Ini adalah pagi yang cerah menjelang siang dan aku Alina Calista seorang asisten dari model terkenal dan direktur perusahan yang bergerak dibidang Real estate.
Bosku bernama Alexander Edzard dia adalah seorang pria yang tampan dengan senyum menawannya,dia juga seseorang yang memiliki hati malaikat.
Kenapa aku bisa berbicara seperti itu karena dia adalah orang yang baik yang membantuku memiliki pekerjaan keren ini.
Meski sebenarnya aku sangat tidak pantas berada di lingkungannya karena aku hanyalah orang biasa dengan kemampuan biasa juga serta tidak cantik ataupun menawan tapi karena kebaikan hatinya,dia menolongku dan memberiku pekerjaan dengan gaji yang pantas.
Awal aku bertemu dengannya saat aku tanpa sengaja menemukan dompetnya yang terjatuh,aku terengah-engah untuk mengejarnya dan saat menemukan dirinya,aku memberikan dompetnya dia mengucapkan kata terima kasih dan bertanya beberapa hal tentang diriku.
Aku pikir itu sangat aneh tak lama tiba-tiba saja dia menawarkan pekerjaan sebagai asistennya dan aku sungguh merasa senang bukan main karena pada saat itu aku sedang pusing mencari pekerjaan.
Saat kutanya apa alasannya memberiku pekerjaan? Dia hanya menjawab bahwa dia sedang mencari seorang asisten lagi untuk membantu asistennya yang lainnya dan saat itu dia melihat wajahku yang katanya aku adalah wanita yang baik,jujur dan polos.
Tapi menurutku tidak karena dia mungkin hanya kasihan padaku karena waktu itu wajahku terlihat kusut dan menyedihkan meski aku juga seseorang yang baik seperti ucapannya dan aku juga bersyukur karena mendapatkan sebuah keberuntungan ini yang sangat jarang orang lain mendapatkannya.
Disini aku tidak bekerja sendiri dia selalu membawa orang banyak untuk menemaninya bekerja dan dia adalah orang yang menurutku sangat prepare.
Mr.Alex memiliki seketaris cantik yang cerdas bahkan tubuhnya sangat seksi dengan kaki jenjang mulusnya,rambut hitam kecoklatannya serta wajah yang begitu mulus dan halus.
Lalu asistennya yang lain dan berjenis kelamin laki-laki juga tak kalah tampan dengan tinggi sekitar 179 cm memiliki kulit tan yang begitu eksotis dan menurutku sangat seksi jika dia ingin menjadi model pasti sangatlah cocok tapi dia mengatakan tidak mau dan tidak ingin mencobanya.
Lalu bagaimana diriku? Aku sungguh tidak ada apa-apanya dengan mereka.Aku hanyalah gadis biasa dengan penampilan yang sederhana tubuhku juga tidak seksi hanya berisi lemak yang menggumpal di beberapa tempat sedangkan wajahku biasa sajalah,tidak cantik-cantik juga tapi banyak orang mengatakan bahwa aku sangatlah manis.
Aku terkadang sungguh merasa selalu tidak percaya diri jika berada disekitar tiga orang itu yang begitu sempurna tapi karena mereka orang yang baik dan membuatku nyaman serta tidak pernah memandangku rendah membuatku benar-benar betah bekerja disana.
Dan untuk perjalanan hidup,hidupku terlalu monoton pagi bekerja lalu malam pulang seperti itu terus bagaikan rotasi bumi.
Hari ini aku sedang berada di suatu tempat dengan kolam renang yang mewah menemani bosku bekerja dan membawakan barang berharganya yang disimpan dalam tas mahal serta limited editionnya.
Bosku sedang akan menjalani pemoteretan dengan tema outdoor yang dikelilingi kolom renang dengan beberapa model cantik dan pastinya seksi.
Tapi kali ini pemotretan tidak akan langsung dilaksanakan dengan cepat karena kita menunggu satu model pria lain yang masih belum datang menunjukan batang hidungnya.
Karena dia,membuat semua pekerjaan disini sedikit terhambat."Dimana? Si sialan itu lama sekali."gerutu kesal bosku mulai terdengar.
"Oliv,sebenarnya kita menunggu siapa?"tanyaku pada Olivia Stella wanita cantik serta seksi yang menjabat sebagai seketaris pribadi Mr.Alex.
