Share

Part6:Gedung tua

Penulis: DiantiDianti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kemarin aku memang kembali bekerja seperti biasanya meski perutku masih terasa sakit hingga tanpa aku sadari wajahku berubah pucat pasi bahkan blazer Mr.Dimitri sampai terbawa olehku karena aku yang terlanjur marah dan kesal membuatku lupa mengembalikannya.

Saat itu juga Mr.Alex menyuruhku pulang untuk beristirahat,aku kali ini patuh dengannya dan pulang ke rumahku lebih awal meski aku merasa tidak enak pada semuanya.

Tapi mereka semua sangat mengerti diriku dan menyuruhku pulang lebih awal.

Dasar Mr.Dimitri gara-gara dia aku sakit dan besok paginya beruntung aku sehat seperti sedia kala,perutku juga tidak terasa sakit lagi.

Aku datang pagi seperti biasa melakukan pekerjaanku dengan Evan seperti biasanya juga.

Kali ini kami berada di tempat sebuah gedung tua,aku membawakan banyak baju yang diperlukan oleh Mr.Alex karena Mr.Alex akan berfoto bertema 'Dark'

Tapi ada satu orang yang membuatku bad mood perasaan kesal masih terasa pada hatiku,di mana dia dengan tega membalas dendam padaku dengan obat pencuci perut.

Meski aku kesal sebisa mungkin juga aku tidak peduli dengan keberadaanya berpura-pura merasa tidak ada dia.Ternyata hari ini Mr.Dimitri juga ikut pemoteran yang sama seperti Mr.Alex.

Istirahat sebentar untuk pengambilan gambar,Mr.Dimitri membawa sebuah paper bag dan menghampiriku.

"Makanlah agar perutmu tidak sakit."Dia menyodorkan paper bag itu padaku,apa dia merasa bersalah padaku atas tindakannya kemarin?

"Apa ini? Tidak mau,terima kasih aku masih sayang perutku daripada menerima pemberianmu."ucapku menolak kebaikannya yang membawakanku makanan.

"Ini bubur yang aku buat dengan penuh cinta agar perutmu merasa lebih baik tidak ada apapun di dalamnya."Mr.Dimitri memberikan paper bag itu paksa di tanganku lalu pergi meninggalkanku mau tidak mau aku menerimanya.

Padahal aku ingin bertanya lebih padanya.Aku mengeluarkan wadah makanan yang dapat menjaga suhu hangat makanan itu dan membukanya.

Bubur hangat yang penuh dengan dedaunan hijau seperti seledri,daun bawang dan lainnya serta ayam cincang seperti bubur ayam.

Aroma harum langsung tercium oleh hidungku,aku sungguh tergoda ingin makan hingga akhirnya membuatku memakannya meski sebenarnya aku bukanlah pencinta bubur.

Makan dengan perlahan dan menikmatinya,memang benar masakan Mr.Dimitri sangatlah enak,entah kenapa makanan yang tidak aku sukai jika yang membuat Mr.Dimitri dapat membuatku suka dan makan terus menerus.

"Kau makan bubur,dari mana kau mendapatkannya?"tanya Evan yang terlihat terkejut melihatku makan bubur padahal aku tidak keluar membeli makanan.

"Aku dapat dari Mr.Dimitri." jawabku singkat lalu kembali memakan buburku.

"Wow,ada hubungan apa kau dengan Mr.Dimitri?"tanyanya dengan selidik dan tersenyum menggoda.

Aku menatapnya bingung."Hubungan apa? Aku tidak ada hubungan apapun dengannya dia melakukan ini karena ingin meminta maaf padaku."

"Tapi Alina,Mr.Dimitri itu tidak pernah meminta maaf akan kesalahannya."

Aku menyadari satu hal dari ucapan Evan."Benar juga lalu kenapa dia membuatkanku makanan?"tanyaku pada Evan dengan wajah penuh kebingungan.

"Aku tidak tahu tapi apa dia melakukan sesuatu yang salah padamu hingga membuatnya ingin meminta maaf?"Evan bertanya dengan penasaran.

"Em...itu saat dia kemarin merepotkanku dan membuat pekerjaanku terhambat."bohongku lalu Evan menganggukan kepalanya mengerti dan tidak bertanya lagi.'Maafkan aku Evan.'

Aku memang tidak mengatakan apapun jika Mr.Dimitri mengerjaiku dengan obat sakit perut karena aku tidak ingin membuat masalah ini semakin besar,cukup aku saja yang akan menyelesaikan perkaraku dengan Mr.Dimitri.

Beberapa jam berlalu dan istirahat makan siangpun tiba tak lama Mr.Alex memanggilku untuk membelikan kopi di depan cafe gedung tua ini yang dijadikan tempat untuk pemoteretan."Baik Mr.Alex."

