Share

110 Vonis Dokter Sebelumnya

“Iya, Bu. Takutnya aku kena sakit maag nanti,” angguk Leandra.

“Tian, titip Lea. Jangan kasih obat sembarangan,” pesan ibu mertua ketika akan pulang.

“Jangan lupa kasih kabar kalau ada apa-apa,” timpal ayah Leandra.

“Iya, Bu. Hati-hati pulangku, Yah.” Tian mengangguk dan menunggu hingga taksi yang ditumpangi kedua mertuanya berlalu pergi meninggalkan rumah.

Di kamar, Leandra mengoleskan minyak kayu putih ke perut dan lehernya. Harum minyak kayu putih menguar hingga ke seantero kamar.

“Minyak siapa ini, tumpah?” komentar Tian ketika dia masuk kamar dan hidungnya langsung dipenuhi aroma minyak kayu putih.

“Tidak ada yang tumpah, aku pakainya kebanyakan!” Leandra nyengir. “Aku suka wanginya, Mas. Enak ....”

Tian memegang tengkuknya, seraya berpikir keras apakah perubahan-perubahan ini sudah cukup menjadikan pertanda kalau Leandra memang sedang hamil?

“Makan nasi, yuk? Tadi di kondangan, kamu tidak mau makan.” Tian membujuk.

“Tidak lapar, dari kemarin perutku kram. Mungkin aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status