Share

22. Harapan di antara Luka

"Kuatkan aku untuk menghadapi ini semua, Gia."

Wanita cantik yang dipanggil Gia itu menatap sendu suaminya. Ia pun bisa merasakan yang dirasakan pria tampan yang telah menikahinya selama lima tahun ini. Ia mengusap pelan lengan bahu suaminya yang berdiri menatap potret keluarga mereka dengan sendu. Masih tidak habis pikir, kebahagiaan yang terlihat dalam potret itu harus hilang hanya karena sebuah ambisi dan keserakahan saja.

"Aku akan selalu di sini untukmu, untuk keluarga kita."

Keenan menggenggam tangan istrinya yang ada di lengannya. "Terima kasih karena sudah bertahan di sisiku. Aku tidak akan mampu bertahan jika kau tidak di sampingku. Terlebih saat Andrea tidak bersamaku."

"Sudah seharusnya!" Gia kembali menatap suaminya dengan sendu. Hela napas lelah mengalun dari bibirnya saat suaminya kembali menyebut nama sang adik. Pasti mereka akan mulai berdebat saat pembicaraan mereka sudah menyangkut hal se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status