Aku segera melangkahkan kakiku pergi setelah mencatat beberapa pesanannya dan juga pesanan dari beberapa orang.

Tiba-tiba saja Mr.Dimitri membuka suara dan menyuruhku untuk membelikannya kue yang letaknya sedikit jauh dari lokasi gedung ini.

"Tapi Mr.Dimitri lokasinya itu ja...."

"Tidak apa Alina turuti saja kemauannya daripada dia terus memaksamu untuk membeli."potong Mr.Alex membuka suara.

"Tapi Mr.Alex bagaimana dengan pesanan Mr.Alex?"tanyaku bingung dan menatapnya.

"Evan akan menemanimu di cafe tapi dia harus kembali lebih awal dan kau pergi sendiri membeli kue pesanan Dimitri."Mr.Alex memberi solusi.

Aku mengangguk mengerti lalu pergi bersama Evan untuk membeli pesanan Mr.Alex dan Mr.Dimitri yang menyebalkan itu.

"Alina sepertinya Mr.Dimitri itu suka sekali mengerjaimu ya?"tanya Evan dan aku mengangguk pelan.

"Ya seperti itulah,aku tidak tahu kenapa dia suka sekali mengerjaiku padahal aku merasa tidak pernah mengganggunya."ucapku juga bingung.

"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan."ucap Evan dengan tersenyum kecil.

Kami menunggu pesanan yang kami pesan untuk diselesaikan dan tak lama akhirnya pesanan kami selesai Evan langsung mengambilnya lalu kembali ke gedung.

Sedangkan aku berjalan agak jauh untuk sampai di toko kue yang dimaksud Mr.Dimitri.

Mungkin membutuhkan waktu sekitar 20 menit lebih agar aku tiba di sana.

Saat tiba di sana aku segera memesan cheese cake,kue yang dipesan dan diinginkan Mr.Dimitri sepertinya dia penggila keju.

Pesananku selesai dan aku kembali lagi berjalan menuju ke gedung tua itu.

Saat sampai di gedung tua dengan sedikit peluh yang menghampiri tubuhku,aku ingin dengan cepat memberikan pesanan Mr.Dimitri pada sang empu tapi sayangnya dia masih melakukan pemoteretannya,sepertinya dia ingin menyelesaikan tugasnya dengan lebih cepat.

Karena sebenarnya waktu istirahat telah selesai dan kami harus melakukan pemoteretan lagi.

Saat dia sudah selesai melakukan pekerjaannya aku memberikan kuenya benar saja seperti ucapan Mr.Alex tidak ada kata terima kasih yang dia ucapkan padaku,dia menerima lalu pergi begitu saja.

Dasar tidak punya perasaan!

Tapi tidak apa daripada dia mengatakan kata terima kasih kalau ujung-ujungnya dia ingin mengerjaiku,itu lebih menakutkan dan menyebalkan.

Mr.Dimitri terlihat membuka kardus kuenya dan memotong kue itu hingga menjadi beberapa bagian lalu membagikan kepada semua orang dengan tersenyum hangat.

Pintar sekali dia membuat citra yang baik.

Dia datang menghampiriku dengan kemeja warna hitam yang terbuka sedikit di bagian dadanya,disaat aku terdiam memperhatikan model wanita yang sedang difoto dengan pose begitu seksi dan anggun.

Dia memberikan sepotong kue cheese cakenya padaku tanpa berucap satu katapun tapi lewat matanya dia mengatakan agar aku mengambilnya.

"Untukku Mr?"tanyaku bingung.

"Tentu saja,aku memberikannya padamu artinya kue ini untukmu,ambillah."ucapnya dengan datar dan malas.

"Terima kasih Mr,tapi aku tidak bisa menerimanya karena aku tidak suka jadi Mr.Dimitri saja yang makan."tolakku halus.

"Benar nih?"tanyanya dengan senyum menggoda seakan tidak percaya dengan ucapanku.

"Benar Dimitri,Alina tidak suka cheese cake atau apapun yang berbau keju.Jadi makanlah sendiri."suara Mr.Alex menjawab pertanyaan Mr.Dimitri berniat untuk menolongku.

Aku mengangguk setuju dan tersenyum puas saat Mr.Alex ada untuk membantuku,dia berdiri di samping Mr.Dimitri dan menatapku.

"Sayang sekali padahal ini enak,cobalah."dia menyendok sedikit untuk dia makan dan menyendok lagi untuk disodorkan padaku,memaksaku untuk memakan kuenya tapi aku menggelengkan kepalaku menolak.

Tidak hilang akal dia mendekatiku dan melingkarkan tangannya di leherku menahan gerakanku dan memaksaku untuk makan kue cheese cakenya sedangkan Mr.Alex hanya diam melihat dan menikmati tontonan adegan yang tersaji dan diciptakan Mr.Dimitri yang brengsek itu.

