Share

Dirinya Yang Baru

Inara menyerahkan mangkuk berisi obat pada gadis di hadapannya.

"Ayo, minumlah selagi hangat," ujarnya.

Kedua tangan Zhura memegang mangkuk itu dengan hati-hati. Dia tersenyum kecil, tapi matanya sayu. Diminumnya obat itu perlahan, kernyitan muncul di keningnya karena merasakan pahit yang teramat.

Valea melihatnya, lantas berujar, "Tabib Ma yang membuatnya. Itu bisa mengembalikan stamina dan meringankan rasa sakitmu. Jadi, abaikan rasanya dan minum saja."

Matahari bersinar terang, tapi tubuhnya tidak merasa hangat. Entah bagaimana, Zhura tidak bisa merasakan bugar bahkan setelah ia menandaskan obatnya. Ditatap wajah-wajah temannya, "Sampaikan terima kasihku pada Tabib Ma, aku terlalu sering merepotkannya."

"Tentu saja," jawab Inara meraih mangkuk Zhura dan berjalan menuju nakas. Saat ia membungkuk untuk meletakkan mangkuk di nampan, sesuatu terjatuh dari sakunya. Itu adalah gulungan untuk bimbingan guru dan murid yang diberikan oleh Pak Dima.

"Apa itu?" Zhura memperbaiki posisi dudukn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status