Share

Lobi Yang Gagal

Penulis: Erdin Xes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-29 09:10:41

Gus Fatur sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kiayi Musthofa yang merupakan ayahnya sendiri. Hampir setengah gelas teh yang dihidangkan di atas meja. Sudah nyaris habis diminum olehnya. Entah Gus Fatur yang sedang haus, atau memang dia mulai tegang. Sebab hari ini adalah keputusan yang akan diambil oleh kiayi Musthofa dalam izin pembangunan vila di belakang pesantren.

Gus Fatur terlihat begitu sumringah, saat kiayi Musthofa yang diantar oleh Khadijah datang menemui dirinya. Gus Fatur yang tidak ingin kehilangan momen untuk bisa membuat ayahnya setuju dengan keinginan dari dirinya. Bersikap begitu ramah. Dia pun langsung menghampiri kiayi Musthofa untuk menggandengnya duduk di atas kursi, samping Gue Fatur.

Khadijah yang tidak setuju dengan pembangunan vila. Terlihat kurang senang melihat cara Gus Fatur yang berusaha merayu ayahandanya. Apalagi cara yang dilakukan oleh Gus Fatur adalah cara klasik orang-orang munafik. Khadijah pun mulai menunjukkan sikap yang begitu tegas dalam melihat sikap Gus Fatur yang sedikit berlebihan.

"Kenapa sikap baikmu di tunjukkan hanya saat ada keinginanmu untuk mendapatkan sesuatu, toh Mas Fatur." ucap Khadijah dengan wajah sinis.

"Jaga bicaramu baik-baik. Aku tidak pernah merubah sikapku. Aku hanya memperlakukan Abi seperti apa yang harus aku lakukan." balas Gus Fatur sedikit emosi.

"Tapi caramu biasanya tidak seperti ini. Bukankah kamu ingin melobi Abi. Sehingga Abi mau menandatangani surat perizinan pembangunan vila di belakang pesantren? Aku sudah membaca gerak-gerikmu." ucap Khadijah tetap dengan wajah sinisnya.

Gus Fatur tentu saja semakin emosi dengan apa yang dikatakan oleh adiknya sendiri. Ia sama sekali tidak menyangka, jika adiknya akan berkata kurang sopan pada dirinya. Perkataan yang tentu saja kurang di sukai oleh Gus Fatur.

Kiayi Musthofa segera meredam emosi dari Gus Fatur yang sudah mulai naik. Beliau tidak ingin kedua anaknya bertengkar. Sehingga akan menimbulkan masalah yang cukup pelik. Kiayi Musthofa pun meminta Gus Fatur dan Khadijah untuk tidak kembali beradu mulut di hadapannya.

Gus Fatur mulai tenang, tetapi Khadijah tetap membuat Gus Fatur naik pitam. Wajah sinis, di tambah dengan ucapan yang sedikit menyindir. Sedikit membuat Gus Fatur marah. Gus Fatur pun semakin emosi di buat Khadijah.

"Aku punya hak untuk menamparmu. Jika kamu bersikap kurang ajar denganku." tegas Gus Fatur.

"Tampar saja. Aku sama sekali tidak takut tanganmu itu menamparku. Sama sekali aku tidak takut. Aku hanya memperjuangkan moral di lingkungan pesantren. Jadi aku sedang berjihad dengan caraku. Berjihad melawan kemerosotan moral yang mungkin saja akan terjadi saat vila itu di bangun." ucap Khadijah dengan penuh keyakinan.

Merasa sudah keterlaluan, Gus Fatur pun langsung melayangkan tangan kanannya untuk menampar wajah Khadijah. Tetapi sebelum tangan Gus Fatur mengenai wajah Khadijah. Gus Fiment yang merupakan anak kedua dari kiayi Musthofa. Menghentikan aksi dari kakaknya tersebut. Dia pun langsung menahan tangan Gus Fatur dalam menampar wajah Khadijah.

"Apa semua persoalan harus di selesaikan dengan kekerasan?" tanya Gus Fiment dengan tatapan tajam.

Gus Fatur segera menarik tangannya dari cengkraman kuat Gus Fiment. Wajah Gue Fatur pun semakin terlihat kurang nyaman dengan kedatangan dari Gus Fiment. Sebab Gus Fiment juga bagian dari pihak yang menolak keberadaan dari vila. Gus Fiment merasa vila yang akan di bangun, berpotensi menjadi tempat maksiat. Sama halnya dengan apa yang dikhawatirkan oleh Khadijah.

