Setelah beberapa hari, pengadilan telah menjatuhkan hukuman untuk ayah Seila yang terbukti bersalah, ada bukti narkoba, ada saksi pula. Pengacara yang Jefry suruh untuk membantu ayah Seila nyatanya tidak bisa berkutik karena semua bukti menyudutkan ayah Seila sebagai terdakwa.
Surya harus menerima kenyataan bahwa dia telah difitnah, sekuat apapun usahanya untuk bebas tidak akan berguna karena semua menyudutkannya, daripada lama menyangga dan proses hukum semakin panjang, lebih baik mengakui kesalahan yang tak pernah ia lakukan saja demi meringankan hukuman.
Seila harus menelan pahit rasanya kehilangan ayahnya untuk empat tahun ini. Dia harus jadi tulang punggung keluarga. Harus mengurus ibunya yang mengalami stroke. Nia memang punya penyakit jantung dan tekanan darahnya juga sering tinggi. Akibat syok yang ia alami, Nia pun tidak bisa menggerakkan sebagian besa
Cup …. Jefry mengecup kening Seila yang sedang tidur dalam pelukannya. Mereka tumbang setelah melakukan adegan panas semalam. Rasanya perasaan Jefry terbang ke atas awang-awang bersama kupu-kupu cantik yang baru saja keluar dari kepompongnya.Mereka tidur di salah satu kamar yang ada di club milik Seila. Hutang budi ini sudah Seila balas dengan body. Seila tidak bisa membayar dengan uang atau pengabdiannya. Yang ada di pikirannya ialah membalas budi Jefry dengan tubuhnya. Dulu kan Jefry sangat ingin menidurinya sampai memaksa Seila untuk masuk ke dalam mobilnya.Dulu ya dulu, sih. Jefry juga sudah banyak berubah. Dulu memang iyya ingin tubuh Seila, saat ini ingin cintanya Seila.Usaha Jefry untuk dekat dan mendapatkan Seila luar biasa sampai merebut dari Angga. Saat ini Seila malah sepertinya tidak mau membuk
Mendengar ucapan Sandi, Seila langsung kaget, apakah dia dan Jefry ini seperti sepasang kekasih? Atau Sandi ini berniat menjodohkan mereka. Dia pun sontak buru-buru menyanggah. “Tidak, Om. Aku tidak mau pacaran dulu. Masih trauma.” Kalau bisa dan kalau ada di dunia ini, wanita yang sendirian sampai mati, mungkin dia akan jadi orang ang seperti itu.“Mama gimana kabarnya?” tanya Sandi mengkhawatirkan Nia. Ternyata selama ini Nia punya penyakit jantung tapi terus ditutupi dan tidak berobat secara rutin karena sibuk. Kalau saja tidak mendengar kabar buruk tentang Surya, mungkin saja Nia tidak akan terkena stroke. Waktu Seila kecelakaan saja, Nia saat itu pingsan.“Seperti biasa, tiduran saja di rumah, tidak bisa banyak bergerak, Om.” Seila merogoh kocek cukup dalam untuk biaya pengobatan dan terapi ibunya.
