Terima Kasih sudah mampir membaca. Jangan lupa like, koment, and follow ya. Thank You and Happy Reading.
Dalam situasi yang menegangkan ini, Kim Ryu tetap mempertahankan sikap tenang dan santai meskipun dikelilingi oleh para Hunter Rank (S). Ketika dia menyadari syarat yang dikenakan padanya—yaitu harus menyerahkan diri tanpa melawan—kemarahan mulai menggelora dalam dirinya. Kim Ryu adalah tipe orang yang tidak suka diancam oleh orang lain.“Jadi kali ini aku benar-benar diancam agar menyerahkan diri tanpa harus melawan, ya?” Kim Ryu bertanya dengan nada dingin, matanya menatap tajam, meskipun dia masih belum sepenuhnya menampilkan kemarahan yang membakar di dalam dirinya.Eun Jung, salah satu dari para Hunter, tidak segan-segan mengeluarkan perkataan provokatif. “Jika kamu melawan, terpaksa kami harus menghabisimu,” katanya dengan nada penuh ancaman.“Apakah yang dikatakan mereka itu benar?” Kim Ryu bertanya, suaranya terdengar skeptis. “Sebaiknya kamu tidak melawan!”Dee...nggg... Suasana menjadi semakin tegang saat Ketua Asosiasi dan para Hunter Rank (S) mulai mengeluarkan aura mereka,
Suasana di arena pertempuran semakin memanas. Tujuh Hunter Rank S yang selama ini berada di bawah tekanan aura Kim Ryu kini akhirnya berhasil terbebas. Tekanan itu, yang sebelumnya menekan jiwa dan raga mereka, kini menghilang, memberi mereka sedikit ruang untuk bernapas. Namun, kebebasan ini hanya sementara. Mereka tahu, ini adalah momen krusial. Setiap detik yang terlewat bisa menjadi akhir bagi mereka.Begitu terbebas, mereka segera menyusun strategi, memanfaatkan celah waktu yang ada. Tidak ada waktu untuk berdiskusi panjang lebar. Dengan pandangan yang penuh dengan tekad, mereka segera melancarkan serangan serentak. Dong Sun, salah satu yang pertama bergerak, mengaktifkan [Puncture], sebuah skill yang telah terbukti menjadi andalannya dalam berbagai pertempuran. Kenangan saat ia memenangkan latihan tanding melawan Hunter dari China melintas di benaknya, memberi dorongan kepercayaan diri. "Sini kau, sialan!" teriaknya penuh amarah, suaranya menggema di seluruh arena, menandakan keb
Kabut perlahan mulai menghilang, mengungkapkan sosok Kim Ryu yang masih berdiri tegap di tengahnya. Para Hunter terkejut, tak percaya bahwa dia masih bisa bertahan setelah serangan hebat.Park Woon menatap dengan heran, “Apa! Dia masih bisa berdiri?”“Sabarlah, kita belum melihat semuanya,” jawab Ae Cha, meskipun ketegangan terasa jelas di suaranya.Dong Sun, yang terluka dan kesal terhadap Kim Ryu, berkomentar sinis, “Siapa tahu dia mati sambil berdiri! Bukankah itu sesuatu yang baik?”Ketegangan semakin memuncak saat kabut sepenuhnya menghilang, dan ternyata Kim Ryu masih berdiri tanpa luka atau kerusakan.Kim Ryu berhasil selamat berkat Skill Passive-nya, sebuah keuntungan yang sangat berharga baginya.Ketua Asosiasi terkejut melihat Kim Ryu tetap berdiri tanpa kerusakan. “Ini sangat aneh. Dia adalah Pemburu tipe Assassin. Tapi kenapa tidak terjadi apa-apa sama sekali?” tanyanya dengan wajah penuh kekaguman.Harapan mereka bahwa Kim Ryu akan kalah seketika pudar. Ae Cha bergumam, “T
Dua minggu berlalu sejak insiden besar yang melibatkan seluruh Hunter Rank (S) Korea Selatan. Berita mengenai keterlibatan para Hunter elit yang terluka parah terus menyebar, tidak hanya di negara mereka sendiri, tetapi juga sampai ke telinga para petinggi Dunia Bawah.Dunia Bawah, yang dikenal karena kekejamannya yang melampaui batas, adalah tempat di mana misi berbahaya seperti memasuki Gate monster atau membunuh individu penting sering dilakukan. Aktivitas di sini lebih kejam dan tanpa ampun dibandingkan dengan yang terjadi di permukaan, dan para anggotanya seringkali bergerak secara sembunyi-sembunyi, baik sendirian atau dalam kelompok kecil, untuk menyelesaikan misi mereka. Berita tentang kekalahan Hunter Rank (S) Korea Selatan ini memberikan kesempatan emas bagi mereka untuk merencanakan sebuah serangan besar.Dengan absennya para Hunter Rank (S) yang biasanya menjaga keamanan, para Hunter Dunia Bawah melihat ini sebagai peluang untuk mengincar Gedung Asosiasi Hunter. Perencanaan