Gus Fiment duduk di samping Khadijah. Gus Fiment pun siap mengutarakan sikap yang akan diberikan pada proyek pembangunan vila. Selama ini Gus Fiment adalah sosok yang kurang tertarik membahas proyek vila. Tetapi ia kini sudah yakin dalam memberikan sikap untuk pembangunan vila di belakang pesantren.

"Apakah kamu sudah memiliki pandangan tentang vila?" tanya kiayi Musthofa pada Gus Fiment.

"Bismillahirrahmanirrahim. Saya sudah memiliki pandangan saya Abi. Insyaallah ini akan menjadi pandangan yang sudah tepat." jawab Gus Fiment dengan penuh keyakinan.

"Lantas apa pandanganmu?" tanya Gus Fatur dengan sedikit sewot.

"Aku menolak pembangunan vila di belakang pesantren. Sama seperti apa yang di khawatirkan oleh Khadijah. Aku pun merasa pembangunan vila. Hanya akan menimbulkan masalah besar di masa mendatang untuk kita. Aku takut itu akan merusak moral warga desa. Begitu juga dengan anak-anak yang ada di pesantren. Sebab menurut pengembang, tidak hanya vila saja. Tetapi ada beberapa tempat hiburan yang akan di bangun juga. Aku khawatir itu akan menjadi sarang maksiat." terang Gus Fiment penuh keyakinan.

Khadijah yang khawatir Gue Fiment akan memiliki sikap yang sama dengan Gus Fatur. Terlihat mulai tersenyum mendengar penjelasan dari Gus Fiment. Penolakan yang Gus Fiment lakukan pada program pembangunan vila. Memang menjadi sebuah hal yang di harapkan oleh Khadijah.

Gus Fatur tentu tidak terima dengan penolakan yang di lakukan oleh gus Fiment. Dia merasa kekhawatiran yang dirasakan oleh gus Fiment berlebihan. Tidak seharusnya gus Fiment memiliki pandangan seperti itu. Sehingga gus Fatur pun merasa kecewa dengan penolakan yang di lakukan oleh gus Fiment.

"Kalian berdua itu memang tidak paham soal kemajuan. Seharusnya kalian berdua itu menerima kemajuan di desa ini. Bukan berpikiran buruk seperti itu. Sudah seharusnya pemikiran kalian di upgrade. Sehingga kalian tidak akan menjadi seorang yang tidak paham akan kemajuan." ucap gus Fatur dengan penuh rasa kecewa.

"Kami bukan menolak kemajuan. Tetapi kami hanya menyelamatkan penduduk desa dari maksiat yang mungkin saja di lakukan. Jadi jangan pernah berkata kami tidak pernah mau kemajuan. Sehingga mas Fatur berkata demikian," bantah Khadijah dengan tegas.

Gus Fatur yang merasa sudah kalah, langsung melempar proposal yang ada di tangan kanannya. Dia melempar proposal itu, seraya berkata. "Dasar orang-orang munafik. Di ajak maju tidak pernah mau."

Mendengar ucapan dari gus Fatur, Khadijah tidak terima. Dia berniat untuk membalas ucapan dari gus Fatur. Tetapi gus Fiment dan kiayi Musthofa langsung menenangkan Khadijah. Mereka meminta Khadijah untuk lebih tenang lagi. Tidak harus terlalu memusingkan persoalan yang ada. Sikap gus Fatur hanya di pengaruhi oleh emosi sesaat. Sehingga tidak harus di lawan dengan kemarahan juga.

Gus Fatur pergi dengan membawa kekecewaan. Di mana ini adalah kekecewaan yang cukup mendalam dirasakan oleh gus Fatur. Tidak mengerti dengan sikap dari kedua adik serta ayahnya sendiri. Padahal gus Fatur berharap gus Fiment dan Khadijah akan menerima pembangunan vila. Sehingga akan ada kemajuan yang akan berlangsung di desa. Bukan justru sebaliknya, gus Fiment dan Khadijah justru menolak pembangunan vila yang akan di. bangun di belakang pesantren. Hal yang membuat gus Fatur naik pitam.

