"Aku mengerti, Naoki, namun, kita sudah terlalu lama menunggu. Aku rasa sudah hampir waktunya untuk memberitahukan seluruhnya kepada Ixy. Kita… Benar-benar tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Naoki. Ah iya aku lupa, seseorang dari gedung teater yang bernama Hideki, menitipkan salam untukmu," ucap Rae pelan, dengan wajah yang sedih.Naoki hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya pertanda ia sendiri sedang kebingungan menghadapi situasi ini, namun mendengar kata 'Hideki', Naoki lalu bergumam dalam hatinya, "Hideki? Junior Hideki?"Dengan sedikit keraguan, Rae kemudian berkata lagi, "Naoki, sebaiknya aku kembali ke dunia penyihir, aku rasa Yvoxy pasti bisa memberikan…. Nasihat sedikit untukku."Rae lalu membuka portal menuju ke dunia penyihir dan dengan cepat ia masuk ke dalamnya, juga dengan cepat, portal itu menghilang. Ia langsung mengubah fisiknya lagi dari Claire menjadi Rae begitu ia tiba di dalam Gedung Axell, tepatnya ruang pribadinya sendiri.Ia langsung berlari menuju pintu dan ke
Setelah kejadian tadi, situasi di lorong itu langsung sunyi senyap. Ixy sendiri kini berjalan menyusuri lorong sebelumnya, untuk menuju kembali ke kamarnya.Rae dan Naoki yang mengintipnya sejak dari tadi dari kejauhan, kemudian memutuskan untuk berpisah. Naoki sendiri berjalan ke arah yang berlawanan dengan Rae yang kini berjalan menuju ke kamarnya sendiri.Setelah berada tepat di depan pintu kamarnya, Rae lalu mengambil nafas dalam-dalam, kemudian membuang nafasnya tadi perlahan-lahan, dan memberanikan diri untuk membuka pintu kamar itu, namun, tiba-tiba dari dalam kamar, pintu itu malah dibuka terlebih dahulu oleh Ixy, dan Rae langsung terkejut dengan aksi cepat gadis tersebut.Mereka berdua kini saling berhadapan. Ixy menatap Rae dengan ekspresi wajah yang datar, sementara Rae, menatap Ixy dengan raut wajah yang penuh kepanikan."Ixy… Ah, begini, aku akan menceritakan semua, aku… Aku," ucap Rae dengan terbata-bata, namun, perkataannya itu langsung disanggah oleh Ixy yang tiba-tiba
Para gadis penari balet yang baru saja tiba di ruang latihan, justru menatap Ixy dengan tatapan sinis, termasuk di antara mereka adalah Hana dan Kayora.Krea lalu tersenyum licik setelah melihat sikap para gadis penari balet itu kepada Ixy, kemudian ia berjalan sedikit dan berhenti di tengah-tengah antara Ixy dan para gadis penari balet itu.Ia kemudian menoleh ke belakang dan menatap Ixy dengan senyuman liciknya, lalu berkata, "Ixy? Namamu Ixy? Lihatlah kawan, entah apa yang sudah merasuki Hideki sehingga ia menjadikan dia sebagai salah satu dari kita, tanpa diberi ujian selama tujuh hari berturut-turut! Bukankah aneh, seorang gadis penari balet pemula, tiba-tiba saja diterima oleh pemimpin klub tari balet ini, tanpa ujian fisik yang panjang, sedangkan kita semua, harus melewati banyak tahapan ujian selama tujuh hari berturut-turut! Jadi, apa yang sudah dilakukan Ixy kepada pemimpin kita, Hideki? Atau jangan-jangan ia menjual dirinya kepada pemilik gedung teater sehingga pemilik gedu
Hideki menatap ke arah Krea dengan sorot mata yang tajam, lalu menjawab, "Dirimu… Tidak membutuhkan pasangan, Krea."Mendengar jawaban tersebut, Krea langsung memasang wajah kesal, dan hendak membalas perkataan Hideki, namun, seseorang dari luar tiba-tiba saja masuk ke dalam ruang latihan, dan berseru, "Hideki, sepertinya pemilik ingin menemuimu, secepatnya."Hideki yang mendengar permintaan dari orang tersebut, kemudian menoleh ke arah para gadis penari balet, lalu berkata, "Sebentar, nanti akan ku lanjutkan. Kalian bisa latihan terlebih dahulu.”Ia langsung berjalan cepat keluar dari ruang latihan, bersama orang yang memanggilnya tadi.Masih dengan wajah yang kesal, Krea lalu memutar badannya dan menoleh ke arah Ixy, serta menatap gadis itu dengan tatapan sinis, sambil berkata, "Hei kau yang di sana! Wajahmu terlihat sombong sekali, seolah kau mampu menari lebih baik dariku!"Ia lalu berjalan cepat menuju ke arah Ixy, kemudian berdiri di hadapannya dengan ekspresi yang sepertinya pe
