Elba menemui Panther dan Letho yang masih menjaga kastil Monterey.
Dengan mata kepala sendiri, dia melihat betapa Bergen Monterey sangat terluka dan murka akan kepergian dua sosok yang sangat berarti baginya sekaligus. Vampir yang telah berhasil mereka ringkus, berakhir hidup dalam siksaan yang terkejam. Tergeletak tanpa tangan dan kaki dan dalam kelaparan yang entah kapan akan berakhir.
Jornet beserta dua rekannya terbaring di depan teras kastil tanpa daya. Ketiga sosok tersebut hanya terbaring tanpa bisa berbuat apa pun. Ada beberapa vampir yang menjadi pengikut Bergen yang berjaga pnuh waktu untuk mengantisipasi jika klan Merlon menuntut balas atas perlakuan mereka pada Jornet. Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi terutama dengan keberadaan Jornet yang masih bersama mereka.
“Bergen tidak menolak untuk pergi bersama dengan kita. Tapi Letho butuh menemani Trieven hingga gadis itu kembali stabil. Sementara Voltaren memutuskan untuk pergi mengasingkan dir
Bergen menoleh dan melihat ada seorang wanita muda sedang bercakap-cakap dengan kedua rekannya. Dia mencium sesuatu yang istimewa dari gadis muda tersebut. Dengan enggan, Bergen mendekati mereka.“Bergen, kau ingat Sky?” tanya Panther.Bergen mengernyitkan keningnya dan mencoba menggali memori yang terkubur oleh duka yang begitu mendalam.“Banyak hal yang sulit kuingat,” ucapnya menyerah dan menggelengkan kepala.“Arizona tahun 1998,” cetus Sky dengan senyum tipis.Bergen membeliakkan mata dan duduk dengan perlahan, di samping Sky.“Kaukah itu?” tanya Bergen dengan terbata-bata. Sky mengangguk dan akhirnya memeluk Bergen dengan erat. Pria itu membalas dengan rengkuhan hangat.“Apa yang terjadi di Arizona?” tanya Elba masih belum mengerti.Keduanya mengurai pelukan dan Sky mengusap matanya dengan cepat-cepat.“Tuan dan Nyonya Monterey membantu keluargaku be
Kedua pria gagah tersebut berhenti di tepi jalan interstate yang menghubungkan antara Montana menuju Dakota Utara. Mobil yang pick up tua itu cukup kokoh mengantar mereka mencari keberadaan Nina. Coque memang membujuk Roth untuk menggunakan portalnya, tapi sahabatnya tersebut menolak. Roth memilih untuk menempuh jarak dengan cara kuno atau cara yang biasa manusia lakukan.“Ini buang-buang waktu!” gerutu Coque dengan kesal.Roth terdiam dan terus membaca petunjuk dalam peta.“Pegang ini,” pinta Roth memberikan peta tersebut pada Coque. “Alih-alih mencari Averin yang tidak ingin ditemukan, sebaiknya kita mencari Katya! Kau bisa mencium darahnya dari sini!” cetus Roth dengan wajah mengeras.“Maksudmu, kita cari Katya tanpa Nina? Kau pikir kita mampu?! Terakhir kali kita berhadapan dengannya, aku hampir mati Roth! Dan kau lupa? Seluruh keluarga Ray terbantai habis termasuk kekasihmu, Tache!” teriak Coque kalap.
Biara yang terletak di kaki bukit Yorkshire Dales, taman nasional Pennines tersebut merupakan salah satu yang terbaik di dataran Inggris raya. Suasana pedesaan dan lembah yang sangat subur merupakan lingkungan yang begitu didambakan bagi pencari kedamaian.Ada sekitar seratus lima puluh biarawati yang tinggal dan menempuh pendidikan saat ini. Suster kepala biara, Lauren, adalah wanita tua yang berusia hampir mencapai tujuh puluh tahun. Semua penduduk desa tahu, Lauren adalah wanita yang sangat baik dan pemurah.Hasil perkebunan biara, seringkali dibagikan dengan warga sekitar. Apel dan buah pir mereka adalah yang terbaik dan manis. Belum lagi jika musim nektarin atau plum merah. Hampir seluruh anak-anak muda akan dengan senang hati mengunjungi dan membantu para biarawati untuk memanen buah tersebut.Kehidupan mereka tampak tenang dan damai. Tidak banyak tempat hiburan yang ada di sekeliling pedesaan tersebut. Hanya ada bar kecil dan beberapa restoran sederhana y
Berita tentang penyerbuan sebuah biara di Yorkshire Dales menjadi berita yang sensational di dunia. Tidak ada televisi yang melewatkan untuk meliput berita tersebut. Seorang biarawati tua yang notabene juga sebagai kepala biara saja yang masih hidup. Selebihnya sekitar seratus lebih orang penghuni biara menjadi korban.Ada kurang lebih sepuluh suster yang meninggal dengan kondisi menggenaskan. Sebagian besar lainnya hilang, lenyap tidak berbekas. Kepolisian terus mengusut hal tersebut, mengingat ini semua mirip dengan peristiwa di negara lain yang mereka sebut sebagai serangan makhluk hybrid.Sejauh ini, tidak ada detektif yang menyelidiki karena pemerintah segera memerintahkan untuk divisi kriminal internasional segera bertindak.Mata dunia mulai perlahan terbuka.Ancaman bahaya sekarang ini tidak hanya datang dari peperangan, konflik narkoba, atau perdagangan manusia (human trafficking) saja. Kemunculan Katya, disebut sebagai sumber terror baru yang har