Seila pulang dari club malam itu jam dua malam, seperti biasa dia mengawasi pegawai, membantu jadi bartender dan menghitung keuangan. Gadis ini juga tidak terlalu sering menjual dirinya sendiri, untuk apa ada pegawai jika dia juga sampai turun tangan. Hanya beberapa kali itu juga pada orang-orang yang berani membayarnya dengan harga tinggi.Gadis ini merasa lelah dan ingin pulang. Biasanya klubnya akan ramai sampai jam tiga atau empat dini hari. Semakin hari semakin ramai dan omzet pun memuaskan. Semua pencapaian ini berkat bantuan Jefry, siapa lagi? Pria itu yang mengiklankan club ini dan membuat aplikasinya. Begitu banyak pengorbanan dan usaha Jefry untuk mendapatkan Seila. Sayang gadis itu tak kunjung membuka diri, Seila masih trauma akn hubungan. Dia juga terus diganggu Angga saat di kampus, omongan anak-anak kampus juga semakin hari semakin pedas, membuat Seila agak malas berkuliah, dia jadi sem
Jefry semakin dekat dengan Seila, setiap hari mereka sering bersama, tidak heran juga Jefry sering menginap di rumah Seila. Mama Nia juga sudah mengenal Jefry dengan baik, sayangnya dia tidak bisa mengobrol seperti orang biasa karena dia mengalami belpasi sehingga kesulitan berbicara. Sehari-harinya nia duduk di kursi roda karena tidak bisa berjalan, kalau bagian tangan bisa digerakan tapi agak lemas. Ada suster khusus yang mengurus Nia dua puluh empat jam, Nia juga melakukan fisioterapi di rumah sakit atau di rumah agar tubuhnya kembali seperti sedia kala.Pagi ini Jefry bangun sangat senang karena melihat wajah Seila. Mereka tidur satu ranjang tapi tidak melakukan adegan panas apapun, hanya berpelukan saja. Seila sedikit menyukai Jefry tapi tidak mau berpacaran lagi, jadi biarlah mereka jadi teman tapi mesra.Senang rasanya saat membuka mata melihat wajah ses
Ternyata benar apa yang Jefry katakan, pria itu memang punya pengaruh besar di kampus, semua orang takut padanya, dia juga punya banyak teman dari kalangan hedon. Mulut pedas para gadis di pinggiran jalan kampus, di tempat tongkrongan dan kantin tidak terdengar. Senyap, benar-benar senyap saat Seila berjalan bersama Jefry saat hari itu pergi ke kampus.Makhluk yang biasanya berkoar-koar menyuarakan Seila gadis murahan, Seila di gadis pelacur dan Seila yang tukang bolos pun kini bungkam seribu bahasa. Kalau kata pepatah kekuasaan dan ketenaran serta uang itu memang bisa membuat orang-orang takut itu benar. Seila sekarang tidak lagi dianggap rendah.Tangan kekar Jefry merangkul Seila saat mereka berjalan, di belakang mereka berdua ada banyak teman Jefry yang sudah seperti bodyguard saja. Seila dilindungi karena takut tiba-tiba ada Angga yang menghampirinya atau a
Bruk …. Brukk …. Dua pukulan mendarat di wajah seorang pria yang baru saja bangun da turun ke bawah karena ada tamu yang datang. Tamu itu istimewa dan terlihat familiar. Para penjaga dan pembantu di rumah ini semuanya baru mulai beres-beres sehingga tidak ada yang melihat jika tuan mereka tengah di pukuli. Tidak ada juga suara rintihan dan permintaan teriakan minta tolong.Brukkk ….. Satu pukulan lagi mendarat di pipi mulusnya. Pria ini tidak sama sekali melawan, wong baru bangun, belum sadar sepenuhnya sudah habis dipukuli. Apes sekali ya Bund. Masih pakai piyama tidur dan baru bisa memejamkan mata di waktu dini hari lantaran dia sedang patah hati, gagal balikan bersama mantan pacarnya dan lulus tanpa dihadiri kedua orang tuanya. Orang tua pria ini tengah sibuk berbisnis di luar negri, dia kan sering sendirian juga di rumah.“Auu &he