Mr.Alex tolonglah asistenmu ini,kenapa kau hanya diam saja?

"Aku tidak mau."tolakku dengan wajah kesalku dan menggelengkan kepalaku sebisa mungkin tapi dia tetap memaksaku untuk makan dan semakin membuatku menempel padanya aroma parfumnya kembali menusuk hidungku seperti waktu lalu.

"Kau harus mau dan makan."ucapnya serius dan kembali memaksaku karena aku lelah dan posisi kami menjadi tontonan banyak orang akhirnya dengan sangat terpaksa aku memakannya.

Rasanya aku ingin mual meski sebenarnya kue itu terasa sangat enak tapi aku memang tidak menyukainya.

Kupikir satu suapan saja itu selesai dan dia akan melepaskanku tapi ternyata tidak dia menyuapkan potongan kue lainnya di depan mulutku dan mau tidak mau aku memakannya.

Semua kru fotografer dan semua orang yang ada di dalam gedung menyaksikan aksi Mr.Dimitri yang menyuapiku,ada yang menatap iri,kagum,benci dan kasihan.

Wajahku benar-benar sangat tersiksa saat memakannya tapi dia tidak peduli dan tetap memaksaku makan hingga kue itu habis.

"Enak bukan."ucapnya dengan tersenyum senang lalu melepaskanku dan aku segera membuka ranselku serta membuka botol minumku.

Aku minum sebanyak mungkin dan menatapnya sebal."Enak bagimu Mr tapi sangat tersiksa bagiku."

"Tapi kau memakannya habis." ucapnya dengan polos dan tersenyum puas.

"Itu karena Mr,memaksaku." ucapku tidak terima dengan tuduhannya karena bagaimana aku bisa menolaknya jika dia mengunci semua pergerakanku.

Karena aku kesal aku pergi menjauh dari tempatnya dan mencari tempat yang sedikit sepi agar dapat menenangkanku lalu mengobrak-abrik kembali isi tas ranselku.

Akhirnya aku menemukan permen lolipopku rasa strawbery,aku membukanya dan memakannya.

Tapi ketenanganku tidak berlangsung lama karena Mr.Dimitri muncul lagi di hadapanku dan membuatku berhenti memakan permenku.Uhg...menyebalkan sekali orang ini.

Dia sekarang menyodorkan beberapa lembar uang di hadapanku dan menyuruku membeli kopi yang berada di depan gedung ini."Belikan aku kopi!"perintahnya.

"Mr.Dimitri aku memiliki pekerjaan dengan bosku,kenapa kau tidak menyuruh asistenmu sendiri saja untuk membelinya?"tanyaku masih dengan wajah sebal dan lelah,lelah karena menghadapinya.

"Dia lebih sibuk darimu."ucapnya santai dan meraih tanganku lalu memberikan uangnya.

"Mr.Dimitri...."

"Sudah cepat belikan sana sebelum Alex memarahimu karena kau berpergian lama."potong Mr.Dimitri memerintah dan aku mengepalkan tanganku menahan rasa ingin mengumpatinya.

Sabar Alina,sabar.Aku menghembuskan nafasku perlahan dan menenangkan diriku.

"Baiklah Mr.Dimitri,aku akan pergi membelikan kopi pesananmu."ucapku dengan tersenyum manis palsu padanya lalu pergi dari hadapannya.

Tapi sebelum pergi,dia merebut dengan paksa permen lolipopku dan memasukkannya ke dalam mulutnya,aku terkejut bukan main.

"Mr.Dimitri itu permen...ku dan sudah terkena lu...dahku."aku sangat terkejut tapi dia tidak peduli dan masih mengulumnya."Jika kau ingin aku bisa memberikan yang baru dan itu buang saja."

"Untuk apa dibuang dan kau memberiku yang baru jika ini saja rasanya sangat manis dan baru kau buka.Jadi seperti ini rasanya mulutmu,aku jadi ingin memasukkan lidahku ke dalam mulutmu lalu menghisapnya dan kita bertarung lidah."ucapnya mesum dengan senyum menjijikannya.

Dia benar-benar pria bajingan dan brengsek membuatku ingin sekali memukul kepalanya."Hentikan ucapan menjijikanmu,dasar brengsek!"

Dia tidak bereaksi apapun hanya diam dengan seringainya,aku benar-benar semakin kesal melihat wajahnya lalu aku membalik tubuhku dan bermaksud pergi dari hadapannya tapi lagi-lagi dia menghentikan langkahku dia memelukku dari belakang dengan tanganya yang melingkar di perutku dan permen yang dia bawa.

Kali ini dia berhasil membuatku diam terpaku,aku terlalu terkejut dengan tindakannya karena dalam seumur hidupku,aku sama sekali tidak pernah berdekatan dengan seorang pria manapun bahkan sampai memelukku seperti ini.