"Itu dia,Dimitri Sean Zander model yang kita tungguh sedari tadi."jawab Olivia dan menunjuk seorang pria tampan yang memakai setelan jas berwarna biru navy hingga membuat tubuhnya begitu tegap dan terlihat sangat keren.
Penampilannya sungguh tampan dengan mata tajam penuh aura mendominasi,senyum menggoda,kulit putih yang begitu halus,tubuh proposional dan juga tinggi tubuhnya mungkin sekitar 185 cm entahlah aku tidak tahu.
'Wow,dia sangat tampan.'batinku berbicara menilai penampilannya.
"Dia tampan bukan."bisik Olivia tanpa menatap diriku.
"Iya,dia sangat tampan setara dengan bos."jawabku jujur dengan mata yang mengagumi dirinya.
Pria tampan bernama Dimitri itu berjalan ke arah tempatku serta bosku berdiri,dia tersenyum begitu menawan menyapa Mr.Alex tapi bosku itu hanya memperlihatkan wajah kesal bukan mainnya.
"Kau darimana saja bodoh? Lihat jam tanganmu,berapa menit kau terlambat?"omel bosku terlihat marah tapi aku yakin dia tidak benar-benar marah terhadap pria tampan itu.
"Biasa olahraga pagi."jawabnya santai dan bukannya meminta maaf.
"Kau memang tidak pernah berubah sekian lama tidak pernah bekerja sama denganmu lagi kau tetap menyebalkan!"bosku masih menggerutu.
"Sudah hentikan ocehanmu.Kau tidak merindukanku?"tanyanya dengan senyum seringainya.
"Untuk apa aku merindukanmu? Lagipula kita terkadang bertemu di meja rapat."jawab bosku malas dengan memutar bola matanya.
Lalu tak lama salah satu staff datang menghentikan adu mulut mereka dan menyuruh mereka berdua berganti pakaian.
"Sepertinya Mr.Alex sangat mengenalnya dan mereka berdua terlihat dekat."ucapku pelan dengan memperhatikan mereka berdua yang telah pergi ke ruang ganti.
"Mereka berdua adalah sahabat, sebelas dua belaslah sifatnya tapi aku jamin seratus persen masih lebih baik sifat Mr.Alex."Evan salah satu asisten Mr.Alex juga mulai bersuara dan menanggapi ucapanku.
"Aku baru pertama kali melihat dia."ucapku lagi dan kali ini menatap Evan.
"Tentu saja karena kau masih baru dan juga beberapa lama ini Mr.Alex dan Mr.Dimitri jarang bekerja sama di satu lokasi pemoteretan.Mereka hanya bertemu di ruang rapat saja." Jelas Olivia yang menimpali dan mungkin karena itu aku tidak tahu siapa dirinya.
Tak lama akhirnya mereka berdua keluar hanya dengan menggunakan celana pendek yang sangat ketat dan membuat sesuatu disana sedikit menonjol dan terlihat besar.
Tubuh mereka terbentuk sangat sempurna dan kekar tapi tubuh pria bernama Dimitri itu benar-benar sangat menggoda dan istilah roti sobek yang menonjol di perutnya itu pasti menggugah selera banyak wanita untuk menyoba menyentuhnya.
Auh...lupakan pikiran kotor itu dan fokuslah bekerja Alina!
Aku menduga pasti Mr.Dimitri itu sudah mencicipi banyak wanita kenapa aku dapat menilainya seperti itu karena aku tahu jenis orang-orang seperti itu setelah beberapa bulan bekerja dengan Mr.Alex dan kalau tidak salah lihat aku melihat bekas warna merah yang ada disekitar lehernya meski sudah terlihat samar.
Mereka berdua sudah melakukan pemoteretan dengan begitu panas dengan ditemani oleh beberapa model seksi di sana tapi percayalah seluruh staff wanita yang ada di sini dan menontonnya terlihat begitu lapar menatap dua pria seksi itu.
Hanya aku dan Olivia yang menatap mereka biasa saja karena terkadang Mr.Alex suka memamerkan bentuk indah dada bidangnya itu tanpa sehelai benang jika di apartemennya.
Saat menyelesaikan semua pose yang diinginkan sang fotografer dan pemoteretan benar-benar berakhir,aku dengan cepat menghampirinya serta memberikan handuk untuknya.
"Terima kasih Alina."ucapnya tulus.
