Never Ending Burden
Setelah menemui kematian dengan cara menggenaskan, lambat laun tubuh Drew kembali seperti semula. Elba merawat serta membersihkan tubuh gadis belia tersebut dan menyiapkan penguburan yang layak. Panther menimbun tanah dengan rahang mengeras. Ia merasakan kebencian yang begitu membludak. Belial yang memiliki andil dalam hal ini! "Kita harus segea kembali, Panther!" seru Elba seraya menenteng ranselnya.Panther tidak menjawab dan terus membisu. Keduanya menuruni lereng dan segera kembali ke kota. ***Penginapan tempat mereka menginap cukup sepi. Elba menikmati whisky local yang rasanya lumayan enak. Panther menenggelamkan diri dalam alkohol. Untuk menutupi kecewa juga sakit hatinya, sang alpha memilih jalan yang pintas."Aku sudah menghubungi Nina. Kondisi mereka tidak begitu baik saat ini. Coque sedang dalam keadaan terluka karena serangan Katya. Nina sudah mengetahui, Panther. Dia tahu Katya hidup kembali. Tapi saatMan with Nine LifeRumah sakit yang ada di Kosovo, Serbia, menjadi pilihan yang akhirnya Nina sepakati untuk merawat Coque yang terluka parah.Roth terlihat tidak tenang menunggu hingga Coque selesai mendapat perawatan dari tim medis. Ada hal yang cukup mengejutkan memang saat ini. Telepon dari Elba mengabarkan jika Drew telah mengakhiri nyawanya dengan cara yang tragis.Nina tidak menyangka jika Drew memilih untuk mati dari pada tersiksa dalam kungkungan takdir yang keji dan tidak gadis itu inginkan.Perjuangannya kini tinggal mencari Drew. Nina enggan memikirkan Katya yang mengacaukan hidup mereka.Telepon dari Elba masuk. Nina mengangkat sembari menjauh dari lorong rumah sakit tersebut.Elba memberi kabar jika Katya muncul di kota dekat dengan hutan di Serbia timur.Setelah Panther muncul, Katya memilih untuk kabur dan mengancam akan membalas dendam.Ada rasa geram yang menyelimuti hati Nina. Katya semakin bodoh da
Cure for Wounded WolfSelalu berakhir dengan cara yang sama, terluka. Itulah yang terjadi akhir-akhir ini pada hidup Panther.Tidak ada yang lebih baik dari mencoba melupakan dan menyimpan dalam relung yang tersembunyi."Kamu tahu hal yang lucu dari semua petualangan kita?" tanya Elba sembari memasang pelindung di sekekiling desa yang sempat diserang oleh Katya."No clue!" jawab Panther seraya membantu Elba dengan menambah energi untuknya.Elba berhenti sejenak dan mengatur napas."Musuh yang kita hadapi, selalu terhubung satu sama lain. Aku akhirnya merangkum semuanya, ini mirip dengan problem keluarga yang meluas menjadi masalah dunia!"Panther sontak tergelak dan menangkap kelucuan tersebut."Kamu tahu maksudku, bukan?" kekeh Elba. Panther membungkuk dengan tawa keras."Dunia ini menjadi repot karena kita!" timpal Panther masih terdengar geli."Ini gila! Aku juga baru menyadari
Nina menggantung ransel di bahu dan memeluk Coque juga Roth. "Aku akan kembali secepatnya." Janji Nina disambut acungan ibu jari dari kedua rekannya. Sang pemburu harus mengunjungi Roma kembali dan mencari tahu tentang pesan dari Markus yang baru saja Coque terima. Rekannya mengatakan pesan tersebut seharusnya sudah ia terima setahun yang lalu. Akan tetapi entah kenapa, baru terkirim beberapa hari yang lalu. Asumsi Roth cukup masuk akal. Seseorang menyalakan ponsel Markus dan akhirnya pesan tertunda tersebut baru keluar dari kotak draft. Tapi di luar semua asumsi dan anggapan itu, Nina juga Roth memiliki firasat bahwa perpustakaan rahasia Markus menyimpan sesuatu. Dengan spekulasi tinggi, Nina memutuskan berangkat untuk mencari tahu. ***Para biarawan dan biarawati keluar dari kapela sore itu. Misa sore baru saja selesai. Ketika melihat Nina, mereka menyapa dan menyambutnya dengan ramah. Dengan sopan, Nina meminta ijin untuk memer
Rombongan pengungsi yang kini terdampar di pinggir dermaga di Perancis tersebut duduk dengan wajah putus asa. Selain karena mereka di tolak untuk memasuki daerah selatan Perancis, para petugas kepolisian juga menjaga ketat supaya tidak ada yang mencoba kabur dan nekat.Dari anak-anak kecil, orang dewasa, hingga orang tua yang sebenarnya sudah tidak pantas mengalami hidup yang menyedihkan, duduk di tepi dermaga tanpa tenda ataupun atap yang menaungi mereka dari panas dan hujan.Bantuan yang berupa makanan juga tidak begitu banyak. Para pengungsi harus menahan lapar sementara menunggu keputusan pemerintah untuk menerima keberadaan mereka. lalat menyebar dengan cepat. Kondisi mereka yang tidak mandi dengan air bersih selama berhari-hari, membuat beberapa dari mereka sakit.Mungkin berakhir dengan maut adalah lebih baik. Setidaknya mengurangi rasa sakit yang yang kini mereka derita.Menjelang malam, mereka tidur merapat untuk menghangatkan diri satu sama lain