Bab terkait

  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Bantuan

    Pertama kali merasakan pagi di desa. Rasanya kurang, jika hanya di habiskan untuk berdiam diri di rumah saja. Mungkin dengan berkeliling desa dengan keindahan hamparan sawah dan pegunungan. Bisa membuat mata menjadi segar. Kesempatan yang baik ini, tidak akan di lewatkan oleh Dini. Apalagi pagi ini, matahari terlihat begitu indah terbit dari arah timur. Mengisyaratkan hari yang cerah nan indah akan segera di mulai. Dini mengajak bi Sanih untuk pergi bersama dengan dirinya. Tetapi tawaran dari Dini di tolak mentah-mentah oleh bi Sanih. Masih ada menu sarapan sehat yang harus di siapkan oleh bi Sanih untuk Dini dan Deni. Sehingga bi Sanih harus mempersiapkan sebaik mungkin. Bi Sanih pun memanggil Fitri untuk menemani Dini melakukan aktivitas pagi. Mungkin saja Fitri bersedia untuk pergi bersama dengan Dini. Perjalanan yang sudah pasti akan menyenangkan bagi Fitri dan Dini. "Ada apa Nek?" tanya Fitri dengan sedikit ketus. "Kamu antar mbak Dini untuk jalan-jalan memutari desa. Dia in

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Tanda Terima Kasih

    Merasa tertolong dengan bantuan dari Fachri dan para santri saat berada di dalam hutan. Dini meminta pada bi Sanih, untuk memasak makanan yang cukup banyak untuk diberikan pada para santri di pesantren milik kiayi Musthofa. Dini sendiri yang akan mengantar makanan itu ke pesantren. Dengan kaos tangan panjang serta rok berwarna biru yang panjang juga. Dini terlihat begitu antusias untuk segera memberikan makanan yang dibuat bi Sanih untuk para santri. Berbekal rute yang di berikan oleh bi Sanih. Dini pun terlihat begitu antusias untuk bisa segera tiba di pondok pesantren. Bertemu dengan Fachri dan para santri. Sebenarnya bi Sanih meminta Fitri untuk mengantar Dini pergi. Tetapi Fitri menolak permintaan dari bi Sanih. Dengan dalih capek, Fitri merasa tidak bisa untuk mengantar Dini ke pesantren. Sehingga Dini pergi sendiri ke pesantren dengan membawa dua rantang makanan. Perjalanan Dini menuju pesantren, tidak ada kendala apapun. Dia merasa begitu gembira untuk bisa tiba di pesantren

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Tidak Suka

    "Assalamualaikum," salam Fachri sebelum pergi dari hadapan Dini. Dini yang tidak tahu cara membalas salam dari Fachri. Terlihat bingung untuk membalas salam dari Fachri tersebut. Dia hidup dengan orang-orang yang jauh dari nilai-nilai keagamaan. Itu yang membuat Dini bingung untuk menjawab salam dari Fachri. Fachri yang sudah hampir pergi. Kembali menahan diri untuk tidak langsung pergi. Sebab dia belum mendapat balasan dari Dini. Fachri pun merasa kurang afdol, saat Dini belum juga membalas salam yang diucapkan olehnya. "Kenapa kamu tidak membalas salam dariku?" Dini menggaruk kepalanya, menunjukkan ekspresi bingung. kemudian berkata, "Aku bingung membalas salam darimu. Apa yang harus aku katakan. Aku tidak tahu. Wakalam, atau apa. Aku sering mendengar, tapi aku tidak bisa mengucapkan itu. Sebab aku memang tidak pernah mengucapkan kata tersebut." Fachri pun menyadari akan Dini yang memang bukan berasal dari keluarga religius. Sehingga ia sama sekali tidak paham dengan jawaban da