Seorang pria tengah duduk di bangku kebesarannya, dia sungguh cepat berkembang dan sukses. Maklum berjiwa muda, masih sedang semangat-semangatnya. Beda lagi kalau sudah tua, mungkin sudah ingin meneruskan semua tugas ini pada garis keturunannya. Pria ini termenung dan sedang membuat strategi. Oh iya, kan banyak mahasiswa yang baru saja lulus kuliah, kebetulan dia butuh sekretaris pribadi, sekretaris kantor sudah ada sih, tapi kan itu yang mengabdi pada ayahnya. Ya sudah dia kira dia butuh seorang sekretaris. “Tolong pasang iklan membuka seleksi untuk posisi menjadi sekretaris saya.” Dia ingin semua bisa tahu dan membaca berita penting ini, bila perlu anak kucing saja harus tahu bahwa dia butuh sekretaris. Sekretaris di bidang hati! “Iklannya di mana saja, Pak? Tidakkah menggunakan rekomendasi dari karyawan sini saja.” Terkadang biasanya ada yang dinamakan jalur orang dalam, kalau butuh mendadak kan bisa merekomendasikan keluarga dari karyawan di perusahaan ini agar tidak usah repot
Seorang gadis terlihat sangat sibuk sekali menggunakan alat canggih yang bisa dilipat, dia tengah mengetik sesuatu dan membereskan banyak berkas.“Sibuk apa sih, Sei?” tanya Jefry saat Seila terlihat sibuk dengan dunianya, padahal mereka tengah berada di klub milik ayah Seila, suara nyanyian DJ dan musik yang ngebit serta gemerlap cahaya lampu disko yang gelap dan warna warni sama sekali tidak mengganggu Seila.“Maklum sedang jadi pengacara, pengangguran banyak acara.” Gadis ini sedang mencari pekerjaan, siapa tahu saja dia bisa bekerja sambil mengurus ibunya dan mengelola klub. Lama-lama jadi mucikari sekaligus menjual diri sendiri membuat Seila lelah, dia ingin terbebas dari dunia malam nan kelam ini, ingin mengukir citra dan kebiasaan baru yang lebih berkelas.Jefry bergelayut manja, dia sedang ingin diperhatikan tapi gadis yang ia sukai tengah sibuk sekali. “Lagi liat apa sih sampe aku di cuekin, gak mau main sama aku gitu?” tanya pria ini sambil mendaratkan dagunya di pundak ka
Aksara kembali merangkak di atas Seila saat dia sudah menjatuhkan sang istri di atas kasur. Dasar kelakuan ini cowok mesum, tidak cukup tapi malah minta nagih. Seila terkekeh melihat wajah mesum Aksara, begitu menggemaskan bak anak kecil. Tangan pria itu langsung melucuti pakaian sang istri. “Ahhh ....” Seila terpekik lemah saat Aksara menghisap sebelah tonjolan dadanya, lagi-lagi meninggalkan bekas kemerahan tanda kepemilikan. Seila merasakan kedua gunungnya mengencang dan menegang, panas karena remasan dan isapan konstan. “Iya begitu, Sayang!” desahannya oleh permainan mulut dan jari suaminya. Aksara kini mengambil posisi nyaman. Tonjolan besar tonggak yang lurus menantang itu ia arahkan ke wajah Seila. Pria itu menggesekkan tonggak di belahan dadanya dan menjepitnya dengan dua tonjolan gunung kembar. Aksara menggoyang pinggulnya maju mundur dengan cepat di atas tubuh Seila. Tak cukup di situ, ternyata dijepit dua gunung kembar kurang mantap. Aksara merangkak lagi hingga ca
“Sayang … mmmh. Berhenti main-mainnya, maunya itu!” Seila menunjuk milik Aksara yang sudah berdiri tegak, keras dan berurat.“Tunggu sampai hawanya semakin panas, Sayang!” Aksara masih ingin bermain-main hingga mereka puas melewati tahap pemanasan.“Eng- enggak kuat, pengen!” Dia ingin merasakan cacing berurat milik Aksara yang sepertinya bakal lezat jika dicelupkan ke dalam. Seila sudah merem melek tidak sabar menunggu cacing berurat itu mengguncang miliknya yang sudah sangat basah, basah oleh lendirnya dan basah oleh saliva pria itu.Dua jari Aksara masuk ke dalam lubang surgawi milik sang istri, menggosok gerbangnya serta mengguncang lubang tersebut hingga kaki Seila lemas tak berdaya, tangan itu berhasil membuat wanita terkapar api birahi yang menggelegar. Aksara lebarkan lagi pahanya agar tak mengganggu kegiatannya yang menyenangkan itu. Baginya melihat Seila yang tidak sabaran merupakan hiburan yang menyenangkan.Kini kocokan dua jari itu dibarengi hisapan dari bibir Aksara. Su