"Kau tahu,kau adalah wanita pertama dan orang pertama yang memakiku dengan berani tepat di wajahku tapi tidak apa aku menyukainya."bisiknya dengan sensual dan itu membuatku menegang di tempat."Jangan lupa belikan dua capuccino dingin."lanjutnya.

Secepat mungkin pikiranku menyadarkanku dari rasa terkejutanku saat aku merasakan hembus nafas hangat disekitar leherku sebelum hal-hal yang tidak dinginkan terjadi,apalagi sekarang kami berdua berdiri di tempat yang cukup sepi.

Aku mendorong tubuhnya dengan sikuku sedikit keras dan berhasil,dia melepaskanku dari pelukannya dia meringis kecil saat merasakan sikuan tanganku.

"Rasakan itu jika kau melakukan seperti itu lagi,kupastikan aku akan mematahkan tulangmu."marahku lalu dengan cepat pergi dari hadapannya dan tempat itu.

"Maka aku akan membantingmu ke ranjangku."dia berteriak dengan berkata mesum lagi.

Aku heran kenapa aku harus bertemu dan kenal dengan orang mesum serta tidak bisa mengendalikan hormon seksualnya seperti dirinya?

Tapi para wanita yang kemarin berada di restoran Mr.Dimitri bilang bahwa aku bukanlah kriteria wanita ranjangnya jadi dia tidak mungkin tertarik dengan tubuh pendek dan jelekku ini bukan?

Aku akhirnya sampai di depan cafe dan membelikannya dua capucino dingin,aku mengantri cukup lama karena cafe ini sangatlah ramai.

Akhirnya pesananku pun selesai dibuat aku segera membayar lalu kembali masuk ke dalam gedung.

"Mr.Alex."panggilku saat Mr.Alex melihatku dia terlihat sudah selesai melakukan pengambilan gambarnya."Mr,maafkan aku karena aku sedari tadi tidak bekerja baik."ucapku dengan rasa bersalah.

"Tidak apa Alina,aku tahu dan mengerti kesusahanmu tapi tenang saja meski Dimitri suka mengganggumu dia tidak akan melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan pada Olivia.Jika dia melakukan hal itu maka aku akan berdiri paling depan untuk menghajarnya untukmu."ucap Mr.Alex dengan tulus dan menenangkanku.

Aku mengangguk mengerti."Terima kasih Mr.Alex lalu apa Mr.Alex tahu di mana Mr.Dimitri sekarang berada?"

"Kenapa kau mencarinya?" tanyanya padaku.

"Aku ingin memberikan kopi pesanannya,dia menyuruhku lagi seolah-olah aku adalah asistennya padahal Mr.Alex saja sebagai bosku tidak menyuruh-nyuruhku untuk pergi ke sana kemari tapi dia melakukannya dengan seenak jidatnya."keluhku pada bosku.

Mr.Alex hanya tertawa kecil."Tidak apa Alina jangan terlalu kau pikirkan anggap saja aku yang sedang memerintahkanmu."

"Tapi jika terjadi sesuatu kau bilang pada kami ya Alina."Olivia terlihat khawatir dan membuka suara.

"Tentu saja."ucapku yakin.

"Dia ada di ruangan gantinya,kau ke sana saja."Mr.Alex memberitahuku dan aku segera meluncur bebas ke sana.

Aku akhirnya sampai di mana Mr.Dimitri yang menyebalkan itu berada karena aku melihat pintu ruang gantinya yang tidak ditutup dengan sempurna membuatku tanpa sadar langsung melangkahkan kakiku masuk ke dalam.

Dan saat aku masuk ke dalam membuka pintunya aku terkejut bukan main dan langsung menutup mataku serta meminta maaf karena mengganggu aktivitas gilanya dengan seorang wanita yang sepertinya salah satu model wanita tadi.

Mr.Dimitri tahu aku karena dia menghadap diriku sedangkan wanita yang sedang dia cumbu begitu panas dengan bajunya yang sudah tersingkap berdiri menghadapnya.

Dia tidak punya malu sedikit pun bahkan saat dia melihatku dia justru mencumbu dan mendesah nikmat."Maafkan aku,lanjutkan saja."ucapku cepat lalu pergi dan menutup pintunya rapat.

Saat aku sudah berada di luar aku kembali menenangkan diri karena peristiwa live action itu.

Dia gila karena melakukan hal itu dijam kerja seperti ini lalu kenapa dia tidak menutup pintunya dengan rapat,apa dia sengaja memperlihatkan aktivitas seksnya padaku atau orang lain?

Aku tidak ingin memikirkan lebih jauh dan aku beranjak pergi menghampiri Mr.Alex.

Tbc

Maafkan typo dan lainnya.

