Share

Chapter 102

Author: Brille23
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Cukup lama kami berada dalam posisi ini. Reynold tak membebaskan bibirku begitu saja, dan aku pun tak kuasa untuk membebaskan diri darinya seakan enggan sekali diriku untuk melepaskan kesempatan langka mendapatkan kehangatan ini barang sebentar saja.

Kulirik wajah tampan yang sedang terpejam dari posisiku saat ini seakan ia sedang menghayati apa yang sedang ia lakukan sekaligus menantikan balasanku atas tindakannya.

"I ... Ini gila! Apa yang harus kulakukan sekarang?! Aku benar-benar tidak bisa melakukan sesuatu yang seperti ini!" Kepalaku dilanda kepanikan atas langkah apa yang harus kulakukan untuk menghadapi apa yang sedang terjadi di antara kami.

Perlahan tangan Reynold meraih rambut poni sampingku yang menjuntai, lalu melipkannya ke belakang telingaku dengan begitu lembut. Setelah itu ia mengusap kepala bagian belakangku berkali-kali sehingga membuatku terbuai dan perlahan memejamkan kedua mataku.

Karena perasaan nyaman itu, perlahan juga aku membuka mulutku sehingga akhirnya ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 103

    Aku tersenyum menantang padanya, menatap dengan tak sabar menunggu responsnya terhadap apa yang kutanyakan tadi.Namun, pemuda itu terlihat santai sekali, seakan tidak terpengaruh akan tantanganku ini."Jadi, apa jawabanmu, Reynold Clifford?" Aku mendesaknya agar dia lekas menjawab."Apa yang Kau harapkan, hm? Jika memang Aku adalah incaranmu, apa yang Kau inginkan? Menjadikanmu sebagai kekasihku? Lalu apa lagi setelah itu?" timpal pemuda itu dengan tampang datarnya.Aku terdiam, tetapi itu bukan karena aku merasa kalah karena ucapannya. Aku bahkan tertawa kecil dan menatapnya dengan tatapan polos khas Bella Valentine. "Bukan hanya sekedar itu. Tetapi sebenarnya Aku memiliki harapan yang besar di baliknya. Kau bahkan tidak bisa mengiranya sendiri!" ungkapku sembari tersenyum menggoda padanya."Hm, berarti dengan kata lain, mendapatkanku itu adalah sebagai sebuah pencapaian yang-"CUP!Tanpa basa-basi, tak menunggu pemuda itu menyelesaikan perkataannya, aku langsung mengecup bibirnya de

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 104

    Tanpa menyadari keberadaan Miranda yang sejak awal sudah memantau mereka, Wendy dan Reynold terlihat begitu tampak menikmati momen kebersamaannya di tepi danau.Kedua muda-mudi itu kini duduk saling berhadapan, dan tampak fokus terhadap lawan bicaranya seakan sedang berusaha membaca pergerakan lawan bicaranya itu."Kita mulai?" tanya Wendy memastikan dengan pandangannya yang begitu serius memandang sosok Reynold di hadapannya."Kita mulai!" timpal Reynold sembari mengepalkan tangannya dan menutupinya dengan tangan yang satunya.Wendy melakukan apa yang dilakukan pemuda itu."Kertas! Gunting! Batu!" teriak keduanya secara serempak sebelum akhirnya keduanya menunjukkan bentuk apa yang dikeluarkan tangannya.Wendy mematung, ia yang mengeluarkan kepalan tangan itu kalah oleh Reynold yang menunjukkan kelima jarinya. Batu membungkus keras, dengan begitu, Reynold lah yang memenangkan permainan putaran pertama ini."A ... Aku kalah!" gumam Wendy sembari memandangi kepalan tangannya, seakan ti

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 105

    "Em, kenapa Kau memandangiku seperti itu?" tanya Wendy penasaran.Reynold menggeleng, lalu bangkit dari tempat duduknya, kemudian berkata, "Permainan sudah selesai, Aku pemenangnya, dan waktunya Kita pulang!" Wendy hanya mengangkat bahunya, kemudian ikut berdiri. Melihatnya melakukan apa yang ia lakukan, Reynold pun berbalik, hendak berjalan menuju motornya yang terparkir cukup jauh dari tempat mereka saat ini.Sedangkan Wendy, alih-alih mengikuti pemuda itu, ia malah membalikkan badannya menghadap pada danau indah di hadapannya. "Tempat yang sangat indah!" Gadis itu memuji keindahan alam yang terbentang di depan matanya.Mendengar gadis itu berkata di belakangnya, Reynold menghentikan langkahnya, dan terdiam membelakanginya.Gadis yang terpukau dengan keindahan itu, membalikkan badannya sehingga kini pandangannya tertuju pada sosok Reynold yang membelakanginya."Oh! Rey, bagaimana Kau bisa menemukan tempat ini?" tanya Wendy dengan begitu riang.Namun, Reynold hanya diam saja, tak m

