Share

113 Ingin Tahu Lebih Jauh

Penulis: Setia_AM
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-12 23:37:02

Setelah hampir seminggu lamanya teler, Leandra mulai bisa beraktivitas kembali seperti biasa. Dia bahkan memaksa Tian untuk mengantarnya pergi ke kantor seperti biasa.

“Yakin kamu bisa kerja?”

“Yakinlah, Mas.”

“Nanti kalau mual-mualnya kambuh, bagaimana?”

“Asal tidak dekat-dekat sama nasi, pasti aman—mual sesekali kan wajar.”

Karena di rumah tidak ada siapa-siapa selain Leandra, Tian setuju untuk mengantarkannya ke kantor. Setidaknya di sana ada Dini yang akan menemani Leandra jika terjadi apa-apa.

“Selamat ya, Lea? Saya ikut senang karena kamu hamil!” ucap Dini ketika Leandra muncul di kantor.

“Terima kasih, Bu!”

“Saya titip Leandra, Bu.” Tian berpesan sebelum pergi. “Hari ini saya ada sidang dan harus mendampingi klien, kalau ada apa-apa tolong kabari saya.”

“Baik, Pak.” Dini mengangguk.

“Kamu tidak usah khawatir, fokus saja sama sidang kamu hari ini.” Leandra mengantar Tian hingga ke depan pintu masuk kantor. “Di sini juga ada Om Ibnu kok, Mas.”

Tian mengangguk. “Jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muda Wamah
Rendra lelaki bodoh.cr Th sendri GK ush nanya2 sm Selvy soal rmh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   114 Pemilik Minimarket

    Empat bukan kemudian, perut Leandra sudah mulai terlihat membuncit. “Kira-kira anak ini cewek apa cowok ya, Mas?” tanya Leandra ketika menemani suaminya bekerja di depan taman belakang.Tian yang sedang mengetik sesuatu di laptopnya, tampak berpikir selama beberapa detik sebelum menjawab. “Cewek atau cowok sama saja, yang penting semuanya sehat.”“Iya sih, semua bayi itu pasti lucu-lucu.” Leandra menimpali.“Mau dapat dua juga lucu, sepasang.” Tian menyeletuk dengan pandangan mata yang terarah lurus ke layar laptop. “Sepasang?” Leandra mengerjabkan matanya.Namun, Tian tidak menjawab dan tetap fokus dengan laptopnya.“Lea, ini ada titipan dari tantemu!” Ibnu menyerahkan satu kotak makanan kepada Leandra yang sedang membantu Dini menggunting dokumen-dokumen yang sudah tidak terpakai.“Terima kasih, Om!” ucap Leandra bersemangat sambil menerima kotak makan yang diulurkan Ibnu kepadanya.“Kamu makan dulu saja, Lea!” suruh Dini. “Ibu hamil biasanya cepat lapar.”Leandra membuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   115 Belum Bisa Menyatukan Batin

    Setibanya di rumah, Tian segera membongkar belanjaan Leandra.“Mana saja barang-barang yang Rendra kasih buat kamu?” tanya Tian sambil meraih plastik yang lain.“Susu hamil itu saja, Mas. Dia tidak mau dibayar, aku sudah kasih uang lebih padahal ....”Tian segera memasukkan beberapa kotak susu ke dalam plastik lainnya kemudian membawanya pergi ke luar kamar.“Mas?” Leandra menyusul turun dengan hati-hati supaya tidak tergelincir saat menuruni tangga. “Tidak perlu kamu minum susu ini,” kata Tian ketika Leandra berhasil menyusulnya. “Apa pun yang dikasih Rendra buat kamu, jangan dimakan atau diminum.”Leandra mengangguk saja. “Mau kamu apakan susu itu, Mas?”“Mungkin akan aku kasih ke orang, takutnya dia main guna-guna ke susu ini.”Leandra tidak bisa menahan senyumnya ketika mendengar ucapan Tian.“Guna-guna ...? Apa itu tidak terlalu berlebihan?”Tian memandang Leandra dan berkata tegas, “Jaga-jaga itu tidak ada salahnya, kan? Aku tebak pasti Rendra terkejut saat tahu kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-15
  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   116 Kamu Harus Hati-hati

