Share

46. Membantu teman

Author: Donat Mblondo
last update Last Updated: 2024-07-27 23:57:55

Beberapa saat sebelum Qu Cing dan Bau Ba Chin datang, Bery Tha sedang duduk santai bersenda gurau bersama kedua orang tua dan adik perempuannya. Tiba-tiba, tiga pengawal datang ke rumahnya.

"Tuan Wisa Tha, Anda diduga telah melakukan tindakan pembunuhan terhadap Pemimpin Klan. Atas perintah putera tertua sang pemimpin, kami menangkap Anda untuk menjalankan eksekusi. Saat ini, Pemimpin sakit parah karena terkena racun. Dan racun itu telah diselidiki berasal dari senjata yang Anda buat," kata sang pengawal.

"Apa? Bagaimana mungkin? Aku sungguh tidak mengerti, bagaimana bisa ada racun di sana?" ujar Wisa Tha (ayah Bery Tha) kebingungan. Wajahnya tampak cemas hingga keringat mengalir di pelipisnya.

Tanpa berkata-kata lagi, ketiga pengawal itu langsung menyeret pria paruh baya itu keluar dan membawanya ke Kediaman Keluarga Rhi. Bery Tha berusaha mencegah. Akan tetapi dia didorong keras hingga terjatuh tersungkur.

Gigi anak itu menggertak. Dia bangkit merangkak, lalu membentuk tangga tanah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   47. Kembali ke perguruan

    Sejak berada di luar bangunan ini, Qu Cing sudah merasa ada yang aneh. Dari setiap tempat di Kediaman Keluarga Rhi yang terlihat megah dan indah, hanya Kediaman Kaktius Berdu Rhi yang memancarkan energi gelap.Langkah Qu Cing terhenti. Dia menatap tajam pedang yang bertengger itu."Mata cahaya!"Tak disangka, pandangannya berhasil menembus suatu ruang dari pedang tersebut. Tampak sosok makhluk hitam bersayam di sana."Itu adalah ras iblis hitam!" ucap sang tongkat sakti. "Kembalilah, Tuanku! Kabarkan hal ini kepada Tuan Muda Rhi. Biarkan dia yang mengurusnya. Anda hanya cukup membuktikan bahwa ayah dari teman Anda tidak bersalah, bukan?""Kau benar. Untuk apa aku bersusah payah mengurus sesuatu hal yang bukan urusanku. Tapi, bagaimana cara aku harus menunjukkannya?""Anda bisa menyalurkan energi dan meminjamkan mata cahaya sejenak sampai dia mengeluarkan makhluk itu dari pedang tersebut, Tuanku."Qu Cing pun berbalik arah dan keluar dari tempat itu. Di depan kediaman, ternyata Nang Bu

    Last Updated : 2024-07-28
  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   48. Sosok berjubah merah

    Qu Cing terperanjat bangkit. Celananya terbakar api membara yang tiba-tiba keluar dari tempat duduknya, hingga tampak daging empuk yang sedikit matang dan terasa hangat. Ukiran aneh yang melekat di sana pun seketika hangus. "Ini ..." "Ha ha ha ha ha!" Suara Qu Cing rertahan karena tawa teman-teman sekelasnya yang menggelegar. "Lihatlah pantatnya! Ha ha ha!" teriak salah satu dari mereka. Qu Cing meraba bagian belakang yang mulai terasa dingin berangin-angin. "Oh, astaga!" Anak itu segera menutup celana berlubangnya dengan energi cahaya, sehingga tampaklah pantat indah nan bercahaya. Kemudian, Qu Cing menatap tajam teman-temannya itu. "Hehe." Dia nyengir sembari menjentikkan jari. Lalu, muncul lima bola cahaya yang masing-masing mendekati kelima temannya. "Pantat, dibalas dengan pantat!" ujar Qu Cing melesatkan kelima bola itu ke pantat mereka. Mereka menjerit ketakutan lari pontang-panting dikejar bola cahaya milik Qu Cing. Segera mereka memohon ampun agar Qu Cing men