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Usaha Tiada Akhir

    Sebagai seorang pengajar di pesantren. Umi Salamah adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang cukup luas. Apalagi materi pelajaran yang diberikan oleh Umi, panggilan akrab Umi Salamah adalah matematika. Tentu saja materi yang sulit untuk bisa diajarkan oleh sebagian orang. Umi pun terkenal akan sikap tegas serta cara mengajar yang begitu konsisten. Tidak heran Umi banyak di segani oleh para santri. Pasca kematian dari suaminya, lima tahun yang lalu. Umi hingga kini lebih memilih untuk tetap menjanda. Belum ada sosok yang menurutnya sesuai dengan apa yang di harapkan oleh Umi. Sudah banyak pria yang mengajak Umi untuk ta'aruf. Tetapi Umi tetap menolak ajakan dari para pria tersebut. Mengingat standar tinggi yang di berikan oleh Umi pada setiap pria. Sehingga mereka tidak memenuhi persyaratan yang Umi inginkan. Dua tahun terakhir, perasaan Umi pada Gus Fiment begitu terasa. Umi mulai merasakan hal berbeda pada calon pemimpin pesantren tersebut. Umi Salamah menyukai sikap lembut yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Ditekan

    Gus Fatur hanya bisa menunduk saat pak Hamzah yang merupakan investor yang bekerjasama dengan dirinya masuk ke dalam ruangan. Gus Fatur udah tidak bisa membayangkan, bagaimana kemarahan dari pak Hamzah pada dirinya. Apalagi Gus Fatur sudah berjanji pada pak Hamzah. Sehingga janji dari Gus Fatur sudah seharusnya di tepati pada pak Hamzah. Pak Hamzah menyalakan rokok terlebih dahulu. Baru setelah itu dia duduk di hadapan Gus Fatur yang terlihat begitu gugup saat bertemu dengan pak Hamzah. Pak Hamzah pun langsung mengirimkan asap tepat ke wajah Gus Fatur. Sontak Gus Fatur langsung batuk oleh asap rokok yang di kirim oleh pak Hamzah. Pak Hamzah tertawa melihat Gus Fatur yang batuk oleh ulah dirinya. Dia merasa Gus Fatur seorang yang begitu lemah. Dia harus batuk oleh asap rokok yang disemburkan padanya. Padahal asap rokok itu hal biasa bagi pak Hamzah. "Saya pikir Gus Fatur itu seorang yang kuat. Ternyata cuman sama asap rokok saja, Gus Fatur sudah batuk-batuk. Lemah banget Gus," ujar

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Salah Jadwal

    Dini merasa sudah tidak sabar untuk ikut dalam kajian dari Gus Fiment. Selain ingin mendengar setiap kata bijak dan nasehat yang disampaikan oleh Gus Fiment. Dini juga ingin menyejukkan matanya, dengan melihat wajah tampan dari Gus Fiment. Melihat wajah tampan Gus Fiment, tentu sedikit membuat Dini bisa merasa segar. Apalagi wajah Gus Fiment tidak bosan untuk dilihat. Tidak heran, Dini pun berharap bisa melihat wajah tampan dari Gus Fiment tersebut. Kembali mengenakan jilbab pemberian dari Fachri. Dini sudah tidak sabar untuk berada di dalam mushola. Tempat Gus Fiment memberikan kajian. Ini benar-benar tidak pernah Dini bisa bayangkan, di mana dirinya akan kembali bertemu dengan sosok Gus muda yang begitu mempesona. Tiba di depan gapura pesantren, Dini terlihat bingung. Dia merapikan kembali hijab yang dikenakan. Melihat wajahnya di handphone yang ada digenggaman tangan. Dini tidak ingin terlihat buruk saat bertemu dengan sosok Gus Fiment yang begitu mempesona di matanya. Seorang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Bercerita

    Tiba di rumah bi Sanih, Dini pun langsung menghampiri Deni yang sedang bermain game online di handphone. Dini yang terlihat begitu gembira, langsung menarik perhatian dari Deni. Ia tidak menyangka, Dini akan bisa bahagia secepat ini. Hal yang tidak di duga oleh Deni akan Dini. "Kamu bahagia habis bertemu dengan Fachri?" tanya Deni tetap bermain game. "Bukan. Aku tidak bertemu dengan dia hari ini," jawab Dini. Bi Sanih datang membawa sepiring pisang goreng. Juga segelas kopi yang di minta oleh Deni. Bi Sanih dengan rasa penasaran, juga bertanya orang yang membuat Dini terlihat begitu gembira di hari ini. "Jika bukan Fachri. Lantas siapa yang membuat seorang Dini bisa tersenyum sumringah seperti ini?" Dini memperbaiki posisi duduknya. Dia terlihat mulai merapikan sofa tempat dia duduk. Sebelum dia mulai bercerita bagaimana dirinya bertemu dengan Gus Fiment. Sosok pria yang menurut Dini begitu sempurna. Kedewasaan serta tutur kata dari Gus Fiment yang begitu indah. Semakin membuat D

