Pulang dari restauran Zev dan Mia membeli kebutuhan hiasan pohon natal, sedangkan pohonnya sendiri sudah tersedia di rumah. Ini untuk pertama kalinya Zev membeli hiasan lampu kecil bersama Mia, dan Mia sendiri kini tengah asik memilih bola-bola dan hiasan gantung lainnya.
Satu jam mereka habiskan untuk berbelanja, Zev menoleh ke arah Mia. “Bagaimana kondis penglihatanmu?”
“Sudah jauh lebih baik, sepertinya aku harus rutin meminum obat agar aku bisa cepat pulih.”
Zev tersenyum hangat. “Kenapa kau tidak jadi anak penurut dari kemarin, hm?” katanya sambil mulai mengemudikan mobil untuk pulang.
“Obat itu pahit, aku tidak suka yang pahit, tapi kali ini demi kesembuhanku dan demi agar aku bisa melihatmu setiap hari jadi aku harus bisa tetap melihat.” ucap Mia. Zev tertawa pelan, mobil melaju perlahan karena mungkin saja jalanan licin karena salju yang masih turun.
Tiba di rumah, Zev membawa kebutuhan yang akan di gunakan untuk menghias pohon natal,
Zev tak berhenti tersenyum dan mengecup punggung tangan Mia yang sedang berbarring belum sadar. Sejak mendengar informasi dari dokter jika Mia sedang mengandung, jantung Zev tak berhenti untuk merasa berdebar-debar, rasanya sangat menyenangkan jika nanti akan jadi seorang ayah.Mia harus mendengar informasi membahagiaan ini darinya setelah sadar nanti. Sesekali Zev mengusap perut Mia yang masih rata, ada bayinya di sana.“Aku merasa lemas, bisakah kamu membiarkanku memejamkan mata dengan tenang.” ucap Mia dengan mata terpejam, perlahan mata itu terbuka menatap Zev yang sedang tersenyum lebar.“Ada apa denganmu? Kau senang aku merasa lemas seperti ini?” Mia kembali memejamkan mata, rasanya sangat lelah dan ia ingin istirahat dengan nyaman.“Mia. Tidakkah kamu ingin mendengar kabar baik dariku?”“Apa yang ingin kamu katakan? Aku masih ingin tidur.”“Kita akan jadi orang tua, di perutm
Mia menatap Zev, wajah putihnya kini memerah, hidungnya pun merah, mata birunya sayu dan kondisi Zev cukup lemah sejak tiga puluh menit yang lalu.“Kau yakin tidak apa-apa? Tapi aku melihatmu kau tidak sedang baik-baik saja.” ucap Mia.Tangan Zev terangkat, ia baik-baik saja kecuali perasaan menyiksa morning sickness yang harusnya ibu hamil alami. Ternyata seperti ini rasanya mengalami gejala orang hamil, benar-benar menyiksa, kedua kaki Zev sampai lemas hanya karena banyak berdiri di depan wastafel kamar mandi.Mia memperbaiki selimut untuk Zev, lelaki itu memejamkan matanya, namun ketika asisten rumah tangganya meminta ijin masuk sambil membawakan sarapan, aroma dari masakan itu kembali membuat Zev melompat dari tempat tidur, tenggorokannya sampai perih hanya karena mual yang dia alami sejak tadi.Asisten rumah tangga yang membawakan sarapan jadi heran, masakan segera di letakkan di atas meja lalu keluar tanpa perlu berlama-lama.&ldq
Cuaca sangat dingin, di balkon kamar salju menumpuk di tiang pagar. Penyakit aneh Zev kembali kambuh, matanya baru terbuka dan ia langsung melompat dari tempat tidur untuk berlari ke kamar mandi.Mia ikut terbangun karena kaget, melihat Zav yang sudah berada di kamar mandi, mual tidak karuan di sana. Kembali lagi dengan wajah yang memerah.“Hari natal ini kamu tidak terlihat baik.” ucap Mia, Zev ambruk ke tempat tidur dengan posisi kura-kura. Mia menepuk-nepuk bahu Zev dan mengusapnya.“Aku tidak menyangka akan seperti ini akibat dari istri yang mengandung bayi kembar.” Zev bergerak sedikit, menatap perut Mia dan mengusapnya. “Hello my twins, jika kalian sudah lahir nanti, Daddy harap jangan menyusahkan mommy kalian ya. Cukup Daddy saja yang merasakan efek dari keberadaan kalian di dalam perut mommy.” ucap Zev, mia terkekeh geli. Zev menundukkan wajahnya di pangkuan Mia.“Akan sampai berapa lama aku
