Kimberly menatap hangat foto Damian semasa Damian masih kuliah. Tampak senyuman di wajah cantiknya terlukis begitu tulus. Foto lama itu sangat menggemaskan di mata Kimberly. Usia Damian sekarang sudah di atas 30 tahun. Namun, semakin bertambahnya usia Damian malah membuat pria itu semakin tampan dan gagah.Tanpa sengaja, tatapan Kimberly teralih pada foto sosok wanita cantik yang tengah menggendong bayi. Dia mengambil bingkai foto itu, dan menatap lekat. Foto itu adalah foto lama, dia yakin sosok wanita cantik yang menggendong bayi itu adalah mendiang ibu Damian yang menggendong Damian bayi.“Cantik sekali,” gumam Kimberly pelan memuji. Ini pertama kalinya Kimberly tahu wajah mendiang ibu kandung Damian. Pasalnya yang sedari dulu tampil adalah Rula—ibu tiri Damian. Pantas saja Damian sangat tampan, karena selain Deston memiliki wajah tampan, mendiang ibu Damian adalah wanita yang sangat cantik. “Terima kasih sudah melahirkan pria yang sangat hebat,” bisik Kimberly seraya membelai bi
Berita pernikahan tentang Damian dan Kimberly sudah tersebar di media. Hingga detik ini video di mana Damian melamar Kimberly di boarding gate masih menjadi trending topik. Banyak beberapa komentar negative, tapi komentar positive jauh lebih banyak karena waktu itu Damian sudah pernah memberi tahu publik mengenai hubungan antara Kimberly dan Fargo.Kemarin, Ernest sudah menghubungi Kimberly menanyakan kabar tentang berita yang telah tersebar luas. Tentu Damian sendiri yang langsung mengambil alih pembicaraan antara Ernest dan Kimberly. Pria tampan itu membenarkan tentang rencana pernikahan. Pun, dia sudah merencanakan jadwal pertemuan keluarga dalam waktu dekat ini. Dia sengaja tak menunda-nunda pernikahan, karena tak ingin kehamilan Kimberly semakin besar di pesta pernikahan mereka nanti. Persiapan pernikahan sudah dipersiapkan. Namun, Damian melarang Kimberly untuk mempersiapkan pernikahan. Kondisi Kimberly yang mengandung membuat Damian selalu takut terjadi sesuatu pada Kimberly.
Bibir Damian menjelajah di atas bibir Kimberly dengan penuh kelembutan. Mengulumnya layaknya permen manis yang tak bisa disia-siakan. Lidah pria tampan itu mendesak masuk, membelai langit-langit mulut sang kekasih.Tangan lentik Kimberly melingkar di leher Damian, penuh damba. Tubuh Damian menindih tubuh kekasihnya itu, sedikit berjarak di bagian perut demi melindungi perut sang kekasih agar tak terluka.“Ah.” Desahan lolos di bibir Kimberly kala tangan kokoh Damian meremas payudaranya.“Ukuranmu semakin besar, Kim. Aku menyukainya.” Damian melepaskan pagutan itu, menundukkan kepalanya, menggigit puting payudara Kimberly dari balik dress wanita itu.“Ah, Sayang. Jangan digigit. Sakit.” Kimberly meremas rambut Damian, merintih kala Damian menggigit putingnya. Damian membuka kancing depan Kimberly, menatap penuh hasrat bra berwarna merah berenda yang membalut dada sang kekasih. Kehamilan kekasihnya itu masih muda, tapi nyatanya membuat ukuran dada sang kekasih kian menantang, bulat, p
Sebuah restoran mewah di Kawasan Beverly Hills menjadi tempat di mana Damian mengatur pertemuan keluarga. Restoran mewah itu tampak sepi karena pria tampan itu sudah menyewa restoran tersebut untuk hari ini. Dia tak mau ada gangguan-gangguan suara dari para tamu undangan lain.Malam itu, Kimberly tampil sangat cantik dan anggun. Wanita itu selalu menjaga penampilannya dengan luar biasa. Sebelum menuju restoran, Kimberly sempat melalukan fitting gaun pengantin yang dikhususkan dirinya di hari pentingnya nanti. Tentu semua gaun pengantin yang ditunjukkan oleh para designer, selalu tampak sempurna di tubuhnya.Akan tetapi ada hal tergila yang diputuskan Damian yaitu mengambil lima gaun yang dirancang oleh designer khusus untuk Kimberly. Hal tersebut membuat Kimberly takjub luar biasa, dan sempat berdebat dengan Damian karena terlalu berlebihan. Sayangnya tetap saja Kimberly kalah, dan wanita itu menuruti keinginan Damian yang sampai memesan lima gaun pengantin. Sangat menakjubkan!Damian