Katya melenggang dengan santai menuju ke sebuah rumah di kota kecil Texas. Betapa menyenangkan hidupnya sekarang. Tidak ada lagi rasa sedih yang dirinya rasakan. Semua ia lakukan dengan ringan dan tanpa beban.Menjadi manusia adalah kutukan terberatnya. Katya menjalani dengan siksaan batin yang mengendap selama bertahun-tahun. Belum lagi kejaran nurani yang selalu hadir setiap ia melakukan sesuatu. Menjadi pembunuh bayaran dulu membuatnya terpuruk dan tidak mampu menikmati tidur lelap.Tapi semua itu hilang!Kini Katya terlahir sebagai manusia hybrid yang tidak lagi memiliki rasa juga empati. Hanya amarah yang menguasai dan membakar jiwanya. Katya merasakan kebebasan dalam berekspresi dan itu terasa menyenangkan.Dia bisa melakukan apa saja tanpa tuntutan tanggung jawab atau bahkan ketakutan. Dunia terasa berada dalam rengkuhan tangannya. Katya yang dulu merasakan terpuruk karena merasa telah ditinggakan oleh Nina, kini bisa membalas rasa kecewa juga saki
Flood of BloodRoth membiarkan Nina menyendiri selama beberapa saat. Tidak ada hal yang sedang mereka kejar dengan mendesak sekarang ini. Mungkin Nina butuh waktu untuk menarik diri sejenak dari beban yang menghimpitnya.Coque mendatangi Roth yang sedang asyik memilih minuman di toko dekat losmen mereka."Jeff meneleponku!" ucap Coque.Roth membaca pikiran Coque sekilas dan tertegun. Botol yang sedang dipegangnya terlepas dan jatuh berkeping."Hei! You should pay for it!" teriak penjualnya dengan bahasa Inggris yang kaku.Coque menarik beberapa lembar sepuluh dollar dan meletakkan di atas meja."Paid!" tegasnya ketus.Setelah itu ia menarik lengan Roth dan keluar dari toko minuman buru-buru. Keduanya berjalan cepat kembali ke kamar. Ketika tiba di depan pintu, Roth terhuyung dan bersandar di tembok."Aku tahu, Roth. Maaf ... tapi aku juga berduka karena kepergian Ray," isak Coque dengan wajah memerah. "Tache
Bunyi mesin yang mendeteksi jantung Letho berdetak dengan stabil. Perawat tersebut menyuntikkan obat antibiotik ke selang infus dan beberapa cairan lainnya. Setelah memeriksa nadi dengan hitungan jam tangannya, perawat itu membetulkan selimut lalu meninggalkan kamar tempat Letho dirawat.Sudah dua hari ini Letho terbaring tanpa tersadar sedikit pun. Panther dan Elba masih belum bierhasil dihubungi. Nina juga Coque masih terus mencoba hingga akhirnya menyerah.“Aku sudah mengirim pesan untuk mereka. Semoga setelah ada jaringan internet yang stabil, pesan itu diterima,” harap Coque.Nina mengucapkan terima kasih. Sore tadi dirinya mengunjungi makam keluarga Ray dan emosinya kembali meledak. Ia tidak sanggup menahan sesal yang menggunung. Kenapa tidak ada yang merasakan firasat mengenai ini sebelumnya?Jeff melarang untuk Nina atau Roth menyembuhkan Letho lebih cepat dari proses alami. Kondisi mental yang mungkin belum bisa diperkirakan akan terj
Ulasan berita yang masih menghadirkan berita pembantaian terus berlangsung di beberapa channel televisi. Roth juga Nina mengingat dengan baik masing-masing lokasi serta laporan terperinci pembantaian tersebut. Sementara Coque memilih mencatat semuanya di jurnal kecil. Dari catatannya, Coque merangkum sekilas jika pilihan tempat yang menjadi sasaran Katya adalah random. Sejauh ini tidak ada keterkaitan dengan Nina. Bahkan antara satu tempat dengan yang lain seperti tidak ada hubungannya sama sekali. Lokasi tersebut mengalami serangan dengan jeda waktu yang hampir mustahil jika diperhitungkan dengan nalar juga logika. Gerombolan pelaku yang tertangkap oleh kamera berada di tempat kejadian berikutnya dalam tempo kurang dari satu jam, sedangkan jarak dari lokasi sebelumnya hampir delapan puluh mil. Nina bangkit dan membuka lemari penyimpanan minuman mereka. Tangannya mengambil whisky dan menuangkan pada tiga gelas. Tiga es batu kotak kecil Nina tambahkan da