“Ini foto Zev saat pertama kali ikut memancing ayahnya ketika umur enam tahun. Dia dulu pemancing yang hebat, lihatlah hasil tangkapan ikannya jauh lebih besar dari ayahnya.” Jeslyn memangku album foto besar, menunjuk foto Zev saat masih kecil dan menceritakan masa di mana Zev masih kanak-kanak.Sesekali Mia tersenyum, Zev memang tampan dari kecil, tapi dulu Zev memiliki rambut pirang seperti ayahnya sampai rambut Zev perlahan menghitam secara alami seiring usianya semakin bertambah.“Lihat ini, ini Zev usia tujuh belas tahun, dia benci jika ulang tahunnya di rayakan, tapi dulu aku memaksanya, lihatlah wajah cemberutnya itu, dia memang bayi besarku.” Jeslyn tertawa geli dan membuka lembar berikutnya.“Zev pemain bass?” tanya Mia sembari menunjuk satu lembar foto yang menarik perhatianya.“Dulu Zev punya band, jika tidak salah ingat waktu itu membernya ada lima orang, aku lupa siapa namanya, tapi semenjak Zev mulai
Rencana honeymoon gagal karena kehadiran calon dua nyawa di perut Mia, mungkin rencana honeymoon akan menjadi liburan babymoon.Hari natal dan tahun baru di lewatkan oleh Zev, selama hari-hari itu ia tersiksa dengan kedatangan keinginan yang tidak di duga. Zev kini duduk menghadap semangkuk besar salad, di depannya ada Mia yang sudah menghadap aneka jenis makanan yang berbeda.Satu suapan salad masuk ke mulut Zev sembari matanya memperhatikan Mia yang makan dengan lahap. Porsi makan yang tidak biasa di habiskan oleh Mia, Zev yang menghadap semangkuk salad saja baru habis setengah.“Selera makanmu sekarang sangat baik.” ucap Zev.“Maksudmu aku rakus?” sahut Mia.“Aku tidak berkata demikian.” Zev kembali memakan saladnya. Mia berdecih pelan dan melanjutkan makanan yang ada.“Kenapa menatapku? Apa menurutmu aku makan terlalu banyak?”Zev menggeleng. “Itu bagus jika makanmu banya
“Gerakanmu sangat lambat, akan sampai kapan kau mengulur waktu untuk menghancurkan Zev? Apa kau menunggu sampai anak itu lahir?”Gracila menoleh pelan ke arah Sam, tatapannya lantas melihat kembali ke majalah yang sedang ia pegang.“Aku sudah siapkan semuanya, tinggal kapan aku menekan tombol peledaknya untuk membuat kehancuran.” Gracila lantas melepmarkan majalan tadi ke atas meja.“Sepertinya kau telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan Zev, karena Zev begitu mencintainya wanita yang berperan jadi istrinya sekarang, posisimu telah tergantikan oleh wanita itu. Dan belum lama ini, Zev yang mengatakan agar kau mengugurkan bayi itu. Sudah sangat jelas jika Zev tidak menginginkanmu kembali, Gracie.”“Kau malah menjatuhkan semangatku, Sam. Sudahlah, santai saja. Lihat permainanku yang mengagumkan ini akan mengejutkan Zev, lebih baik nikmati musim dingin yang akan berlalu sebentar lagi.” Gracila menyan
Zev keluar dari mobilnya dengan memakai topi yang sengaja di pakai untuk menutupi sebagian dari wajahnya, jika bukan gara-gara pengakuan palsu Gracila, ia tidak perlu melakukan hal seperti itu seperti penjahat.“Aku tau kau pasti akan menemuiku setelah melihat kejutan yang aku berikan padamu.” Gracila duduk membelakangi Zev, memakan butiran buah anggur dengan begitu santai setelah berhasil menyebarkan video untuk menjatuhkan karir Zev.Tidak mendapat respon dari Zev, Gracila berbalik, ia di kejutkan jika ternyata bukan Zev yang datang, melainkan orang lain.“K.kau-?!”__Sementara Zev sendiri kini datang ke sebuah tempat perencanaan acara pergelaran sebelum produknya di luncurkan, ia harus memastikan jika semua proses harus berjalan lancar. Para model dan juga tempat acara harus benar-benar sesuai dengan yang ia butuhkan.“Dimana Dimitri? Aku ingin bertemu dengannya.” Zev bertanya pada salah satu pengurus di
Mia duduk di depan perapian, pohon natal masih ada di dekat tangga, para pelayan di rumah Zev juga sudah kembali, tapi Mia menunggu kedatangan Zev yang beberapa hari ini pulang larut dan berangkat sangat pagi.Kurang lebih selama tiga hari komunikasi antara dirinya dan Zev berkurang, tak ada masalah di hubungan mereka, mungkin karena memang sibuk, Mia berusaha memaklumi pekerjaan Zev cukup menguras tenaga.Sekarang baru pukul tujuh malam, tv di nyalakan oleh Mia untuk menghilangkan kebosanannya dengan melihat sesuatu yang mungkin menarik, namun saat televisi itu menyala, hal pertama yang di tampilkan adalah berita tentang Zev dan skandal yang melibatkan Zev.Tiba-tiba saja dadanya terasa sesak melihat ada video Gracila dan pengakuan wanita itu. Tak perlu Mia mendengar semua pengakuan Gracila yang di ucapkan sembari menangis, cukup beberapa kalimat saja dan itu berhasil mengguncang Mia.“Aku megandung anak dari Zeveran Alcander, presiden direkt