    Last Updated : 2024-07-29
  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   49. Ramuan oj

    "Aku hanya ingin memastikan bahwa kau adalah pendekar cahaya!"Qu Cing melesat cepat dengan langkah cahaya ke sisi Du Bai. "Lalu, apa kau sudah sangat yakin dengan dugaanmu?"Du Bai sedikit tersentak dengan kehadiran anak itu yang tiba-tiba berada di sisinya. "Hmm. Ya, aku sangat yakin. Benar, kan?""Hehe." Qu Cing hanya meringis tersenyum simpul. Tanpa menjawab rasa penasaran Du Bai, anak itu pun menghilang bagai kilat."Huh!" Du Bai mendesah. Dia merasa bahwa Qu Cing masih belum bisa menerima dirinya sebab perilakunya dulu. Padahal ia sangat ingin berteman.Sementara itu, Qu Cing kembali ke kelas 3F untuk mendapatkan pengajaran. Berkat kelima teman sekelasnya, kini dia mendapat bekal lima tanda. Tanda api membara dari Jien Jing. Gadis berambut ikal itu mengajari Qu Cing secara detail bagaimana susunan titik, garis dan lengkungan yang dipadukan ke dalam sebuah kertas spiritual.Kemudian, setelah coretan tanda itu selesai, untuk mengaktifkan tanda, harus menggunakan sedikit kekuatan

    Last Updated : 2024-08-07
  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   50. Ratu siluman kucing

    "Kau adalah orang pertama yang berani mengusik kesenanganku!" ucap Jee Gang dengan gigi menggertak.Kemudian, salah seorang teman Jee Gang menepuk punggungnya dan berbisik, "dia adalah murid kesayangan kepala perguruan.""Apa kau bilang? Si anak kotoran itu?""Benar. Dia yang kini jadi pembicaraan hangat di kalangan para murid."Seketika itu dahi Jee Gang berkerut. Dia hanya bisa berdecak kesal sambil berpaling. "Cih! Lain kali, aku akan membuat perhitungan denganmu!" umpatnya.Kemudian, anak itu berlalu meninggalkan Qu Cing dan teman-temannya. Begitu pula dengan Phi Rang dan juga teman sekelasnya. Mereka pergi mengikuti Jee Gang.Phi Rang sempat terhenti dan berkata kepada adik sepupunya. "Beruntung kau berteman dengannya!"Phi San hanya terdiam. Dia sendiri tidak tahu, mengapa dirinya bisa berteman dengan anak itu. Padahal beberapa hari kemaren, dia dan anak satu kelas 3F lainnya ingin menjahili Qu Cing. Akan tetapi, semua keadaan justru berbalik dengan cepat. Mereka terasa seperti

    Last Updated : 2024-08-09
  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   51. Formasi tanda teleportasi

    "Meskipun kau menggeledah sampai ke pelosok perguruan ini, kau tidak akan menemukan Istrimu, Tuan Seo!" ucap Nie Lee datang dengan tergesa-gesa. Pria itu sedikit khawatir, orang gila ini akan memporak-porandakan seisi perguruannya."Aku, akan tetap memaksa masuk!" desak Seo Rang keras kepala. Tatapan tajamnya sangat mengerikan membuat para penjaga gerbang bergidik."Dengan satu syarat. Kau tidak boleh menyetuh murid-muridku ataupun orang-orang yang berada di bawah lindunganku! Jika kau melanggar, aku akan membuat perhitungan denganmu!" tegas Nie Lee. Dia bahkan tidak tahu seperti apa rupa dari istri Seo Rang.Nie Lee meyakini bahwa, menghilangnya wanita itu bukanlah sebab Seo Rang menjadi gila. Akan tetapi sebaiknya, wanita itu telah menyadari ada sesuatu yang aneh pada pria ini. Sehingga, dia melarikan diri sebelum malapetaka menimpanya.Seo Rang melenggang masuk tanpa memperdulikan peringatan Nie Lee. Pria itu benar-benar yakin bahwa istrinya berada di Perguruan Long Ji. Dia mencium