Sementara itu, di luar ruang ganti penari pria, tepatnya di ruang latihan, Hideki ternyata sudah memanggil petugas kesehatan untuk datang dan memeriksa kondisi Krea yang sudah sadar dari tadi, sementara, ia meminta gadis-gadis penari balet lainnya untuk kembali terlebih dahulu ke rumah singgah yang memang sudah disediakan untuk mereka.Para gadis penari balet itu lalu mengangguk, mereka kemudian berjalan menuju ke ruang ganti penari wanita dan membereskan barang-barang mereka, lalu satu per satu, mereka kemudian berjalan keluar dari ruang latihan.Setelah itu, seorang petugas kesehatan lalu membantu Krea untuk duduk di atas lantai dengan menyandarkan tubuhnya ke dinding, dan memberikannya botol yang berisi air minum. Ia tampak baik-baik saja, setelah meminum habis isi dari botol itu, lalu seorang petugas kesehatan lainnya mulai memeriksa kondisi kesehatannya.Setelah melakukan pemeriksaan sementara, petugas kesehatan itu lalu berkata kepada Hideki, "Nona ini tampak baik-baik saja, nam
Naoki menghela nafas panjang setelah mendengar perkataan itu, lalu ia berucap, "Hideki, aku ke sini tadinya ingin melihat penampilan Ixy sekalian juga aku ingin menjemputnya agar ia tidak pergi lagi tanpa diawasi, seperti kemarin-kemarin."Hideki tanpa berpikir langsung membalas, "Senior Naoki, aku rasa sebaiknya biarkan Ixy sendiri terlebih dahulu. Ia sudah besar, senior Naoki. Usianya sudah enam belas tahun, apa harus kemanapun ia pergi, kalian perhatikan apalagi sampai harus menemaninya terus selama seharian?"Semakin lama entah mengapa Naoki sepertinya terlihat semakin kesal mendengar perkataan mantan muridnya itu dari tadi, akhirnya, ia memutuskan untuk mengalah, "Baiklah, namun jika kau bertemu dengan Ixy, katakan padanya bahwa aku dan Claire menunggunya, sebaiknya langsung kembali ke panti asuhan tanpa pergi kemana-mana lagi."Hideki lalu mengangguk, dan Naoki akhirnya memutar badannya lalu berjalan keluar dari ruang latihan tersebut. Setelah Naoki keluar dan Hideki yakin bahwa
Hideki tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika mereka tiba di ujung jalan yang sepi dan tampak tidak ada orang sama sekali. Rae juga langsung berhenti ketika ia melihat raut wajah Hideki yang tiba-tiba saja menjadi kesal.Rae lalu bertanya, "Ada apa?"Hideki masih memasang ekspresi wajah yang kesal, juga ia mulai mengepalkan telapak tangan kanannya, kemudian ia mulai bercerita, "Aku… Ayahku sudah lama meninggal, sejak aku masih bayi, namun, ibuku… Ibuku meninggal akibat dibunuh oleh seorang penyihir, sebelas tahun lalu."Rae langsung menatap pria itu dengan sorot mata tajam, lalu bertanya, "Penyihir? Seperti apa rupanya, dan bagaimana kau tahu bahwa ibumu telah dibunuh oleh seorang penyihir?"Hideki menghela nafas panjang dan raut wajahnya kini berubah menjadi sedih, kemudian ia bercerita lagi, "Aku sedang pergi keluar untuk melakukan latihan di dalam ruang latihan di gedung teater, seperti biasa, namun ketika aku pulang ke rumah, aku melihat seseorang dengan cahaya yang berwarna hit
Rae melepas lagi cengkraman tangannya dari kedua bahu Hideki dan kali ini ketegangan di antara mereka berdua semakin terasa. Hideki dan Rae sama-sama terdiam dalam keheningan dan saling menatap dengan sorot mata yang tajam.Setelah beberapa saat, Hideki mulai bertanya, "Mengapa aku harus mempercayai omongan kalian, jika kalian juga adalah penyihir dari dunia yang sama?"Rae dengan tegas menjawab, "Hideki, kau tidak perlu percaya kepada kami, namun, kepingan hati milik Ixy yang masih berada di dalam tubuhmu itulah yang akan menunjukkan semua kebenarannya kepadamu, dan kau boleh memilih, kau akan mempercayai siapa. Oh, dan satu hal lagi, jika nanti kau berubah pikiran dan ingin mengembalikan kepingan hati itu, maka kau harus ikhlas. Kau harus belajar untuk merelakan apa yang sudah terjadi, maka kepingan hati itu akan keluar dari dalam tubuhmu dengan sendirinya. Aku akan pergi dulu kalau begitu, selamat tinggal."Rae kemudian melangkah ke arah yang berlawanan dengan Hideki, sementara pri