Sabtu,100819,14:38 wib.

Bab terkait

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part7:Kecelakaan.

    Saat aku tiba di samping Mr.Alex,dia terlihat memperhatikan model wanita lain yang sekarang sedang difoto. Pemoteretan kali ini menggunakan dua model pria dan tiga model wanita. "Kau tidak jadi memberikan kopi pesananya?"tanya Mr.Alex menatap dua kopi cappucino yang masih aku bawa. "Nanti saja jika dia keluar dari dunianya aku tidak mau mengganggu acaranya yang memadu kasih."ucapku datar dan semakin kesal saat mengingatnya yang hanya menatapku biasa saja tanpa rasa malu dia justru terlihat begitu menikmatinya acara. "Maksudmu?"tanya Mr.Alex bingung. "Ya memadu kasih Mr.Alex pasti mengerti maksudku dan mengenal kebiasaan Mr.Dimitri."jelasku dan seketika itu juga dia tertawa kecil. "Di mana si Angel,habis ini dia harus melakukan pengambilan gambar terakhir?"tanya sang penata rias dengan kebingungan karena salah satu modelnya menghilang. &nbs

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part8:Rumah sakit

    Di sore ini akhirnya pekerjaan kami akhirnya selesai, sedikit senang dan orang yang tadi sempat aku pikirkan muncul dihadapan kami semua. Dia membuka pintu dengan kasar dan menatap semuanya dengan tatapan datar dan dinginnya,sangat menakutkan. "Ada apa kau datang ke sini?"tanya Mr.Alex yang terlihat biasa saja dengan sikap Mr.Dimitri yang menakutkan dan aku menatap Mr.Dimitri memperhatikan tubuhnya yang sepertinya terlihat baik-baik saja. "Aku ada urusan dengan dia."Mr.Dimitri menatapku dan menghentikan kegiatanku yang memberikan kertas berkas pada Olivia. "Maksudmu Alina?"tanya Mr.Alex lagi. "Hn."gumannya dengan nada serius dan dingin menatapku,kali ini dia membuatku berpikir akan kesalahan apa yang aku perbuat padanya hingga dia terlihat marah padaku? "Em...kenapa Mr.Dimitri ingin bertemu denganku?"tanyaku penasaran dan menatapnya sedikit takut.

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part9:Kaki Lima

    DIMITRI Namun dalam benakku aku mengakui semua ucapan kakak sepupuku Keylo dan benar aku tidak bisa berbohong darinya dia terlalu pintar untuk mengetahui perasaan seseorang walaupun disembunyikan begitu rapat. Bahwa aku khawatir dengan Alina aku juga tidak mengerti mengapa aku memiliki perasaan seperti ini bahkan disaat Alina menyelamatkanku waktu lalu dia dengan bodohnya justru menayakan keadaanku bukannya memperhatikan kondisinya sendiri dan hal itu membuatku kesal serta khawatir selama beberapa hari,apalagi aku tidak bisa bertemu dengan Alina. Membuat hari-hariku serta perasaaku berubah menjadi kalut dan marah-marah tidak jelas kepada semua orang hanya karena aku khawatir pada Alina dan karena aku tidak bisa menahan diri lagi aku langsung mendatangi kantor Alex dan membawa Alina ke rumah sakit. Dan sekarang setelah keluar dari rumah sakit dan saat kami berdua masuk ke dalam mobil yang tercipta hanya suas

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part10:Resort

    Sekitar lima hari sejak Mr.Dimitri membawaku ke rumah sakit sejak saat itu dia sudah tidak terlihat lagi disekitar Mr.Alex ataupun mengganggu pekerjaanku,aku berpikir mungkin dia sedang sibuk dan aku juga sangat bersyukur akan hal itu. Hari ini kami semua berangkat menuju resort mewah yang dekat dengan pantai dan akan menjadi lokasi pemoteretan Mr.Alex. Butuh beberapa jam untuk sampai di tempat tujuan kami dan ketika sampai di sana terlihat sudah banyak mobil dari kru fotografer yang akan melakukan pemoteretan tak lupa beberapa mobil model lainnya. Sepertinya pemoteretan kali ini menggunakan banyak model karena ada beberapa model cantik dan tampan yang menyapa Mr.Alex mungkin sekitar enam orang atau lebih entahlah aku tidak tahu pasti. Perhatian para model wanita cantik segera beralih saat sebuah mobil hitam besar memasuki area resort,seseorang penumpang turun dengan penampilan casualnya.