    Last Updated : 2024-08-12
  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   52. Di Penginapan

    "Perjalanan kita membutuhkan waktu satu hari satu malam. Dia akan membantu kita mencari penginapan saat perjalanan," ucap Jia Gong An. Padahal, Qu Cing bisa saja sampai lebih cepat ke Hutan Lembah Siluman Kera, hanya dalam waktu beberapa jam saja dengan terbang bersama sang tongkat sakti. Akan tetapi, dia tidak ingin lebih banyak orang mengetahui tentang dirinya. Tanpa bertanya lagi, mereka bertiga pun berangkat saat hari menjelang siang. Kaki mereka melangkah melewati kota Ni, menjelajah perkampungan Buluk, hingga akhirnya sampai di kota A sampai hari menjelang malam. "Ayahku membangun sebuah penginapan di dekat sebuah perkampungan bernama Koreng. Semua pegawainya mengenaliku. Aku akan memesan tiga kamar secara gratis untuk tempat kita bermalam," kata Du Bai. Kemudian, mereka mengikuti Du Bai hingga sampai ke sebuah bangunan yang cukup besar. Anak itu masuk ke dalam bangunan tersebut, sedangkan Qu Cing dan Jia Gong An menunggu di luar. Tak lama kemudian, Du Bai kembali dan berkat

    Last Updated : 2024-08-13
  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   53. Teknik bayangan murni

    Teknik bayangan murni adalah sebuah teknik khusus yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuatan spiritual cahaya atau kegelapan. Ini merupakan teknik tingkat tinggi yang bisa dipelajari setelah seseorang mencapai ranah spiritual tingkat empat.Menyinkornkan kekuatan spiritual dengan tubuh, dan membentuk bayangan transparan dalam waktu tertentu. Kekuatan spiritual kegelapan, akan membentuk bayangan transparan hitam gelap. Sedangkan kekuatan spiritual cahaya, akan membentuk bayangan transparan putih terang.Belum sempat Qu Cing dan Du Bai bersembunyi, mereka dikejutkan oleh kehadiran pria botak berkulit hitam itu."Kami baru saja lewat hendak menuju ke kamar kami. Mengapa Anda begitu panik, Paman?" ucap Du Bai tampak tenang."Baru saja lewat? Benarkah?" Mata pria itu menyelidik."Tentu saja. Tidak ada alasan untuk kami terus berada di tengah jalan karidor seperti ini! Inu sudah malam, Paman. Kami sangat mengantuk." Anak itu menguap sambil salah satu tangannya memberi

    Last Updated : 2024-09-05
  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   54. Mencari Jejak

    Drap! Drap! Drap!Qu Cing menyusul Jia Gong An dengan teknik gerakan cahaya kilat. Dia melihat jejak wanita itu mulai samar.Guru An tidak mungkin melewati Kota Tu, karena di sana telah di dominasi oleh kekuatan dari Klan Dhulam! Pikir Qu Cing.Anak itu berbelok ke arah tenggara, tepatnya ke sebuah kota bernama Al, sebelah timur kota Tu. Benar saja, Qu Cing melihat beberapa pengawal dari Klan Dhulam berjaga di perbatasan Kota Al dan Kota A. Dia berasumsi bahwa Jia Gong An telah melewati perbatasan."Mereka juga pasti telah mengepung Guru An dari perbatasan Lembah Siluman!" Qu Cing bergerak lebih cepat dari sebelumnya untuk mencari sang guru ke seluruh penjuru kota Tu hingga waktu pagi pun tiba."Aku harus menemukannya sebelum ia sampai ke perbatasan!" guman Qu Cing mulai lelah, haus, dan lapar. Ia terus berjalan ke arah selatan dengan wajah lesu. Tiba-tiba, seseorang memanggilnya. "Hei, Dik. Apa kau lapar?" tanya seorang lelaki muda, berambut perak, bermata biru dengan pakaian putih