Malam itu, udara dingin menyelimuti kota, menambah suasana mencekam yang tak kasat mata di sekitar Gedung Asosiasi Hunter. Di balik bayang-bayang, sekelompok Hunter dari Dunia Bawah bersiap melaksanakan misi mematikan mereka. Persiapan mereka bukan hanya soal persenjataan; ini adalah tentang keheningan dan ketepatan, tentang ketakutan yang mereka sebarkan sebelum darah pertama tumpah.Waktu menunjukkan pukul 07.00 malam ketika serangan mereka dimulai. Langit yang mulai gelap seolah menjadi sekutu bagi para pembunuh ini. Tanpa suara, mereka menyusup ke Gedung Asosiasi Hunter, mata mereka yang tajam memindai setiap sudut, mencari mangsa pertama mereka.Di dalam gedung, para Hunter yang tidak sadar akan bahaya yang mengintai, berkumpul, berbincang tentang tugas dan tantangan yang akan datang. Gedung Asosiasi, biasanya penuh dengan semangat dan energi, kini menjadi perangkap yang mematikan bagi mereka.Di luar, salah satu petinggi dari Dunia Bawah, sosok yang tak pernah menampakkan wajah a
Dalam suasana chaos di Gedung Asosiasi Hunter, ketegangan semakin memuncak. Para Hunter yang terlibat dalam penyerangan itu, meski sangat terampil, kini menghadapi ancaman baru. Pukulan pertama datang tak terduga—sebuah pedang meluncur cepat dari kejauhan, menembus lengan kiri salah satu Hunter Dunia Bawah. Darah menyembur, dan teriakan kesakitan menggema di sekeliling mereka.Ternyata, bantuan yang telah dipanggil tiba. Setiap Guild, masing-masing dengan wakil ketuanya, mengirimkan pasukan. Mereka adalah Hunter Rank (A) yang terlatih dan dipercayai oleh ketua Guild mereka masing-masing. Para wakil ini tiba dengan tegas, membawa serta aura kewaspadaan dan keberanian.“Bantuan sudah datang,” seru salah seorang Hunter Dunia Bawah, terkejut melihat kekuatan baru yang muncul. "Kita harus mundur!"Sementara beberapa anggota kelompok merasa panik dan bergegas untuk mundur, yang lainnya tetap keras kepala. “Mengapa mundur? Kita harus menyelesaikan misi ini!” teriak salah satu dari mereka, ber
Sebulan telah berlalu sejak serangkaian kejadian mengerikan menimpa para Hunter di Korea, menyebabkan mereka memperketat pengamanan di setiap Guild dan Asosiasi. Keadaan Ketua Asosiasi Hunter, Baek Hyeon, mulai membaik, meskipun ia masih harus menunggu beberapa bulan lagi sebelum bisa keluar dari rumah sakit. Para Hunter Rank (S) yang lain juga menunjukkan perkembangan positif, tetapi mereka masih belum diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit.Ketika kesadaran mereka pulih, para pengawas yang telah menjaga Asosiasi selama sebulan penuh menyampaikan informasi mengenai serangan yang baru saja terjadi di Gedung Asosiasi. Serangan yang mengejutkan ini telah menewaskan banyak Hunter, meninggalkan luka mendalam di hati Ketua mereka.Kabar ini membuat Baek Hyeon merasa semakin bersalah. Ia merenungkan kegagalannya melindungi para Hunter, dan pikirannya segera tertuju pada sosok yang mereka hadapi sebelumnya—Kim-Ryu. Kemarahan menyelimuti hatinya saat ia menganggap serangan itu sebagai balas
Informasi yang diperintahkan Ketua Asosiasi telah sampai di berbagai departemen keamanan Korea. Di Departemen Keamanan Nasional, seorang wanita, sekretaris dari Jenderal tertinggi, dengan cemas melaporkan perkembangan terbaru.Jenderal, yang sudah tenggelam dalam berkas-berkas mengenai pembantaian para Hunter, tidak terkejut dengan kabar tersebut. Ketua Asosiasi Hunter sendiri yang telah menghubunginya langsung, menjelaskan situasi genting yang terjadi."Saya sudah tahu," ucapnya sambil tetap menatap berkas di hadapannya.Wanita itu, yang merasa terlambat menyampaikan informasi, buru-buru meminta maaf, tapi Jenderal menggeleng ringan. "Bukan salahmu. Ketua Asosiasi yang langsung menghubungiku."Jenderal kemudian merenung, mengingat deskripsi Ketua Asosiasi tentang sosok yang dianggap bertanggung jawab. Sosok itu bukan hanya membantai para Hunter di Gedung Asosiasi, tetapi juga membuat Ketua dan Hunter Rank (S) lainnya terbaring tak berdaya di rumah sakit.Wanita itu terlihat terkejut.