Share

49. Kepergok

"Aku pun tidak percaya akan hal itu," ujar Yudi akhirnya angkat bicara juga. Walaupun baru mengenal Andrea tiga tahun ini dan Dimas beberapa bulan ini,ia tahu keduanya tidak akan berbuat hal serendah itu. Lagi pula ia tahu, bagaimana perangai Erlan. Pun kecurigaannya pada pemuda ini masih belumlah hilang. Bisa saja Erlan mengatakan ini untuk menjelekkan Dimas hingga ia bisa dengan mudah mendekati Andrea.

"Terserah paman mau percaya atau tidak. Apa tidak cukup wajah babak belurku ini? Dimas itu tidak sebaik yang kalian pikirkan. Kalian tertipu dengan wajah tanpa dosanya itu."

"Nak Erlan tidak bisa menghakimi orang lain seperti itu. Apa Nak Erlan memiliki buktinya?" tanya Aruni. Ia tidak mungkin membiarkan Erlan terus menjelekkan Andrea dan Dimas.

"Jika kalian ingin bukti, ayo kita ke rumah Andrea. Kalian pasti akan menemukan buktinya di sana dan aku tidak berbohong," tantang Erlan.

"Bukti apa?"

Suara dari arah belakang mereka mem

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status