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part 11:Pantai

    Di pagi harinya kami semua berada di pantai melakukan pemoteretan.Kami benar-benar sibuk karena pemoteretan sudah dimulai,semua model telah berpose dengan indah dan menawan di pantai pasir serta hamparan ombak yang menyapa. Semua model kali ini memakai baju wedding seperti melakukan foto prewedding saling memandang dan memeluk mesra. Mr.Alex memandang sang model dengan mata penuh cinta dengan jas warna birunya dan sang wanita dengan gaun putih panjangnya sedangkanMr.Dimitri yang menyebalkan itu dia melakukan pose memeluk dari belakang dengan mata yang menatap tajam ke arah rana kamera sedangkan sang model wanita juga melakukan hal yang sama. Tapi saat memperhatikan semua model tanpa sengaja mataku terkunci dengan tatapan Mr.Dimitri yang menatapku begitu intens tapi aku tidak yakin dia menatapku atau dia sedang menatap orang lain.

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part12:Menghindar

    Sejak kejadian di pantai,aku benar-benar berusaha menjauhi Mr.Dimitri sebisa mungkin dengan mengikuti Mr.Alex dan Olivia ke manapun mereka pergi meski aku tahu mereka sedikit terganggu karena kehadiranku tapi aku tidak peduli dan tetap mengikuti mereka hingga pada akhirnya mereka bisa memahami kondisiku. karena ancamannya yang akan menghukumku karena aku berani mengumpatinya secara langsung membuatku takut dan dengan terpaksa menghindarinya. Meski dia mengatakan dengan senyum menggodanya aku yakin dia tidak akan main-main dengan ucapannya.Seperti yang dikatakan Mr.Alex,Mr.Dimitri itu adalah orang yang sulit ditebak pemikirannya. Oke kali ini aku benar-benar merasa bersalah tapi bagiku dia juga harus disalahkan. Meski sebaik mungkin aku menghindarinya dia selalu bisa mencul dihadapanku seperti saat ini ke

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part13:Ciuman

    Sial,dia tahu saja aku tidak pernah berciuman. "Lalu apa yang kau inginkan Mr.Dimitri,apa kau ingin menghinaku?"tanyaku dengan mengulang pertanyaan yang sama seperti pikiranku dengan wajah datarku setelah dia tidak menyentuh bibirku lagi. "Untuk apa menghinamu itu adalah kehidupanmu hanya saja aku sedang berpikir untuk menjadi yang pertama untuk bibirmu."ucapnya dengan wajah mesum,Aku sedikit tidak mengerti maksud ucapannya. Apa maksudnya menjadi yang pertama untuk bibirku,apa dia akan mencium bibirku tapi itu tidak mungkin bukan?...karena dia itu suka wanita yang cantik dan seksi. Karena aku terlalu mencerna begitu keras ucapannya tanpa aku sadari aku merasakan sebuah benda kenyal menyentuh bibirku mataku melotot seketika,pikiranku mendadak kosong saat bibir Mr.Dimitri mengecup dan melumat bibirku dengan begitu ahli. Oke,aku sungguh tidak bisa berpikir sekarang.Bercium

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part14:Dimitri aneh

    Tak lama masakanku dengan Evan dan juga Olivia pun akhirnya selesai,aku membagi-baginya ke dalam beberapa piring. Saat duduk entah kenapa mereka semua menyisakanku tempat untuk duduk di samping Mr.Dimitri padahal aku sedang tidak ingin berdekatan dengannya tentu saja karena kejadian beberapa jam yang lalu. Dengan terpaksa dan menahan rasa kesal,aku duduk di sampingnya memulai makanku dengan sedikit tergesa-gesa agar aku cepat menyelesaikan makanku dan segera meninggalkan meja makanku meski aku merasakan dia memperhatikanku dalam diamnya. "Alina,pelan-pelan makannya nanti kau tersedak."Olivia mengingatkanku dan menatapku aneh. Aku menganggukan kepalaku dan makan dengan biasanya saja."Tenang saja,ayo kalian makan." Semua mulai makan dan menikmati hingga suara Mr.Dimitri membuka pembicaran di meja makan."Lumayan tidak terlalu buruk hanya saja sedikit kurangi garam."komenta

Bab terbaru

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part32

    "Iya aku tahu kau sangat berbeda Alina,tapi barang itu tidak bisa kau kembalikan jadi simpan saja anggap saja aku memberimu hadiah."Mr.Dimitri masih kekeh akan keputusannya dan membuatku harus menghelah napas pasrah."Bagaimana kabarmu selama seminggu ini?""Seperti yang Mr.Dimitri lihat aku baik-baik saja tidak perlu khawatir dan ada baiknya Mr.Dimitri segera memberi klarifikasi akan diriku banyak berita buruk mengenaiku dan itu sangat mengangguku,kenapa Mr.Dimitri harus menyeretku? Kau tahu keamanan ku bisa dalam bahaya bisa saja para penggemarmu langsung menerorku,menyeramkan."ucapku panjang lebar menjelaskan seluruh keluh kesahku dan dia tertawa keras. "Kau masih sama selalu menggemaskan."ucapnya dengan tertawa dan mencubit pipiku,aku hanya bisa mendengus sebal. "Lepaskan cubitanmu."ucapku malas. "Lagipula itu benar bukan jika kau milikku,pasanganku dan sudah aku ingatkan agar kau bersiap-siap mendapat banyak pertanyaan dari para wartawan."ucapnya dengan tertawa santai. "Aku ti

