Esok subuhnya, Rais telah siap berangkat. Setelah mendapatkan nutrisi sarapan cukup – sarapan terbaik dalam setahun terakhir -, ia pun beranjak. Seorang penunjuk jalan memberinya pakaian dan menunjukinya jalan ke arah kendaraan menunggu. Sebuah jip yang tampaknya masih baik jalannya. Namun jelas terlihat bahwa kendaraan itu sudah ada sejak perang Soviet.
Rais menaiki jip dan mulai mengikuti jalannya kendaraan bersama dengan beberapa orang. Cahaya matahari mulai timbul saat mereka baru beberapa waktu berjalan. Orang-orang yang mendampinginya berbicara dengan bahasa yang diam-diam sebenarnya dimengerti oleh Rais. Setelah dilihatnya, tidak semua di antara mereka bertampang Arabik atau Afgan. Ada juga yang bertampang Asia.
Tidak lama, Jip berhenti.
“Kau harus melanjutkan sendiri dari sini,” kata si supir.
Rais turun, dan Jip yang ditumpanginya pergi.
Ia melihat sekeliling, sebuah pemandangan yang baru baginya. Tanah luas dilengkapi ke
“Ketika para teroris membajak pesawat yang menghancurkan menara kembar, mereka juga membajak Islam.” Kata Abdul Aziz.“Tapi aku tidak merasa dunia berpikir demikian.” timpal Rais.“Di sana tugas kita.”“Untuk mengubah cara pikir dunia?”“Kita pulihkan nama Islam. Jihad bukanlah tentang membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Sebelum kita bersihkan nama kita, kita harus jelaskan dan jernihkan di pikiran setiap Muslim tentang miskonsepsi ini.”“Tentunya kita harus yakinkan dan perkuat keyakinan di kalangan Muslim sendiri.”“Amerika mengira bahwa kita memusuhi mereka. Amerika mengira bahwa kita adalah ancaman. Ini adalah kesempatan kita untuk membuktikan bahwa kita bukan bagian dari teroris yang menghancurkan Amerika. Tapi yang harus diubah pertama kali adalah miskonsepsi di kalangan Muslim sendiri. Miskonsepsi di kalangan umat kita.”“Aku merasa
Ikhwan sekalian, generasi baru mujahidin sama sekali tidak mengecewakanku. Mereka mungkin masih mentah saat ini. Tapi seiring dengan waktu, mereka akan menemukan kematangannya.Semua pelajaran hidup telah memberikan kebaikan yang tiada tara pada diri mereka, dan terutama untuk diriku. Mereka adalah generasi terhebat yang pernah kutemui. Semua yang mereka lihat, mereka dengar, dan mereka rasakan, dapat menjadi sebuah pelajaran yang mereka manfaatkan untuk menjadi semakin kuat di masa depan. Mereka juga cepat mempelajari suatu hal.Di samping itu, pemahaman akan sains dan teknologi memberikan keunggulan bagi kualitas diri mereka yang sangat sempurna. Mereka memiliki fisik yang sangat prima dan kuat. Ini adalah contoh manusia modern yang seharusnya menjadi model manusia masa kini. Tubuh mereka tertempa dengan baik, menjadikan mereka akan sanggup menjalani pertarungan yang seperti apa pun.Aku yakin pasukan ini akan menjadi andalan kita. Saat ini mereka masih perlu
Pagi yang baru telah tiba. Harun dan Rais kini berdiri di atas lapangan luas dan siap berlatih pertempuran. Matahari bersinar cerah menerpa tubuh mereka yang kukuh.Rais telah menceritakan kepada Harun tentang apa yang terjadi di WTC, dan ia puas melihatnya. Rais pun diam untuk sejenak, berusaha menikmati aliran udara pagi. Sekaligus memohon ampun atas kebohongannya.“Apakah kau merasa perlu memiliki andil dalam 9/11?” tanya Harun memecah keheningan alam yang sedang dinikmati Rais.“Aku merasa bersemangat setiap kali mengingatnya,”Harun tersenyum.Ia merasa sangat puas dengan jawaban Rais. Harun lalu mengajak Rais memasuki bangunan utama dari markas rahasia mereka. Di sana telah menunggu kelompok-kelompok tentara, mungkin jumlahnya ratusan, semua sedang berlatih.Mereka bertarung, menembak, memanah, berkelahi, dan latihan fisik lainnya. Sebagian di antara meraka diajari membaca peta. Rais dan Harun berjalan mengelili
“Aku akan mengantarmu menemui Sheikh ‘Iz.”“Sheikh ‘Iz?” Rais teringat Sheikh Akbar yang menyebarkan ajaran ekstrem tempo hari.“Ya, ia adalah seorang guru. Mari.”Mereka pun melanjutkan perjalanan dan mencapai tempat orang yang dimaksud Abdul Aziz.Sheikh ‘Iz adalah seorang moderat. Ia jauh dari bayangan Rais. Kulit putih dan rambut cokelatnya masih basah oleh air wudhu saat menyambut Rais dan Abdul Aziz.Mereka memasuki sebuah rumah yang di tamannya dihiasi pepohonan. Beberapa bagian rumah bergaya Spanyol, sebagian lagi bergaya mediterania. Suasana sejuk menghampiri Rais dan Abdul Aziz di tengah musim panas yang terik di San Diego.Rais belum pernah mendatangi rumah orang yang disebut dengan “ulama”. Karena itu ia tidak tahu pakaian apa yang harus dikenakannya. Ia hanya mengenakan pakaian formal yang biasa dikenakannya setiap hari.Seseorang membuka pintu. Abdul Aziz