“Kim? Bisa kita bicara sebentar?” Rula mencegat Kimberly yang baru saja keluar dari toilet. Ya, Saat ini, Kimberly dan Damian masih berada di restoran bersama dengan Deston, Ernest, Rula, dan Maisie. Deston dan Ernest sudah mulai mencair, melupakan segala yang telah terjadi. Mereka semua seakan berdamai dengan kenyataan yang ada.“Grandma? Apa kabar?” Kimberly yang sangat merindukan Rula itu langsung memeluk Rula dengan erat. Sungguh, selama ini Kimberly sangat merindukan Rula, Fidelya, dan Olsen. Dia tak pernah membenci mereka semua. Meski sudah bercerai dari Fargo, tetap saja Kimberly sangat menghormati Rula, Fidelya, dan Olsen. Hanya saja, Kimberly selalu merasa tak enak jika bertemu dengan Rula, Fidelya, dan Olsen. Kimberly seperti orang yang telah melakukan sebuah kesalahan besar.“Aku baik. Bagaimana denganmu?” Rula mengurai pelukannya, menatap hangat Kimberly.“Aku baik, Grandma. Maafkan aku.” Mata Kimberly berkaca-kaca. Nadanya penuh rasa bersalah. Bagaimanapun, Kimberly tahu
Menjelang pernikahan, Damian sudah mengurangi jadwal-jadwal sibuk di kantornya. Damian hanya mengawasi pekerjaan dari jarak jauh saja. Damian memercayakan semua pekerjaannya diurus oleh Freddy. Terakhir project Damian yang ada di Paris saja sengaja, dia minta direktur perwakilan untuk menggantikannya. Damian tak mungkin ke luar negeri dalam keadaan pernikahannya dengan Kimberly sudah di depan mata.Kandungan Kimberly semakin hari semakin bertumbuh. Meski perutnya belum begitu besar, tapi Damian selalu mencemaskan Kimberly. Damian terlalu khawatir terjadi sesuatu pada Kimberly. Semakin hari berjalan, Damian semakin overprotective. Hal itu yang membuat Kimberly sering kesal, tapi Kimberly tetap tidak bisa membantah apa yang sudah Damian atur.Setiap saat, pelayan wajib siaga setiap kali Kimberly meminta sesuatu. Damian tak ingin sampai Kimberly kelelahan. Bahkan sekarang saja, Damian sudah meminta Brisa untuk berhenti membahas pekerjaan dengan Kimberly. Pria tampan itu meminta Brisa unt
Sebuah hotel megah yang terletak di pusat kota Los Angeles sudah ramai dipenuhi dengan keluarga Darrel dan keluarga Davies. Dua keluarga yang memiliki nama terpandang di Amerika itu sudah datang jauh lebih awal dari jam yang telah ditentukan. Tampak para pelayan sejak tadi mondar-mandi sibuk melayani para keluarga. Tentu, dua keluarga besar ini bersatu membuat banyak yang membahas bisnis. Adapula yang masih tak menyangka akan terjadi hari ini. Hari di mana yang mengudang sejarah dua keluarga besar dan bahkan sampai membuat para wartawan begitu ramai ingin meliput.Hari ini adalah hari yang telah dinanti-natikan oleh Damian dan Kimberly. Hari di mana Damian dan Kimberly akan mengikat janji suci. Janji yang akan mereka jalani sehidup semati, menghabisi sisa usia mereka bersama. Di hari yang sakral ini, Damian mengadakan pesta pernikahan yang sangat megah dan dihadiri ribuan tamu undangan. Pernikahan pertama Damian Darrel dan merupakan pernikahan kedua Kimberly Davies telah berhasil meny
Resepsi pernikahan Damian dan Kimberly begitu megah. Dekorasi ballroom hotel itu berhias Swarovski dan juga beberapa aneka bunga sebagai pemanis ballroom hotel itu. Nuansa gold bercampur dengan silver menunjukkan kesan mewah di pesta pernikahan membuat kesan mewah dari resepsi pernikahan Damian dan Kimberly.Puluhan wartawan berada di ballroom hotel itu mengabadikan moment pernikahan Damian dan Kimberly. Dua nama terpandang di Amerika itu telah menyita perhatian publik. Para tamu undangan sejak tadi naik ke altar, mengucapkan selamat untuk Damian dan Kimberly. Begitu pun bergantian dengan keluarga yang mengucapkan selamat untuk Damian dan Kimberly yang sekarang sudah resmi menjadi sepasang suami istri.“Kimberly, kau sangat cantik, Sayang.” Fidelya tak tahan untuk menghampiri Kimberly, wanita paruh baya itu memeluk erat Kimberly. Pun Kimberly membalas pelukan Fidelya tak kalah erat.“Selamat atas pernikahanmu dan Kimberly, Damian.” Olsen menepuk bahu Damian.“Thanks,” jawab Damian den