Share

109 Harus Aku Sampaikan

Leandra menikmati pesta pernikahan Ivana yang berlangsung sederhana, tetapi penuh makna.

“Tante Ivana cantik banget ya, Bu?” komentar Leandra dengan wajah berseri-seri.

“Iya, ibu saja saja sempat pangling tadi saat menyusul tante kamu di belakang!”

Ketika hidangan disajikan, Leandra menolak nasi khusus untuknya.

“Kamu tidak makan nasi?” tanya Tian heran ketika melihat Leandra hanya minum teh dan snack.

“Tidak, Mas. Kamu saja,” jawab Leandra sementara tamu yang lain asyik menikmati hidangan.

“Kamu kan baru sembuh, makan itu harus tetap dijaga.” Tian menyodorkan piringnya. “Ini buat kamu saja.”

“Tidak usah, Mas. Aku tidak lapar,” tolak Leandra sambil sedikit menjauhkan kepalanya. “Daripada aku paksa makan, tapi tidak habis kan malah jadi mubazir ... aku juga sudah makan roti tadi sama minum teh.”

Tian tidak lagi memaksa. Baginya yang penting perut Leandra tidak kosong sama sekali.

Ketika acara berakhir, Leandra merasakan perutnya mulai melilit.

“Mas, habis ini beli buah yuk?”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status