Andrea Izmaylov tidak ingat bahwa dirinya pernah begitu khawatir, bahkan saat keluarganya membawa mereka pergi dari Soviet. Ia benar-benar ingin segera pulang dan melihat keadaan adiknya yang sedang tidur dengan damai. Tapi ia tidak bisa, belum bisa. Ada tugas lain yang masih menggantung dan harus diselesaikannya, hingga ia bisa mengatakan semuanya baik-baik saja.
Ia membuka pintu sel dan menemui Dr. Niles di sana. Niles berada dalam keadaan terborgol di sebuah kursi.
“Apa rencanamu, Niles? Bagaimana kau akan memasukkan racun ke udara?”
Niles sepertinya tidak mendengar pertanyaan Andrea. Ia hanya duduk diam sambil memandang dinding dan bergumam. “Al Mahdi...Al Mahdi...” tanpa henti.
“Kau bekerja untuk siapa?” Andrea kini duduk bersandar.
Niles mengabaikan Andrea. Ia tetap bergumam “Al Mahdi” tanpa henti.
Andrea tahu bahwa ada kemungkinan Niles sedang berpura-pura. Namun ia sendiri tidak yakin.
Beberapa saat telah berlalu sejak Rais memanggil Bashar dengan nama aslinya, dan tidak ada di ruangan itu yang berubah. Orang-orang masih bercengkerama.“Kurasa orang yang menghabiskan sebagian waktunya dengan terbang di atas kota pada malam hari tidak akan aneh dengan identitas ganda?” kata Bashar.“Aku menyelamatkan hidupmu.”“Dan aku sudah memperingatkanmu akan iman, kan?”Rais memperhatikan ruangan tempat mereka berada. Ia menemukan sejumlah anggota Al Qaeda berada di sana, membaur dengan tamu lain, dan mereka semua bisa dikenalinya. Sementara tamu-tamu masih bercengkerama. Mereka tidak menyadari bahaya yang sedang mengintai. Rais tahu bahwa ia harus berbuat sesuatu.“Urusanmu denganku. Biarkan orang-orang ini pergi.” Kata Rais.“Silakan, kau yang menentukan caranya.” Balas Bashar.Rais mencoba menangkap ekspresi dari Bashar.Kesenangan?Ya, mungkin.
Frasier Niles merasakan sesuatu jatuh di pangkuannya. Ia melihatnya dan langsung mengenali benda tersebut: topengnya. Ia merasa sangat senang dan segera memakainya. Dilihatnya sekeliling untuk mencari orang yang memberikannya. Dua orang berseragam masuk ke sel Niles.“Waktunya bermain.” Kata salah satu dari mereka.Niles (yang kini menyebut dirinya Al Mahdi) berjalan di koridor mengikuti dua orang tadi. Bunyi langkahnya menimbulkan suara di setiap pintu sel yang mereka lewati. Para penghuni lain menatap Niles dengan bola mata yang membesar. Mereka ada yang berkelompok, ada juga yang sendirian. Tapi yang pasti masing-masing memiliki percakapannya sendiri.“Apa yang kita tunggu?” tanya Al Mahdi.Tidak ada seorang pun yang menjawab.Orang-orang berseragam meninggalkan Niles dan segera menuju van mereka. Ada sejumlah karung berisi bahan peledak yang telah mereka tempatkan di sejumlah sudut bangunan.
Malikha menemukan kunci apartemen Jenna di tas perempuan tersebut. Apartemen Jenna adalah apartemen tua yang tidak memiliki penjaga pintu, sehingga Malikha dapat dengan mudah memasukinya. Ia mengangkut Jenna menaiki tangga, memasuki apartemennya, dan membaringkannya di ranjang.Perempuan itu melalui perjalanan mereka dengan tetap tertidur dan tidak sesaat pun terbangun. Malikha berpikir untuk meninggalkan catatan untuk dibaca oleh Jenna saat bangun, namun akhirnya memutuskan bahwa itu tidak penting. Ia juga tidak tahu apa hubungan perempuan ini dengan Rais, dan tidak tahu cara menanyakannya. Pada akhirnya, Malikha kembali ke mobil untuk pergi ke tempat Rais.Jalanan sangat lancar hingga satu mil terakhir. Malikha menemukan sebuah kemacetan yang tidak wajar. Lalu lintas benar-benar berhenti, dan mobil sama sekali tidak ada yang bergerak.Ia berpikir bahwa pasti ada yang tidak beres. Mungkin terjadi sebuah kekacauan di gedung pesta, atau apa pun. Yang pasti, sesua
Para penghuni penjara memasuki lapangan olahraga, yaitu tempat yang disinari deretan lampu merkuri dan dikelilingi pagar dan tembok. Sebagian di antara mereka berdiri diam, ada juga yang berjalan dengan pelan sambil menunggu sesuatu terjadi atau ada orang yang mengetahui apa yang sedang berlangsung. Sebagian lagi berlari ke arah pagar.Tiba-tiba terjadi ledakan yang membuat tembok di sana runtuh menimpa bangunan. Debu bertebaran dari arah tembok. Sejumlah penghuni mengucek mata mereka untuk menghilangkan debu yang menerpanya. Ketika mereka bisa melihat dengan jelas lagi, didapati adanya lubang besar yang cukup untuk membuat enam orang lolos secara bersamaan dalam satu kesempatan.Sejumlah orang di antara mereka telah melakukannya, melalui tembok dan pagar yang runtuh dan mencapai jalanan di luar, lalu menghilang ke dalam kegelapan. Sisanya bergerak dengan perlahan namun pasti, menuju kebebasan mereka.Andrea yang telah mendengar ledakan tersebut se