“Akhirnya anak ayah pulang juga. Kamu pulang ke rumah suamimu ya!” Pesawat jet sudah mendarat di landasan milik pribadi, Surya rencananya mau langsung pulang, tidak akan menginap di rumah Aksara agar memberi ruang untuk anak dan menantunya kembali harmonis. Mereka butuh waktu untuk berdua.“Iya Ayah.” Seila mengangguk paham, tidak ada gunanya juga membantah, Surya adalah orang yang paling dia turuti. Cinta pertamanya Seila adalah ayahnya sendiri. Tanpa Surya Seila bukan apa-apa, tidak akan sekuat ini dalam menghadapi cobaan.“Kalian harus meluangkan waktu untuk berdua biar bisa romantis lagi.” Ini harapan kecil seorang ayah, ingin melihat anaknya bahagia bersama pasangannya, ingin cucu-cucunya lahir sehat dan penuh kebahagiaan. Seila memeluk Ayahnya erat sebelum Surya pergi. Aksara juga melakukan hal yang sama bergantian. Aksara berbisik pada sang mertua. “Makasih banyak ya, Yah. Maafin Aksara yang udah nyakitin anak Ayah ini.” Dia masih merasa bersalah karena sempat membuat Seila k
“Sudah punya pengalaman sebelumnya merangkai bunga, Seila?” tanya anak pemilik toko bunga pada Seila. Anak itu masih remaja, kebetulan sedang libur dan kebagian jaga toko, jadi dia yang akan mengajari Seila selama masa training.“Tidak cuma aku suka liat tutorialnya gitu di youtubee!” Seila mengisi waktu luangnya kadang-kadang scroll hal-hal yang unik seperti DIY rumah dan kamar, membuat barang-barang unik dan sangat bermanfaat dari barang bekas.“Coba kamu rangkai tujuh tangkai bunga ikuti apa yang aku lakukan!” Gadis ini akan mengajarkan cara merangkai bunga, buket yang indah tergantung keterampilan orang yang membuatnya.“Harus teliti ya!” Gadis itu mengingatkan. Dia mengambil lembar demi lembar kertas buket yang bergliter dan ada juga yang jaring-jaring, tidak lupa menyiapkan pita love, gunting dan selotip.Kertas buket pun dilipat sesuai bagiannya, ada yang warna terang paling samping dan warna soft di tengah, satu persatu mengelilingi bunga dan diberikan perekat. Untuk sentuhan
“Dari mana aja lo sehari satu malam ini?” tanya Aksara ketus, ini cowok tiba-tiba udah nongol aja di parkiran rumah Bila. Aksara seperti jelangkung, datang tak diundang pulang tidak diantar. Bila jelas kaget dong, pas buka pintu pas bener Aksara nongol nodong nanya Bila habis dari mana. “Astaga, lo nongol udah kaya setan.” Bila mengusap dadanya karena tiba-tiba jantungnya seolah kena setrum mendadak. Kaget melihat Aksara, untung ganteng, kalo jelek pasti nyeremin.“Jawab!” ujar pria itu lagi agak mendesak, biarin dia ketus, nyeremin dan ngagetin, biar Bila ngaku Seila ada dimana. Pengen tahu nih, Bila bakal menyembunyikan keveradaan Seila atau tidak. “Lo nanya gue?” tanya Bila balik sambil mengedipkan matanya cepat. Dia takut kedatangan Aksara kali ini ingin menanyakan soal Seila, kemarin mamanya bilang suami Seila datang ke rumah, semalam Bila sengaja menginap menemani Seila sambil menghindari kedatangan Aksara.“Gue a- abis ada keperluan.” Bila berlagak ketus, pokoknya jangan taku