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 106

    Selama perjalanan pulang, perasaan Wendy begitu berbunga-bunga, ia tak berhenti tersenyum sembari menggenggam erat kantung kresek yang berisi teh jati pemberian Reynold tadi.Tak hanya itu, perasaannya semakin bergejolak ketika pikirannya membawanya kembali pada saat kebersamaan mereka di danau. Bagaimana pemuda itu menciumnya, dan bagaimana ia membalas ciuman itu. Sungguh, tak terbayangkan betapa bahagianya gadis polos itu."Itu kedua kalinya dia menciumku!" pikirnya. Saking girangnya, ia sampai melupakan perasaan kesalnya mengenai mudahnya pemuda itu memberikan ciumannya pada siapa pun untuk mendapatkan apa pun yang diinginkannya."Perasaan yang aneh," pikir gadis itu."Oh!" Ia kemudian teringat mengenai ucapan Reynold bahwa permainan suit tadi menjadikan mereka imbang. Hal itu membuatnya teringat mengenai persaingan mereka di pusat permainan game arcade di mall waktu itu."Ah! Iya, Aku ingat sekarang, jadi itu maksudnya! Kemarin Skorku lebih unggul darinya dan dengan kemenangannya

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 107

    "Miranda, ada yang ingin kutanyakan padamu," ucap Wendy, akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.Wanita angkuh itu mengangkat alisnya karena sesungguhnya merasa penasaran dengan hal yang akan ditanyakan Wendy mengingat itu adalah sesuatu yang sangat jarang sekali terjadi."Gadis itu terlihat serius, apa yang akan dia tanyakan ya?" pikir Miranda dengan tatapan datarnya tak beralih dari sosok gadis dingin itu.Wendy menatapnya lekat-lekat seakan ia sedang menelisik sesuatu dari wanita yang duduk di hadapannya itu."Kau mencintai Chris bukan?" Wendy langsung bertanya pada intinya.Miranda tersenyum lebar, lalu menjawab dengan begitu yakin, "Iya! Tak ada yang bisa mengalahkan rasa cintaku pada pria itu!""Lalu kenapa? Itu bukan berarti Kau sebenarnya-""Aku hanya ingin tahu, apa itu cinta? Kau sedang jatuh cinta, Aku yakin Kau bisa menjelaskan perasaan seperti apakah itu?" Wendy langsung menyela perkataan Miranda yang tengah menjelaskan mengenai hal yang menjadi tanda tanya baginya bel

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 108

    Pria itu tersenyum lebar mendengar seorang pria terkenal yang mengancam keberadaan Coltello itu. "Duduklah, Rudolf!" serunya sembari menunjuk sebuah sofa tunggal di hadapannya.Pria bertampang menyeramkan itu melakukan apa yang diperintahkan atasannya itu."Well, apa yang mereka dapatkan?" tanya Chris dengan antusias."Informasi ini berkaitan dengan apa yang Kau usahakan terhadap Nyonya Hilde." Rudolf mengatakan pembuka dari informasi penting yang hendak ia laporkan itu.Senyum pria itu memudar, pikirannya langsung teringat ketika malam terakhir ketika ia menghabiskan malam bersama tante girang itu. Lebih tepatnya adalah mengenai percakapan terakhirnya yang sangat penting, yaitu mengenai tempat di mana benda penting yang Hilde bicarakan itu berada."Lanjutkan!" serunya."Informan Kita melaporkan bahwa Michael tampak sedang mencari sesuatu, mereka melihat pria brengsek itu menyambangi beberapa properti nyonya Hilde. Entah apa yang ia cari, tapi sepertinya dia tidak menemukan apa yang