    Last Updated : 2024-09-13

Latest chapter

  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   112. Berpisah

    Setelah perjalanan panjang, mereka akhirnya kembali ke Perguruan Long Ji. Qu Cing dan Bau Ba Chin melapor langsung kepada sang guru. Nie Lee duduk tenang di atas kursi meditasi batu yang dibalut akar pohon spiritual tua. Jubah panjangnya berkibar pelan karena angin pegunungan, tapi sorot matanya tajam penuh rasa puas saat melihat dua muridnya kembali dengan selamat.“Kerja yang sangat baik,” ucapnya pelan. “Bukan hanya kalian berhasil menghancurkan Master Pengubah Wajah, tapi kalian juga membawa bukti utuh dari pengkhianatan Ben Cong. Perguruan ini… berutang banyak pada kalian.”Bau Ba Chin hanya mengangguk ringan, sementara Qu Cing membungkuk penuh hormat.Nie Lee menepuk bahu keduanya. “Kalian telah melewati ujian yang bahkan para tetua pun belum tentu sanggup jalani di usia kalian. Mulai hari ini, kalian dibebaskan dari pelatihan hingga liburan selesai. Gunakan waktu ini untuk menenangkan jiwa kalian. Kalian pantas mendapatkannya.”Tak lama kemudian, seorang penjaga gerbang perguru

  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   111. Bola kristal ruang

    Qu Cing berdiri diam, matanya menatap sangkar cahaya yang berputar di hadapannya. Energinya masih mengalir pelan dari telapak tangan, menghubungkan dirinya dengan jaring-jaring bercahaya itu. Ia tidak menyangka—teknik sangkar cahaya yang ia serap dari lawan, kini tumbuh menjadi bagian dari kekuatannya.Cahaya dari sangkar terus berdenyut. Setiap denyutnya menyedot energi dari tubuh Master Pengubah Wajah yang terkurung di dalam. Pria itu tak lagi bisa melawan. Tubuhnya berlutut, wajahnya pias, tak ada lagi kekuatan tersisa."Pantas saja Bibi Miao tidak berdaya berada dalam sangkar ini," gumam Qu Cing mengepalkan tangan.Angin yang tadinya berputar liar kini mulaimeredaa. Debu yang berterbangan perlahan turun.Arena pelatihan Klan Naar menjadi sunyi. Tempat itu porak-poranda. Pilar-pilar batu runtuh. Permukaan tanah penuh retakan. Pohon-pohon di sekelilingnya hangus. Namun di tengah kehancuran itu, berdiri satu titik terang—Qu Cing, bocah dengan tongkat pusaka yang ia tenggerkan di atas

  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   110. Sangkar cahaya

    Dalam sekejap, ratusan klon tanah meledak bagaikan pecahan kaca rapuh tersentuh cahaya suci. Debu dan pecahan batu beterbangan, mengguratkan lengkung kehancuran di angkasa, seolah langit dan bumi bersaksi atas kekuatan yang bangkit dari tubuh seorang bocah.Master Pengubah Wajah terpental ke belakang. Tubuhnya terguling di tanah yang retak, wajahnya yang tertutup debu menampakkan raut ngeri—seperti melihat takdirnya sendiri mulai runtuh.“Tidak mungkin… bagaimana bocah ini bisa mencapai titik ini?!”Dengan susah payah, ia menegakkan tubuhnya. Jemarinya menggenggam tanah, bergetar karena campuran marah dan takut yang menyesakkan dada.“Anak sialan… kau kira, ini sudah berakhir?” ucap sang master dengan satu hentakan kedua telapak tangan ke bumi.DUUM!Sebuah gemuruh dalam tanah menjalar ke seluruh tempat pelatihan. Retakan terbuka lebar, dan dari kedalamannya, puluhan pilar batu mencuat ke atas, menjulang laksana tombak surgawi yang hendak menembus cakrawala.Namun Qu Cing berdiri tena