Ikhwan sekalian, para Yahudi telah menduduki Palestina untuk waktu yang sangat lama. Para Ulama hanya bisa diam karena ketakutan. Mereka tidak memiliki nyali untuk menghadapi para Yahudi kafir. Inilah yang harus kita berantas.Mujahidin tidak boleh merasa takut. Kita sedang berjihad membela agama Allah. Ganjaran kita akan surga sudah menanti kita. Kita harus membangun keberanian dan ghirah Mujahidin.Ironisnya, telah lama aku mengetahui apa yang akan menjadi senjata utamaku. Orang menjadi kuat dan berani sebenarnya karena mereka takut.Ironis bukan?Ketakutan yang dulu menjadi sesuatu yang harus dihindari, justru kusadari justru menjadi sebuah kekuatan. Banyak orang yang masih menghindari ketakutan.Ia dianggap sebagai musuh utama umat manusia.Bagiku justru ketakutanlah yang menjadi energi utama umat manusia. Karena takut akan miskin, orang berjuang. Takut terbunuh, orang berlatih untuk membela diri. Takut tersingkir, orang berjuang m
Rais mendapati bahwa setahun lebih kehidupan kejam yang ia jalani telah banyak mengubah dirinya. Ia tumbuh dari pemuda jenius yang eksklusif menjadi seorang ksatria berkarakter fisik luar biasa. Otot dari tangan, kaki, leher, dan tubuhnya berkembang pesat. Ia yakin bahwa saat dirinya terkurung di penjara-penjara adalah saat dirinya berubah menjadi lengkap sebagai manusia.Tapi tempat Ibnu Awwad, disadarinya, adalah tempatnya memulai perubahan yang baru. Dipelajarinya berbagai jenis kekuatan, ada yang berasal dari pengetahuan dan keandalan fisik dan ketahanan tubuh yang tak termusnahkan. Selain itu, pemikirannya juga semakin terbuka. Ia menemukan bahwa seseorang mendapatkan keyakinan kuat dari doktrin yang diajarkan sehingga memberikan kekuatan bagi mereka untuk bergerak dan berjuang untuk pemimpinnya.Latihan-latihannya, termasuk fisik dan rohani, adalah suatu hal yang belum pernah dialaminya sebelum ini. Ia tidur bersama pasukan-pasukan Ibnu Awwad, dalam sebuah barak
Ikhwan sekalian, semua mujahidin pasti akan menemukan hal baru di kehidupannya saat ini, di tempat kita. Tentu mereka akan mendapati bahwa apa yang dijalaninya di sini adalah hal yang sangat berbeda dari semua yang pernah dilakukannya.Mujahidin pasti akan segera menemukan makna dari pelatihan selama ini. Semua pelatihan yang mereka jalani adalah untuk meniadakan kepentingan diri dan bertarung untuk umat semata. Itulah yang kulakukan kepada semua orang yang kita rekrut dan pada akhirnya mereka pun memahami tujuan hidup mereka yang sebenarnya.Sekian lama kita berjuang, organisasi kita adalah organisasi yang unik dan tidak dapat ditiru oleh organisasi lain. Kita mencari makna hidup yang begitu dalam dan membangun kekuatan dari kekuatan iman masing-masing orang, baik secara fisik maupun mental.Semua orang di sini akan menggali potensi dirinya dan meningkatkan kekuatan yang berasal dari potensinya masing-masing. Mereka harus mengalahkan kelemahan mereka masing-mas
Setiap harinya ketika memasuki waktu maghrib, Rais bergabung dengan rekan-rekannya untuk makan malam. Biasanya menu makan mereka tidak banyak berubah dari hari ke hari. Tapi nutrisi lengkap selalu tersedia. Hanya beberapa makanan yang mengandung karbohidrat tidak lagi disediakan untuk makan malam. Air minum untuk setiap harinya didapatkan dari sumber air pegunungan.Rais telah merasakan semua restoran mewah yang ada di Amerika Serikat. Bahkan restoran-restoran di luar Amerika pun pernah disinggahinya. Tapi ia sangat menikmati makanan di sini. Lebih karena apa yang ia dapatkan di sini adalah hal yang menjadi hadiah dari perjuangan mereka setiap hari. Di sisi lain, Rais mempelajari bahwa ia harus terus bersyukur untuk semua yang didapatkannya.Betapa tidak, setiap kali makan adalah saat setelah latihan yang berat. Latihan berlari, bertarung, berperang, dan semua dilakukan di bawah terik matahari maupun dinginnya cuaca lembah pegunungan.Selain latihan fisik yang b