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 109

    POV Wendy.Beberapa hari kemudian. Sesuai dengan rencana, hari ini adalah hari di mana aku harus mengeksekusi nyonya Hilde. Chris sudah mengingatkanku beberapa detailnya serta menunjukkan keberadaan wanita itu saat ini. Sebuah mansion mewah yang berada di pinggir kota, di sanalah ia berada.Semua berjalan lancar hingga saat ini, aku sedang berada di salah satu properti si tante girang itu dan tengah bersembunyi di saluran ventilasi setelah sebelumnya berhasil menerobos penjagaan di pintu belakang properti yang begitu ketat. Sangat ketat karena bukan hanya keamanan wanita itu saja yang berjaga, aku sempat menguping bahwa beberapa orang suruhan Michael juga ikut memperketat penjagaan.Hal selanjutnya yang harus kulakukan adalah mencari keberadaannya di mansion yang besar dan luas ini. Namun, karena kupikir akan sangat mudah untuk mengeksekusinya dalam kesunyian, rencana yang terbaik adalah menunggu wanita itu di kamarnya."Hm, Aku tidak bisa berlama-lama di sini, Aku harus keluar agar

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 110

    Chris menyeringai. Pandangannya beralih pada pria menawan yang tengah mengamati gerak-geriknya sedari tadi. Mereka berdua berada di ruang kerja Hilde di properti wanita itu. Chris yang baru saja datang itu langsung disambut oleh Michael yang memang sudah berada di sana sebelum ia datang."Dia ternyata memang tidak bisa diremehkan! Padahal berdasarkan informanku pria ini sudah datang ke properti ini dan tak menemukan apa yang dicarinya, tapi ternyata dia kembali ke sini! Dia sepertinya sedang berusaha menjebakku ... Ck, benar-benar merepotkan!" pikir Chris yang sejujurnya tidak menduga Michael akan kembali ke properti yang sudah ia kunjungi sebelumnya ini."Well, Tuan Chris Khiel, sedang apakah gerangan Anda berada di tempat ini? Saya sangat yakin ini bukanlah rumah Anda." Michael memulai pembicaraan setelah melihat pria playboy itu menyimpan kembali ponselnya di saku dalam blazer yang ia kenakan."Hm, sepertinya dia sudah tahu siapa Aku. Tidak aneh, dia pasti pernah melihatku bersama

Latest chapter

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 130

    POV Wendy. "Misi apa yang akan pria itu berikan dengan membuat kita bertiga berkumpul seperti ini?" pikirku sembari menatap sosok Chris yang tengah duduk sembari menatap kami bertiga dengan serius. "Si bajingan Vincent kemarin buka mulut. Dia terus mengoceh, sehingga pada akhirnya mengatakan bahwa ada hal serius yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan, dan itu berhubungan Coltello. Mau tidak mau organisasi akan terlibat dalam sebuah perang antar organisasi kecil dan itu tidak bisa dihindari!" Chris mulai menuturkan hal yang menjadi penyebab yang sepertinya membuat pikirannya terganggu. Mendengar hal itu, sontak saja semua orang terlihat semakin serius. "Dia tidak mengatakan detailnya, tetapi itu berhubungan dengan tuan Jimmy Heartnewt. Dia hanya bilang bahwa dengan adanya pejabat itu di sisi mereka, maka Coltello pasti tidak akan baik-baik saja!" Chris melanjutkan perkataannya. Pria itu, melirik ke arahku, kemudian berkata, "Wendy, kuperintahkan Kau untuk mengawasi

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 129

    Michael memandang Hilde dengan perasaan penuh antusias, benar-benar ingin segera mengetahui apa yang hendak tante girang itu bicarakan dengannya, di samping dia ingin 'benda' yang ada padanya. Sedangkan wanita itu tampak tertunduk sedih di samping pria itu sembari memainkan tangannya. "Hm? Nyonya Hilde, mengapa Anda hanya diam saja?" tanya Michael sambil memasang senyumnya yang menawan. Hilde dengan ragu melirik pria rupawan itu. "Tuan Clifford, Saya merasa ketakutan," ucapnya dengan suara yang bergetar. "Well, itulah yang seharusnya Anda rasakan. Anda baru saja menjadi target pembunuhan, tentu saja hal semacam itulah yang harus Anda rasakan," ujar pria itu. Hilde langsung berdiri tanpa mengalihkan pandangannya dari Michael, lalu berkata dengan menggebu-gebu, "Tuan, Anda sudah menyelamatkan nyawa Saya malam itu. Saya yakin Anda bisa-" "Sejujurnya, Nyonya Hilde, yang Saya lakukan hanyalah menangguhkan waktu pembunuhan Anda. Anda berhasil lolos malam itu, bukan berarti Anda