"Mr.Alex tadi ada telphon dari Mrs.Shela Ananta."lanjutku berbicara dan dia langsung memperlihatkan wajah tidak sukanya.
Belum membuka suara Mr.Alex menjawab ucapanku,suara Mr.Dimitri terlihat masuk ke dalam pendengaran kita berdua dan ikut dalam pembicaraan kami.
"Kau masih berhubungan dengannya?"tanyanya dengan senyum remeh.
"Tidak,tapi dia sering menggangguku jika kau ingin bersamanya aku dengan senang hati memberikannya padamu dan akan memberitahunya jika Dimitri menginginkannya dia pasti akan sangat senang."balas Mr.Alex dengan senyum yang juga tak kalah remeh.
"No,berikan aku seketarismu saja seperti permintaanku yang dulu."ucapnya dengan menyeringai.
Wow,aku benar-benar takjub dengan informasi baru ini jadi Olivia sudah dekat dengan Mr.Dimitri ini. 'Olivia memang keren' pujiku dalam hati.
"Tidak akan kuberikan,dia adalah milikku siapapun yang berdiri dan berada dekat di sekitarku dalam jarak satu meter tidak akan kuberikan padamu."balas Mr.Alex dengan serius dan aura di sekitar kami begitu menegangkan sedangkan aku,aku sendiri tidak begitu mengerti apa yang sedang mereka berdua bicarakan.
"Ayolah,Alex aku sungguh ingin sekali membawanya ke ranjangku pasti dirinya sangat panas,kau pasti sudah menyobanya."ucapnya dengan nada santainya serta memasang wajah mesumnya yang menurutku sangat menyebalkan.
Uh...aku paling benci jika sudah melihat sikap seorang pria yang seperti ini yang ingin menjatuhkan harga diri seorang wanita dan hanya menilai wanita sebelah mata.
Dia terlihat seolah merasa paling berkuasa dan semua yang diinginkan dapat dia dapatkan.
"Tutup mulutmu jika kau tidak ingin merasakan tinjuku."Mr.Alex dengan cepat membalas ucapannya dengan wajah seriusnya padahal aku ingin membalas ucapannya yang bodoh dan seenak jidat itu.
"Calm down Alex,aku hanya bercanda aku tidak akan mengganggu milikmu seseorang yang telah merengut hatim...."
Ucapan Mr.Dimitri terpotong dengan cepat saat Mr.Alex memotongnya dan dia terlihat kesal."Tutup mulutmu bodoh."dia sedikit melirik ke arahku.
"Ups...aku kelepasan."Mr.Dimitri terlihat mengatakannya dengan tampang tidak punya dosa sedikit melirikku dengan senyum mengejek yang ditunjukkan untuk Mr.Alex.
Dan aku mengetahui satu fakta lagi yang sempat membuatku tercengang meski ucapan Mr.Dimitri terpotong,aku masih bisa menangkap maksudnya.
"Jangan pernah dengarkan apapun yang dia katakan."Mr.Alex menatapku dengan serius dan dia terlihat masih kesal menatap Mr.Dimitri.
"Tenang saja Mr.Alex jangan terlalu dipikirkan aku tidak akan berbicara apapun dan akan melupakan apa yang aku dengar."ucapku santai."Lalu bagaimana dengan Mrs.Stella dia menelphon sebanyak sepuluh kali dan lima pesan singkat,aku belum membukanya."lanjutku lagi
"Biarkan saja jangan pedulikan." ucapnya dan perlahan mulai menurunkan emosinya.
"Jadi kau akan makan siang dimana?"tanya Mr.Dimitri dan masih mengganggu pembicaraanku dengan Mr.Alex."Ayo makan siang di restoranku,aku akan menaktirmu."lanjutnya.
"Oke,aku setuju."ucap Mr.Alex dengan cepat lalu Mr.Dimitri segera pergi meninggalkan kami berdua.
Akhirnya kami berempat pergi ke restoran milik Mr.Dimitri yang aku sendiri tidak tahu dimana tempatnya dan kali ini Mr.Alex dengan senang hati mau menjadi sopir untuk para pegawainya yaitu kami bertiga.
"Alina menurutmu,bagaimana penampilan Mr.Dimitri?"tanya Mr.Alex tiba-tiba dan menghentikan kegiatanku bermain ponsel.