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Rencana Jahat

    Gus Fatur langsung melempar berkas yang dibawa ke atas meja. Dia terlihat begitu kecewa akan dirinya yang gagal dalam melakukan lobi terhadap kiayi Musthofa dan kedua adiknya. Padahal jika Gus Fatur sukses melakukan lobi pada ketiganya. Gus Fatur pun bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Aisyah, perempuan yang lebih tua dari Gus Fatur. Menjadi sosok yang membuat Gus Fatur tunduk. Gus Fatur mencintai sosok Aisyah yang sebenarnya memiliki umur lebih tua dari dirinya. Sehingga Gus Fatur pun menikahi Aisyah. Tetapi Aisyah yang memiliki sifat yang materialistis. Kerap memaksa hal yang tidak baik pada Gus Fatur. Dia meminta banyak hal yang sebenarnya tidak mampu untuk di penuhi oleh Gus Fatur. Tetapi Aisyah kerap memaksa Gus Fatur untuk melakukan itu semua. Sehingga tidak jarang Gus Fatur melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mampu untuk di lakukan oleh dirinya sendiri. Proyek vila di belakang pesantren, sebenarnya proyek yang di sukai oleh Aisyah. Dia melihat banyak uang yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02

Bab terbaru

  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Pernikahan

    Dini terlihat begitu cantik saat mengenakan kebaya berwarna putih. Begitu juga dengan Gus Fiment yang terlihat begitu tampan dengan jas berwarna hitam serta kemeja putih. Tidak lupa, sarung dengan kualitas bahan yang prima di kenakan oleh Gus Fiment. Itu semakin membuat Gus Fiment terlihat begitu tampan. Hal yang tidak pernah di duga oleh banyak orang.Beberapa Santriwati mulai tertarik dengan penampilan dari Gus Fiment yang terlihat mempesona. Mereka tidak jemu melihat bagaimana seorang Gus Fiment yang terlihat begitu tampan dengan gaya maskulin yang terlihat begitu berwibawa. Penampilan ciamik yang di perlihatkan oleh Gus Fiment. Semakin membuat banyak santriwati tertarik akan ketampanan dari Gus Fiment.Seorang penghulu sudah di siapkan untuk mewakili pak Suprapto sebagai wali dari Dini. Penghulu itu terlihat sudah begitu siap untuk mengawal pernikahan dari Gus Fiment dan Dini.Khadijah serta anggota keluarga lainnya juga, sudah tidak sabar untuk segera menyaksikan ijab qobul yang

  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Melamar Dini

    Datang dengan kiayi Musthofa dan Khadijah. Gus Fiment tampil gagah dengan sebuah baju Koko serta celana panjang hitam. Tidak lupa, peci hitam semakin menambah ketampanan dari Gus Fiment di malam ini. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya pada Dini. Gus Fiment datang ke rumah Dini dengan modal nekat saja. Ini kesempatan yang cukup bagus. Mengingat masih ada kembaran dari Dini, yakni Deni. Begitu juga dengan pak Suprapto yang belum pulang ke rumahnya di Jakarta.Tiba di depan rumah Dini, Gus Fiment dengan suara merdunya mulai mengucapkan salam. Ada sedikit rasa gugup yang di rasakan oleh Gus Fiment. Tetapi dia tetap percaya diri untuk bisa mendapatkan cinta Dini. Meminang Dini sebagai istrinya.Dini langsung di buat terkesima dengan penampilan dari Gus Fiment. Dini melihat penampilan dari Gus Fiment begitu mempesona. Apalagi Dini menyukai peci hitam yang di kenakan oleh Gus Fiment. Peci itu begitu ciamik berpadu dengan baju koko yang di kenakan oleh Gus Fiment. Semakin memperlihatkan bagai

