, seorang gadis penari balet pemula, tiba-tiba saja diterima oleh pemimpin klub tari balet ini, tanpa ujian fisik yang panjang, sedangkan kita semua, harus melewati banyak tahapan ujian selama tujuh hari berturut-turut! Jadi, apa yang sudah dilakukan Ixy kepada pemimpin kita, Hideki? Atau jangan-jangan ia menjual dirinya kepada pemilik gedung teater sehingga pemilik gedu
Hideki menatap ke arah Krea dengan sorot mata yang tajam, lalu menjawab, "Dirimu… Tidak membutuhkan pasangan, Krea."Mendengar jawaban tersebut, Krea langsung memasang wajah kesal, dan hendak membalas perkataan Hideki, namun, seseorang dari luar tiba-tiba saja masuk ke dalam ruang latihan, dan berseru, "Hideki, sepertinya pemilik ingin menemuimu, secepatnya."Hideki yang mendengar permintaan dari orang tersebut, kemudian menoleh ke arah para gadis penari balet, lalu berkata, "Sebentar, nanti akan ku lanjutkan. Kalian bisa latihan terlebih dahulu.”Ia langsung berjalan cepat keluar dari ruang latihan, bersama orang yang memanggilnya tadi.Masih dengan wajah yang kesal, Krea lalu memutar badannya dan menoleh ke arah Ixy, serta menatap gadis itu dengan tatapan sinis, sambil berkata, "Hei kau yang di sana! Wajahmu terlihat sombong sekali, seolah kau mampu menari lebih baik dariku!"Ia lalu berjalan cepat menuju ke arah Ixy, kemudian berdiri di hadapannya dengan ekspresi yang sepertinya pe
Sementara itu, di luar ruang ganti penari pria, tepatnya di ruang latihan, Hideki ternyata sudah memanggil petugas kesehatan untuk datang dan memeriksa kondisi Krea yang sudah sadar dari tadi, sementara, ia meminta gadis-gadis penari balet lainnya untuk kembali terlebih dahulu ke rumah singgah yang memang sudah disediakan untuk mereka.Para gadis penari balet itu lalu mengangguk, mereka kemudian berjalan menuju ke ruang ganti penari wanita dan membereskan barang-barang mereka, lalu satu per satu, mereka kemudian berjalan keluar dari ruang latihan.Setelah itu, seorang petugas kesehatan lalu membantu Krea untuk duduk di atas lantai dengan menyandarkan tubuhnya ke dinding, dan memberikannya botol yang berisi air minum. Ia tampak baik-baik saja, setelah meminum habis isi dari botol itu, lalu seorang petugas kesehatan lainnya mulai memeriksa kondisi kesehatannya.Setelah melakukan pemeriksaan sementara, petugas kesehatan itu lalu berkata kepada Hideki, "Nona ini tampak baik-baik saja, nam
Naoki menghela nafas panjang setelah mendengar perkataan itu, lalu ia berucap, "Hideki, aku ke sini tadinya ingin melihat penampilan Ixy sekalian juga aku ingin menjemputnya agar ia tidak pergi lagi tanpa diawasi, seperti kemarin-kemarin."Hideki tanpa berpikir langsung membalas, "Senior Naoki, aku rasa sebaiknya biarkan Ixy sendiri terlebih dahulu. Ia sudah besar, senior Naoki. Usianya sudah enam belas tahun, apa harus kemanapun ia pergi, kalian perhatikan apalagi sampai harus menemaninya terus selama seharian?"Semakin lama entah mengapa Naoki sepertinya terlihat semakin kesal mendengar perkataan mantan muridnya itu dari tadi, akhirnya, ia memutuskan untuk mengalah, "Baiklah, namun jika kau bertemu dengan Ixy, katakan padanya bahwa aku dan Claire menunggunya, sebaiknya langsung kembali ke panti asuhan tanpa pergi kemana-mana lagi."Hideki lalu mengangguk, dan Naoki akhirnya memutar badannya lalu berjalan keluar dari ruang latihan tersebut. Setelah Naoki keluar dan Hideki yakin bahwa