  • The Jerk Man(Indonesia)   31:Dimitri ke kantor

    Setelah acara itu Mr.Dimitri segera mengantarku pulang dan menyuruhku untuk istirahat lalu dia segera pergi begitu saja.Di pagi ini dia tidak datang lagi tapi supirnya membawa beberapa paper bag berisi kotak-kotak yang entah apa isinya dan mengatakan itu untukku katanya dari Mr.Dimitri.Aku membukanya dan melihat sebuah dress cantik berwarna merah muda,sepatu,tas hingga perhiasan.Aku sampai mengangah tidak percaya jika dia memberikan semua ini untukku dan aku melihat pesan singkatnya.'Untukmu jangan ditolak,jika kau menolak pemberianku lagi maka aku akan marah padamu Alina.'Sungguh menyebalkan,kenapa dia sangat pemaksa lagipula untuk apa dia memberikan banyak barang seperti ini,aku juga tidak membutuhkannya karena semua barang itu bukanlah diriku.Setelah itu aku berangkat ke kantor saat sampai di sana aku melihat banyak pasang mata yang menatapku membuatku tidak nyaman,aku se

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part30:Pesta2

    Begitu banyak pertanyaan para pemburu berita itu bahkan sampai ada yang bertanya aku wanita ke berapa yang Mr.Dimitri kencani.Uh,pertanyaan mereka semua menyebalkan dan dengan santainya Mr.Dimitri menjawab bahwa aku kekasihnya.Dia benar-benar menabuh genderang perang diantara aku dan juga para wanita yang tergila-gila dengannya,dia sangat berniat membunuhku."Dia kekasihku,Alina namanya dia hanya orang biasa dan dia tidak pernah merebutku dari Alecia karena aku yang datang padanya."jawabannnya sungguh membuatku ingin menganggukkan kepala agar wartawan itu percaya karena itulah kebenarannya tapi aku tidak berani jadi aku hanya bisa menunduk saja.Iya,kau yang datang jika tidak mana mungkin aku akan dekat denganmu Mr.Dimitri."Dan aku dengan Alecia hanya sekedar patner di dalam pekerjaan tidak ada cinta diantara aku dan Alecia jika kalian tidak percaya kalian bisa bertanya padany

  • The Jerk Man(Indonesia)   part29:Pesta

    Beberapa menit berkendara akhirnya kami sampai di sebuah butik,apa yang ingin Mr.Dimitri lakukan di sini sedari tadi dia tidak mengatakan akan mengajakku pergi ke acara pesta penting itu. Apa yang kau harapkan Alina? Sadarlah jangan banyak terlalu berharap dan mimpi. "Ayo masuk."Mr.Dimitri menggenggam tanganku seperti biasanya dan kami masuk ke dalam. Di dalam terlihat beberapa orang pramuniaga yang menyambut kedatangan kami dengan ramah. "Dimitri,lama tidak kemari apa yang bisa aku bantu?"tanya seorang wanita cantik keibuan yang keluar dan menyambut kami. "Hallo aunty Anna,bisakah kau mencarikan pakaian yang cocok untuk dia."ucap Mr.Dimitri dengan lembut penuh aura memikat seperti biasanya. "Siapa dia,wanitamu yang baru lagi? Tidak biasanya kau akan mengajaknya kemari pasti dia yang paling berkesan."ucapnya dengan menatap diriku membuatku gugup s

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part28:ditolong

    Setelah perkelahian itu Mr.Dimitri menghampiriku dengan raut khawatirnya."Kau tidak apa-apa?""Mr.Dimitri baik-baik saja,tidak terluka?"tanyaku panik dan dia tersenyum kecil."Aku baik-baik saja lalu kau?""Aku baik."jawabku jujur tapi Mr.Dimitri justru menatap wajahku dengan intens lalu mengusap lembut sudut bibirku yang terluka akibat tamparan para penjahat tadi."Kau terluka."ucapnya dengan raut khawatir dan kesal bukan main."Aku tidak apa Mr.Dimitri."ucapku dengan tersenyum agar dia tidak khawatir."Ayo kita pulang."tanpa banyak bicara Mr.Dimitri langsung menarik tanganku dan masuk ke dalam mobil diikuti boleh Kenzo yang langsung duduk di kursi kemudi."Kak,kita perlu pergi ke rumah sakit atau langsung pulang ke rumah Alina?" tanya Kenzo dengan menjalankan mobilnya."Rumah sakit." jawab Mr.Dimitri singkat.