Tolong kasih bintang 5, komen dan follow aku ya, Terima kasih!“Terjadi kesalahpahaman. Aku sedang kelelahan dan Seila sedang hamil, jadi kami sama-sama sensitif.” Dua-duanya memang sedang dalam keadaan tidak baik.“Hah …. Seila sedang hamil?” Surya kaget sekaligus senang, kaget karena anaknya kabur, senang karena Seila hamil. Sekarang ibu hamil yang satu itu ada dimana? Surya merindukan Seila dan takut Seila kenapa-napa. “Anakku, kasihan sekali. Dia tidur dimana dan sudah makan belum ya?” Di rumah Seila diperlakukan seperti ratu, di rumah suaminya malah disia-siakan, Surya jadi ingin marah pada Aksara.“Kalau terjadi sesuatu pada dia bagaimana?” tanya Surya emosi, dia pegang kerah baju Aksara kanan dan kiri, matanya tajam setajam elang memandang menantunya ini.“Ayah tidak akan memaafkanmu jika Seila kenapa-napa.” Anak satu-satunya yang sangat dia jaga malah sekarang pergi tanpa kabar, tidak biasanya Seila seperti ini, seua gara-gara Aksara, dulu kecelakaan juga gara-gara Aksara.“D
"Kita udah sampai!" ujar Bila pada Sila di depan vila tua pesisir pantai bali. Sesuai tujuan mereka, akan menenangkan diri dan lari dari Aksara.Mereka sengaja berangkat menaiki kapal laut agar Aksara tidak bisa melacak keberadaan Seila karena namanya tidak terdaftar dalam lost penumpang pesawat, untung bayi yang ada di dalam perut tidak rewel.Setelah naik kapal mereka naik mobil dan sekarang sampaikan di visa pinggir pantai yang tidak ramai wisatawan."Ini nggak seburuk yang lo ceritain kok." Menurut Seila rumah ini tidak menyeramkan, malah terkesan homey, bangunan lama tapi kokoh dan asri, ya tinggal di potong2 saja rumput liatnya agar tidak terkesan seram."Ada swalayan kan, Bil? Gue pengen beli susu ibu hamil sama pengen beli kebutuhan sayuran dan persediaan lain." Saat berangkat ke sini mereka tak banyak membawa barang, cuma sedikit baju itu pun untuk Seila pakai, Bila hanya menemani satu malam saja karena besok kerja dan takut membuat Aksara curiga."Ada kok, jalan juga bisa ke
“Sekarang kita tujuannya mau ke mana Nyonya?” tanya pak supir pada Seila yang sedang duduk sambil menangis, sudah kelihatan banget kalau patah hati dan kabur dari rumah suami. Pak supir gak usah tanya lagi Seila punya masalah apa.“Ke rumah teman saya, dia di Menteng.” Ongkosnya juga paling habis seratus ribu, Seila masih punya uang lebihan seratus ribu lagi dalam bentuk cash, jika habis nanti dia ambil uang dari ATM, untung uang hasil kerjanya dia simpan baik-baik, bisa buat bekal hidup tanpa Aksara, sayangnya tidak banyak, apalagi untuk kebutuhan bayi. “Baik.”Seila melirik tas berwarna hitam yang dia beli saat pertama kali dapat uang gaji dari perusahaan Aksara. “Gak nyangka aku cuma punya ini doang, tas buluk, dompet sama kartu ATM.” Seila tidak sadar kalau dia tidak investasi berupa barang dan saham, kalau begini dia menghidupi anaknya seorang diri dari mana? Harus kerja jangan jadi pengangguran.“Tas mewah, baju mahal, uang sama kartu kredit, semuanya milik Aksara, aku nggak be
Seila dari siang sampai sore mendekorasi kamarnya agar terlihat indah, dia menggunakan lilin dan bunga mawar merah sebagai hiasan, dia juga bahkan membentuk love dengan kuntum bunga mawar tersebut. Rasa mual dan pusingnya jadi hilang karena Seila sibuk mengerjakan sesuatu, rasa senangnya juga tinggi karena tahu dia sedang mengandung.Sibuk masak dan mendekor sampai membuat Seila lupa waktu dan lupa makan lagi. Padahal dia sudah masak makan malam untuk dimakan berdua dengan Aksara. "Aksara jam segini kok belum pulang sih dia kayaknya lembur deh." Suaminya jam tujuh malam belum datang juga. Biasanya kalau lembur suka bilang-bilang."Kok dia nggak ngasih kabar? Coba telepon deh." Namun sepertinya tidak aktif, hanya ada suara operator saja yang menjawab Seila."Eh nomornya nggak aktif. Apa dia lagi selingkuh?" Mencurigakan, tidak seperti biasanya, sesibuk itukah sampai lupa memberikan kabar. Kenapa suasana hati Seila jadi tidak karuan begini."Kata orang-orang kalau suami nggak ada kaba