"Em...dia terlihat maskulin,keren dan tampan.Aku sangat mengaguminya sama seperti aku mengagumimu,Mr.Alex."jawabku jujur.
"Jangan mengaguminya ataupun tertarik dengannya cari orang lain saja untuk kau jadikan idola."Mr.Alex dengan cepat mengatakannya dengan nada penuh tidak sukanya dan membuatku bingung.
"Kenapa?"tanyaku singkat menanyakan alasannya yang melarangku.
"Karena dia brengsek dia adalah playboy gila dan bajingan ulung yang mengencani dan meniduri banyak wanita sebaik dia mengganti parfumnya,dia adalah seseorang yang tidak memiliki hati ataupun perasaan.Dia suka mempermainkan perasaan wanita,memiliki sifat yang egois,arogan,pemaksa dan angkuh."ucap Mr.Alex cepat dan panjang dengan mengatakan beberapa keburukannya dan aku sangat terkejut mendengarnya,seburuk itukah dirinya?
"Dia tidak pernah mengatakan maaf ataupun kata terima kasih dalam hidupnya dan dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apapun yang dia inginkan dengan cara baik maupun cara licik yang kasar.Dalam hidupnya dia tidak pernah percaya kata cinta dan dia menganggap semua wanita dapat takluk di bawah kakinya."Mr.Alex mengatakannya lagi tentang keburukannya.
"Jadi aku ingin kau jangan pernah menunjukkan rasa kagummu ataupun tertarik padanya.Meski harus aku akui dia memang pria yang memiliki aura untuk menjerat banyak wanita."ucapnya yang terakhir dan aku mengangguk mengerti.
"Apakah dia memang benar-benar tidak memiliki sifat yang baik untuk dibanggakan?" tanyaku penasaran karena sedari tadi aku hanya mendengar sifat keburukannya saja yang dibicarakan oleh Mr.Alex.
"Tidak ada,kecuali kepintarannya dalam dunia bisnis dan modeling dan kepiawaiannya dalam menjebak wanita dengan perhatiannya dan juga kekayaannya."jawab Evan cepat yang sekarang berbicara dan Mr.Alex menganggukkan kepalanya setuju.
"Benar Alina kau harus hati-hati dengannya,dia sedikit gila aku saja pernah hampir dia paksa untuk masuk ke dalam kamar hotelnya."Olivia yang sekarang membuka suara dan aku sangat terkejut mendengarnya."Dan aku beruntung Mr.Alex datang di waktu yang tepat untuk menyelamatkanku."
Oh,jadi karena itu Mr.Alex tadi terlihat marah saat membahas seketarisnya.
"Asalkan kau tau Olivia bahwa Mr.Alex sebenarnya menyukaimu."ucapku dalam hati.
"Tapi kurasa aku tidak mungkin masuk dalam targetnya karena aku yakin aku tidak masuk dalam kriteria wanitanya tapi terima kasih untuk sarannya aku akan berhati-hati dan mulai sekarang aku akan berhenti menganguminya."ucapku yakin tanpa keraguan.
"Syukurlah,kau tahu dia adalah pria yang sulit untuk ditebak jika dia sudah menargetkan seseorang dia tidak akan main-main untuk mengejar wanita itu hingga menjadi miliknya entah bagaimanapun penampilannya."ucap Mr.Alex dengan serius dan aku menganggukkan kepala mengerti.
Inilah yang aku sukai jika bekerja dengan mereka,mereka sangat baik dan mau menjagaku.