    “Bram, apa Tian tidak tidak pernah cerita sama kamu soal ... kehidupan rumah tangganya?” tanya Nezia dengan nada biasa ketika dirinya sedang tidak ada konsultasi pelanggan.“Tidak,” jawab Bram segera. “Tidak mungkin lah Tian cerita kehidupan pribadinya, kamu seperti tidak tahu saja bagaimana dia.”Nezia diam, dia sengaja memilih kata-kata yang tepat supaya tidak menimbulkan kecurigaan Bram.“Oh, aku kira kamu tahu ... sejak menikah, Tian jadi jarang ke sini—ada apa, ya? Maksud aku, apakah Lea melarangnya?”Bram mengangkat bahu. “Entahlah, tapi memang dari dulu fokus Tian adalah ke karirnya sebagai pengacara, bukan pebisnis.”Nezia tetap saja penasaran.“Jadi kita tidak tahu ya kira-kira Tian sudah punya momongan atau belum?“Aku tidak tahu, kalau iya pasti ada kabar yang datang. Tapi kalau Tian, aku tidak yakin juga karena dia bukan tipe orang yang suka bercerita hal pribadi termasuk sama temannya sendiri.” Sampai di sini, Nezia memutuskan untuk menyerah. Dia khawatir kalau B

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-16
  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   117 Menggali Informasi Lebih Jauh

    “Anaknya lucu sekali ya, Pak?” komentar Denis sambil menimang Nayra tanpa canggung.Rendra melirik Silvi. “Kenapa kamu sembarangan membiarkan Nayra digendong orang asing?”Silvi mengerjabkan matanya sebentar.“Iya ... tadi Pak Denis mau ada rencana memperpanjang kontrak rumah kita!” ucap Silvi buru-buru. “Dan ya ... Nayra kan anaknya gampang dekat sama orang asing, Mas!”Rendra melirik Denis lagi, Nayra memang tidak terlihat rewel dalam gendongannya. Apakah wajar jika bayi sekecil Nayra begitu tenang berada dalam gendongan orang yang bukan ayahnya?“Kamu naik apa tadi?” tanya Rendra curiga ketika Silvi menumpang mobilnya bersama Nayra untuk pulang.“Aku ... tadi pesan taksi,” jawab Silvi yang menggendong Nayra di pangkuannya.“Kenapa nggak minta aku buat antar kamu?” “Ya aku nggak tahu, kamu sendiri juga nggak bilang kalau mau ke sana.”Rendra tidak ingin buru-buru mengungkapkan kecurigaannya, karena itu dia mengemudi mobilnya tanpa banyak bicara.“Aku mau bicara sama kam

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-17
  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   118 Peluk-peluk Suami Orang

    Baru juga dia akan masuk ke dalam mobil kembali, tatapan mata Rendra tanpa sengaja menangkap sosok Leandra yang sedang berjalan di samping seorang wanita seumuran Widi.Perhatian Rendra langsung tertuju ke arah perut Leandra yang sudah membesar. Hatinya serta merta seperti dihantam oleh sebongkah batu besar yang teramat keras, menimbulkan nyeri yang tak terperi.Yang dikandung Leandra adalah anak Tian, bukan anaknya. Rendra berkali-kali mengingatkan dirinya sendiri, tapi rasa nyeri pada hatinya tidak bisa hilang secepat itu.Seperti rasa cintanya terhadap Leandra yang sejujurnya masih tersisa.Andaikan Rendra dan ibunya bersabar sedikit saja, mungkin kini dia dan Leandra tinggal menunggu kelahiran buah hati mereka.“Aku dikasih momongan setelah delapan tahun menunggu,” kata Arman, salah satu pemasok stok sabun dan sampo ketika mereka berdua bertemu di kantor. “Itu juga setelah aku dan istri konsultasi ke dokter.”“Kira-kira apa yang membuat kalian membutuhkan waktu yang tidak se