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 128

    "Well, Rey, Rob, tunggu sebentar ya! Sebentar lagi kelasku selesai," seru Martin. "Baik, ayah mertua!" timpal Robert dengan bersemangat, berbanding terbalik dengan Reynold yang hanya merespons dengan sebuah anggukan malas. Martin tersenyum, lalu kembali ke dalam kelas, melanjutkan perkuliahannya. Tinggallah kedua pemuda itu sendiri. "Sebenarnya untuk apa Kau menemui Pak Martin?" Reynold yang masih penasaran, menanyakan hal yang menurutnya ganjil itu. "Eh? Aku hanya datang untuk kunjungan rutinku. Takada masalah mengenai itu, kan?" jawab Robert dengan santainya. "Kunjungan rutin apa?" Reynold bertanya makin jauh. "Itu bukan urusanmu~" timpal lawan bicaranya yang terlihat seperti sedang menjahilinya. Mendengar respons itu, Reynold tidak memperpanjangnya lagi karena sejujurnya ia cukup kesal mendengar bagaimana pemuda itu menjawab tiap pertanyaannya. "Tapi ada satu hal pasti yang menjadi urusanmu, yaitu uruslah kekasihmu sendiri, dan jauh-jauhlah dari Bella!" Pemuda it

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 127

    Beberapa saat kemudian, kami sudah berada di depan pintu masuk gedung aprtement-ku. "Terima kasih, Rey!" ucapku dengan riang gembira. Reynold hanya memandang dengan malas padaku. Aku memeluk erat boneka unicorn pemberian darinya sembari cengengesan. "Terima kasih juga bonekana ... Aku sangat menyukainya," ungkapku. "Aku tidak sengaja memberikannya-" "Aku akan menamainya ReyBell!" selaku, langsung memberitahukan nama boneka pemberiannya. "Hm, Reynold Bella, kah? Dasar gadis aneh!" gumamnya sembari menyalakan kembali motornya, sepertinya ia bersiap untuk pergi. Aku menghadapkan kepala boneka itu pada Reynold, seraya berkata dengan nada jahil, "Reybell, ayo katakan sesuatu pada Papa!" Reynold langsung menoleh padaku dengan tampang terkejut. "Papa, hati-hati di jalan ... sampai jumpa lagi!" Aku mengubah suaraku sembari mengerak-gerakkan kaki depan boneka unicorn itu seakan dia sedang melambai pada pemuda yang sudah memberikan boneka ini padaku. "Dasar gadis aneh!" guma

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 126

    Belum sempat aku menjawab apa yang ditanyakannya, Reynold menghentikan laju motornya di depan sebuah kedai makanan sederhana. "Em, Rey?" Aku memanggilnya dengan heran. "Turunlah!" serunya. Aku pun melakukan apa yang diserukannya dengan tampang bingung. "Kenapa Kita berhenti di sini?" tanyaku. Pemuda itu menurunkan standar motornya, lalu turun dari motornya, dan setelah itu melengos pergi menuju ke pintu masuk kedai seraya berkata, "Aku lapar!" "Hah? Apa? Eh, tunggu Aku!" Takingin tertinggal olehnya, aku berlari kecil untuk mengejarnya. *** Kini kami duduk berhadapan di dalam kedai itu. Makanan sudah dipesan dan kami hanya tinggal menunggu pesanan kami datang. Ini pertama kalinya aku dan Reynold makan berdua seperti ini. Sejujurnya entah mengapa aku merasa gugup, karena kami benar-benar tidak melakukan apa-apa, hanya duduk diam saling menatap. Pemuda itu bahkan tidak memainkan ponselnya dan ia hanya memandangi sekitar dan sesekali memandang ke arahku dengan tampang