To be continue
Maafkan typo dan lainnya.Mobil yang kami kendarai pun sampai di sebuah restoran Italia lalu kami mencari tempat duduk yang sudah disediakan oleh Mr.Dimitri bahkan dia sudah di sana,datang lebih awal dengan ditemani oleh dua wanita yang tentunya cantik. "Duduklah,pesan apapun yang kalian inginkan."ucapnya santai lalu dia terlihat menikmati ciuman hangat yang jatuh di pipi kirinya dari salah satu wanitanya. Dasar tidak tahu malu! Aku dan lainnya duduk di meja panjang,aku duduk di dekat Evan di samping kiri sebelah wanita Mr.Dimitri lalu di depan kami ada Olivia yang duduk di samping Mr.Alex,kami duduk saling berhadapan. Tak lama wanita Mr.Dimitri pun pergi dan mereka terlihat seperti pelayan restoran ini tapi apa mungkin mereka merelakan saja tubuh mereka dipermainkan seperti itu? Entahlah aku tidak tahu dan sekarang jadi aku yang duduk di sebelah Mr.Dimitri karena dia pindah posisi menjadi di de
Setelah pertemuan dengan Mr.Dimitri kemarin,kami tidak ada pertemuan lagi. Hingga pada akhirnya hari ini kami bertemu kembali setelah seminggu tidak bertemu dan malam ini memaksa kami semua bertemu dengannya meski dari jauh dan tidak saling sapa karena kami menghadiri sebuah pesta ulang tahun dari rekan kerja Mr.Alex di sebuah hotel mewah dan terkenal. Ini adalah pesta ulang tahun dan pestanya sangatlah meriah,ramai serta penuh dengan lampu,music dan tentu saja banyak orang. Mr.Alex dengan ditemani Olivia segera memberi selamat kepada sang tuan rumah sedangkan aku dan Evan pergi mencari makanan karena kami memang tidak mengenal satupun orang di sini. "Em...kue coklat ini enak."komentarku dan memakan kue coklat atau mungkin bisa disebut lava cake. "Kalau aku pali
Setelah dua hari tidak bertemu dengan Alina sejak acara tendang menendang akhirnya hari ini Dimitri akan melakukan kerjasama pemoteretan dengan Alex dan mereka berdua pun bertemu. Kali ini Alex dan Dimitri masih melakukan pemoteretan di kolam renang seperti kemarin lalu dan mereka sedang mempromosikan produk celana dalam,tentu saja membuat suasana di tempat pemoteretan berubah riuh dan terlihat lapar menatap keduanya. Awalnya mereka berdua Alina dan Dimitri terlihat biasa saja dan tidak peduli tapi saat mata Alina melihat pinggang Dimitri yang terlihat sedikit membiru membuat Alina menghelah nafas karena sebenarnya Alina merasa bersalah karena telah berani menendang teman dari bosnya itu. Saat istirahat Alina menghembuskan nafasnya kasar dan memantapkan langkahnya menuju Dimitri yang terlihat memakai handuk di tubuhnya.
Hari ini Mr.Alex tidak ada pekerjaan pemoteretan tapi hari ini dia ada peninjauan proyek yang akan dia bangun sebagai mall besar di kota kami. Olivia dan Mr.Alex benar-benar terlihat serius mendengarkan perkembangan dari sang kontruksi,aku dan Evan juga ikut mendengarkan serta membawa banyak kertas dan buku di tangan kami. Matahari begitu terik melambung tinggi di angkasa dan dari jauh aku tanpa sengaja seperti melihat bayangan Mr.Dimitri yang berjalan kearah kami dengan memakai kacamata hitam,pakaian casual semi formalnya dengan menggunakan blazer abu-abu,kemeja berwarna nila,celana kain warna putih dan sepatu converse dengan warna senada. Dan ternyata memang benar Mr.Dimitri datang untuk melihat pembangunan karena dia adalah rekan kerjasama Mr.Alex di belakangnya berdiri seorang pria tampan yang menatap semuanya dengan datar.