  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   109. Klon

    "Itu… sumber kekuatannya!”Inti itu tiba-tiba meledakkan energi. Fragmen-fragmen batu di sekitarnya langsung menyusun kembali bentuk tubuh baru yang jauh lebih cepat, lebih padat, dan lebih tajam dari sebelumnya. Tubuh monster itu tidak sebesar yang tadi, tapi lebih ramping dan agresif, dengan lengan-lengan panjang yang tajam seperti tombak batu.“Versi kedua?” Bau Ba Chin mendecak. “Sekarang kau jadi lebih menyebalkan.”Monster tanah melemparkan tubuhnya ke depan, menebas udara dengan dua bilah tangannya yang tajam!CLANG!Bau Ba Chin menahan serangan itu dengan tongkat besinya, namun kekuatannya luar biasa—kedua kakinya sampai menyeret tanah, menciptakan dua alur panjang di permukaan arena.WUSH!Monster itu langsung menghilang masuk ke dalam tanah, lalu muncul di belakang Bau Ba Chin!WHAAAM!Sebuah tebasan horizontal nyaris menyayat punggung Bau Ba Chin, namun bocah itu menghilang dalam kabut hitam detik terakhir!Sosoknya muncul di sisi kanan monster."Terlalu lambat."Tongkatnya

  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   108. Monster tanah

    Dengan kecepatan kilat, Qu Cing bergerak mengejar sosok itu. "Bertanding kecepatan? Kau akan menyesal!" Dalam beberapa kejapan mata, Qu Cing berhasil menghadang pria itu. "Aku tidak akan membiarkanmu kabur lagi, Tuan!" Bocah itu tersenyum meringis.Sementara Bau Ba Chin memblokir akses belakang sang Master Pengubah Wajah.Lawan mereka kali ini adalah, sesosok pria dengan wajah samar. Dia menyamarkan wajah aslinya dan membentuk wajah lain dengan tekstur elemen tanah. Umumnya, membentuk wajah membutuhkan konsentrsi dan ketelitian, sehingga memakan waktu hingga tiga sampai lima menit untuk meniru wajah seseorang. Namun, pria ini mampu merubah wajahnya dalam sekali pandangan mata, hanya dalam waktu setengah menit.Menurut informasi yang diberikan oleh Penjaga Perpustakaan Gu, Master Pengubah Wajah adalah seorang pria impoten. Dia senang bermain wanita, namun tidak sampai kehubungan yang lebih intens."Cih! Bocah sialan!" decak pria itu menggertakkan gigi. Ia menggerakkan tangannya seperti

  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   107. Wajah-wajah palsu

    "Tidak bisa membiarkan serangan itu terjadi! Kita harus segera mencegahnya!" seru Qu Cing.Bau Ba Chin langsung paham. Mereka harus menyerang sebelum teknik itu selesai!WUSSH!Kedua bocah itu melesat dalam waktu yang bersamaan!Ben Cong mengerahkan seluruh kekuatannya, tapi di saat yang sama, tubuhnya mulai menunjukkan efek samping dari pembakaran darah. Urat-uratnya terlihat semakin menonjol, dan wajahnya mulai menua dengan cepat.Namun, itu tidak menghalangi niatnya untuk membunuh mereka!"MATI!"Ben Cong mengayunkan tangannya, melepaskan semburan api hitam raksasa ke arah mereka!BOOOOM!Ledakan dahsyat terjadi!Namun, ketika asap mulai menghilang…Swish!Qu Cing muncul tepat di belakang Ben Cong!Matanya berkilat dingin."Ini akhirnya."Dengan secepat kilat, ia menghantam ulu hati Ben Cong dengan tongkatnya!CRACK!Ben Cong terbatuk darah. Matanya melebar tak percaya.Namun, sebelum tubuhnya jatuh, Bau Ba Chin muncul dari bayangan di bawahnya."Giliranmu!" seru Qu Cing.Bau Ba Ch

