Share

Pacarku Tuan es

Pagi itu, Risa membantu Gilang memasangkan dasi seperti biasa. Gilang menatap wajah Risa yang tertunduk. Tidak seperti biasanya.

"Apa kamu sakit?" Tanya Gilang meraba kening Risa, dan meraih pinggang istrinya itu ke dalam pelukannya.

Risa hanya menggeleng pelan. Gilang yang mendapat jawaban dengan gelengan kepala oleh Risa hanya bisa mengerutkan keningnya. Ketika Risa hendak melangkah mengambil jas untuk Gilang, tangan kekar lelaki itu meraih tubuh Risa dan memeluknya dari belakang. Lalu mengusap perut Risa lembut. "Aku berharap, secepatnya, ada Gilang junior di dalam sini," ujar Gilang mencium pipi Risa dan menopang dagunya di pundak istrinya itu.

Risa pun memejamkan mata, mencerna perkataan lelaki yang ada dihadapannya itu. Jika pernikahan ini hanya sandiwara dan suatu saat akan berakhir, lalu untuk apa kehadiran putra mahkota yang sangat diharapkan oleh Gilang.

Risa hanya terdiam, tanpa suara.

"Nanti, aku minta Pak Sapto menjemputmu sebelum jam makan siang, bersiaplah, aku ingin m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Inon Poenya
Gilang ih maunya kamu tuh apa,, apa memang posisi Mega tak bisa tergeser sedikit pun
goodnovel comment avatar
Inon Poenya
dihantui lagi sama kata sandiwara ckckck
goodnovel comment avatar
Dian Ibrahim
waaahhh mo couple baju biru-biru niihh......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status