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   119 Copot Baju Kamu

    Leandra melirik Tian dengan ekspresi menahan marah, lalu dia memalingkan wajah dan meneruskan langkahnya dengan sangat hati-hati.Di dekatnya, Tian tetap berjaga karena khawatir terjadi apa-apa.“Kamu ngapain sih ngikutin aku, Mas?” tanya Leandra uring-uringan, sorot matanya melirik Tian dengan galak.“Aku kan juga mau ke kamar, Lea ... kamu ini kenapa sensi sekali—tumben?”Leandra menarik napas dan memalingkan wajah.Begitu tiba di kamar, Tian terkejut ketika Leandra langsung menutup pintu dan hampir saja mengenai wajahnya.Dia geleng-geleng kepala dan berusaha memaklumi emosi Leandra yang sedang tidak stabil karena hamil.“Copot bajunya,” suruh Leandra sambil memandang Tian dengan wajah merah padam.“Apa?”“Copot baju kamu, Mas. Sekarang,” ulang Leandra. Tian sempat menggaruk kepalanya, heran dengan sikap Leandra yang tidak seperti biasa. Setiap dia pulang kerja, sang istri hanya akan menyuruhnya untuk segera mandi, bukan melepas pakaian seperti ini.“Nunggu apalagi sih,

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   120 Seolah Aku Selingkuh

    “Aku tidak ada hubungan apa pun sama Silvi.” Rendra menatap Denis tidak percaya, dia heran karena pria itu tidak segera angkat kaki dari rumah pribadinya. “Kita sudah bahas ini sejak pertama kali kamu mencurigai aku ada apa-apa sama Silvi,” kata Denis melanjutkan. “Sekali lagi aku tegaskan, bahwa aku bukan orang ketika di antara kalian.” Rendra mendengus pelan. Pagi itu dia sengaja mampir ke rumah pribadinya sebelum berangkat kerja, dan siapa sangka kalau Denis masih punya muka untuk tetap tinggal di sana hingga masa sewa selesai. “Maling mana ada yang mau mengaku,” kata Rendra datar. “Kamu ini lucu sekali,” komentar Denis. “Justru karena aku terbukti tidak salah, aku masih berani tinggal di rumah ini karena masa sewanya masih tersisa ... Bukankah kita juga sudah sepakat di depan satpam perumahan? Kalau aku terbukti salah, mereka pasti sudah mengusirku dari kemarin.” Rendra menatap Denis dengan penuh curiga, tapi pria itu terlihat tidak terganggu sama sekali. “Sudah selesai masa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-01
  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   121 Apa Tujuan Mereka?

    Leandra mengerjabkan matanya ketika Tian menunjukkan selembar undangan setelah pulang kerja. “Apa ini, Mas?” tanya Leandra tidak mengerti. “Kamu buka saja, tapi jangan kaget.” Tian berpesan. Karena penasaran, Leandra segera mengamati sampul undangan itu dan lantang terpana. “Dari Rendra dan Silvi!” katanya terkejut sembari membuka plastik yang melapisi surat undangan itu. “Syukuran Nayra ... anak mereka? Kapan kamu dapat undangan ini, Mas?” “Tadi aku mampir ke klinik dan dikasih Nezia,” jawab Tian. “Kamu mau datang atau tidak?” Leandra berpikir cukup lama sebelum menjawab. “Kalau tidak mau datang, tidak masalah.” Tian seolah mengerti kebimbangan yang dirasakan Leandra. “Aku malah heran karena mereka mengundang kamu, menurut aku aneh saja.” Leandra menatap suaminya. “Terus apa tujuan mereka mengundang aku ya, Mas?” Tian mengangkat bahu. “Mungkin mau menunjukkan sesuatu? Atau Rendra mau memastikan kalau kamu sebentar lagi akan punya anak?” Leandra tersenyum getir, apa saja yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-05