  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   106. Teknik pembakar darah

    Mata Qu Cing menyipit. Ia segera mengenali sosok itu. "Kau selalu bergerak seperti seorang pengecut. Memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Mungkin, orang lain tidak melihat gerakanmu, tapi langkah itu sangat jelas di mataku, Tuan Ben Cong!" Dengan tubuh Pou Cong yang masih terluka parah dan dalam keadaan lemah, ini adalah saat yang sempurna bagi Ben Cong untuk menyingkirkannya. Jika ia berhasil membunuh kakaknya, maka secara otomatis ia akan menjadi pemimpin baru Klan Naar! Namun— CLANG! Sebuah tongkat besi melesat, menghentikan serangan Ben Cong tepat sebelum menyentuh tubuh Pou Cong! Ben Cong tersentak mundur, matanya melebar melihat sosok anak lelaki berkulit hitam yang kini berdiri di hadapannya. "Kau?!" Bau Ba Chin menatapnya dingin. "Guru akan senang jika kami pulang membawa mayatmu, Tuan Ben Cong." Semua orang di arena mulai berbisik, menyadari bahwa ini bukan sekadar pengkhianatan biasa. Semua tahu bahwa Ben Cong adalah wakil kepala Perguruan Long Ji. Pou Cong yang

  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   105. Pernyataan yang mengejutkan

    Pou Cong tidak memberi Qu Cing kesempatan untuk bernapas. Begitu melihat bocah itu bangkit dengan tongkat bercahaya di tangannya, ia langsung mengayunkan tangannya ke depan. Wooosh! Semburan api melesat dari telapak tangannya, membentuk naga raksasa yang mengaum dan menerjang ke arah Qu Cing. Boom! Ledakan besar mengguncang arena, membuat para murid Klan Naar menjerit dan mundur lebih jauh. Asap hitam mengepul, menutupi seluruh area tempat Qu Cing berdiri. Pou Cong tersenyum dingin. "Kau boleh cepat, tapi kau bukan tandinganku, Bocah!" Namun, senyum itu seketika menghilang ketika sebuah bayangan tiba-tiba melesat dari dalam asap. Swish! Pou Cong nyaris tak sempat bereaksi saat cahaya oranye berkelebat di sisinya. Instingnya menendang masuk, dan ia segera berbalik, mengayunkan pukulan berapi ke arah bayangan itu. Boom! Udara di sekitarnya meledak akibat panas dari pukulannya. Namun, serangannya hanya mengenai udara kosong. "Mustahil…" Pou Cong menyipitkan mata, mencoba mencar

  • Thai Qu Cing Si Anak Kotoran   104. Bertarung

    Angin berhembus pelan, membawa ketegangan yang semakin memuncak di halaman pelatihan Klan Naar. Para anggota klan yang menyaksikan pertarungan ini menahan napas mereka, mata mereka terpaku pada sosok kecil yang berdiri di hadapan pemimpin klan mereka.Pou Cong, seorang pria yang dikenal sebagai salah satu pengendali api terkuat, menatap Qu Cing dengan tajam. Ia sama sekali tidak menganggap serius bocah ini. Namun, saat Qu Cing berdiri dengan penuh percaya diri, sesuatu di dalam dirinya berkata bahwa anak ini bukan lawan biasa."Jika kau benar-benar ingin menantangku, maka buat aku jatuh ke tanah hingga mengalami luka yang cukup serius."Kata-kata itu masih terngiang di udara ketika Qu Cing mulai bergerak.Wuussh!Dalam sekejap, tubuhnya menghilang dari pandangan!Pou Cong mengerutkan kening. Cepat!Tiba-tiba—Slash!Sebuah luka tipis muncul di bahu kanan Pou Cong, darah segar menetes ke tanah. Semua orang yang menyaksikan tersentak kaget.Pou Cong menggerakkan kepalanya dengan cepat, m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status