  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Patah Hati

    Ikhlas, tetapi sakit hati tetap di rasakan oleh seorang Fachri. Di sadar, tidak mungkin dirinya akan memaksa Dini untuk bisa cinta pada dirinya. Tidak mungkin juga bagi seorang Fachri untuk bisa mendapatkan cinta dari Dini. Tentu ada pertimbangan yang harus di lakukan oleh Dini akan Fachri. Itu hal yang tidak mudah. Tetapi Fachri selalu berusaha untuk tetap tegar dengan segala hal yang di rasakan. Menikmati semuanya dengan ikhlas. Sekali pun untuk tetap di posisi ikhlas bukan hal yang mudah. Mengingat banyak hal yang sudah di lakukan dengan Dini. Menghapus sebagian kenangan dengan Dini adalah bagian paling sulit yang tidak bisa dengan mudah di lakukan oleh Fachri.Fachri sudah tiba di Mesir dengan versi dia yang baru. Fachri berharap sudah tidak ada lagi rasa sakit yang di rasakan oleh Fachri seperti apa yang di rasakan oleh dirinya saat berada di Indonesia. Bertemu dengan Dini adalah hal yang paling menyakitkan bagi seorang Fachri. Tidak heran dia begitu merasa terbebani saat kembali

  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Meminta Saran

    Khadijah terlihat begitu santai dengan sebuah buku di tangan kanannya. Begitu juga dengan kiayi Musthofa, yang terlihat menikmati suasana sore ini dengan sebuah buku tebal. Hobi keduanya yang sama-sama membaca, membuat suasana sore mereka di habiskan untuk membaca buku dari penulis terkenal di dunia. Melihat suasana sore yang hangat. Ini akan menjadi kesempatan yang cukup baik bagi Gus Fiment untuk bisa berdiskusi dengan mereka berdua. Tidak hanya diskusi kecil saja. Melainkan sebuah saran di harapkan oleh Gus Fiment dari keduanya. Permintaan dari Fachri tentu bukan permintaan yang biasa. Di mana Fachri menitipkan seorang Dini pada Gus Fiment. Fachri berharap Gus Fiment bisa menjaga seorang Dini seperti apa yang di minta oleh Fachri. Itu tugas yang tidak mudah. Tetapi Gus Fiment akan tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik dari permintaan seorang Fachri.Gus Fiment terlihat malu-malu saat tiba-tiba duduk di samping Khadijah. Pandangan matanya tidak mampu menatap ke arah Gus kia

  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Batal

    Pak Suprapto sudah merapikan seluruh pakaiannya ke dalam koper. Ini adalah hari terakhir dia berada di desa. Di mana pak Suprapto siap kembali ke kota untuk menjalani kehidupan sebagai orang kota. Sudah rasanya bagi pak Suprapto untuk berada di desa. Menikmati setiap panorama yang ada di desa. Ini pengalaman yang paling menyenangkan di rasakan oleh pak Suprapto. Sehingga ia merasa ini adalah hal yang cukup menyenangkan untuk di rasa.Dini terlihat bersedih, saat melihat Deni sudah mulai memanaskan mobilnya. Deni siap kembali pulang ke kota, membawa pak Suprapto juga dalam perjalanan ke rumahnya tersebut. Hal yang cukup membuat Dini merasa sedikit kehilangan dengan kepulangan keduanya."Apa kamu tidak mau tinggal seminggu lagi di sini. Aku masih pengen sama Ayah," ucap Dini dengan begitu sedih."Pekerjaan Ayah siapa yang akan urus di sana. Posisi Ayah penting di perusahaan, makanya Ayah harus selalu ada di perusahaan. Tidak boleh hilang dari peredaran," ucap Deni dengan tegasnya."Tapi

  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Pesan Fachri Untuk Gus Fiment

    Fachri berpelukan pada setiap anggota keluarganya, begitu pesawat yang akan membawa dirinya terbang. Dia meneteskan air mata pada setiap orang yang di peluknya. Memohon doa keselamatan yang akan di jalani oleh Fachri. Tentu ini akan menjadi perjalanan yang cukup panjang di tempuh oleh Fachri. Hal yang tidak biasa akan di lakukan oleh Fachri. Perjalanan yang tidak semestinya mungkin akan di lakukan oleh Fachri secara berjam-jam. Perjalanan jauh itu akan memakan waktu yang cukup panjang. Pelukan Fachri cukup lama di kiayi Musthofa. Beban berat di berikan oleh kiayi Musthofa pada seorang Fachri. Di mana Kiayi Musthofa berharap Fachri akan menjaga nama baik dari keluarga besarnya selama di Mesir nanti. Begitu juga dengan hal lain yang harus bisa di lakukan oleh Fachri. Dia harus bisa melakukan segala hal dengan sebaik mungkin. Sehingga tidak akan ada hal baru yang akan datang pada seorang Fachri. Itu cukup berkesan bagi Fachri, sehingga air matanya tidak berhenti menetes. Fachri terliha

