Share

113 Ingin Tahu Lebih Jauh

Setelah hampir seminggu lamanya teler, Leandra mulai bisa beraktivitas kembali seperti biasa. Dia bahkan memaksa Tian untuk mengantarnya pergi ke kantor seperti biasa.

“Yakin kamu bisa kerja?”

“Yakinlah, Mas.”

“Nanti kalau mual-mualnya kambuh, bagaimana?”

“Asal tidak dekat-dekat sama nasi, pasti aman—mual sesekali kan wajar.”

Karena di rumah tidak ada siapa-siapa selain Leandra, Tian setuju untuk mengantarkannya ke kantor. Setidaknya di sana ada Dini yang akan menemani Leandra jika terjadi apa-apa.

“Selamat ya, Lea? Saya ikut senang karena kamu hamil!” ucap Dini ketika Leandra muncul di kantor.

“Terima kasih, Bu!”

“Saya titip Leandra, Bu.” Tian berpesan sebelum pergi. “Hari ini saya ada sidang dan harus mendampingi klien, kalau ada apa-apa tolong kabari saya.”

“Baik, Pak.” Dini mengangguk.

“Kamu tidak usah khawatir, fokus saja sama sidang kamu hari ini.” Leandra mengantar Tian hingga ke depan pintu masuk kantor. “Di sini juga ada Om Ibnu kok, Mas.”

Tian mengangguk. “Jangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muda Wamah
Rendra lelaki bodoh.cr Th sendri GK ush nanya2 sm Selvy soal rmh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status