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 125

    "Aku akan tahu rahasia Reynold! Aku harus berjuang!" pikirku dengan rasa begitu antusias mengikuti langkah targetku ini. Pintu geser kaca otomatis pun langsung terbuka ketika kaki kami menyentuh lantai di depannya. "WOAH ...." Aku memasang tampang bodoh seperti anak kecil yang baru pertama kali masuk ke dalam sebuah gedung yang penuh dengan berbagai macam game arcade di dalamnya. Aku langsung beralih pada Reynold dengan antusias, seraya bertanya sambil menarik-narik bajunya, "Rey, Rey! Mau main yang mana dulu ini?" Pemuda itu menoleh padaku dengan malas, lalu berjalan begitu saja menuju ke tempat pembelian koin. "Kau yang pilih!" tegasnya setelah ia membeli koin yang cukup banyak. "Eh? Baiklah!" timpalku dengan bersemangat. Kuedarkan pandanganku untuk mencari mesin permainan yang terlihat menarik untuk pertandingan kami. "Ayo Kita main itu!" Aku menunjuk sebuah mesin game arcade Tekken yang terlihat masih baru tak jauh dari tempat kami berdiri. "Hm." Reynold hanya m

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 124

    POV Wendy. Kedua mataku terbelalak melihat pemandangan mengejutkan itu. Setelah mencari pemuda itu selama satu setengah jam, akhirnya Aku menemukannya dalam situasi yang membuatku takhabis pikir. Sebuah situasi di mana Reynold terlihat bahagia bercanda dan beberapa kali ia juga tertawa dengan gadis kecil yang terlihat seperti berumur 7 tahunan di punggungnya itu. "Bocah cilik itu siapanya Reynold?" gumamku yang masih tak percaya dengan apa yang kulihat. "Reynold! Luna!" Seorang wanita berlari kecil sambil memanggil mereka. Pemuda dan bocah cilik itu menoleh pada wanita itu. Seorang wanita dewasa yang terlihat manis dan terlihat menenteng kantong kresek. Bocah itu terlihat antusias dan Reynold pun berjalan mendekat pada wanita itu sambil menggendong gadis cilik yang sepertinya bernama Luna itu. Mereka bertiga terlihat bercengkerama bersama dengan menampakkan senyum lepas satu sama lain sehingga mereka benar-benar terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia. "Aku tida

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 123

    Michael tengah duduk di depan seorang pria bermantel biru khas seragam kepolisian. Mereka duduk berhadapan dengan tampang si pria dari kepolisian itu terlihat kesal. Sedangkan Michael terlihat begitu santai, takpeduli dengan tampang kesal pria itu. "Jadi, Kau tetap takingin menyerahkan benda yang Kau dapatkan itu?" tanya pria itu dengan gigi bergemertak seakan sedang menahan kekesalannya. "Yaps! Aku berhak menolak karena itu adalah properti pribadiku. Kau ini polisi, pasti Kau sangat tahu hak-hak warga negara bukan?" jawab Michael dengan tenang. "Tuan Michael Clifford, Aku rasa itu bukan benda milikmu, jadi kami berhak untuk mengambilnya demi kepentingan negara!" Polisi itu menyanggah apa yang dikatakan pria yang tampak menyebalkan dengan seringainya yang tiba-tiba saja tampak semenjak mereka bertemu. Michael menghela napas, lalu sidekap di pahanya, lalu berkata, "Kau sepertinya lupa dengan tujuanmu sejak awal. Semenjak Kau datang Kau hanya membicarakan 'benda itu.' Well, Kau

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 122

    Reynold sudah tidak terlihat lagi. Dia berlari dengan sangat cepat. Wendy tidak mengira pemuda itu bisa berlari secepat itu, bahkan ia bisa membuat seorang eksekutor seperti dirinya kehilangan jejak. "Well, sebenarnya dia tidak berlari secepat itu, tetapi ia menggunakan keadaan sekitarnya yang cukup ramai untuk menyamarkan jejaknya," pikir wanita itu, masih tetap berlari untuk mencari sosok jangkung pemuda menawan itu. "Pemuda itu benar-benar selalu melampaui ekspetasiku." Wendy tersenyum mengingat betapa menariknya target yang harus ia dapatkan itu. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat seakan memvisualkan bagaimana sangat bersemangatnya ia saat ini. "Aku tidak boleh menyerah! Aku harus menemukannya!" ucap wanita itu dengan begitu bersemangat. *** Sementara itu di sisi Chris. Pria casanova itu tampak sedang duduk di meja kerjanya sembari memandangi ponselnya lekat-lekat seakan ia sedang mempelajari sesuatu dari sana. "Hm, sepertinya wanita itu sedang bersenang-senang," guma

DMCA.com Protection Status