Sepeninggal Merpola, Roth termenung sendiri dan menjauh dari Coque yang tampak menyesal karena tidak memberitahu Roth tentang ramalan Merpola dari awal. Tapi apa daya, dirinya tidak ingin mengingkari keinginannya yang memang tidak berniat mengatakan rahasia tersebut.Jika Roth tahu, mungkin sahabatnya akan menentang semua habis-habisan. Roth begitu menyayangi Nina dan merasa berhutang budi atas hidup saat ini.Di antara mereka semua tahu, bahwa Roth akan melindungi Nina apa pun yang terjadi.Kebekuan yang entah kapan akan mencari semakin terasa. Roth tenggelam dalam pikirannya sendiri, sementara Coque masih sibuk memikirkan cara menemukan Nina.***Sudah seminggu lebih sejak pertemuan dengan Merpola, mereka berkeliling tanpa arah. Cukup mengkhawatirkan memang karena Katya mendadak berhenti melakukan serangan dan semua terlihat damai dan tidak terdengar berita pembantaian beruntun lagi.Roth duduk di atas sebuah batu yang cukup besar dengan b
Biara yang baru saja tertimpa musibah karena serangan Katya tersebut masih tersegel dengan garis polisi. Coque menggunakan koneksinya untuk memasuki wilayah yang tertutup untuk umum, terutama wartawan tersebut. Roth memasuki ruang demi ruang sembari meneliti dengan seksama. “Kenapa wajahmu, Roth?” tanya Coque dengan heran. Roth menggelengkan kepala dan terus berjalan di depan. “Jangan katakan kau bergidik melihat ini. Sebagai mantan iblis, tentunya sudah cukup biasa bagimu melihat semua ini!” sindir Coque dengan santai. “Sebutan mantan itu artinya tidak lagi melakukan, Coq! Apakah kau pikir Averin sebagai mantan pembunuh bayaran, tidak berat untuk membunuh lagi?” timpal Roth kesal. Coque terkekeh. Roth mulai kembali ke sifat aslinya yang tidak sabar. “Selamat datang kembali, Sobat!” tepuk Coque pada pundaknya. Roth diam-diam menyimpan geli. Coque hanya menggodanya dan ia merasa kesal. Rasa manusiawinya kian menguat dan
Langit di lembah Norwegia mulai menurunkan salju ringan. Coque baru menyadari jika terakhir kali ke tempat tersebut adalah saat mencari jejak untuk menghapus pengaruh Belial. Kini beberapa tahun berlalu dan situasi tempat tersebut tidak lagi sama. Asmund menyambut mereka dengan keheranan. Ketika menyampaikan mengenai Nina yang pergi, entah kemana, dan kondisi dunia yang begitu dicekam ketakutan oleh terror Katya, Asmund justru mengajak mereka menuju ke belakang bukit. Telunjuk Asmund mengacung dengan lurus ke atas. “Lihat langit di sana.” Baik Coque maupun Roth tertegun dan melihat gejala langit yang mirip dengan kejadian ketika Abigail dan Drew diculik. Namun jika kali ini mereka telah pergi selama bertahun-tahun, apa lagi yang akan terjadi nanti? Apakah ini pertanda kejayaan Katya? Atau tanda kebangkitan kekuatan gelap yang telah siap untuk menggempur bumi? “Bukan hanya hari ini langit semakin terlihat mengerikan. Tapi kondisi danau juga san
Puncak gunung Sinai dinaungi oleh awan yang membuat teduh. Sejak Nina memutuskan bertapa dan menempati salah satu batu besar tersebut, awan itu muncul dan berada di sana seperti memayungi Nina dari panasnya matahari.Sudah beberapa waktu lamanya Nina menjauh dari dunia dan menyendiri untuk mendapatkan petunjuk yang jelas dalam hidupnya. Setelah mencoba bergerak mengikuti insting selama ini, Nina justru terperosok ke dalam dunia yang membuatnya tidak lagi mampu melihat dengan kecerdasan berpikir.Dia terperangkap dalam duka dan kehilangan satu persatu sahabat dan teman seperjuangannya membuat Nina rapuh juga putus asa.‘Seandainya saja Karmuzu masih hidup,’ batinnya dengan hati penuh kerinduan.Nina memeras matanya dan kenangannya menarik pikirannya untuk membayangkan beberapa tahun yang lampau.Besar dalam kondisi yang sulit dan ditempa menjadi pembunuh bayaran membuat Nina tidak mengenal istilah berhenti membunuh. Ketika nuraninya menu