Bab terbaru

  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   128 (TAMAT) Hasil Tes Kesuburan yang Tertukar

    “Rendra kok lama ya?” pikir Leandra yang masih duduk menunggu, dengan susah payah dia mencoba berdiri karena kondisi perutnya yang tidak nyaman. “Lea!” panggil Rendra ketika langkah kaki Leandra belum terlalu jauh. “tunggu sebentar, aku belum selesai.” “Biar aku naik taksi saja, Ren. Sudah berhari-hari aku nggak pulang, Mas Tian pasti cari-cari aku ... siapa tahu dia juga sudah telepon polisi.” Rendra terpaku ketika Leandra menyebut kata polisi. “Kamu betul juga, Lea.” “Makanya itu biar aku pergi sendiri ....” “Kamu masuk, sekarang.” “Apa maksud kamu?” Rendra tidak menjawab, melainkan menarik tangan Leandra dan memaksanya untuk masuk ke dalam mess karyawan. “Ren, apa-apaan sih?” Rendra celingukan dan lekas mendorong pelan leandra di saat pegawai sedang melayani pembeli yang berbelanja. “Kamu tunggu di sini dulu, lea.” “Kenapa sih kamu maksa? Aku nggak minta kamu untuk antar aku kalau memang nggak bisa, tapi biarkan aku pergi pakai taksi!” Leandra sudah merada

  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   127 Tertampar oleh Kenyataan

    Rendra membuka pintu mobilnya dan mempersilakan Leandra untuk masuk. “Apa Silvi tidak akan apa-apa?” tanya Leandra ragu.“Aku nggak bersama Silvi,” geleng Rendra sambil mengistirahatkan Leandra untuk masuk. Karena tidak memiliki pilihan lain, Leandra akhirnya setuju untuk menumpang mobil Rendra.“Tolong antar aku ke kantor Mas Tian ya, Ren?” pinta Leandra dengan wajah letih. “Atau ke rumah mertua aku saja, kamu tahu kan?”“Ya ....”“Yang perumahannya dekat sama rumah kamu dan Silvi,” imbuh Leandra lagi. “Aku mau cepat pulang dan bertemu Mas Tian, aku sudah capek.”Rendra mengangguk saja dan segera menutup pintu mobil rapat-rapat begitu Leandra sudah duduk di depan, setelah itu dia ikut masuk dan duduk di kursi kemudi.“Anak kamu sudah umur berapa, Ren?” tanya Leandra basa-basi ketika mobil yang ditumpanginya mulai melaju di jalan raya.“Sudah satu setengah tahun,” jawab Rendra datar, dan Leandra langsung mengernyitkan keningnya karena merasa nada suara Rendra yang terdengar

  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   126 Orang Itu Bukanlah Tian

    “Bagaimana keadaan Ibu, ada keluhan yang dirasakan mungkin?” tanya dokter ketika datang berkunjung.Leandra tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.“Kemarin-kemarin saya lemas sekali, Dok. Perut saya juga rasanya kram, saya pikir kontraksi.”“Ibu tidak dalam kondisi baik saat dibawa ke sini tadi, jadi asupan makanannya harus diperhatikan ya?”“Baik, Dok. Tapi janin saya baik-baik saja kan?”“Semuanya dalam kondisi baik, asalkan Ibu tidak boleh kelelahan, atau banyak pikiran dulu.”Leandra mengangguk paham, setelah itu dokter meninggalkannya sendirian lagi.“Aku lupa tanya sesuatu!” keluh Leandra. “Tapi entah kenapa aku jadi ngantuk sekali, dokter juga bilang kalau aku nggak boleh kecapekan ... nanti saja aku akan tanya ....”Leandra memejamkan matanya, tidak membutuhkan waktu lama dia segera terlelap di alam mimpi.Dan terbangun keesokan paginya ketika beberapa suster masuk ke ruangannya untuk absen.“Sus, apa tidak ada yang datang semalam?” tanya Leandra penuh harap