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part27:Pagi bersama lagi

    Pagi ini Mr.Dimitri kembali datang ke rumahku,aku kira dia hanya akan datang sekali atau dua kali tapi ternyata tidak sudah beberapa hari ini dia selalu datang untuk menjemputku padahal sudah berulang kali aku ingatkan untuk tidak menjemputku.Mr.Dimitri seperti biasa akan datang lalu menggangguku dan Revan dengan santainya mengijinkannya untuk masuk,menyebalkan padahal aku selalu menyuruhnya untuk mengusirnya saja tapi Revan tidak mau karena Mr.Dimitri adalah pria pertama yang mau mendekatiku jadi dia tidak ingin membuang kesempatan.Mr.Dimitri juga sudah dekat dengan Revan dan mulai berbicara banyak hal,Revan juga terlihat nyaman dan menyukai Mr.Dimitri jika dia benar-benar menjadi kekasihku,Revan telah memberikan restunya.Banyak sekali yang mereka bicarakan dari sekolah,olahraga para laki-laki,otomotif,film hingga para gadis.Jika mereka mulai berbicara tantang seorang gadis dan Mr.Dimitri yang mengajarinya menjadi playboy maka

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part26:Jalan di Mall

    Pertanyaan Mr.Dimitri membuatku tersadar dari lamunanku dan aku juga baru sadar jika aku begitu memperhatikan dirinya."Kenapa kau menatapku sangat intens,aku tahu aku tampan tapi tidak perlu menatapku seperti itu atau jika kau ingin lebih lama dan puas menatapku,bagaimana jika kita pergi ke hotel dan menghabiskan waktu ini sepenuhnya berdua denganku?"Lihat pertanyaannya membuatku selalu kesal padanya tapi untuk saat ini aku tidak ingin beradu mulut tapi aku ingin bertanya apa maksud ucapannya,aku tahu dia hanya bermain dan ingin memenangkan tantangan itu tapi tidak juga dia harus mengatakan jika dia mencintaiku tanpa syarat bukan,sungguh itu menggangguku dan membuat hatiku berharap padanya."Kenapa Mr.Dimitri harus menjawab pertanyaan Miss.Eliza seperti itu? Seharusnya Mr.Dimitri menjawab dengan jawaban yang lainnya karena jawabanmu bisa membuat semua orang salah paham."ucapku dengan serius dan dia hanya mengulas serin

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part25:Diantar Mr.Dimitri

    Kami sarapan bersama,Mr.Dimitri benar-benar cepat beradaptasi dia bahkan sudah terlihat dekat dengan Revan.Selesai sarapan bersama kami segera berangkat kerja dan Revan pergi ke sekolahnya.Saat kami keluar dari rumah aku melihat mobil jenis sport mewah berwarna kuning tampak terpakir cantik di depan rumahku dan aku terkejut melihatnya sedangkan Revan terkagum-kagum."Mobil kak Dimi,keren sekali." pujinya."Apakah kau mau? Aku bisa memberikannya padamu."dengan santainya dia menjulurkan kunci mobilnya pada adikku."Sudahlah Rev,ayo cepat berangkat ke sekolah nanti terlambat."ucapku sedikit mengusirnya agar dia tidak terpengaruh.Revan memberikan senyumnya lalu menolak halus pemberiannya entah Mr.Dimitri bermaksud serius atau hanya sekedar bercanda."Tidak kak Dimi terima kasih,aku tidak bisa menyetir lagipula membayar pajaknya mahal lebih naik sepeda motor."Ucapan Revan membuatnya tersenyum ke

  • The Jerk Man(Indonesia)   Part24:Pagi yang buruk

    ALINASungguh hari ini dan pagi ini bukanlah pagi yang kuinginan hingga rasanya aku ingin sekali menendang wajah pria tampan yang saat ini sedang duduk layaknya seorang bossy tapi dia memang seorang bos.Aku yang merasa mengantuk langsung menguap begitu saja saat melihat wajahnya,tadi adikku membangunkanku lalu mengatakan jika ada tamu yang ingin bertemu denganku.Hal itu membuatku sedikit binging,siapa gerangan yang ingin bertemu denganku di pagi-pagi buta seperti ini dan saat tahu siapa orangnya,rasanya sangat membuatku sangat ingin marah tapi sayang aku tidak bisa.Mr.Dimitri berdiri dari duduknya lalu menyapaku dengan senyuman tampannya lalu memberikan sebuket bunga mawar merah muda yang dihitung memiliki tiga belas tangkai yang artinya pengagum rahasia,apa dia sungguh menjadi pengagum rahasiaku?"Untukmu,tiga belas tangkai artinya mengagumimu secara rahasia."aku menerimanya dan menatapnya curiga.

DMCA.com Protection Status