Kemarin aku memang kembali bekerja seperti biasanya meski perutku masih terasa sakit hingga tanpa aku sadari wajahku berubah pucat pasi bahkan blazer Mr.Dimitri sampai terbawa olehku karena aku yang terlanjur marah dan kesal membuatku lupa mengembalikannya. Saat itu juga Mr.Alex menyuruhku pulang untuk beristirahat,aku kali ini patuh dengannya dan pulang ke rumahku lebih awal meski aku merasa tidak enak pada semuanya.Tapi mereka semua sangat mengerti diriku dan menyuruhku pulang lebih awal. Dasar Mr.Dimitri gara-gara dia aku sakit dan besok paginya beruntung aku sehat seperti sedia kala,perutku juga tidak terasa sakit lagi. Aku datang pagi seperti biasa melakukan pekerjaanku dengan Evan seperti biasanya juga. Kali ini kami berada di tempat sebuah gedung tua,aku membawakan banyak baju yang diperlukan
Saat aku tiba di samping Mr.Alex,dia terlihat memperhatikan model wanita lain yang sekarang sedang difoto. Pemoteretan kali ini menggunakan dua model pria dan tiga model wanita. "Kau tidak jadi memberikan kopi pesananya?"tanya Mr.Alex menatap dua kopi cappucino yang masih aku bawa. "Nanti saja jika dia keluar dari dunianya aku tidak mau mengganggu acaranya yang memadu kasih."ucapku datar dan semakin kesal saat mengingatnya yang hanya menatapku biasa saja tanpa rasa malu dia justru terlihat begitu menikmatinya acara. "Maksudmu?"tanya Mr.Alex bingung. "Ya memadu kasih Mr.Alex pasti mengerti maksudku dan mengenal kebiasaan Mr.Dimitri."jelasku dan seketika itu juga dia tertawa kecil. "Di mana si Angel,habis ini dia harus melakukan pengambilan gambar terakhir?"tanya sang penata rias dengan kebingungan karena salah satu modelnya menghilang. &nbs
Di sore ini akhirnya pekerjaan kami akhirnya selesai, sedikit senang dan orang yang tadi sempat aku pikirkan muncul dihadapan kami semua. Dia membuka pintu dengan kasar dan menatap semuanya dengan tatapan datar dan dinginnya,sangat menakutkan. "Ada apa kau datang ke sini?"tanya Mr.Alex yang terlihat biasa saja dengan sikap Mr.Dimitri yang menakutkan dan aku menatap Mr.Dimitri memperhatikan tubuhnya yang sepertinya terlihat baik-baik saja. "Aku ada urusan dengan dia."Mr.Dimitri menatapku dan menghentikan kegiatanku yang memberikan kertas berkas pada Olivia. "Maksudmu Alina?"tanya Mr.Alex lagi. "Hn."gumannya dengan nada serius dan dingin menatapku,kali ini dia membuatku berpikir akan kesalahan apa yang aku perbuat padanya hingga dia terlihat marah padaku? "Em...kenapa Mr.Dimitri ingin bertemu denganku?"tanyaku penasaran dan menatapnya sedikit takut.
DIMITRI Namun dalam benakku aku mengakui semua ucapan kakak sepupuku Keylo dan benar aku tidak bisa berbohong darinya dia terlalu pintar untuk mengetahui perasaan seseorang walaupun disembunyikan begitu rapat. Bahwa aku khawatir dengan Alina aku juga tidak mengerti mengapa aku memiliki perasaan seperti ini bahkan disaat Alina menyelamatkanku waktu lalu dia dengan bodohnya justru menayakan keadaanku bukannya memperhatikan kondisinya sendiri dan hal itu membuatku kesal serta khawatir selama beberapa hari,apalagi aku tidak bisa bertemu dengan Alina. Membuat hari-hariku serta perasaaku berubah menjadi kalut dan marah-marah tidak jelas kepada semua orang hanya karena aku khawatir pada Alina dan karena aku tidak bisa menahan diri lagi aku langsung mendatangi kantor Alex dan membawa Alina ke rumah sakit. Dan sekarang setelah keluar dari rumah sakit dan saat kami berdua masuk ke dalam mobil yang tercipta hanya suas
"Iya aku tahu kau sangat berbeda Alina,tapi barang itu tidak bisa kau kembalikan jadi simpan saja anggap saja aku memberimu hadiah."Mr.Dimitri masih kekeh akan keputusannya dan membuatku harus menghelah napas pasrah."Bagaimana kabarmu selama seminggu ini?""Seperti yang Mr.Dimitri lihat aku baik-baik saja tidak perlu khawatir dan ada baiknya Mr.Dimitri segera memberi klarifikasi akan diriku banyak berita buruk mengenaiku dan itu sangat mengangguku,kenapa Mr.Dimitri harus menyeretku? Kau tahu keamanan ku bisa dalam bahaya bisa saja para penggemarmu langsung menerorku,menyeramkan."ucapku panjang lebar menjelaskan seluruh keluh kesahku dan dia tertawa keras. "Kau masih sama selalu menggemaskan."ucapnya dengan tertawa dan mencubit pipiku,aku hanya bisa mendengus sebal. "Lepaskan cubitanmu."ucapku malas. "Lagipula itu benar bukan jika kau milikku,pasanganku dan sudah aku ingatkan agar kau bersiap-siap mendapat banyak pertanyaan dari para wartawan."ucapnya dengan tertawa santai. "Aku ti