  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   125 Siapa Penjahat yang Sebenarnya

    “Saya harap juga begitu,” timpal Tian, masih dengan ekspresi wajah yang tenang. “Apa maksud kamu?” “Sudah, Mas. Jangan diperpanjang, biar Pak Tian lapor polisi saja ....” “Maksudnya biar dia melaporkan aku ke polisi?” “Bukan melaporkan kamu, tapi melaporkan hilangnya Mbak Lea, Mas!” Silvi meralat, sedikit ngegas karena Rendra terlalu sentimen dalam merespons kata-katanya. Mendengar itu, Tian justru tersenyum samar. Dia punya dugaan, tapi dirinya berharap kalau dugaannya itu salah. “Tentu saja saya akan melaporkan kasus ini ke polisi, saya tidak pernah tahu siapa penjahat yang sebenarnya ....” “Kamu menuduh kami ya?” potong Rendra menahan marah. Tian geleng-geleng kepala. “Kenapa ya dari tadi Anda selalu merasa bahwa saya menuduh Anda?” Dia berkomentar. “Istri Anda saja berpikir lebih bijak, kenapa Anda sendiri memperturutkan emosi? Jangan membuat orang lain merasa makin curiga dengan sikap Anda ini.” Tian langsung meninggalkan kantor Rendra dengan perasaan tidak menentu, dia

  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   124 Tamu yang Muncul di Kantor Rendra

    Cittt!Suara decit mobil terdengar beradu pada halaman parkir ketika Tian menginjak rem, setelah itu dia turun dan berjalan dengan tergesa-gesa menuju rumah.“Bik Asih! Pak Adi!”Pemilik nama yang pertama kali muncul adalah asih.“Pak Tian! Syukurlah Bapak pulang juga—Bu Lea, Pak!”“Pelan-pelan bicaranya, Bik! Sebenarnya apa yang terjadi sama Bu Lea?”Asih menarik napas dalam-dalam, kemudian menceritakan ulang kejadian yang telah diceritakan Adi kepadanya.“Kalau begitu di mana Pak Adi sekarang?” tanya Tian yang tidak bisa menutupi rasa paniknya membayangkan Leandra bertemu orang jahat dalam keadaan hamil besar seperti itu.“Saya akan panggilkan, Pak!” Asih buru-buru menghilang ke halaman belakang rumah.Ketika Asih kembali bersama Adi, Tian bergegas mengajaknya pergi ke kantor polisi karena dia tidak mungkin menunggu hingga waktu dua kali dua puluh empat jam.Setelah melapor, Tian segera mengabari orang tua Leandra dan juga orang tuanya sendiri.Reaksi mereka tentu saja su

  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   123 Lea Diculik

    “Pak, saya kok khawatir sama Bu Lea!” Asisten rumah tangga Tian tergopoh-gopoh mendatangi penjaga sekaligus tukang kebun yang sedang bersih-bersih dekat pintu gerbang. “Kenapa, Bik? Saya juga ketemu tadi, Bu Lea bilang mau antar makan siang buat Pak Tian ... padahal kandungannya sudah sebesar itu.” “Coba susul, Pak! Minimal sampai Bu Lea benar-benar dapat taksi!” “Ya sudah, Bik! Saya jadi ikutan khawatir, takut lahiran di jalan ....” “Jangan bercanda, Pak!” “Bibik tenang, jangan bikin saya tambah panik begini!” Tukang kebun bernama Adi itu segera meletakkan sapu dan serokannya, kemudian terburu-buru menyusul Leandra yang sudah lebih dulu pergi. Leandra sedang berdiri di pinggir jalan besar yang terletak di depan gang perumahan untuk menunggu taksi yang lewat. “Kok tumben sepi begini,” batin Leandra dalam hati. “Bisa-bisa Mas Tian telat makan siang.” Leandra memandang arlojinya dengan resah, dia mulai lelah berdiri dan juga sedikit kepanasan. Tidak lama setelah itu, sebuah ta