  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Jawaban

    Masih bingung dengan sikap dingin yang di tunjukkan oleh Fachri. Dini tentu tidak ingin tetap dalam rasa penasaran yang begitu besar. Dia ingin tahu apa yang sebenarnya membuat Fachri terlihat begitu dingin pada dirinya. Ini sama sekali tidak sama seperti biasanya. Itu yang membuat Dini ingin tahu akan hal tersebut. Dini harus bisa menemukan jawaban dari segala persoalan yang sedang ada dalam diri Fachri.Dini mendatangi Fatimah. Orang yang mungkin bisa dia temui untuk mendapatkan segala informasi seputar pondok pesantren. Dini pun mengajak Fatimah untuk bertemu di taman. Di mana Dini sudah tidak sabar untuk tahu penyebab dari perubahan sikap dari seorang Fachri yang begitu drastis. Ini menjadi tanda tanya besar yang datang dari dalam diri seorang Dini. Sehingga ia harus tahu jawaban yang pasti dari seorang Fachri. Sikap Fachri yang tiba-tiba berubah drastis begitu saja. Tentu ada penyebab yang membuat dia menjadi dingin pada seorang Dini.Fatimah datang lebih dulu di taman. Sebelum

  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Maaf

    Sebelum keberangkatan ke Mesir. Fachri meminta bertemu terlebih dahulu dengan Gus Fatur. Tentu pertemuan dengan Gus Fatur akan menjadi sebuah pertemuan yang cukup di nanti oleh Fachri. Mengingat pertemuan dirinya tersebut akan menjadi pertemuan sekaligus meminta izin pada Gus Fatur. Bagaimana pun juga, Fachri berharap doa dari seorang Gus Fatur dalam perjalanan menuju Mesir. Mendapatkan banyak doa semakin baik di dapat oleh Fachri.Tidak hanya Fachri saja yang datang ke penjara untuk bertemu dengan Gus Fatur. Gus Fiment dan beberapa anggota keluarga lainnya, juga tertarik datang ke penjara untuk menjenguk Gus Fatur. Mereka ingin memberikan sedikit motivasi pada Gus Fatur yang saat ini dalam posisi tertekan.Khadijah yang sedikit kecewa dengan apa yang sudah di lakukan oleh Gus Fatur. Merasa apa yang telah di lakukan oleh Gus Fatur sedikit berlebihan. Mungkin ini akan sedikit lebih baik ketika Khadijah mulai merasa bisa memaafkan Gus Fatur. Sekali pun itu adalah hal yang sangat sulit d

  • Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan   Tawaran Diterima

    Sempat ragu untuk melanjutkan pendidikan yang tertunda. Fachri akhirnya menerima tawaran dari keluarga besarnya untuk pergi kembali ke Mesir dalam melanjutkan pendidikan S2 yang sempat tertunda. Terlihat bagaimana raut wajah sedih masih menyelimuti seorang Fachri. Bagaimana pun juga, dia masih merasa begitu bersedih dengan kenyataan pahit yang harus di terima oleh dirinya akan perasaan dari Dini. Fachri menghampiri Gus Fiment, dia segera mengatakan pada Gus Fiment untuk tiket ke Mesir yang sudah di janjikan. Tiket yang bisa di pakai oleh Fachri kapan saja. Gus Fiment terhentak dengan permintaan dari Fachri tersebut. Dia penasaran dengan alasan dari Fachri yang akhirnya menerima tawaran dari keluarga besarnya untuk kembali ke Mesir. Mengingat Fachri yang selama ini menolak untuk kembali melanjutkan pendidikan yang sudah di jalaninya tersebut. "Ada angin apa, kenapa kamu menerima tawaran untuk kembali ke Mesir. Kamu tidak bercanda, bukan?" Tanya Gus Fiment dengan raut wajah kurang ya

DMCA.com Protection Status