Share

bab 144

Sisi lain di sebuah rumah mewah.

Siska, cucu angkat Andrew, dengan wajah yang menyedihkan, seakan telah di aniaya seseorang, memasuki rumah dengan suara tangisnya yang histeris.

Membuat orang tuanya terkejut bukan main, melihat kondisi putri mereka.

"Ada apa ini? siapa yang sudah menindasmu?" sahut Ayah Siska.

"Papaa...!" dengan berurai air mata, Siska menghamburkan dirinya kepelukan Ayahnya.

"Katakan, siapa yang telah membuat kamu menangis?" tanya Ayahnya dengan nada marah.

"Kakek mengambil seorang cucu lagi, Pa.. wuaaa...!" suara tangis Siska semakin melengking tidak enak di dengar.

"Cucu?" kedua orang tuanya kembali terkejut lagi, mendengar perkataan putri mereka.

"Iya, Kakek sampai memohon pada wanita itu, aku benar-benar kesal, wuaaa...!" Siska menghentak-hentakkan kakinya ke lantai dengan kesal.

"Wanita mana yang ingin di ambil Kakek menjadi cucunya?" tanya Ibunya.

"Tidak tahu, kata Kakek, Papa wanita itu di kenal Kakek!" sahut Siska menghempaskan bokongnya ke sofa.

"Di kenal Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status