Malikha mempercepat kendaraannya. Apa yang dikhawatirkannya benar-benar terjadi saat ia melihat keadaan gedung pesta. Tapi yang lebih dikhawatirkannya bukanlah tempat tersebut, melainkan di mana Rais berada.Ia mencoba mencari bantuan. Namun saat ia mencoba ponselnya, tidak ada sinyal yang didapatkannya.Malikha melihat sesuatu yang seharusnya tidak ada di sana, yaitu sebuah truk besar yang berada di atas rerumputan halaman gedung. Beberapa orang berjaga di sana.Petugas keamanan?Mungkin saja.Namun tidak ada mobil di sekitarnya, berarti semua tamu telah pergi.Lalu untuk apa orang-orang itu di sana?Berarti tugas mereka adalah menjaga agar tidak ada yang masuk ataupun ke luar dari gedung.Lalu apa yang bisa dilakukannya?Tidak akan ada dari mereka yang mengizinkannya masuk ke sana. Apalagi dirinya seorang perempuan yang mungkin mencurigakan. Tidak, saat ia muncul, mereka pasti meringkusnya. Tapi dari perilaku mereka, s
Pada awalnya, Jenna berpikir bahwa ia berada dalam kondisi yang memungkinkan untuk mengemudi. Ia masih berada dalam sebuah kebimbangan, tanpa bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang nyata dari semua yang dialaminya. Tapi ia memiliki ingatan yang kuat atas apa yang terjadi. Ia ingat penjara, gua, dan orang misterius yang telah menyelamatkannya. Itu sangat jelas dalam benaknya. Tapi ia telah diracuni, dan efek sampingannya membuat dirinya ragu untuk berada di balik kemudi. Tapi dia telah mendapat antidot, dan sekarang ia telah sembuh. Tidak hanya sembuh, ia juga telah beristirahat dengan cukup.Sekarang ia harus bertemu Andrea Izmaylov.Ia membutuhkan transportasi, tapi mobilnya masih berada di tempat parkir penjara, bermil-mil jauhnya. Hanya mobil ibunya yang ada. Tidak akan ada taksi pada waktu selarut ini, dan tempat tinggal ibunya hanya beberapa blok dari tempatnya sekarang. Ia pun berlari untuk menuju ke sana.Jenna mempercepat larinya setelah melewati
Instruksi akhirnya keluar. Polisi diizinkan untuk mengangkat jembatan. Sersan Villas-Boas memerintahkan anggotanya untuk mengendalikan proses pengangkatan jembatan lewat walkie-talkie. Ia telah menunggu perintah itu sejak satu jam lalu.Sebuah van polisi mendatanginya. Villas-Boas mengenali itu.“Kalian harus lewat?” tanyanya.“Kami sedang terburu-buru.”“Baiklah, terakhir.” Kata Villas-Boas.Villas-Boas menunggu hingga van tersebut melewati batas jembatan, baru ia menaikkan lever. Jembatan pun terbagi dua.“Angkat bagian selatan!” perintah Villas-Boas.Laporan pun tiba bahwa jembatan telah terangkat dan terbagi dua. Sekarang kota telah sepenuhnya terpisah dari dunia luar. Begitu juga penjara dan orang-orang yang kabur.Seseorang akhirnya telah melihat api yang melalap gedung rapat. Petugas pemadam kebakaran pertama telah datang, dan be
Beberapa saat kemudian, area Abu Ghuraib dan sekitarnya segera mendapatkan dampak. Itu adalah tembakan beruntun yang terarah ke seluruh bagian jalanan. Pemadam kebakaran menyiramkan air ke semua arah. Seseorang memutar hidran, dan air memancar dari sana. Pipa uap rusak. Kaca-kaca pecah oleh semburan air yang cukup kuat dan menjadi butiran-butiran. Jalan-jalan kebanjiran dan mobil-mobil terhambat. Alarm dan sirine berbunyi secara bersamaan.Ribuan orang terbangun dari tidurnya mendengar itu semua. Mereka melihat jam, lalu menengok ke luar jendela sambil mengumpat.Sebagian langsung mengambil telepon dan menghubungi polisi, juga tetangga-tetangga mereka. Tapi tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi.Seorang pria berusia sekitar delapan puluh tahun langsung mengenakan helm perang dunianya dan berkata kepada istrinya bahwa ia tahu suatu saat hal ini akan terjadi.Ada juga orang-orang yang pergi ke tempat ibadah untuk berdoa meminta perlindungan dari apa y