  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   122 Buat Apa Dipertahankan Lagi

    Silvi mengamati sikap Rendra lebih teliti daripada hari-hari biasanya. Sejak keributan yang terjadi di rumah pribadi mereka beberapa waktu yang lalu, dia berusaha memberikan perhatian yang lebih baik kepada sang suami. “Kamu mau dimasakin apa, Mas?” tanya Silvi tepat ketika Rendra tiba di rumah. “Tumben kamu masak,” komentar Rendra dengan kening berkerut. “Memangnya salah kalau aku masak buat suami aku sendiri?” balas Silvi sambil tersenyum. “Sekalian aku juga mau masak buat ibu juga.” “Ibu aku ada sakit darah tinggi, kamu nggak bisa sembarangan masak.” Rendra mengingatkan. “Ya makanya ini aku tanya sama kamu biar nggak salah,” kata Silvi berusaha sabar, meski dalam hati dia ingin segera mengakhiri pembicaraan ini. Namun, apa pun akan dia lakukan supaya rumah tangganya dengan Rendra tetap utuh terlepas apa yang terjadi. “Aku sudah kenyang,” tandas Rendra sambil mengendurkan dasinya. “Ada bibik yang masak untuk makan malam nanti.” Sebelum Silvi sempat berkomentar, Rendra langsun

  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   121 Apa Tujuan Mereka?

    Leandra mengerjabkan matanya ketika Tian menunjukkan selembar undangan setelah pulang kerja. “Apa ini, Mas?” tanya Leandra tidak mengerti. “Kamu buka saja, tapi jangan kaget.” Tian berpesan. Karena penasaran, Leandra segera mengamati sampul undangan itu dan lantang terpana. “Dari Rendra dan Silvi!” katanya terkejut sembari membuka plastik yang melapisi surat undangan itu. “Syukuran Nayra ... anak mereka? Kapan kamu dapat undangan ini, Mas?” “Tadi aku mampir ke klinik dan dikasih Nezia,” jawab Tian. “Kamu mau datang atau tidak?” Leandra berpikir cukup lama sebelum menjawab. “Kalau tidak mau datang, tidak masalah.” Tian seolah mengerti kebimbangan yang dirasakan Leandra. “Aku malah heran karena mereka mengundang kamu, menurut aku aneh saja.” Leandra menatap suaminya. “Terus apa tujuan mereka mengundang aku ya, Mas?” Tian mengangkat bahu. “Mungkin mau menunjukkan sesuatu? Atau Rendra mau memastikan kalau kamu sebentar lagi akan punya anak?” Leandra tersenyum getir, apa saja yang

  • Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?   120 Seolah Aku Selingkuh

    “Aku tidak ada hubungan apa pun sama Silvi.” Rendra menatap Denis tidak percaya, dia heran karena pria itu tidak segera angkat kaki dari rumah pribadinya. “Kita sudah bahas ini sejak pertama kali kamu mencurigai aku ada apa-apa sama Silvi,” kata Denis melanjutkan. “Sekali lagi aku tegaskan, bahwa aku bukan orang ketika di antara kalian.” Rendra mendengus pelan. Pagi itu dia sengaja mampir ke rumah pribadinya sebelum berangkat kerja, dan siapa sangka kalau Denis masih punya muka untuk tetap tinggal di sana hingga masa sewa selesai. “Maling mana ada yang mau mengaku,” kata Rendra datar. “Kamu ini lucu sekali,” komentar Denis. “Justru karena aku terbukti tidak salah, aku masih berani tinggal di rumah ini karena masa sewanya masih tersisa ... Bukankah kita juga sudah sepakat di depan satpam perumahan? Kalau aku terbukti salah, mereka pasti sudah mengusirku dari kemarin.” Rendra menatap Denis dengan penuh curiga, tapi pria itu terlihat tidak terganggu sama sekali. “Sudah selesai masa

DMCA.com Protection Status