Setelah acara itu Mr.Dimitri segera mengantarku pulang dan menyuruhku untuk istirahat lalu dia segera pergi begitu saja.Di pagi ini dia tidak datang lagi tapi supirnya membawa beberapa paper bag berisi kotak-kotak yang entah apa isinya dan mengatakan itu untukku katanya dari Mr.Dimitri.Aku membukanya dan melihat sebuah dress cantik berwarna merah muda,sepatu,tas hingga perhiasan.Aku sampai mengangah tidak percaya jika dia memberikan semua ini untukku dan aku melihat pesan singkatnya.'Untukmu jangan ditolak,jika kau menolak pemberianku lagi maka aku akan marah padamu Alina.'Sungguh menyebalkan,kenapa dia sangat pemaksa lagipula untuk apa dia memberikan banyak barang seperti ini,aku juga tidak membutuhkannya karena semua barang itu bukanlah diriku.Setelah itu aku berangkat ke kantor saat sampai di sana aku melihat banyak pasang mata yang menatapku membuatku tidak nyaman,aku se
Begitu banyak pertanyaan para pemburu berita itu bahkan sampai ada yang bertanya aku wanita ke berapa yang Mr.Dimitri kencani.Uh,pertanyaan mereka semua menyebalkan dan dengan santainya Mr.Dimitri menjawab bahwa aku kekasihnya.Dia benar-benar menabuh genderang perang diantara aku dan juga para wanita yang tergila-gila dengannya,dia sangat berniat membunuhku."Dia kekasihku,Alina namanya dia hanya orang biasa dan dia tidak pernah merebutku dari Alecia karena aku yang datang padanya."jawabannnya sungguh membuatku ingin menganggukkan kepala agar wartawan itu percaya karena itulah kebenarannya tapi aku tidak berani jadi aku hanya bisa menunduk saja.Iya,kau yang datang jika tidak mana mungkin aku akan dekat denganmu Mr.Dimitri."Dan aku dengan Alecia hanya sekedar patner di dalam pekerjaan tidak ada cinta diantara aku dan Alecia jika kalian tidak percaya kalian bisa bertanya padany
Beberapa menit berkendara akhirnya kami sampai di sebuah butik,apa yang ingin Mr.Dimitri lakukan di sini sedari tadi dia tidak mengatakan akan mengajakku pergi ke acara pesta penting itu. Apa yang kau harapkan Alina? Sadarlah jangan banyak terlalu berharap dan mimpi. "Ayo masuk."Mr.Dimitri menggenggam tanganku seperti biasanya dan kami masuk ke dalam. Di dalam terlihat beberapa orang pramuniaga yang menyambut kedatangan kami dengan ramah. "Dimitri,lama tidak kemari apa yang bisa aku bantu?"tanya seorang wanita cantik keibuan yang keluar dan menyambut kami. "Hallo aunty Anna,bisakah kau mencarikan pakaian yang cocok untuk dia."ucap Mr.Dimitri dengan lembut penuh aura memikat seperti biasanya. "Siapa dia,wanitamu yang baru lagi? Tidak biasanya kau akan mengajaknya kemari pasti dia yang paling berkesan."ucapnya dengan menatap diriku membuatku gugup s
Setelah perkelahian itu Mr.Dimitri menghampiriku dengan raut khawatirnya."Kau tidak apa-apa?""Mr.Dimitri baik-baik saja,tidak terluka?"tanyaku panik dan dia tersenyum kecil."Aku baik-baik saja lalu kau?""Aku baik."jawabku jujur tapi Mr.Dimitri justru menatap wajahku dengan intens lalu mengusap lembut sudut bibirku yang terluka akibat tamparan para penjahat tadi."Kau terluka."ucapnya dengan raut khawatir dan kesal bukan main."Aku tidak apa Mr.Dimitri."ucapku dengan tersenyum agar dia tidak khawatir."Ayo kita pulang."tanpa banyak bicara Mr.Dimitri langsung menarik tanganku dan masuk ke dalam mobil diikuti boleh Kenzo yang langsung duduk di kursi kemudi."Kak,kita perlu pergi ke rumah sakit atau langsung pulang ke rumah Alina?" tanya Kenzo dengan menjalankan mobilnya."Rumah sakit." jawab Mr.Dimitri singkat.
Pagi ini Mr.Dimitri kembali datang ke rumahku,aku kira dia hanya akan datang sekali atau dua kali tapi ternyata tidak sudah beberapa hari ini dia selalu datang untuk menjemputku padahal sudah berulang kali aku ingatkan untuk tidak menjemputku.Mr.Dimitri seperti biasa akan datang lalu menggangguku dan Revan dengan santainya mengijinkannya untuk masuk,menyebalkan padahal aku selalu menyuruhnya untuk mengusirnya saja tapi Revan tidak mau karena Mr.Dimitri adalah pria pertama yang mau mendekatiku jadi dia tidak ingin membuang kesempatan.Mr.Dimitri juga sudah dekat dengan Revan dan mulai berbicara banyak hal,Revan juga terlihat nyaman dan menyukai Mr.Dimitri jika dia benar-benar menjadi kekasihku,Revan telah memberikan restunya.Banyak sekali yang mereka bicarakan dari sekolah,olahraga para laki-laki,otomotif,film hingga para gadis.Jika mereka mulai berbicara tantang seorang gadis dan Mr.Dimitri yang mengajarinya menjadi playboy maka
Pertanyaan Mr.Dimitri membuatku tersadar dari lamunanku dan aku juga baru sadar jika aku begitu memperhatikan dirinya."Kenapa kau menatapku sangat intens,aku tahu aku tampan tapi tidak perlu menatapku seperti itu atau jika kau ingin lebih lama dan puas menatapku,bagaimana jika kita pergi ke hotel dan menghabiskan waktu ini sepenuhnya berdua denganku?"Lihat pertanyaannya membuatku selalu kesal padanya tapi untuk saat ini aku tidak ingin beradu mulut tapi aku ingin bertanya apa maksud ucapannya,aku tahu dia hanya bermain dan ingin memenangkan tantangan itu tapi tidak juga dia harus mengatakan jika dia mencintaiku tanpa syarat bukan,sungguh itu menggangguku dan membuat hatiku berharap padanya."Kenapa Mr.Dimitri harus menjawab pertanyaan Miss.Eliza seperti itu? Seharusnya Mr.Dimitri menjawab dengan jawaban yang lainnya karena jawabanmu bisa membuat semua orang salah paham."ucapku dengan serius dan dia hanya mengulas serin
Kami sarapan bersama,Mr.Dimitri benar-benar cepat beradaptasi dia bahkan sudah terlihat dekat dengan Revan.Selesai sarapan bersama kami segera berangkat kerja dan Revan pergi ke sekolahnya.Saat kami keluar dari rumah aku melihat mobil jenis sport mewah berwarna kuning tampak terpakir cantik di depan rumahku dan aku terkejut melihatnya sedangkan Revan terkagum-kagum."Mobil kak Dimi,keren sekali." pujinya."Apakah kau mau? Aku bisa memberikannya padamu."dengan santainya dia menjulurkan kunci mobilnya pada adikku."Sudahlah Rev,ayo cepat berangkat ke sekolah nanti terlambat."ucapku sedikit mengusirnya agar dia tidak terpengaruh.Revan memberikan senyumnya lalu menolak halus pemberiannya entah Mr.Dimitri bermaksud serius atau hanya sekedar bercanda."Tidak kak Dimi terima kasih,aku tidak bisa menyetir lagipula membayar pajaknya mahal lebih naik sepeda motor."Ucapan Revan membuatnya tersenyum ke
ALINASungguh hari ini dan pagi ini bukanlah pagi yang kuinginan hingga rasanya aku ingin sekali menendang wajah pria tampan yang saat ini sedang duduk layaknya seorang bossy tapi dia memang seorang bos.Aku yang merasa mengantuk langsung menguap begitu saja saat melihat wajahnya,tadi adikku membangunkanku lalu mengatakan jika ada tamu yang ingin bertemu denganku.Hal itu membuatku sedikit binging,siapa gerangan yang ingin bertemu denganku di pagi-pagi buta seperti ini dan saat tahu siapa orangnya,rasanya sangat membuatku sangat ingin marah tapi sayang aku tidak bisa.Mr.Dimitri berdiri dari duduknya lalu menyapaku dengan senyuman tampannya lalu memberikan sebuket bunga mawar merah muda yang dihitung memiliki tiga belas tangkai yang artinya pengagum rahasia,apa dia sungguh menjadi pengagum rahasiaku?"Untukmu,tiga belas tangkai artinya mengagumimu secara rahasia."aku menerimanya dan menatapnya curiga.